Keesokan paginya~
"Terima kasih, ya!" Nia mencium punggung tangan Deny dan keluar dari mobil. Setelah mobil Deny tidak terlihat dari pandangannya, Nia masuk ke butik dan di sambut hangat karyawannya.
"Selamat pagi, Bu Nia!"
"Selamat pagi, Bu Nia!"
"Selamat pagi, Bu Nia!"
"Selamat pagi juga, sudah sarapan semua kan?"
"Sudah, Bu!" jawab mereka bersamaan.
"Bu, ada yang datang mencari Ibu Nia."
Ucap salah satu karyawannya dan di ikuti angggukan kepala dari 2 karyawan lainnya.
"Eh, baiklah. Antar ke ruangan saya, ya."
"Baik, Bu."
"Oke, semangat kerjanya hari ini ya." Nia tersenyum lalu menuju ruang pribadinya.
Ia penasaran siapa pagi-pagi seperti yang datang mencarinya, ia berpositif thingking bahwa mungkin itu adalah pelanggan tetapnya Yang akhir-akhir ini sering menemuinya dan menjadi dekat.
‘tok tok tok’
"Bu, Nia."
"Masuk," sahut Nia yang kemudian menyalakan laptopnya.
‘Ceklek’ pintu terbuka, Nia mengangkat kepala hendak melihat siapa yang datang menemuinya.
‘PLAK!’
‘Bugh’
Tamparan keras di pipinya membuatnya tidak seimbang dan terjatuh bersama kursinya. Nia merasakan pipinya panas dan perih, ia memegangi pipinya dan mengangkat kepala melihat siapa yang ada di hadapannya ini. Nia menahan sakit di pipi kirinya.
"Dia?" Batin Nia.
Nia berusaha berdiri namun belum sempat ia berdiri orang di hadapannya ini terlebih dahulu mendorongnya hingga mengenai lemari di belakangnya.
"Wanita ja*lang!"
Nia meringis kesakitan dan rasanya ia dihujani beribu pisau.
"Maaf, kamu ini siapa? Apa salahku?" tanya Nia
Orang di hadapannya saat ini mencengkram bahu Nia.
"Kau tidak tau aku siapa? Hah?!"
Nia menggeleng, ia benar-benar tidak mengenali perempuan yang ada di hadapannya ini. Perempuan di depannya ini sudah di kuasai amarah, matanya memerah dan nafasnya memburu.
"Tenangkan dirimu, apa salahku? Dan siapa kamu?" Nia berusaha melepaskan diri dari perempuan yang tiba-tiba muncul ini.
"Lepas saja baju sopanmu ini, ja*lang!" perempuan itu langsung menarik bagian lengan baju Nia yang panjang, baru tersobek sedikit dan Nia langsung bangkit. Nia menghempaskan tangan perempuan itu dari tubuhnya, namun Nia tetap berusaha mengontrol emosinya.
"Oh, berani ya. Memang sih, pelakor jaman sekarang itu galak-galak!"
Nia semakin kebingungan saat dirinya di sebut pelakor.
"Maaf ya, aku sama sekali tidak mengenalmu, ah iya bukankah kau temannya Mas Deny? Dan apa maksudnya ini? Datang kesini membuat keributan dan bahkan menyakitiku. Kau menghukumku atas apa yang tidak ku lakukan." Nia merapikan pakaiannya.
"Heh!" Perempuan itu hendak melayangkan tamparan lagi, namun dengan cepat Nia menepisnya dan membuat perempuan itu meringis.
"Awwwh kurang ajar!!" Bentak perempuan itu.
Nia mengatur nafas dan tetap mengontrol emosinya.
"Ku tanya sekali lagi, apa maksud kedatanganmu ini? Dan apa salahku?" tanya Nia dengan tenang.
"Jangan pura-pura tidak tau, baji*ngan," perempuan itu berjalan dengan berani dan mendekati Nia.
"Kau menghancurkan hidupku, kau mmenghancurkan impianku, kau merebut kekasihku!" Perempuan itu tiba-tiba berbelok arah dan melempar laptop Nia ke lantai dengan keras, seketika laptopnya mati dan ada serpihan yang tersebar di lantai.
