"Selamat Pagi Tuan." sapa Fani yang sudah menunggu nya dari tadi. "Pagi!" jawab Angga dengan sangat dingin.
"Siap kan data-data yang akan kita bawa ke pertemuan penting hari ini." ucap Angga sambil berjalan masuk ke dalam perusahaan yang begitu besar dan mewah itu.
"Baik Tuan." jawab Fani.
Sudah waktunya untuk berangkat ke gedung untuk acara pertemuan dengan orang-orang penting di sana.
"Selamat Pagi menjelang siang semua nya, maafkan saya sudah membuat semua orang menunggu." ucap Angga duduk di kursi yang sudah di sediakan.
"Pagi juga Tuan Angga. Senang bisa bertemu dengan Tuan di sini, sangat jarang kita bisa bertemu." ucap Pria yang tersenyum manis pada Angga.
"Saya juga senang bisa bertemu dengan rekan saya semua di sini." ucap Angga. "Sebaiknya tidak perlu basa-basi langsung saja ke intinya!" ucap wanita yang lumayan jauh dari Angga.
Semua mata tertuju pada wanita yang berbicara itu, karena biasanya tidak akan ada yang berbicara lantang seperti itu.
"Kenapa melihat saya? Apa ada yang salah? Saya sudah menghabiskan waktu saya di sini hanya menunggu Pria yang sangat di takuti oleh orang-orang sehingga dia tidak menghargai bawahan nya." ucap wanita itu.
"Tunggu! Kamu siapa? Sebelum nya saya tidak pernah melihat kamu." ucap Angga. "Saya Yunda. Saya dari perusahaan TTG Group." ucap Yunda.
"Huff ternyata kamu dari perusahaan biasa saja sudah berani tidak sopan kepada saya," ucap Angga tersenyum sinis.
"Saya tidak butuh basa-basi." ucap Yunda lagi.
"Keluar kan dia dari ruangan ini!" Ucap Angga pada pengawal nya.
"Kenapa? saya salah apa?" tanya Yunda. "Ternyata ada wanita yang tidak tau Sopan santun seperti kamu! Lebih baik saya mencoret perusahaan kamu." ucap Angga dengan lantang.
"Dasar pria Arongant! Tidak mempunyai hati!" dia tidak berhenti memaki-maki Angga. Semua orang terdiam.
"Kenapa? Ada yang mau komplain lagi? Silahkan angkat tangan." ucap Angga.
Semua orang Terdiam. "Kalian semua jelas membutuhkan saya. Tidak ada yang bisa kalian lakukan Selain diam seperti orang bodoh!" ucap Angga menggeprak Meja.
Semua orang hanya bisa diam. "Baiklah kita akan mulai meeting nya." ucap Angga. Mereka mendengar kan sekertaris Angga menjelaskan di depan.
Dua jam kemudian meeting pun selesai. Mereka minum-minum di luar sambil mendengarkan musik.
Angga duduk bersama dua temannya yang tentu nya bukan orang sembarangan. Fani duduk di sudut ruangan itu bersama bodyguard tuan nya itu.
"Bagaimana hubungan kamu dengan Kekasih mu?" tanya Riski kepada Angga.
"Cukup baik, dia memiliki Job kerja di kota lain. Aku sekarang LDR dengan dia." ucap Angga.
"Bagaimana kalau kita malam ini happy-happy?" tanya Dimas. "Tidak bisa Bro, aku ada kerjaan." ucap Angga.
"Kamu selalu menghabiskan waktu mu dengan bekerja, bekerja setiap hari. come on lah Bro, mari kita menikmati masa muda." ucap Dimas lagi.
"Sebelum aku menjadi pebisnis kaya mengalahkan raja pebisnis itu aku tidak akan menghabiskan waktu ku hanya untuk bermain-main tidak jelas sama seperti kalian berdua!" ucap Angga.
"Hanya sekali-sekali, kamu tidak Bosan hanya minum di kawal kedua bodyguard mu? Ini waktu nya untuk bebas." ucap Riski lagi.
