5. Bertemu teman lama

Saat malam telah berganti pagi Adel bangun dari tidurnya, dan mulai bersiap untuk bekerja.

Sebelum berangkat Adel menyapa ibunya yang masih menyiapkan sarapan.

"Pagi Bu..." Sapa Adel.

"Pagi juga sayang, ayo duduk kita sarapan bareng."

"Iya Bu."

Tanpa banyak bicara mereka menghabiskan sarapan masing-masing.

"Oh iya Del, ibu mau ke pasar dulu ya, mau belanja kebutuhan pokok yang sudah pada habis."

"Perlu Adel anterin nggak Bu?"

"Nggak usah, kamu kan mau berangkat kerja, lagian kan ibu bisa bawa motor sendiri." Jawab Santi.

"Yaudah ibu hati-hati ya?"

"Iya."

Setelah selesai sarapan, Adel segera berangkat ke toko kue, dan Santi pergi ke pasar.

Di kediaman keluarga Nugraha, Lisa sedang membantu para bibi menyiapkan sarapan untuk keluarga nya.

Sebelum bergabung di meja makan, Lisa menghampiri bibi Asih (salah satu pelayan di kediaman Nugraha).

"Bi, bukannya hari ini jadwal belanja ke pasar ya?" Tanya Lisa.

"Iya Nyonya."

"Kalau gitu nanti saya saja yang pergi ke pasar ya Bi, nanti Bibi catat bahan apa saja yang harus dibeli!"

"Emangnya Nyonya gakpapa, pasarkan kan kotor?"

"Gak papa kok Bi, saya mau sekalian jalan-jalan ke pasar, yaudah bibi siapkan saja catatannya ya?"

"Iya Nyonya nanti bibi siapkan."

Lisa memang suka belanja langsung di pasar karena sejenis ikan dan sayuran nya masih seger-seger.

Meskipun biasanya pelayan yang pergi ke pasar untuk belanja.

Tapi entah kenapa hari ini Lisa juga pengen banget ke pasar.

Setelah menemui bibi untuk mencatat daftar belanja, beliau kembali bergabung dengan suaminya di meja makan.

Vano yang baru turun dari kamarnya di lantai dua segera menuju ke dapur untuk sarapan bersama orang tuanya.

"Pagi Ma, Pa?" Sapa vano pada kedua orang tuanya.

"Pagi juga sayang." Jawab Lisa.

"Pagi Vano." Jawab Nugraha serempak dengan sang istri.

"Oh ya, setelah sarapan nanti mama mau pamit ke pasar Pa,"

"Tumben mama mau ke pasar, biasanya juga bibi yang belanja ke pasar," timpal Vano.

"Iya mama cuma lagi pengen aja ke pasar sekalian jalan-jalan."

"Jalan-jalan kok ke pasar, jalan-jalan ya ke mall dong ma," jawab Vano lagi.

"Kalau ke mall itu sudah biasa Vano, kalau ke pasar kan jarang-jarang, mama kan pengen ganti suasana baru."

"Yaudah nanti mama perginya hati-hati ya, kalau perlu ajak bi Asih supaya ada yang bantuin bawa belanjaan nya." Kata Nugraha.

"Iya pa nanti mama ajak bi Asih juga."

Setelah selesai sarapan penghuni rumah Nugraha melanjutkan aktivitas masing-masing.

Satu jam kemudian Lisa dan bi Asih tiba di pasar tradisional dengan di antar sopir keluarga Nugraha.

Saat Lisa dan bi Asih sibuk memilih sayuran, tiba-tiba dari arah berlawanan ada suara yang memanggil nama Lisa.

"Lisa...!" Panggil Santi.

(Lisa dan bi Asih menoleh ke sumber suara).

"Ini beneran kamu kan Lisa, teman baik aku?" Tanya Santi lagi.

"Santi ini kamu, ya ampun akhirnya kita bisa ketemu lagi setelah puluhan tahun kita terpisah," jawab Lisa masih dengan ekspresi terkejut nya.

Akhirnya sepasang sahabat yang lama terpisah ini meluapkan kerinduannya dengan saling berpelukan.

"Santi kamu apa kabar?"

"Kabar ku baik Lisa, aku seneng banget bisa ketemu sama kamu lagi."

"Aku juga bahagia Santi, sekarang kamu tinggal dimana?"

"Aku tinggal di kompleks perumahan tidak jauh dari sini, bagaimana kalau kamu mampir dulu ke rumahku kita ngeteh bareng?"

"Boleh banget, sebentar ya aku mau pamit dulu sama bibi."

