Ulang Tahun Nia

Keesokan paginya Nia pergi ke Butiknya, Sesampainya disana Nia langsung di sambut hangat oleh 3 karyawannya.

"Selamat pagi, Bu Nia," ucap mereka serempak.

"Selamat Pagi juga. Bagaimana kabar kalian hari?"

"Alhamdulillah sehat, Bu. Bu Nia sendiri bagaimana?"

"Saya juga alhamdulillah sehat wal afiat."

"Bu Nia seperti mengalami sesuatu hari ini? Aura-aura kebahagiaan menyelimuti."

"Sintaaaaaa.. Jangan begitu," sambil menyenggol lengan temannya yang asal ceplos itu.

"Hihi, tidak apa-apa kok. Oh iya, 3 hari lagi saya ulang tahun... Kita makan bersama ya."

Para karyawannya mengangguk tanda setuju, Nia lalu masuk ke ruang pribadinya dan memulai pekerjaannya. Ia melihat kalender yang ada di mejanya, kado terindah di hari kelahirannya adalah pernikahan ini. Walau pada awalnya Nia tidak mempunyai rasa sedikitpun pada suaminya, namun seiring berjalannya waktu hati Nia sudah terisi oleh suaminya.

09 Juni, hari kelahiran Nia, di ulang tahunnya yang ke-25 ini ia sudah tidak menjomblo, ia sudah ada pasangan hidup pilihan Mamanya. Pernikahan mereka sudah hampir 1 bulan dan selalu di penuhi kebahagiaan.

"Pernikahan ternyata tidak seseram yang ku bayangkan." ucap Nia sambil senyum-senyum.

Pagi berganti sore, Nia pun pamit pulang pada karyawannya karena sebentar lagi suaminya akan pulang juga. Senyum yang selalu terpancar darinya membuat orang yang baru di kenalnya akan merasa nyaman di dekatnya.

"Saya pulang dulu ya."

"Siap, Bu!"

"Siap, Bu!"

"Siaapp, Bu!"

Nia melambaikan tangan lalu masuk ke mobilnya.

***

"Mas, 3 hari lagi ulang tahunku. Aku mau ada acara makan bersama dengan karyawanku. Mas Deny mau bergabung?" Sambil merapikan rambutnya.

Deny sedikit terkejut, ia bahkan tidak tau masalah ini.

"Mau makan dimana?" Deny balik bertanya.

"Makan di tempat kerjaku, Mas." Nia duduk di ranjang di ikuti Deny yang langsung berbaring.

"Oe, aku akan kesana. Jam berapa?"

"Sekitar jam 1 siang."

"Baiklah, aku akan kesana. Kita rayakan ulang tahunmu disana. Aku akan mengajak Mama juga."

"Eh?"

"Tenang. Mama pasti akan menyempatkan waktu untuk hadir. Kau mau kue tart seperti apa?"

"Eeemmm," Nia berfikir

"Mau yang coklat mix Pink saja, Mas. Mas Deny beli dimana? Nanti biar aku yang membawanya."

"Tidak perlu, aku yang akan mengaturnya. Untuk hadiah aku rahasiakan ya."

Mendengar kata hadiah membuat hati Niaberbunga-bunga. Sungguh banyak kebahagiaan yang ia dapat dalam pernikahanya ini.

"Apa tidak merepotkan?" tanya Nia

"Tentu tidak. Sudah, mari istirahat. Besok aku ada meeting."

Nia mengangguk, mereka tidur dengan posisi berpelukan.

***

2 hari terasa sangat lama bagi Nia, hingga akhirnya tibalah hari yang ia nanti. Nia datang ke tempat kerja seperti biasanya dan pastinya dengan sambutan hangat.

‘Tok tok tok’

"Masuk," salah satu karyawannya membuka pintu ruang kerja Nia dan membuat Nia terkejut dan terharu.

"Selamat ulang tahun, Bu Nia!" ucap mereka bersamaan.

Nia menutup mulut karena terharu saat para karyawannya mengucapkan selamat sambil membawa kue tart yang di lapisi coklat.

"Kaliaaan..."

"Semoga panjang umur dan selalu sukses untuk Bu Nia,"

"Aamiin!" jawab serentak

"Semoga Bu Nia semakin cantik dan cantik,"

"Aamiin!"

"Semoga pernikahan Sakinah Mawaddah Warahmah,"

"Aamiiiiinnnnnnn!"

Nia memejamkan mata dan bersiap meniup lilin, ia juga berharap semua doanya terkabul.. Setelah lilinnya di tiup, karyawannya tepuk tangan meriah. Mereka juga membawa masuk makanan yang Nia pesan.

"Eh, makanannya sudah datang ya?"

"Iya, Bu. Itu tadi kurirnya kesini dan Ibu kan tadi sedang sibuk."

"Haduh, saya jadi ngerepotin kalian."

***

Nia dan karyawannya berkumpul di ruang kerja Nia sambil menunggu 3 tamu lainnya.

Pukul 12 siang~

Nia tersenyum lebar saat Mamanya datang lalu memeluknya.

"Maaf ya, Ma. Mama sampai jauh-jauh kesini."

"Tidak masalah anakku yang cantik. Oh iya, mertua dan suamimu sudah datang?"

Nia menggeleng.

"Nia bilangnya jam 1, Ma."

Mama Nia ber oh ria. Sembari menunggu 2 tamu lagi, mereka semua mengobrol banyak. Nia melirik jam tangannya, pukul 12:43. Ia mulai tidak tenang karena suami dan Mama mertuanya belum datang.

