Beberapa hari setelah pertemuan dengan Juan, Aira selalu memikir kan tentang apa yang d kata kan oleh Alicya bahwa jodoh dan cinta sejati tidak memandang apa dan siapa.
Aira menjalan kan aktifitas seperti biasanya, pagi bekerja di toko dan sepulang dari toko Aira lanjut bekerja di cafe.
"Ku rasa dia memang bukan untuk ku," batin Aira.
Aira duduk termenung di halte bus sambil menunggu angkot yang lewat.
"Mana mau dia sama aku, dia orang kaya sedang kan aku orang ga punya," batin Aira
Aira selalu menunggu cinta pertamanya datang kembali tapi itu hanya mimpi bagi Aira.
Karna orang yang di tunggu Aira entah dimana keberadaannya, menghilang tanpa kabar dan tak ada satu teman pun yang tahu keberadaannya.
"Andai aku tahu dimana kamu Vino, aku ingin sekali bertemu dengan mu," batin Aira.
Vino adalah cinta pertama Aira semasa sekolah menengah pertama.
Vino pindah sekolah dan tidak ada satu orang pun yang tahu Vino pindah kemana.
Aira larut dalam lamunan hingga tak sadar ada seseorang yang memanggilnya.
"Aira," sapa Juan.
Aira hanya melamun dan tak mendengar panggilan untuknya.
"Aira, hei," panggil Juan kembali.
Juan menepuk pundak Aira agar sadar dari lamunannya.
"Eh, kamu," ucap Aira.
"Kamu lagi ngelamunin apa sih, sampai ga fokus aku panggil dari tadi," tanya Juan.
"Ah kamu kepo. Eh kamu lagi ngapain di sini?" tanya Aira.
"Aku hanya kebetulan lewat, kamu mau kemana malam-malam begini? Emang ga takut perempuan secantik kamu keluyuran jam segini," tanya Juan.
"Aku memang tiap hari pulang jam segini dan bukan keluyuran tapi aku baru pulang bekerja," jawab Aira.
"Beda kalau keluyuran ga mungkin diam di halte, pasti d tempat rame. Aku tuh cari uang bukan ngabisin uang buat hal yang ga penting," sambung Aira ketus.
"Idih, galak amat bu," ucap Juan.
"Mau aku antar ga pulangnya?" sambung Juan.
Juan terus mendekati Aira namun Aira cuek dan tanpa respon.
"Ga usah, terima kasih atas tawarannya. Aku udah biasa pulang pergi kemana-mana sendirian," jawab Aira.
"Beneran nih ga mau? Gratis loh," ucap Juan.
"terima kasih, tapi aku masih bisa pulang pake angkot," jawab Aira.
Tak lama angkot pun datang, segera Aira menaiki angkot yang biasa ia naiki setiap hari.
"Hari ini boleh gagal tapi besok harus berhasil. Aku harus bisa dapat kan dia," batin Juan.
...***...
Di rumah.
Sebelum tidur, Aira selalu mengecek ponsel terlebih dahulu karma Aira hanya sesekali memain kan ponselnya di saat sedang bekerja.
Chat whatsapp dari banyak teman-temannya yang belum di buka dan di balas oleh Aira.
Ada chat dari nomor tidak di kenal tapi Aira abaikan karna merasa tidak penting.
"Eh nomor telpon siapa ini, chatnya gitu doang. Ga penting banget ih kalau iya ada perlu kn bisa sekalian ngomong langsung. Ga jelas," gerutu Aira.
Tiba-tiba nomor tersebut menelpon dan Aira tetap abaikan.
Chat baru pun masuk dari nomor tersebut.
[Aira kok aku di cuekin sih]
[Ini aku Juan]
"Oh, ternyata dia toh. Ku kira siapa," batin Aira.
[Iya, kenapa. Aku ga bisa terima telpon dari kamu nanti bisa ganggu waktu istirahat ibu ku]
[Chat aja ga usah telpon] balas Aira.
[Maaf ya kalau aku menganggu waktunya]
[Apa boleh besok kita bertemu?] tanya Juan.
[Maaf sebelumnya, aku sibuk kerja dari pagi sampai malam. Jadi ga ada waktu untuk bertemu kamu]
Aira terus menghindar dari Juan karna Aira tidak mau memberi harapan pada Juan.
Tapi Juan tetap tidak menyerah walaupun Aira cuek dan jutek padanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments