"Bagaimana? Apa dia mau?" tanya Angga.
"Dia mau Tuan." ucap Dara. "Bagus kalau begitu. Saya mau jas itu cepat selesai!" ucap Angga.
"Baik Tuan." ucap Dara menunduk kan kepala nya.
"Malam ini saya tidak akan pulang. Tolong urus beberapa pekerjaan saya di ruangan saya." ucap Angga.
Dara menganguk.
Angga pun meninggalkan kediaman nya itu.
"Huff seperti biasa akan memberikan semua pekerjaan nya pada ku." ucap Dara. "Aku hanya kepala pelayan di sini, namun kenapa aku harus ikut pusing memikirkan pekerjaan perusahaan dan semua urusan nya." ucap Dara.
Angga di dalam mobil mewah Nya sibuk memeriksa tab nya. Namun tiba-tiba kefikiran Tania.
"Tania.. Kenapa dia sungguh tidak asing bagi ku. Dia sangat mirip sekali dengan putri Pak Jaka." ucap Angga.
"Tapi tidak mungkin anak pengusaha kaya raya di kota A itu menjadi penjahit di kota ini." batin Angga.
"Mata nya, Bibir nya sangat indah. Dulu hanya putri Pak Jaka yang bisa mengingat ku kepada nya." ucap Angga.
"Tuan muda kita mau kemana?" tanya supir.
"Ke Toko perhiasan." jawab Angga.
Tidak beberapa lama akhirnya sampai. Dia berhenti di toko berlian langganan nya.
"Selamat malam Tuan, sudah lama kita tidak bertemu." ucap pemilik toko Berlian. "Bawa perhiasan berlian yang paling bagus." ucap Angga. Mereka pun membawa nya kepada Angga.
"Saya memborong semua nya." ucap Angga karena dia bingung memilih antara Anting, kalung, gelang atau cincin."
"Tuan muda serius?" tanya Pemilik toko. Angga menganguk.
Itu adalah salah satu kebanggaan bagi mereka karena Tuan muda itu membeli langsung berlian ke toko mereka.
"Supir saya akan mengurus nya, saya kembali ke dalam mobil terlebih dahulu." ucap Angga karena toko itu semakin ramai pengunjung.
Keluar dari sana dia menunduk kan kepala nya berjalan dengan cepat. Sampai di luar dia terus berjalan tanpa melihat ke sekitar nya.
"Brak!!!!"
Dia tidak sengaja menabrak seseorang.
"Sialan! Kenapa anda menghalangi jalan saya?!" ucap Angga sangat marah sekali.
"Maaf-maaf pak, lagian bapak berjalan menunduk, saya sudah berjalan dengan benar di jalan saya." Mona.
"Dasar anak kecil tidak tau sopan santun." ucap Angga.
"Adik saya sudah minta maaf, kenapa bapak Masih memarahinya? Saya melihat sendiri bapak yang menabrak adik saya." ucap Tania datang membantu Mona.
"Dasar wanita tidak mau di salah kan!" ucap Angga mengangangkat pandangan nya. Dia terkejut yang di depan nya adalah wanita yang tidak sengaja dia cium Sore tadi.
Mata mereka bertemu. Tania menatap mata Angga.
"Ka-kamu." ucap Angga namun tiba-tiba dia pingsan. "Tuan muda.." Bodyguard nya datang membantu Angga.
"Tuan Angga." batin Tania. "Ayo kita pergi dari sini dek." ajak Tania. Mereka meninggalkan Angga dan bodyguard nya.
Tidak beberapa lama akhirnya sampai di rumah. Namun sebelum pulang ke rumah mereka menjemput Eki dulu.
Tania memberikan upah tanda terimakasih kepada ibu-ibu yang baik hati menjaga Eki.
"Eki sayang. Lihat Mamah bawain apa untuk kamu." ucap Tania menunjukkan roti kesukaan Eki. Harganya cukup mahal sampai dia jarang membeli nya.
Eki terlihat sangat suka sekali. "Kamu mandi gih habis itu sholat dan bergantian dengan mbak." ucap Tania. Mona menganguk.
Tania memandikan Eki yang terlihat kumuh, setelah dia selesai mandi Tania mau memasak. Dia menggendong Eki sambil masak.
Eki yang berceloteh tidak berhenti membuat Tania sangat senang sekali, dia tidak berhenti tersenyum melihat wajah Eki.
