"Ya benar, yang di tengah itu kakek ku, yang sebelah kanan alm papa ku ,dan yang kiri adalah......" ucapnya tidak memperpanjang lagi.
"Siap dia Fer?" tanya Adinda menggebu.
"Dia paman ku ,dia yang sudah membuat kami sengsara selama ini, dia yang membunuh kedua orang tuaku, dia dan istrinya Tante Selly bersekongkol meracuni orang tua kami dengan memberi mereka racun pada acara pesta kekuarga kala itu," tangisnya kembali pecah. Mendengar penuturan sang kaka ,kedua adiknya menangis tak terbendung..
"Bukannya ini Tuan Katris Micarty, pemilik PT Mercy Mejahtera , tapi semua jabatan anaknya yang menghandle ,dia sudah pensiun dan menikmati masa tuanya. Aku tau karena perusahaan ini adalah tandingan perusahaan papa ku ya aku pernah bertemu sewaktu terakhir dia masa bekerja di suatu forum pengusaha" tegas Adinda.
"Betul itu kakek kami, dan kau sebenarnya siapa? tanya Ferdian heran.
" Sudah kau jangan tanya itu dulu sekarang,saatnya kau rebut kembali apa yang sudah menjadi hak kalian, lawan semua ,kalian berhak mendapatkan apa yang kalian miliki, aku sudah kuat berjalan ,ayo kalian ikut aku pulang ke Jakarta"tegas Adinda.
"Tapi,....... kami takut pada Om Cakra, dia sangat licik ," lirih Ferdian.
"Percaya padaku,kau bisa melawannya " ucap Adinda semangat...
Di sebuah bar. Cakra sedang mabuk, dia terus saja menggoda wanita-malam dengan liarnya.
"Om sudah ya jangan minum terlalu banyak," kata salah satu wanita malam.
"Diammm Kucing kecil ku, kalian temani aku saja. Apa yang kalian mau,," kata Cakra sambil tertawa.
"Gue takut deh tuh aki- aki meninggoy disini, minum nya udah abis banyak. Nie ya udah tua sih harusnya tobat ya " kata Prita. walah satu wanita malan di Bar itu.
"Biarin lah yang penting cuan aja ngasih ,mau gimanapun itu urusan dia" jawab Susi sesama wanita malam.
Malam semakin larut. Cakra tampaknya sedang asik dengan wanita malam itu sambil teriak "Ohhh yes baby, Kucing kecil nya om, puaskan ku dengan permainan gila kalian, sugar dady kalian menyukainya...
Sementara di rumah, istrinya Cakra sedang gundah memikirkan suami nya yang belum pulang sedari tadi, ia terus menunggu nya.
" Mas kamu kemana sih, jam segini belum pulang, aku cemas mas, "lirih wanita paruhbaya itu .
Jam menunjukan pukul dua dini hari, Cakra baru pulang dan istrinya membukakan pintu " yaampun mas ,kamu mabuk lagi ,dari mana kamu mas"ungkap sang istri dengan panik.
"Diam kamu wanita reot, mandul ,tidak bisa memuaskan ku," jawabnya dengan ketus.
"Mas kenapa kau bicara seperti itu, aku ini istrimu yang sangat peduli dengan mu, walaupun aku belum memberi mu keturunan, setidaknya kau menghormatimu sebagai istri" lirih Selly.
"Arrggghhb minggir kau, jengah aku melihatmu" bentak Cakra.
Mendengar itu istrinya menangis lirih. Pedih sekali rasanya sudah tak di anggap oleh suami. "Apapun aku lakukan demi kamu mas, sampe hal terjahat pun aku sudah lakukan demi ambisi mu, sekarang apa balasanya , jahat kamu mas" batin Selly pedih.
Padi itu Adinda,Ferdian dan kedua adiknya sedang bersiap-siap untuk pulang ke Jakarta. Dengan hati gusar Ferdian mulai mengemasi barang-barang nya.
"ayo kita berangka ke kota dek, kita pulang kepada takdir kita,walaupun ombak besar akan menghadang kita nanti, "tegas Ferdian.
'Ayo bang ,kita ambil semua yang sudah menjadi milik kita, kita rebut kembali demi nama baik papa mama kita " ucap Ana.
"Baik ayo kita pulang" kata Dinda.
"Selamat tinggal gubuk ku, kau menjadi saksi bisu hidupku,aku akan kembali lagi kesini susudah urusan ku selesai" lirih Ferdian
....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments