Sementara itu di tempat berbeda, Sekala nampak asik berduaan dengan Syeira di apartemen milik Syeira yang baru saja Sekala belikan untuknya tiga bulan yang lalu.
"I really miss you, baby" wanita itu bergelayut manja, melingkarkan tangannya di leher Sekala "You missed me didn't you?" tanya Syeira dengan manja, sambil memberikan kecupan manis di bibir Sekala.
"Ya tentu saja aku juga sangat merindukanmu, tapi bukankah tadi kamu bilang kamu sedang sakit?" tanya Sekala, ia memperhatikan Syeira yang tak nampak seperti orang sakit, Syeira justru mengenakan lingerie sexy yang menerawang, memperlihatkan lekuk tubuh indahnya.
"Aku sudah sembuh, karena obatku sudah ada di sini," Syeira duduk di pangkuan Sekala.
"Aku benar-benar mengkhawatirkanmu sayang," ucap Sekala menatap mata Syeira.
"Iya maaf, habis aku rindu sekali padamu dan sekalian aku mau mengucapkan terima kasih padamu, akhirnya hari yang ku tunggu-tunggu tiba." Syeira tak bisa menahan rasa bahagianya, karena kini dirinya telah resmi menggantikan posisi Aurora sebagai Accounting Manager di kantornya.
"Jadi, janjiku sudah lunaskan?!" tanya Sekala.
Ya, Sekala meminta istrinya untuk berhenti dari pekerjaannya atas permintaan dan desakan dari Syeria, Sekala tak mampu untuk menolak setiap permintaan Syeira.
"Hu'um, thank you baby" Syeira kembali mengecup bibir Sekala dan beranjak dari pangkuan Sekala, ia berjalan ke dapur untuk mengambil sebotol sparkling wine minuman favoritnya.
"Let's make tonight something special" Syeira menungkan sparkling wine kedalam gelas miliknya dan juga gelas Sekala, lalu mengajak Sekala untuk bersulang, sebagai perayaan atas jabatan baru yang ia duduki saat ini.
Setelah menghabiskan beberapa gelas sparkling wine, mereka bercinta dengan penuh gelora, Syeira sungguh pandai membuat Sekala berkali-kali mendesah dan membawanya terbang ke puncak kenikmatan.
"I'm much more me when I'm with you" bisik Sekala ketika ia sudah mencapai klimaksnya, ia mengecup kening Syeira dan memeluknya.
"Jadi kapan kamu mau menceraikan istrimu?" tanya Syeira sambil memainkan jarinya di dada bidang Sekala.
Mendengar pertanyaan Syeira, Sekala merubah posisinya dengan sedikit menjauh dari Syeira. "Bukankah kamu tahu jika saat ini Aurora tengah mengandung anakku?" tanya Sekala.
"Lalu?"
"Maaf Syei, untuk permintaanmu yang satu ini sepertinya sulit untuk aku kabulkan" Sekala menggelengkan kepalanya, meski ia sangat mencintai Syeira namun ia tak sanggup jika harus melepaskan Aurora dan calon buah hatinya.
Syeira mulai meradang mendedengar jawaban Sekala "Kenapa? bukankah dulu kamu pernah berjanji untuk menikahiku?"
"I-iya, tapi sekarang istriku sedang mengandung anakku, aku tidak bisa menceraikannya"
"Kamu egois Mas" Syeira mendorong tubuh Sekala menjauh darinya, kemudian ia turun dari tempat tidurnya sambil mengenakan pajamasnya.
"Sayang, kamu ngertiin posisiku dong, anak yang ada di dalam kandungan Aurora adalah anakku, aku tidak ingin kehilangan anakku" Sekala mendekat ke arah Syeira dan memeluknya dari belakang.
"Terus kapan kamu ngertiin aku? aku capek terus menerus berada dalam hubungan yang seperti ini, terus menerus jadi bayang-bayang istrimu" Syeira semakin murka terhadap Sekala.
Sekala membalikan tubuh Syeira menghadap dirinya, kemudian ia menatap mata Syeira dalam-dalam "Seandainya dulu kamu tidak pergi meninggalkan aku, tentu pastinya aku akan menikahimu, bukan Aurora" ucap Sekala.
"Tapi aku pergi untuk melanjutkan studyku, Mas" Syeira mencoba untuk membela dirinya.
"Kamu tahu apa yang membuatku tidak sabar menantimu?" tanya Sekala. "Sehari sebelum kepergianmu ke UK aku melihatmu jalan dengan Brandon berduaan di mall," ucap Sekala " Brandon, pria yang sudah lama jatuh hati dan terus berusahan mengejarmu. Kemudian tambah selama di UK kamu tidak pernah sekalipun menghubungiku," lanjut Sekala.