Tidak beberapa lama akhirnya selesai masak. "Mbak masak apa?" tanya Mona. "Mbak masak sup Ayam. Kamu Makan, mbak kasih makan Eki." ucap Tania karena Eki Masih makan bubur yang di beli dari Indomaret.
Tidak beberapa lama Tania baru saja selesai sholat isya. Dia melihat Mona belajar sementara Eki masih bermain dengan mainan nya.
"Eki lagi main apa tuh? kenapa belum tidur?" ucap Tania. Eki hanya tersenyum. Tania tidak bisa membiarkan Eki bergadang. Dia pun menidurkan nya.
Saat mengeloni Eki tiba-tiba Tania kefikiran tentang Angga.
"Huff sangat menjengkelkan sekali di hari pertama ku bekerja." batin Tania.
"Tapi apa aku bisa menyiapkan Jas yang di minta oleh Tuan Angga sebelum malam hari?" batin Tania. Dia melihat Alat-alat Jahit nya.
Mona sudah tidur, Eki juga sudah tidur.
"Lebih baik aku memulai nya sekarang." ucap Tania. Dia pun mengambar pola nya terlebih dahulu.
Di tempat lain Dara dan Fani sedang menunggu Tuan nya yang tidak kunjung sadar.
"Sebenarnya apa yang terjadi pada Tuan muda?" tanya Dara pada Bodyguard.
"Kenapa hanya karena membeli Berlian untuk wanita itu, dia mengorbankan dirinya sendiri." ucap Dara kesal.
"Jaga mulut kamu ketika berbicara!" ucap Angga yang baru saja sadar.
Dara langsung terdiam. "Tuan muda silahkan minum terlebih dahulu." ucap Fani. "Saya tidak mau." ucap Angga. Fani menghela nafas panjang untuk berusaha sabar.
"Kalian semua bisa keluar, saya ingin istirahat." ucap Angga.
"Tuan muda yakin baik-baik saja?" tanya Fani.
"Saya minta untuk Kalian semua keluar!" ucap Angga.
Tidak ada yang bisa membantah mereka pun keluar dari kamar Tuan muda nya itu.
"Aku pulang dulu yah Dara." ucap Fani. "Baiklah kamu hati-hati." ucap Dara. Mereka seumuran. Mereka awalnya tidak saling kenal namun perlahan mereka dekat dan menjadi sahabat karena harus bekerja sama juga.
Angga bersandar. Dia memijat pelipisnya, kepala nya terasa sangat pusing sekali. "Wanita itu lagi!" ucap Angga.
Keesokan harinya...
"Mbak berangkat lebih awal yah, tolong Titip kan Eki ke Bu Amina." ucap Tania pada adiknya.
"Semalaman Mbak tidak tidur dan Sekarang mbak mau berangkat kerja pagi-pagi? Bagaimana kalau Mbak sakit?" tanya Mona.
"Kamu jangan khawatir. Ini semua mbak lakukan demi kamu dan juga Eki." ucap Tania.
Tania berangkat menggunakan Sepeda nya. Tidak beberapa lama akhirnya dia sampai di Butik.
Dia membuka Butik. Sebelum lanjut kerja dia ingin minum Kopi agar lebih segar lagi. Tidak terasa sudah jam sembilan Pagi.
Nada datang dia melihat Butik nya sudah buka dan sudah ada pelanggan. Dia melihat Tania yang melayani mereka.
"Wahh kamu rajin sekali." ucap Nada. "Selamat pagi." ucap Tania. Nada tersenyum.
"Berhubung kamu sudah datang, aku ingin melanjutkan menjahit dulu." ucap Tania. Nada mengangguk.
Di tempat lain Angga sudah Rapi duduk di ruangan kerja nya sambil memeriksa semua nya.
"Seperti nya hari ini aku harus ke perusahaan." batin Angga. "Permisi Tuan. Tuan mau kemana?" tanya Dara.
"Saya akan ke luar negeri Tiga hari, saya akan mengunjungi perusahaan hari ini karena malam nanti saya sudah berangkat." ucap Angga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 197 Episodes
Comments
Fitrani Ai
hallo kak jangan lupa mampir di novel aku .
2022-08-07
3
Fitri
wow semakin keren 😘😘😘
2022-07-14
3