Di toko kue Manis Legit dua gadis cantik yang masih di sibukkan dengan pembeli yang lumayan ramai, membuat mereka berdua semakin lebih bersemangat dalam melayani pelanggan mereka.
Dan tidak terasa kini sudah pukul lima sore yang berarti waktunya tutup toko. Adel dan Novi siap berkemas dan pulang ke rumah masing-masing.
Dengan hati riang Adel pulang ke rumah. Saat di perjalanan pulang Adel mengingat bonus yang diberikan Lisa tadi siang. Dan Adel ingin membelikan pecel ayam untuk ibunya.
Tadinya Adel mau memberikan bonus tadi ke Novi, tapi Novi menolaknya mengingat Adel lebih membutuhkan uang itu dan Novi menganggap itu memang sudah rejeki Adel, di hari pertama kerja saja langsung dapat tips dari pelanggan orang kaya.
Setengah jam kemudian Adel tiba di rumah dengan membawa dua bungkus pecel ayam, Adel masuk rumah sesudah mengucapkan salam pada sang ibu.
"Sudah pulang kamu nak?"
"Iya Bu."
"Gimana Del hari pertama kerja, capek nggak?" Tanya Santi.
"Lumayan capek sih Bu, tapi ist oke lah, aku seneng bisa bantu Ibu cari uang. Apalagi tadi Adel ketemu sama tante-tante cantik baik pula. Seperti nya orang kaya Bu, Adel aja tadi di kasih tips banyak banget."
"Masa sih Del, Emang berapa tips nya?" Tanya Santi.
"Lima ratus ribu rupiah Bu, bagi Adel uang segitu kan banyak, kalau bagi mereka yang kaya uang segitu emang nggak seberapa, tp bagi Adel itu berharga Bu."
"Banyak juga ya Del?, ibu doakan tante-tante yang kamu maksud itu selalu di beri kesehatan, panjang umur lancar rejekinya, dan diberi kemudahan oleh Tuhan disetiap apapun yang dilakukannya." Kata Santi.
"Iya Amin Bu. Ini tadi Adel beliin pecel ayam buat kita makan malam nanti Bu, jadi malam ini ibu nggak usah masak, kan ibu udah kerja seharian belum lagi harus beresin rumah juga pasti capek."
"Yaudah sini biar ibu siapin di piring dulu." Kata Santi sambil mengambil bungkusan pecel ayam yang di bawa Adel menuju ke dapur.
"Oh iya, ini uang tips nya Bu,tapi Adel ambil sedikit buat beli pecel ayam tadi."
"Nggak usah Del, ibu masih ada uang kok, itu kamu tabung sendiri aja, siapa tau nanti kalau ada kebutuhan mendesak kan bisa kamu gunakan."
"Bener ibu nggak mau nerima uang ini?" Tanya Adel lagi.
"Iya, ibu masih bisa cari uang buat kita makan, uang itu biar kamu saja yang simpan." Jawab Santi.
"Yaudah deh Bu, aku akan tabung uang ini buat biaya kuliah nanti."
"Ya sudah sana mandi dulu habis itu langsung makan terus istirahat, biar capeknya cepet ilang!"
"Iya ini Adel mau mandi."
Di kantor perusahaan Nugraha Group. Lisa sudah sampai di lantai lima belas guna menemui sang suami di ruangannya.
Tuan Nugraha yang masih sibuk dikejutkan dengan pintu ruangan yang terbuka tiba-tiba, dan muncullah sosok istri tercinta yang berjalan anggun menghampiri meja kerjanya dengan senyum mengembang di wajah cantiknya.
"Hay sayang, kamu kesini?" Tanya Nugraha.
"Iya Pa, mama kesepian dirumah, jadinya main deh ke kantor. Ini mama bawa kue buat papa."
"Pa, Papa tau nggak, tadi mama ketemu sama siapa?" Sahut Lisa lagi.
"Ya mana papa tau ma, kan mama belum cerita sama papa."
"Tadi itu mama ketemu gadis yang mirip banget sama Santi pas waktu masih muda dulu." Lisa menjelaskan.
"Santi teman baik kamu itu Ma?" Tanya Nugraha.
"Iya Pa, gadis itu namanya Adel, dia cantik banget ramah pula, mama berharap Adel memang anaknya Santi Pa, supaya Adel bisa jadi menantu kita, mama sudah cocok sama dia."
"Memang sekarang Santi tinggal dimana Ma?"
"Entahlah, mama juga nggak tau Pa, saat kami tamat SMA kita putus kontak. Tapi mama masih ingat jelas perjanjian dengan Santi, kalau suatu saat masing-masing kami telah menikah dan punya anak laki-laki dan perempuan kita akan menjodohkan keduanya. Supaya hubungan persahabatan kami semakin erat."
"Iya papa ingat kalau Mama pernah cerita masalah perjodohan putra kita."
Setelah Lisa sedikit berbincang dengan suaminya, Lisa berpamitan untuk pulang kerumah duluan meninggalkan sang suami yang masih akan melanjutkan pekerjaannya.
Dahulu Lisa dan Santi berteman baik dari mulai duduk di bangku SMA. Saking terlalu akrab nya mereka, sehingga membuat perjanjian untuk menjodohkan putra putri mereka kelak, guna mempererat persahabatan mereka.
Tapi setelah tamat SMA, Lisa diajak orang tuanya pindah tempat tinggal di luar pulau untuk mempermudah pekerjaan ayahnya yang dipindah tugaskan ke kantor cabang.
Hingga Lisa yang saat itu mengantarkan makan siang untuk ayahnya tak sengaja bertemu dengan Nugraha yang saat itu bekerja satu kantor dengan ayahnya.
Bermodalkan warisan dari orang tuanya yang sudah meninggal, Nugraha yang memang kuliah di jurusan bisnis, mulai merintis usaha yang bergerak di bidang properti dan perhotelan dari nol hingga menjadi perusahaan yang besar seperti sekarang.
Meskipun belum terlalu banyak memiliki anak cabang, tapi sudah tergolong perusahaan yang sukses.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Murtikali
next
2023-10-02
1