Syeira terdiam mendengar kata-kata Sekala, ia sudah tidak bisa lagi membela dirinya, ia menyadari jika dirinyalah yang bersalah karena telah meninggalkan Sekala, namun ia pikir Sekala akan tetap setia padanya, tapi nyatanya setelah ia kembali ke Indonesia, Sekala justru telah menikah dengan Aurora.
"Aku sayang kamu Sye... aku masih sangat mencintaimu seperti dulu dan tak akan pernah berubah" Sekala memeluknya dengan erat.
Lama mereka berdua berpelukan mengenang rasa yang dulu mereka pernah miliki, hingga pukul 02.30 WIB dini hari Sekala pamit untuk kembali pulang ke kediamannya, tentu saja tidak semudah itu Syeira melepaskan Sekala dari pelukannya.
"I promise you, I will be back tomorrow" ucap Sekala menyakinkan Syeira, agar Syeira mau melepaskannya.
"Janji" Syeira menyodorkan jari kelingkingnya ke hadapan Sekala.
"Janji" Sekala melingkarkan jari kelingkingnya di jari kelingking Syeira. "Kapan sih aku pernah boong sama kamu, kamu adalah prioritas hidupku," ucap Sekala.
"Aku pulang dulu ya" Sekala mencium kening Syeira kemudian ia keluar dari apartement Syeira.
Suasana lengang kota Jakarta membuat Sekala bisa memacu kendaraannya dengan kecapatan tinggi, agar ia bisa segera sampai di kediamannya.
Begitu tiba di kediamannya ia mengendap-endam masuk ke dalam, ia tak ingin Aurora memergokinya.
"Dari mana saja Mas, kok jam segini baru pulang?"
Pertanyaan Aurora tentu saja mengagetkan Sekala, seketika sekala membalikan tubuhnya menghadap istrinya yang ternyata sudah berada di belakangnya.
"Ak-aku habis meeting sekalian nongkrong sama Aksara, kok kamu tidak tidur? tidak baik loh ibu hamil kurang istirahat!!" ucap Sekala, ia mencoba untuk tidak terlihat gugup di depan Aurora.
"Meeting? meeting apa?" Aurora mencoba berpura-pura tak mengetahui jika perusahaan suaminya belum mendapatkan project baru.
"Me-meting, ya meeting kerjaan lah." jawab Sekala dengan gugup. "Tadi sore Pak Gunawan menghubungiku, menawarkan kerja sama dengan perusahaanya," terangnya.
"Tadi aku ketemu Aksara di rumah sakit," ucap Aurora tanpa melihat ke arah suaminya.
"Ak-aksara??" Sekala membulatkan matanya, ia terkejut dan terlihat semakin gugup mendengar ucapan istrinya.
"Tadi Aksara izin tidak ikut meeting karena ada keperluan, lagian kamu ngapain ke rumah sakit? kok kamu enggak izin dulu?" Sekala mencoba mengalihkan pembicaraan dan mulai membalikkan fakta seakan ia Auroralah yang terlihat salah.
"Kayanya tadi Pak Gunawan menghubungimu lewat kentongan di pos kambling, sampai-sampai kamu enggak lihat handphonemu sendiri," ucap Aurora dengan muka sinis "Nih di minum!!!" ia memberikan sebungkus obat kepada suaminya, kemudian ia berlalu meninggalkan Sekala, berjalan menuju ruang kerjanya.
"Obat apa ini Aurora?" teriak Sekala.
"Obat penambah daya ingat, agar kamu ingat cara menggunakan handphone dan juga ingat dengan janji-janjimu," ucap Aurora dari pintu ruang kerjanya.
Aurora menghela nafas beratnya, dalam sujud di sepertiga malamnya, ia mengadukan semua kegalauan hatinya yang ia rasakan, tentang ketidak jujuran suaminya, ia benar-benar merasa berjalan sendiri dalam rumah tangga yang di binanya bersama Sekala.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
🌍ɢ⃟꙰Ⓜ️
sabar yakkk aurora😔
2022-10-26
3
Mυɳҽҽყ
sekala keblinger... cocok lah itu sama ulet bulu
2022-10-26
1
æ⃝᷍𝖒𖣤᭄℃æͣ͢𝖒ᷘ𝅘 ͤ⸙ᵍᵏ
obat biar inget dia terus ada ga Thor 🤔🤭
2022-10-23
2