Nia membulatkan mata, ia mulai marah dan sangat sedih. Ia marah karena laptop itu adalah pemberian mendiang Ayahnya 3 tahun lalu. Dengan tubuh yang bergetar, Nia berjongkok dan memunguti serpihan bagian laptop yang pecah. Saat Nia akan akan meraih laptopya, tiba-tiba ia di dorong oleh perempuan itu hingga ia tersungkur ke lantai.
Nia memicingkan mata, perempuan itu bersiap memberikan tamparan lagi namun Nia langsung mencekal kedua tangan perempuan itu dan menariknya hingga ia juga terjatuh ke lantai, kepala perempuan itu terbentur ke lantai dan Nia menekuk kedua tangannya.
"Aaaarghhh! Lepaskan aku sia*lan! Dasar pelakor tidak tau malu! Kau tidak punya harga diri!"
"SIAPA KAU!" Nia berteriak di telinga perempuan itu dan membuatnya berteriak karena merasakan telinganya sakit.
"Arrrrrrgggh!!!!!"
"Apa salahku padamu, hah? Siapa kau?"
"Baj*ingan kau, tidak tau malu. Kau sudah merebut Deny dariku dan kau masih pura-pura tidak tau!"
Mendengar nama Deny dari mulutnya membuat Nia lemas seketika, ia melepas tangannya dan terduduk di lantai.
"Apa yang kau katakan? Deny siapa?" tanya Nia dengan suara lemas
Perempuan itu pun bangun dan berdiri, ia mengibas kedua tangannya yang sakit, ia tersenyum remeh pada Nia. Ia berjongkok di hadapan Nia yang sudah lemas itu.
"Jangan pura-pura tidak tau, ya. Kau sudah merebut mas Deny dariku. Deny itu pacarku, dan kau main datang ke kehidupannya dan menikah dengannya. Kau fikir aku akan kalah dan membiarkannya begitu saja? Tidak sayang, tidak."
Perempuan itu memegang dagu Nia dan mengangkatnya.
"Duh, kasihan matamu sampai merah begini. Kau takut padaku ya? Ingat ya, yang namanya pelakor itu pasti akan kalah."
"Lagipula, kau tidak selevel denganku. Aku akan merebut kembali Mas Deny darimu apapun yang terjadi, dia milikku dan tetap akan menjadi milikku sampai kapanpun. Dan ya, wanita ja*lang sepertimu lebih cocok di semak-semak sana."
Nia diam pasrah. Matanya membulat saat melihat kalung yang sama juga ada di leher perempuan itu.
"Ya, benar! Suamimu itu adalah pacarku. Kau telah merebut kebahagiaanku. Cih, darimana dia mendapatkan perempuan murah sepertimu ini, heh."
Nia menggeleng, ia tidak percaya akan apa yang di ucapkan perempuan di hadapannya ini.
"Kau ini sudah jadi pelakor, masih saja pura-pura tersakiti. Jangan playing victim ya, jijik aku." perempuan itu melepas dagu Nia dan mengeluarkan tisu dari tas lalu mengelap tangannya itu.
"Ingat, ya. Pelakor itu tidak akan bahagia, dan aku akan merebut apa yang harusnya menjadi milikku," perempuan itu berdiri dan melangkah ke arah pintu lalu membukanya.
"Oh ya, laptop itu akan ku ganti uang, aku bisa membeli 100 laptop murah seperti itu, harga dirimu bahkan lebih murah daripada 1 laptop milikmu. Bye."
'Ceklek' perempuan itu menutup kembali pintu ruang pribadi Nia.
Nia tidak dapat menahan tangisnya, sambil bercucuran air mata ia mengambil laptopnya di lantai dan mengumpulkan serpihannya. Hatinya begitu sakit.
"Papa..." lirih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Nani Sunarni
karyawannya pd kmn siii...ko bosnya ada yg menganiaya g pd nolongin siii 🤦
2022-11-08
0
FIERSHA B
jahat banget si pak
istri tuh seorang rela meninggalkan dunia nya demi berbakti kpd suami. Cinta yg tulus yg Nia berikan ternyata malah d khianati
2022-08-28
2
Erorr
Pelakor triak plakor,....
2022-08-27
1