Bab. 5. Rumah Sakit

Arian mendekati teman-teman Chika dan menanyakan keadaan Chika.

"Apakah begitu parahnya keadaan Chika sehingga dia harus dirawat oleh Dokter?" tanya Arian.

"Ya seperti itulah, kau harus bertanggung jawab setidaknya mengantarkan Chika pulang

" jawab salah satu teman Chika.

"Baiklah." jawab Arian kemudian berjalan meninggalkan Chika dan kawan-kawannya.

Setelah Arian berlalu mereka segera menghubungi Chika dan menceritakan semuanya kepada Chika.

Sementara Chika sangat bahagia mendengar bahwa Arian akan mengantarkan ia untuk pulang, artinya dia mempunyai kesempatan untuk berdua dengan Arian lagi baik di dalam perjalanan dan ketika dia sudah berada di rumah.

Sementara Arian yang sudah mengetahui keadaan Chika dari petugas UKS hanya tersenyum, ia menyadari bahwa Chika dan juga temannya sengaja berbohong dan berniat buruk kepadanya.

Arian kemudian menghubungi keluarga Chika, dan mengatakan bahwa Chika ingin bermalam di Rumah Sakit karena ada sesuatu yang harus ia kerjakan dan juga ia menghubungi ambulans untuk membawa Chika ke rumah sakit.

Setelah itu Arian menunggu di dekat pintu Gerbang agar teman-teman Chika tidak mengetahui rencana itu dan membocorkannya kepada Chika.

Sedangkan Chika sedang berpura-pura sakit dan berteriak meminta pertolongan petugas UKS untuk melakukan pertolongan pertama.

Dan disaat Chika sedang melancarkan aksinya, Arian datang bersama petugas ambulans.

"Chika bagaimana keadaan mu ? apakah kau memerlukan perawatan khusus ?" tanya Arian dengan penuh kekhawatiran.

Chika mengangguk dan kembali berpura-pura kesaksian agar Arian menyentuhnya untuk memeriksa keadaannya.

"Baiklah aku akan membantumu, apakah kau perlu ditemani salah satu temanmu ?" tanya Arian lagi.

"Tidak, kau saja sudah cukup." jawab Chika dengan nada yang sangat pelan seolah-olah ia sedang menahan rasa sakit.

Kemudian petugas UKS itu dibantu oleh Perawat dari ambulan yang ia pesan segera membawa Chika dan membaringkannya di dalam ambulan untuk segera dirawat di Rumah Sakit.

"Semoga lekas sembuh Chika." ucap Arian dengan tersenyum kemudian ia melambaikan tangannya.

Chika membalas senyuman Arian, sambil berfikir apa sebenarnya rencana Arian. Setelah mobil itu ditutup Chika segera bangun dan melihat keluar.

Ia melihat Arian berjalan menuju tempat parkir, sehingga Chika berfikir bahwa Arian akan mengikuti ia dari belakang.

Setelah lama Chika berada di dalam ambulans ia memastikan kembali apakah mobil Arian benar-benar mengikutinya dari belakang.

Setelah melihat mobil Arian berada di belakangnya Chika tersenyum puas. Ia membayangkan akan berdua dengan Arian di Rumah Sakit dan hal itu sangat menguntungkan bagi Chika.

Chika tersenyum sendiri saat ia membayangkan bahwa Arian yang akan merawat dan menunggunya selama di rumah sakit.

Setelah sampai Chika segera dibawa ke ruang UGD untuk melakukan pemeriksaan.

"Nona keadaan mu saat ini baik-baik saja." ucap sang Dokter yang sedang memeriksa keadaan Chika.

"Aku memang baik-baik saja, tugasmu hanya mengatakan kondisi ku sangat buruk dan lelaki yang ada di depan agar bersedia merawat ku."

"Kau tau siapa aku bukan ?" tanya Chika.

Sang Dokter kemudian mengangguk, kemudian memasang selang infus, setelah itu ia segera keluar untuk menemui Arian.

