BAB - 04

Sayuuur...

Sayuuur...

Seperti biasanya pukul 07.00 pagi, penjual sayur berkeliling di sekitaran kompleks perumahan tempat tinggal Aurora dan Sekala.

Dengan menggunakan daster bermotif tie dye berwarna biru langit, serta rambut yang di cepol ke atas Aurora keluar dari kediamannya menghampiri pedagang sayur yang sudah di kelilingi oleh para ibu-ibu dan asisten rumah tangga yang juga hendak membeli keperluan dapur mereka masing-masing.

Sekilas Aurora tersenyum ke arah ibu-ibu yang melihatnya dengan tatapan sinis. "Bu Aurora tumben jam segini masih pake daster? Biasanya sudah rapih." ucap Ibu Dewi, tetangga sebelah rumah Aurora.

"Aku sudah tidak bekerja, Bu Dewi" jawab Aurora.

"Loh kenapa? sayang sekali ijazah S2nya tidak terpakai lagi." Bu Sandra menimpali pembicaraan mereka.

"Iya loh sayang sudah capek-capek kuliah ujung-ujungnya di dapur sama kaya kita-kita haha.." sahut Bu Yuni sambil tertawa mengejek.

"Tapi masih mending kita loh, enggak buang-buang uang untuk sekolah." Ledek Bu Sandra.

"Bu Aurora ini kan jabatannya sudah tinggi, apa tidak sayang?" ucap Bu Dewi kembali.

Tak tahan dengan omongan para tetangganya, Aurora langsung membayar sebuah tempe yang berada di genggamannya "Terima kasih ya Mang Udin" kemudian ia beralih ke ibu-ibu yang menggosipinya "Saya duluan ibu-ibu, permisi" ia mempercepat langkahnya agar bisa cepat sampai di rumah.

Setibanya di rumah ia duduk di hadapan suaminya yang tengah asik bermain game online di teras rumahnya.

"Kenapa kamu, pagi-pagi sudah manyun?" tanya Sekala, ia mengintip wajah Aurora dari balik layar handphonenya.

"Engga apa-apa, kamu enggak ke kantor?" tanya Aurora.

"Bawel sekali sih kamu ini, tanpa kamu suruh aku pasti akan ke kantor" Sekala mulai menaikan nada bicaranya.

"Aku hanya tanya Mas."

"Ya sudah sana kamu masak, menggagu saja kamu ini," usir Sekala menatap Aurora dengan kesal. "Eh tapi mana belanjaan kamu? kenapa kamu cuma beli tempe?"

"Ta-tadi aku..."

Aurora ragu untuk menceritakan bahwa tadi ibu-ibu menggosipinya dan membuatnya tak nyaman sehingga ia membuatnya tak nyaman dan ingi cepat-cepat pulang.

"Nanti aku beli saja di luar, kebetulan aku ingin mengambil spanduk dan melihat booth container yang aku pesan katanya sudah jadi," jawab Aurora.

"Boros sekali sih kamu ini jadi istri, harusnya kamu bisa lebih menghemat pengeluaran, kalau perlu harusnya kamu belanja di pasar agar lebih murah," ucap Sekala mamarahi istrinya.

"Iya besok aku ke pasar, sekalian belanja untuk bahan-bahan steak. Mas temenin ya.." pinta Aurora.

"Kamu ini manja sekali sih, kamu pergilah sana sendiri, aku sibuk." Sekala kembali fokus pada game onlinenya.

"Ya sudahlah.." Aurora menghentakkan kakinya kesal, kemudian ia beranjak dari tempat duduknya meninggalkan suaminya, ia memilih untuk bersiap melihat booth container pesanannya.

Selagi Aurora bersiap di kamarnya, tiba-tiba saja Amanda, adik kandung Sekala datang mengunjungi kediaman kakanya.

"Assalamualaikum," ucap Amanda dari pintu gerbang kediaman kakanya.

"Walaikumsalam, tumben kamu pagi-pagi udah kemari, pasti ada maunya." Sekala sudah hafal benar dengan gelagat adiknya yang satu ini, jika datang ke rumahnya hanya pada saat ada maunya.

"Hehe.. kok Mas Sekala tahu," ucap Amanda cengengesan."Bagi duit dong Mas, akundan teman-temanku ada trip ke Bali liburan semester ini," pinta Amanda.

"Berapa? sejuta aja ya"

"Yah kok cuma sejuta sih Mas, tambahin dong. Biasanya juga Mas kasih minimal lima jutaan," protesnya.

"Kalau segitu Mas lagi enggak ada, Dek."

Sepinya project membuat keuangan Sekala menipis, di tambah ia baru saja membelikan Syeira sebuah apartement berikut dengan isinya, tentu membuat kondisi keuangannya semakin tambah menipis.

"Mas Sekala pelit banget sih sama adik sendiri, istri Mas saja Mas belikan sepatu baru." Amanda menunjuk ke arah rak sepatu Aurora yang terdapat di teras depan kediaman Aurora, Flat Shoes Gu*ci yang di taksir mencapai harga empat belas juta.