Setelah Lisa menyuruh bi Asih untuk melanjutkan belanjanya, dan langsung menyuruh nya pulang bersama sang sopir setelah selesai belanja.

Lisa balik menghampiri Santi.

"Gimana Lis jadi pergi sekarang?"

"Jadi dong, terus kita naik apa San?"

"Kamu aku bonceng naik motor mau?"

"Ya maulah, sekalian kita bernostalgia ya kan?"

Lima belas menit kemudian mereka sampai di rumah Santi.

"Rumah mu ternyata disini San?" Tanya Lisa sambil memperhatikan sekeliling rumah Santi yang terlihat asri meskipun tidak terlalu besar tapi sangat nyaman.

"Iya Lis, setelah menikah aku pindah kesini."

"Suamimu dimana San?"

"Suamiku sudah meninggal 5 tahun yang lalu Lis." Jawab Santi sambil membuka pintu rumahnya.

"Inalilahi, aku turut berdukacita, maaf sudah membuka lukamu San,"

"Iya gakpapa Lis, meskipun aku hanya hidup berdua dengan putriku tapi aku bahagia."

"Jadi anakmu perempuan San?"

"Iya. Kalau anakmu?"

"Pas banget anakku laki-laki San, jadi dong kita besanan?" Tanya Lisa.

"Kamu masih ingat aja sih perjanjian kita dulu."

"Ya inget dong kita kan sahabat baik masa lupa."

"Emang usia anak kamu berapa sih Lis?"

"Anakku umur dua puluh enam tahun tahun sudah cocok lah kalau menikah."

"Putriku baru mau genap sembilan belas tahun Lis,"

"Ya gakpapa dong, sudah cukup umur itu untuk menikah, terus sekarang putrimu itu dimana San?"

"Dia lagi kerja Lis, nanti sore baru pulang."

Saat mereka asyik ngobrol dan ngeteh bareng, tak terasa waktu cepat berlalu dan sudah mulai beranjak siang. Sebelum pulang Lisa menelfon supir untuk menjemput nya dirumah Santi.

"San, secepatnya kamu harus kasih tau putrimu tentang perjodohan ini, dan aku akan kasih tau putraku juga."

"Iya nanti aku akan kasih tau dia."

"Pokoknya kita harus berhasil menyatukan anak-anak kita!"

"Berdoa saja ya Lis, semoga Tuhan juga merestui rencana kita untuk besanan."

"Oke San. Secepatnya aku akan datang lagi kesini untuk melamar putrimu."

Setelah mereka ngobrol banyak hal dan bertukar no hp, akhirnya Lisa kembali pulang bersama sopir pribadi keluarga nya.

Episodes
1 1. Mulai bekerja
2 2. Tak sengaja bertemu camer
3 3. Kue brownies
4 4. Awal mula perjodohan
5 5. Bertemu teman lama
6 6. Terpaksa menerima perjodohan
7 7. Teman yang bijak
8 8. Persiapan lamaran
9 9. Lamaran
10 10. Persiapan menuju hari H
11 11. Pernikahan
12 12. Lempar bunga
13 13. Berbagi ranjang
14 14. Honeymoon 1
15 15. Honeymoon 2
16 16. Honeymoon 3
17 17. Honeymoon 4
18 18. Malam pertama yang tertunda
19 19. Honeymoon 5
20 20. Honeymoon 6
21 21. Honeymoon 7
22 22. Mencurigakan
23 23. Pijat plus-plus
24 24. Kemesraan pengantin baru
25 25. Godaan calon pelakor
26 26. Oleh-oleh
27 27. Gara-gara parfum
28 28. Kecemburuan Adel
29 29. Club
30 30. Terjebak
31 31. Adel yang polos
32 32. Obat perangsang
33 33. Dalam Bahaya
34 34. Di Culik
35 35. Menemukan Adel
36 36. Menyelamatkan Adel
37 37. Dalang Penculikan
38 38. Disekapnya Ayu dan kawan-kawan
39 39. Hukuman
40 40. Sisi lain Vano
41 41. Kedatangan Baskara
42 42. Trauma
43 43. Periksa
44 44. Minta Maaf
45 45. Kebaikan Nona muda Nugraha
46 46. Sembuhnya Adel
47 47. Ketahuan
48 48. Kemarahan vano
49 49. Dingin
50 50. Baikan
51 51. Program hamil
52 52. Minta izin restu
53 53. Duet Mesra
54 54. Keromantisan Kevin dan Novi
55 55. Menginap
56 56. Ranjang Bergoyang
57 57. Ngidam
58 58. Hamil
59 59. Kabar Bahagia
60 60. Syukuran
61 61. Tingkah aneh Vano
62 62. Tingkah aneh Vano 2
63 63. Tingkah aneh Vano 3
64 64. Mengunjungi camer
65 65. Mengunjungi camer 2
66 66. Mengunjungi camer 3
67 67. Mengunjungi camer 4
68 68. Nyeri pinggang
69 69. Keinginan Adel
70 70. Nasi goreng
71 71. Takut Jujur
72 72. Penyesalan Maya
73 73. Olahraga ranjang di pagi hari
74 74. Lunas
75 75. Curhat
76 76. Tingkah lucu Adel
77 77. Pertemuan kedua dengan camer
78 78. Mendapat restu
79 79. Berkunjung ke toko kue
80 80. Bertemu calon besan
81 81. Rencana
82 82. Rujak buah
83 83. Diskusi
84 84. Rencana pertunangan
85 85. Gombalan receh
86 86. Ngambek
87 87. Pertunangan Kevin dan Novi
88 88. Musibah
89 89. Pendarahan
90 90. Siuman
91 91. Khawatir
92 92. Menjenguk Adel
93 93. Menjenguk Adel 2
94 94. Pulih kembali
95 95. Menang banyak
96 96. Gagal Total
97 97. Menginap
98 98. Menginap 2
99 99. Menuju hari H
100 100. Hari bahagia
Episodes