"Dasar kelakuan anak jaman sekarang, selalu memanfaatkan nama orang tuanya. Untuk bisa mendapatkan apa yang ia inginkan." batin sang Dokter sambil keluar meninggalkan Chika.

Kemudian sang Dokter menemui Arian untuk menyampaikan keadaan Chika kepada Arian. Arian tersenyum mendengar apa yang dikatakan oleh sang Dokter.

"Dokter saya mengerti posisi anda, pasti Chika mengancam anda bukan ? tetapi tidak masalah. Pindahkan ia ke rumah perawatan seperti yang ia inginkan." ucap Arian.

Setelah beberapa saat, akhirnya Chika dibawa ke ruang perawatan, ia ditempatkan di ruang VIP agar merasa nyaman.

"Chika bagaimana keadaan mu sekarang ?" tanya Arian saat mereka tinggal berdua saja.

"Sedikit lebih baik, terimakasih Arian. Kau memang ketua OSIS yang bisa dibanggakan." jawab Chika.

"Ok, sesuai dengan keinginan mu, kau dirawat dengan alasan kondisi kesehatan mu yang sangat buruk. Tapi maaf Chika aku akan segera pulang."

"Kau bisa menghubungi teman-teman mu atau keluarga mu untuk bermalam disini. Agar kau tidak kesepian." ucap Arian kemudian ia berdiri dan hendak meninggalkan Chika.

"Apa maksudmu ?" tanya Chika.

"Maaf Chika, aku hanya bisa mengikuti permainan mu sampai disini saja, aku sudah mengetahui semuanya. Dan untuk semua admistrasi rumah sakit ini akan ditagihkan kepada orang tuamu." jawab Arian kemudian ia pergi meninggalkan Chika sendiri.

Chika yang menyadari semua yang ia lakukan hanya sia-sia belaka langsung melepaskan selang infus di tangannya dengan paksa. Untung saja ada seorang Perawat yang melihatnya.

Setelah dibantu oleh Perawat tersebut akhirnya selang infus yang ada di tangan Chika segera terlepas.

Chia kemudian mengamuk dan melemparkan semua benda-benda yang berada di dekatnya. Ia sangat kecewa dengan Arian.

"Arian aku pastikan sekali lagi bahwa kau hanya milikku, saat ini kau bisa menolak ku tetapi hal itu tidak akan bertahan lama."

"Sebentar lagi kau akan berada dalam pelukanku." ucap Chika dengan penuh keyakinan.

Setelah puas melampiaskan kemarahannya, Chika segera menghubungi teman-temannya agar menjemputnya di Rumah Sakit.

Chika menunggu mereka dengan segudang rasa kecewa, karena rencana yang ia susun agar bisa berdua dengan Arian gagal total.

Setelah yang ia tunggu-tunggu tiba, Chika segera masuk kedalam mobil dan memerintahkan mereka untuk segera meninggalkan tempat tersebut.

Sementara Arian segera meninggalkan Rumah Sakit tersebut untuk segera pulang ke rumah karena sudah waktunya untuk pulang.

Saat ia dalam perjalanan pulang, ia melihat Airin yang sedang menyapu di jalan. Terlihat bahwa Airin menikmati kegiatannya. Senyum diwajahnya terlihat dan semakin menambah aura kecantikannya.

Arian tersenyum melihat Chika, ia merasa nyaman saat melihat Chika tersenyum. Arian juga melihat betapa baik dan tulusnya Airin.

Airin dengan suka cita membantu pekerja yang lain untuk menyelesaikan pekerjaan mereka, Airin juga rela mengantikan tugas pekerja yang lain bagi mereka yang sudah tua.

Setelah selesai Airin membagikan sebuah nasi bungkus untuk teman-teman seprofesi dan juga beberapa anak jalanan.

Hal itu Airin lakukan dengan penuh suka cita, tampak terlihat jelas bahwa Airin melakukan hal itu dengan tulus.

"Kau sangat unik dan berbeda dengan anak perempuan seusia dengan mu." batin Arian.

