Bab 2

``Apa sakit...?`` tanya Denis

"Sakit mas dan juga terasa perih" jawab Maira

Denis pun segera melihat kearah bagian bawah Maira disana masih terdapat bercak darah segar.

"Mas pikir malam ini tidak akan menemukan darah, tapi mas senang ternyata kamu masih perawan dan mas yang pertama melakukan itu kepada kamu" kata Denis sambil tersenyum bangga.

"Tentu saja mas yang pertama, aku tidak pernah melakukannya dengan laki-laki mana pun" jelas Maira

"Ya mas percaya itu karena masih ada darah segar yang keluar dari bawah sana"

"Mas, kalau tadi kamu tidak menemukan darah yang keluar bagaimana...? apa kamu akan menganggap ku sudah tidak perawan lagi...?" tanya Maira.

"Tidak juga, sebenarnya mas percaya dengan kamu. Kamu pasti tidak mungkin melakukan hal itu sebelum menikah tapi mas lebih yakin lagi kalau melihat ada darah seperti ini.." jelas Denis yang kini sudah berpindah tempat sehingga berada di samping Maira.

"Tapi kan mas ada juga wanita yang belum pernah melakukan hal itu tapi tidak keluar darah ketika pertama kali melakukannya, karena banyak faktor lain yang menyebabkan itu terjadi." jelas Maira yang merasa sangat kesal dengan jawaban Denis. Denis seolah-olah meragukan dirinya.

"Ya mas juga tahu itu, tapi mas lebih senang jika mengetahui kalau istri mas ini masih mengeluarkan darah ketika pertama kali berhubungan" jawab Denis sambil tersenyum.

Karena sudah sangat lelah dan juga larut malam Maira sudah tidak ingin melanjutkan pembicaraannya itu, toh dia juga tahu tidak akan bisa menang jika berbicara dengan Denis. sebenarnya kalau boleh jujur hati Maira tidak sepenuhnya untuk Denis entah kenapa sampai sekarang hati Maira masih mengingat mantannya dulu.

Sebagian hatinya sudah di bawa pergi oleh sang mantan kekasih yang sampai sekarang tidak tahu keberadaannya dimana, Maira berharap dengan menerima pinangan Denis dia bisa melupakan masa lalunya dan memberikan seluruh hatinya untuk sang suami.

Tidak terasa pernikahan Denis dan juga Maira sudah berjalan hampir tiga bulan dan selama dua bulan ini dia tinggal bersama dengan ibu mertuanya yang sudah sangat tua dan juga sakit-sakitan. Maira juga sudah mulai terbiasa dengan keadaan dan lingkungan disini.

Pagi ini seperti biasa setelah sholat subuh Maira segera membangunkan Denis dan memintanya untuk sholat subuh serta bersiap-siap untuk pergi ke kantor, tapi bukan Denis kalau tidak membuat Maira kesal, dia tidak pernah mau cepat bangun ketika Maira membangunkannya.

Dan entah kenapa beberapa hari ini setelah membangunkan Denis dan Denis tidak kunjung bangun Maira akan ikut tidur lagi di samping Denis dan bangun siang hari. Untung saja sang ibu mertua tidak pernah mempermasalahkan hal itu semua dia sangat memanjakan Maira seperti putrinya sendiri bahkan perlakuan ibu mertua Maira sangat berbeda jauh dengan perlakuan ibunya Sendiri.

Pernah ada kakak iparnya datang ke rumah sang ibu mertua dia juga mengatakan kalau badan Maira sedikit lebih berisi dari biasanya.

"Ra perasaan kamu sekarang lebih berisi ya badannya, " kata Yuli kakak ipar Maira

"Apa iya mbak...? tapi aku merasa biasa saja" jelas Maira waktu itu.

"Apa jangan-jangan kamu sedang isi ya Ra...?" tanya Yuli

Maira pun seperti teringat sesuatu, dia belum mendapat tamu bulanan selama tinggal disini apa jangan-jangan memang dia sedang hamil. Dia tidak tahu bagaimana tanda-tanda orang yang sedang hamil untuk bertanya kepada ibu mertuanya saja rasanya sangat malu.

Akhirnya Maira pun menunggu Denis pulang bekerja, sore pun tiba seperti biasa setiap Denis pulang bekerja pasti Maira akan menyambutnya di depan pintu. Setelah Denis beristirahat dan juga bersih-bersih barulah Maira berani mengatakan pemikirannya.

"Mas tadi mbak Yuli datang kesini dia bilang kalau badan aku sekarang lebih berisi dari biasanya, apa benar itu mas....?" Tanya Maira

Denis melihat ke arah Maira dan memperhatikannya dengan seksama, memang benar tubuh istrinya itu seperti ada yang berubah lebih berisi dan terlihat lebih menarik.

"Iya memang sepertinya ada yang berubah dari kamu, badan kamu juga memang terlihat lebih berisi... Lalu apa yang di katakan mbak Yuli tadi..?" tanya Denis penasaran

"Kata mbak Yuli aku sepertinya hamil dan lagi aku juga baru ingat sudah dua bulan ini belum dapat tamu bulanan" jelas Maira

"Ya sudah besok kita cek ke dokter kandungan, hamil tidaknya kita tidak tahu, kita lihat saja hasilnya bagaimana"

"Iya mas"

Keesokan paginya Denis benar-benar membawa Maira ke dokter, Maira berharap dia benar-benar hamil agar dia tidak terlalu kesepian ketika Denis pergi bekerja. Setelah mengantri cukup lama akhirnya kini giliran Maira.

"Selamat pagi bapak ibu ada yang bisa saya bantu...?" tanya seorang dokter wanita sambil tersenyum ramah.

"Pagi dokter, kami ingin memeriksa kondisi istri saya katanya sudah dua bulan ini dia belum dapat haid" jelas Denis

"Baik bu kalau begitu mari kita periksa dulu"

Maira pun mulai melakukan serangkaian pemeriksaan dan setelah itu dia pun kembali lagi duduk di samping Denis.

"Jadi bagaimana dokter...?" tanya Denis yang sudah penasaran dengan hasilnya.

"Dilihat dari tes ini sudah sangat jelas kalau ibu memang sedang hamil dan kehamilannya sudah memasuki usia delapan minggu, harap di jaga ya pak, bu, kehamilan pada usia seperti ini masih sangat rentan, kurangi juga aktifitas yang berat-berat dan jangan terlalu kecapean" jelas dokter itu.

"Baik dok, terimakasih kami pasti akan menjaganya dengan sangat baik" kata Denis sambil tersenyum.

Setelah menebus obat mereka pun segera bergegas pulang, sesampainya di rumah Denis langsung memberitahu kabar bahagia ini kepada ibu tercinta. Tentu saja sang ibu sangat bahagia ketika mendengar akan segera mendapatkan cucu dari anak bungsunya itu.

"Mulai sekarang kamu tidak boleh terlalu lelah, pekerjaan rumah biarkan saja tidak perlu kamu kerjakan makan makanan yang sehat juga, oh iya apa orang tua kamu sudah di beri tahu kabar bahagia ini...?" tanya bu Erni

"Belum mah, mungkin nanti Ira akan menelpon mereka untuk memberitahukannya" jawab Maira

"Iya kamu harus mengabarkan berita bahagia ini apalagi ini cucu pertama mereka, mereka pasti sangat bahagia"

"Iya mah"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!