Updated 100 Episodes

1
1. Mulai bekerja
2
2. Tak sengaja bertemu camer
3
3. Kue brownies
4
4. Awal mula perjodohan
5
5. Bertemu teman lama
6
6. Terpaksa menerima perjodohan
7
7. Teman yang bijak
8
8. Persiapan lamaran
9
9. Lamaran
10
10. Persiapan menuju hari H
11
11. Pernikahan
12
12. Lempar bunga
13
13. Berbagi ranjang
14
14. Honeymoon 1
15
15. Honeymoon 2
16
16. Honeymoon 3
17
17. Honeymoon 4
18
18. Malam pertama yang tertunda
19
19. Honeymoon 5
20
20. Honeymoon 6
21
21. Honeymoon 7
22
22. Mencurigakan
23
23. Pijat plus-plus
24
24. Kemesraan pengantin baru
25
25. Godaan calon pelakor
26
26. Oleh-oleh
27
27. Gara-gara parfum
28
28. Kecemburuan Adel
29
29. Club
30
30. Terjebak
31
31. Adel yang polos
32
32. Obat perangsang
33
33. Dalam Bahaya
34
34. Di Culik
35
35. Menemukan Adel
36
36. Menyelamatkan Adel
37
37. Dalang Penculikan
38
38. Disekapnya Ayu dan kawan-kawan
39
39. Hukuman
40
40. Sisi lain Vano
41
41. Kedatangan Baskara
42
42. Trauma
43
43. Periksa
44
44. Minta Maaf
45
45. Kebaikan Nona muda Nugraha
46
46. Sembuhnya Adel
47
47. Ketahuan
48
48. Kemarahan vano
49
49. Dingin
50
50. Baikan
51
51. Program hamil
52
52. Minta izin restu
53
53. Duet Mesra
54
54. Keromantisan Kevin dan Novi
55
55. Menginap
56
56. Ranjang Bergoyang
57
57. Ngidam
58
58. Hamil
59
59. Kabar Bahagia
60
60. Syukuran
61
61. Tingkah aneh Vano
62
62. Tingkah aneh Vano 2
63
63. Tingkah aneh Vano 3
64
64. Mengunjungi camer
65
65. Mengunjungi camer 2
66
66. Mengunjungi camer 3
67
67. Mengunjungi camer 4
68
68. Nyeri pinggang
69
69. Keinginan Adel
70
70. Nasi goreng
71
71. Takut Jujur
72
72. Penyesalan Maya
73
73. Olahraga ranjang di pagi hari
74
74. Lunas
75
75. Curhat
76
76. Tingkah lucu Adel
77
77. Pertemuan kedua dengan camer
78
78. Mendapat restu
79
79. Berkunjung ke toko kue
80
80. Bertemu calon besan
81
81. Rencana
82
82. Rujak buah
83
83. Diskusi
84
84. Rencana pertunangan
85
85. Gombalan receh
86
86. Ngambek
87
87. Pertunangan Kevin dan Novi
88
88. Musibah
89
89. Pendarahan
90
90. Siuman
91
91. Khawatir
92
92. Menjenguk Adel
93
93. Menjenguk Adel 2
94
94. Pulih kembali
95
95. Menang banyak
96
96. Gagal Total
97
97. Menginap
98
98. Menginap 2
99
99. Menuju hari H
100
100. Hari bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!