Setelah puas memperhatikan Airin, ia segera melajukan mobilnya untuk segera pulang dan beristirahat di rumah. Meninggalkan Airin dengan aktivitasnya.

Sementara Airin segera menyelesaikan tugasnya agar ia bisa segera kembali dan merawat ibu Iyem. Tak lupa Airin juga membantu pekerja yang lainnya agar mereka juga bisa pulang lebih awal.

Seperti biasanya sebelum pulang Airin membeli nasi bungkus untuk mereka berdua dan beberapa barang belanjaan yang mungkin dibutuhkan oleh ibu Iyem.

Terpopuler

Comments

Zaqian Laili

Zaqian Laili

Up lagi dong jangan gantung ceritanya

2022-07-17

1

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1. Tukang Sapu
2 Bab. 2. Pemuda Tampan
3 Bab. 3. Suasana Kelas
4 Bab. 4. Reaksi Chika
5 Bab. 5. Rumah Sakit
6 Bab. 6. Perlawanan Airin
7 Bab. 7. Dendam Chika
8 Bab. 8. Rencana Arian
9 Bab. 9. Kecerdasan Airin
10 Bab. 10. Sumpah Chika
11 Bab. 11. Kebakaran
12 Bab. 12. Rencana Perbaikan Rumah
13 Bab. 13. Semangat Airin
14 Bab. 14. Sebuah Kebahagiaan
15 Bab. 15. Sebuah Kebahagiaan (2)
16 Bab. 16. Belajar Ikhlas
17 Bab. 17. Waktu Bersama
18 Bab. 18. Kekejaman Chika
19 Bab. 19. Tindakan Chika
20 Bab. 20. Tamu tak diundang
21 Bab. 21. Penangkapan Chika
22 Bab. 22. Kesedihan
23 Bab. 23. Deo
24 Bab. 24. Pelajaran Hidup
25 Bab. 25. Sang penakluk hati
26 Bab. 26.Sebuah Kejadian
27 Bab. 27. Penyesalan Deo
28 Bab. 28. Senior bagi Chika
29 Bab. 29. Tuan Fernandez
30 Bab. 30. Pembagian Tugas
31 Bab. 31. Kedatangan Serli
32 Bab. 32. Hadiah untuk Fernandez
33 Bab. 33. Penculikan
34 Bab. 34. Penyelamatan
35 Bab. 35. Penyelamatan (2)
36 Bab. 36. Rumah Baru
37 Bab. 37. Suara Aneh
38 Bab. 38. Jurus Jitu Deo
39 Bab. 39. Perasaan Chika
40 Bab. 40. Ketakutan Deo.
41 Bab. 41. Perasaan Chika (2)
42 Bab. 42. Kondisi Tuan Fernandez
43 Bab. 43. Rumah Sakit
44 Bab. 44. Misel
45 Bab. 45. Malam hari
46 Bab. 46. Sarapan
47 Bab. 47. Niat Jahat
48 Bab. 48. Sebuah Rindu
49 49. Misel dan Tuan Fernandez
50 Bab. 50. Kecurigaan Chika
51 Bab. 51. Arian jatuh cinta
52 Bab. 52 . Tebakan Deo
53 Bab. 53. Adegan Film
54 Bab. 54. Perasaan Chika
55 Bab. 55. Cahaya
56 Bab. 56. Ketenangan dalam kelas
57 Bab. 57. Hati yang tergores
58 Bab. 58. Ungkapan Arian
59 Bab. 59. I Love You
60 Bab. 60. Niat Chika
61 Bab. 61. Seorang teman
62 Bab. 62. Makanan Spesial
63 Bab. 63. Berita
64 Bab. 64. Bunuh diri
65 Bab. 65. Rumah Ibu Iyem
66 Bab. 66. Keponakan
67 Bab. 67. Pelajaran Pertama
68 Bab. 68. Ungkapan Cinta
69 Bab. 69. Kehamilan