Amanda mengira jika Flat Shoes tersebut pemberian dari kakanya, namun nyatanya Flat Shoes tersebut Aurora beli dengan menggunakan uangnya sendiri, dari hasil kerjanya.

"Mas saja tidak tahu kakak iparmu membeli sepatu," ucap Sekala.

"Nah kan istri Mas beli barang-barang mewah tidak izin dulu dengan Mas," Amanda memanas-manasi Sekala.

"Hmmm.."

Secara mengejutkan Aurora datang, ia telah berpakaian rapih dan siap untuk pergi.

"Loh Mba Aurora kok ada di rumah?" tanya Amanda terkejut.

"Iya, Mba sudah berhenti bekerja."

Sebenarnya Aurora mendengar semua percakapan antra Sekala dengan adiknya, namun ia tak mau ambil pusing, jika hal itu membuat nama baik suaminya terangkat di mata keluarganya tak masalah.

"Mas aku keluar dulu ya," Aurora meraih tangan suaminya dan menciumnya.

"M.. Mba Aurora," panggil Amanda menahan Aurora untuk pergi.

"Iya kenapa Amanda?"

"Aku boleh minta uang tidak?" Amanda mencoba memberanikan diri untuk meminta uang kepada kakak iparnya karena ia tak punya pilihan lain.

"Sejuta saja ya" Aurora mengeluarkan sepuluh lembar uang seratus ribuan dari dalam dompetnya kemudian ia memberikannya kepada Amanda.

Aurora tak bisa memberikan lebih dari itu karena uang yang ia miliki untuk modal usahanya.

"Apa tidak bisa lebih?" tanyanya sambil cemberut.

"Maaf ya Manda, Mba hanya punya segitu." Aurora mengelus bahu Amanda dengan lembut kemudian bergegas melangkahkan kakinya keluar dari rumahnya karena ojeg online yang ia pesan sudah datang.

"Sudah jadi beban Kakakku, pelit lagi. Istri macam apa sih yang Mas nikahi itu?" gerutu Amanda.

Aurora hanya mengelus dadanya mendengar ucapan Amanda, "Kebayoran Lama dulu ya Bang," ucap Aurora kepada abang ojeg sambil mengenakan helm.

"Baik Bu,"

Keduanya pergi menuju lokasi pembuatan booth container, setibanya di lokasi Aurora langsung mengecek pesanannya dengan detail, tak ada satu pun bagian yang ia lewatkan termasuk bahan materialnya. Aurora memilih menggunakan booth container karena harganya sangat terjangkau yakni lebih murah dari pada bangunan Konvensional, sistem knockdown, memiliki desain yang unik sehingga menjadi daya tarik Pelanggan, tidak memerlukan Izin IMB, ramah lingkungan dan juga kuat dan ringan.

Setelah puas dengan pesanannya, Aurora melunasi pembayaran dan meminta untuk segera di antar ke rumahnya. Aurora ke tujuan selanjutnya mengambil spanduk dan papan nama yang telah ia pesan kemudian membeli alat pemanggang, hot plate dan alat makan lainnya.

"Ya allah Bu Aurora belanja segini banyak sendirin? aku bantu ya!" ucap Adinda yang kebetulan ada di toko yang sama.

"Kok kamu ada di sini Din?" tanya Aurora.

"Aku lagi cuti Bu, beli perlengkapan makan untuk isi apartement baruku. Ibu naik apa? biar aku bawakan barang-barang Bu Aurora"

"Aku naik ojeg Din. Tuh di Abangnya di sana, lagi rapihin belanjaanku yang lainnya." tunjuk Aurora.

"Ya Allah, Bu. Kalau begitu Ibu sama aku saja, aku bawa mobil."

"Enggak usah, Din. Nanti ngerepotin," tolak Aurora secara halus.

"Aku tidak menerima penolakan Bu Aurora, ibu hamil jangan bawa barang banyak-banyak," Adinda mengambil barang belanjaan Aurora dari tangan Aurora, kemudian membawanya ke mobilnya yang ia parkir tak jauh dari toko tempatnya berbelanja.

Sementara itu, Aurora menghampiri tukan ojegnya, meminta tukang ojeg tersebut membawakan barang-barang belanjaannya ke mobil Adinda.

"Terima kasih banyak ya, Bang" Aurora memberikan upah selakigus tip untuk mamang ojeg yang telah mengantar dirinya.

"Sama-sama Bu, saya pergi dulu"

Aurora menganggukan kepalanya kemudian ia masuk ke dalam mobil Adinda.

Terpopuler

Comments

YK

YK

kurang ajar banget sih skala sama keluarga nya... 😤

2023-06-01

1

YK

YK

wong kok goblok... lah jelas udah ditinggal kok mau balikan lagi. harga diri sebagai lelakimu mana???

2023-06-01

1

🍭ͪ ͩ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️¢ᖱ'D⃤

🍭ͪ ͩ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️¢ᖱ'D⃤

Saya dulu juga pernah bekerja sbagai staf di bagian Accounting...ya saya nggak suka aja dengan sikap skala yg berubah saat Aurora sudah tidak bekerja lagii bencii aku

2022-10-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!