Perfect Wife
Aurora menghela nafas beratnya sebelum ia memasuki ruang meeting, pasalnya ini adalah meeting terakhirnya sebelum ia benar-benar resign dari tempatnya bekerja, ia melepas jabatannya sebagai Accounting Manager di salah satu perusahaan berskala internasional dan menjadi ibu rumah tangga seutuhnya menuruti permintaan suaminya, Sekala Langit Nalendra.
"Morning everybody, thank you for coming. We have a lot in our agenda, so let’s begin" ucap Aurora mengawali meetingnya pagi itu, ia mulai menjelaskan jika ada beberapa project perusahaan yang mengalami over budget hingga 20% dari anggaran yang sudah di buat, hal tersebut merupakan sebuah peringatan dan catatan penting bagi manager project yang memegang tanggung jawab atas project tersebut.
Ditengah presentasinya, nampak seorang gadis bernama Syeira memperhatikannya. Gadis itu merupakan salah satu staff divisi accounting di bawah kepemimpinan Aurora, dalam meeting kali ini Syeira bukan memperhatikan isi presentasi yang di sampaikan oleh atasannya melainkan perut Aurora yang sudah kelihatan membesar.
Ya, Aurora kini tengah mengandung anak pertamanya dan usia kandungannya sudah mencapai empat bulan, sehingga perut dan tubuhnya sudah mulai membesar.
'Sebentar lagi aku akan menggantikan posisinya dan aku juga akan merebut Sekala kembali ke dalam pelukanku' gumam Syeira dalam hati sembari menatap sinis ke arah Aurora.
"And that brings us to the end. Thank you so much for your time and attention" tutup Aurora pada meetingnya hari itu, ia bernajak dari tempat duduknya kemudian melangkahkan kakinya keluar dari ruang meeting menuju ruang kerjanya.
"Ah lelah sekali rasanya" Aurora menghela nafas leganya karena meeting terakhirnya berjalan dengan lancar, ia bersandar di kursi ruang kerja sambil mengecek beberapa email yang masuk.
Ditengah kesibukannya mengecek laporan yang masuk, telepon di atas meja kerjanya berdering.
Krrrriing....
Aurora pun langsung mengangkatnya "Hallo," ucap Aurora.
Rupanya telepon tersebut berasal dari staff HRD yang memintanya untuk segera melalukan handover pekerjaan kepada Syeira.
'Aku pikir Adinda yang akan menggantikanku, ternyata Syeira' batinya 'Tapi ya sudahlah, toh memang Syeira lulusan dari universitas ternama di UK mungkin hal itu yang menjadi bahan pertimbangan Bu Kamila' Aurora tak ingin mengambil pusing mengenai siapa yang akan menggantikan posisinya, yang terpenting baginya ia bisa menyelesaikan tanggung jawab terakhirnya dengan baik.
"Okay, I will do it right away. Thank you," Aurora menutup teleponnya.
Tanpa menunggu waktu lama, saat itu juga Aurora langsung menghubungi Syeira, ia meminta Syeira untuk mempersiapkan meeting bersama tim accounting lainnya, guna membahas pengunduran dirinya sekaligus mengumumkan seseorang yang akan menggantikan posisinya.
Senyum sumringah terpancar jelas di wajah Syeira ketika Aurora mengatakan jika Syeira-lah yang akan menggantikan posisinya.
"Kamu ke ruangan saya sekarang ya, kita mulai handover." Setelah meeting berakhir Aurora langsung mengajak Syeira ke ruangannya.
"Baik Bu" Dengan senyum yang semakin mengembang, Syeira menganggukan kepalanya dan ia bergegas mengikuti Aurora masuk ke dalam ruang kerjanya.
Ruang kerja yang nampak mewah dan sudah lama ia idam-idamkan kini tinggal selangkah lagi ia akan menempati ruangan tersebut.
"Silahkan duduk, Syei!!" Aurora mempersilahkan Syeira duduk dan ia langsung menerangkan job description yang selama ini ia kerjakan.
Namun baru saja satu jam ia menerangkan job descriptionnya kepada Syeira, Syeira sudah napak pusing.
"Bu, boleh kita lanjut besok saja? kepalaku agak sedikit pusing, aku ingin pulang lebih awal untuk istirahat"
"Oh baiklah kalau begitu, sampai bertemu besok pagi ya, semoga kamu cepat sembuh" ucap Aurora, ia mempersilahkan Syeira untuk pulang lebih awal, sementara dirinya kembali meneruskan pekerjaan yang masih menjadi outstandingnya.