70 Bab. 70. Kenyataan pahit
71 Bab. 71. Ulang Tahun
72 Bab. 72. Janji Cinta
73 Bab. 73. Pengusiran
74 Bab. 74. Jodoh sejak dalam kandungan
75 Bab. 75. Pertemuan
76 Bab. 76. Pekerjaan baru
77 Bab. 77. Makan siang istimewa
78 Bab. 78. Damai
79 Bab. 79. Just info
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Bab. 1. Tukang Sapu
2
Bab. 2. Pemuda Tampan
3
Bab. 3. Suasana Kelas
4
Bab. 4. Reaksi Chika
5
Bab. 5. Rumah Sakit
6
Bab. 6. Perlawanan Airin
7
Bab. 7. Dendam Chika
8
Bab. 8. Rencana Arian
9
Bab. 9. Kecerdasan Airin
10
Bab. 10. Sumpah Chika
11
Bab. 11. Kebakaran
12
Bab. 12. Rencana Perbaikan Rumah
13
Bab. 13. Semangat Airin
14
Bab. 14. Sebuah Kebahagiaan
15
Bab. 15. Sebuah Kebahagiaan (2)
16
Bab. 16. Belajar Ikhlas
17
Bab. 17. Waktu Bersama
18
Bab. 18. Kekejaman Chika
19
Bab. 19. Tindakan Chika
20
Bab. 20. Tamu tak diundang
21
Bab. 21. Penangkapan Chika
22
Bab. 22. Kesedihan
23
Bab. 23. Deo
24
Bab. 24. Pelajaran Hidup
25
Bab. 25. Sang penakluk hati
26
Bab. 26.Sebuah Kejadian
27
Bab. 27. Penyesalan Deo
28
Bab. 28. Senior bagi Chika
29
Bab. 29. Tuan Fernandez
30
Bab. 30. Pembagian Tugas
31
Bab. 31. Kedatangan Serli
32
Bab. 32. Hadiah untuk Fernandez
33
Bab. 33. Penculikan
34
Bab. 34. Penyelamatan
35
Bab. 35. Penyelamatan (2)
36
Bab. 36. Rumah Baru
37
Bab. 37. Suara Aneh
38
Bab. 38. Jurus Jitu Deo
39
Bab. 39. Perasaan Chika
40
Bab. 40. Ketakutan Deo.
41
Bab. 41. Perasaan Chika (2)
42
Bab. 42. Kondisi Tuan Fernandez
43
Bab. 43. Rumah Sakit
44
Bab. 44. Misel
45
Bab. 45. Malam hari
46
Bab. 46. Sarapan
47
Bab. 47. Niat Jahat
48
Bab. 48. Sebuah Rindu
49
49. Misel dan Tuan Fernandez
50
Bab. 50. Kecurigaan Chika
51
Bab. 51. Arian jatuh cinta
52
Bab. 52 . Tebakan Deo
53
Bab. 53. Adegan Film
54
Bab. 54. Perasaan Chika
55
Bab. 55. Cahaya
56
Bab. 56. Ketenangan dalam kelas
57
Bab. 57. Hati yang tergores
58
Bab. 58. Ungkapan Arian
59
Bab. 59. I Love You
60
Bab. 60. Niat Chika
61
Bab. 61. Seorang teman
62
Bab. 62. Makanan Spesial
63
Bab. 63. Berita
64
Bab. 64. Bunuh diri
65
Bab. 65. Rumah Ibu Iyem
66
Bab. 66. Keponakan
67
Bab. 67. Pelajaran Pertama
68
Bab. 68. Ungkapan Cinta
69
Bab. 69. Kehamilan
70
Bab. 70. Kenyataan pahit
71
Bab. 71. Ulang Tahun
72
Bab. 72. Janji Cinta
73
Bab. 73. Pengusiran
74
Bab. 74. Jodoh sejak dalam kandungan
75
Bab. 75. Pertemuan
76
Bab. 76. Pekerjaan baru
77
Bab. 77. Makan siang istimewa
78
Bab. 78. Damai
79
Bab. 79. Just info

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!