"Coba di telfon dulu." bisik Mamanya.

Nia mengangguk, ia lalu keluar dari ruangan dan menelfon suaminya namun tidak kunjung di angkat. Nia menghela nafas lega saat baru saja akan menelfon mertuanya, mertuanya telah sampai di depan Butiqnya dan langsung masuk.

"Maaf, ya... Mama telat, ya?"

"Tidak kok, Ma. Terimakasih Mama sudah menyempatkan waktunya,"

"Apa sih yang tidak untuk menantu kesayanganku ini.. Oh iya, Deny mana?"

"Mas Deny belum datang, Ma. Ini baru saja Nia telfon."

"Begitu, ya. Baiklah, selamat ulang tahun sayang..." Mama mertuanya mencium pipi Nia gemas.

"Hehe, terima kasih, Ma. Oh iya, didalam sana ada Mama."

"Oh ya, haduh Mama keduluan Mama kamu deh. Ya sudah, Mama kesana ya"

Nia mengangguk... Setelah mertuanya masuk ke ruang kerjanya, ia mencoba menelfon Deny lagi namun kali ini Hp nya tidak aktif.

"Mas, kamu dimana?" Nia mulai cemas.

Ia mondar mandir sambil terus melihat jam tangannya. Akhirnya sudah jam 1 lebih, dan Deny belum datang. Nia khawatir pada suaminya.

"Nak, suami kamu?" Mamanya keluar dari ruang kerja Nia dan menghampirinya.

Nia menggeleng.

"Kita tunggu lagi, ya. Suami kamu pasti sedang di perjalanan," hibur Mamanya

Nia mengangguk dan tersenyum.

Tek tek tek... waktu terus berjalan, kaki Nia terasa pegal. Dengan kecewa ia pun masuk ke ruang kerjanya. Mertuanya lalu menghampiri Nia yang murung.

"Sayang, kita semua sudah lapar nih. Sepertinya Deny sibuk sampai lupa mengabari kamu, biarkan saja dia. Ayo kita makan saja," ucap Mertuanya sambil merangkul bahu Nia.

Nia mengangguk dan ia harusnya tidak egois dengan membiarkan mereka semua menunggu lama. Nia melihat jam tangannya sekali lagi dan sudah pukul 16:00.

***

19:00

Mobil Nia dan Mama Mertuanya baru masuk di garasi, tidak lama kemudian mobil Deny juga sudah datang. Nia yang kecewa tetap berusaha baik-baik saja, ia menunggu Deny sampai Deny keluar dari garasi.

"Aku pulang!" ucap Deny.

Nia tersenyum berat lalu mencium punggung tangan Suaminya. Melihat raut wajah Nia yang kesal Deny terkejut karena ia melupakan hari yang penting.

"Selamat ulang tahun, Sa-Sayang. Maaf aku lupa,"

"Iya, Mas." Nia langsung masuk ke dalam rumah sambil menahan tangisnya.

Ia tidak ingin menangis, namun saat berhadapan langsung dengan suaminya malah membuatnya sedih. Deny menggaruk kepalanya yang tidak gatal, ia juga lupa membelikan hadiah untuk Istrinya. Deny masuk ke dalam rumah dan langsung di sambut oleh Mamanya

"Bagus, hampir saja perayaan ulang tahun Istrimu kacau gara-gara kamu."

"Maaf, Ma. Deny benar-benar lupa,"

"Bujuk dia, dia menunggumu berjam-jam dan kamu tidak datang sampai acaranya selesai."

"Maaf, Ma."

"Minta maaf sana sama Istrimu. Kamu ini ada-ada saja."

Deny mengangguk lalu menyusul Istrinya di kamar. Deny membuka pintu perlahan dan melihat Nia mengusap air matanya.

"Aku sungguh minta maaf," ucap Deny lalu meletakkan tas kerjanya

"Iya, tidak apa-apa. Manusia memang wajar lupa dan salah." Nia tersenyum.

"Kita keluar yuk, kita rayakan kembali ulang tahunmu."

Nia menggeleng.

"Aku lelah, Mas. Mas Deny juga pasti lelah kan."

Baru kali ini Nia kecewa pada suaminya namun ia juga tidak mau menyalahkannya karena ia berfikir suaminya tidak mungkin juga dengan sengaja melupakan apa yang ia ucapkan semalam. Deny tersenyum lalu mengelus rambut Nia. Deny menuntun Nia untuk duduk di meja rias lalu Deny mengeluarkan sesuatu dari saku celananya.

"Pejamkan matamu," pinta Deny.

Nia menurut lalu memejamkan mata, ia merasakan ada sesuatu di lehernya.

"Sekarang buka mata."

Nia perlahan membuka mata tersenyum lebar melihat kalung indah melingkar di lehernya.

"Mas..."

"Bagaimana? Suka?"

Nia berbalik dan langsung memeluk Deny dengan erat.

"Sangat suka. Terima kasih banyaaaaakk."

"Syukurlah kalau kau menyukainya, ini hadiah ulang tahunmu dariku."

"Aaaaaa terima kasih!" Nia sangat senang

Deny memeluk Nia dan mengelus rambutnya.

Terpopuler

Comments

🏁Nyno_Ever🏁

🏁Nyno_Ever🏁

Aku juga ULTAH

2022-09-03

1

PhiiuPhiiu

PhiiuPhiiu

tetep kecewa sh karna ngga dateng pas acara

2022-09-03

0

FIERSHA B

FIERSHA B

selalu berpikir positif dan menghargai pemberian suami.
sosok istri yang sungguh mencintai suami

2022-08-28

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!