Hingga pukul 17:00 ia baru menghentikan pekerjaannya dan mematikan laptopnya, sambil berjalan menuju lobby kantor Aurora menghubungi suaminya. "Kemana sih? kebiasaan deh kalau janji selalu begini," ucap Aurora mulai gusar.
Pagi tadi sebelum berrangkat ke kantor, Sekala sempat berjani akan menemaninya memeriksakan kandungannya, namun sepertinya lagi-lagi Sekala mengabaikan janji yang telah ia buat.
Tak kunjung mendapatkan kabar dari suaminya, Aurora memutuskan untuk memesan naik taxi online. Sepuluh menit kemudian taxi yang di pesannya tiba di depan kantornya, Aurora langsung menaiki taxi tersebut dan pergi ke rumah sakit tempatnya memeriksa kandungan.
Setibanya di rumah sakit Aurora melakukan registrasi, sambil menunggu nomor atriannya di panggil, ia menyempatkan diri untuk beribadah di Mushola yang di sediakan oleh pihak rumah sakit.
Dari banyaknya pengunjung yang beribadah, tak sengaja Aurora bertemu dengan sahabatnya yang bernama Kara.
"Wah makin cantik saja bumil yang satu ini," sapa Kara kepada Aurora.
"Siapa yang sakit Kar?" tanya Aurora.
"Enggak kok, aku ke sini justru mau program hamil," jawab Kara, ia menoleh ke arah luar Mushola melihat suaminya sudah memanggilnya "Ra, di sambung nanti ya. Tuh Mas Aksara sudah manggil aku, nomor antrianku sudah di panggil kayanya" ucap Kara.
"Aksara? memangnya Aksara sudah pulang Kar?" tanya Aurora dengan sedikit terkejut, mengingat Aksara merupakan rekan kerja suaminya. Mereka berdua mendirikan perusahaan konstruksi sejak mereka lulus kuliah.
'Jika Aksara sudah pulang, tentu seharusnya Mas Sekala pun sudah pulang, tapi kenapa Mas Sekala masih belum memberikan kabar' batinnya.
"Hari ini kan memang lagi tidak ke kantor karena belum ada project baru Ra, memangnya Sekala tidak cerita ya?"
"Oh itu... aku agak sedikit lupa," Aurora tak ingin sahabatnya berfikir yang tidak-tidak mengenai rumah tangganya "Ya sudah sana, tuh suamimu sudah menunggumu" Aurora mencium pipi kanan dan kiri Kara, dan memperisilahkan Kara untuk terlebih dahulu pergi. "Sukses ya promilnya"
"Bye bumil" Kara mengelus perut Aurora berharap kehamilan sahabatnya menular pada dirinya, kemudian ia melangkahkan kakinya keluar dari Mushola.
"Bener-bener keterlaluan Mas Sekala ini" gerutu Aurora kesal.
Tak ingin berlarut dalam kekesalannya terhada Sekala, Aurora membasuh wajahnya dengan air wudhu dan bersiap melakukan ibadah.
Senyumnya cerianya kembali mengembang ketika ia mendengar detak jantung, serta wajah calon buah hatinya dalam layar monitor saat pemeriksaan berlangsung. Rasanya ia sudah tidak sabar menimang calon buah hatinya.
Dengan detail dokter menjelaskan perkembangan calon buah hatinya, mulai dari struktur kepala dan otak bayi, wajah terutama kondisi mata dan bibir, kemudian bagian dada yang akan dideteksi adalah kondisi jantung dan diafragma.
Kemudian bagian atas tubuh, kondisi perkembang perut termasuk ginjal dan kandung kemih, lalu kondisi struktur tulang, mulai dari tulang belakang, tangan, dan kaki.
Rasa syukur yang teramat dalam ia ucapkan dalam hatinya, ketika dokter mengatakan calon buah hatinya berkembang dengan normal sempurna, tidak ada kelainan genetik.
"Terima kasih banyak dok," Aurora menjabat tangan dokter kandungan yang memeriksanya, kemudian ia keluar dari ruang pemeriksaan untuk menebus resep yang di berikan dokter kepadanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Oh Dewi
Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu wajib searchnya pakek tanda kurung dan satu novel lagi judulnya Caraku Menemukanmu
2023-05-24
1
CebReT SeMeDi
hadir
2022-11-02
2
🍁KAT❣️💋🅷🅰🆁🅸🅶🆄🆁🆄👻ᴸᴷ
Mampir utk memberi semangt. sukses.👍
2022-10-29
2