"Baiklah-baiklah." ucap Angga.
"Nah gitu dong, aku akan mencarikan wanita yang sangat hot untuk kamu." ucap Riski.
"Tapi bukan malam ini, karena jadwal ku sangat padat." ucap Angga. Riski dan Dimas menghela nafas kasar.
"Kalau begitu aku harus segera pergi. Aku sudah membayar semua nya." ucap Angga.
"Baiklah." ucap Riski. "Kenapa sangat cepat Tuan?" tanya Fani.
"Saya akan ke butik hari ini mencari Jas baru untuk saya kenakan di hari ulang tahun Livy." ucap Angga.
"Bukan nya Minggu kemarin Dara baru menjemput Jas tuan yang dari luar negeri?" tanya Fani.
"Saya tidak tertarik dengan model nya, saya sudah sangat bosan." ucap Angga. "Tapi semua bentuk jas dan model jas sudah ada di rumah Tuan." ucap Fani.
"Berapa kali saya katakan, saya sudah bosan dengan model itu." ucap Angga. Fani diam.
Mereka pun ke salah satu butik terbesar dan terkenal di kota itu.
Kedatangan Angga membuat semua orang siaga menyambut nya. Namun setelah masuk ke dalam berharap ada jas yang di mau namun tidak ada.
Mereka pindah ke butik kedua namun tidak ada juga. "Sudah dua butik Tuan datangi, namun tidak ada satu pun yang tuan mau. Kita akan mencari kemana lagi?" tanya Fani.
"Tairos Butik." ucap Angga. Seketika supir berhenti melihat Butik yang lumayan ramai itu.
"Apa Tuan yakin mau melihat di sana?" tanya Fani.
Angga melihat cukup ramai. "Kita pulang saja." ucap Angga. Fani meminta supir melanjutkan perjalanan pulang.
Sampai di kamar. Angga membuka tab nya mencari Jas yang di mau. Namun dia seketika kagum melihat postingan terbaru dari Tairos Butik.
Jas Hitam yang sangat bagus, rapi dan juga menarik.
"Aaaaaa!!!" Pekik nya kegirangan.
"Dapat akhirnya." ucap Angga.
"Ada apa Tuan?" tanya Dara. Angga yang tadi heboh sekarang tiba-tiba berubah menjadi dingin.
"Saya sudah menemukan Jas yang saya mau." ucap Angga. Dia menunjukkan gambar pada Dara.
"Tapi Tuan ini ukuran kecil. Tidak akan cocok untuk Tuan." ucap Dara.
"Saya tidak mengatakan ukuran ini cocok untuk saya, namun saya mau Jas seperti ini." ucap Angga menatap Dara.
"Ba-baik Tuan, saya paham." ucap Dara.
"Ulang tahun Livy dua hari lagi. Besok malam saya harus berangkat ke kota nya. Saya mau jas itu sudah selesai." ucap. Angga.
Hari itu juga Dara ke butik tersebut, dia di sambut dengan sangat ramah. "Permisi Bu, ada yang bisa di bantu?" tanya Nada karena melihat Dara yang memerhatikan jas itu.
"Boleh saya bertemu dengan penjahit Jas ini?" tanya Dara.
"Boleh. Tunggu sebentar yah Bu." ucap Nada, dia pun memanggil Tania yang sangat sibuk di ruangan penjahit.
"Pilihan Tuan muda tidak salah, jas ini sungguh sangat cantik sekali, jahitan yang sangat rapi. Bahan yang Bagus, model yang menarik." ucap Dara.
"Ini dia penjahit nya Bu." ucap Nada.
"Senang bisa bertemu dengan anda " ucap Dara menyalim tangan Tania.
"Boleh saya meminta anda untuk menjahit Jas yang sama Persis seperti ini? Bos saya menginginkan nya namun ukuran nya harus lebih besar." ucap Dara.
"Ini saya membawa ukuran badan nya." ucap Dara.
"Saya bisa membuat kan Jas, namun Bos ibu bisa datang oe sini untuk saya ukur sendiri. Saya akan lebih paham bentuk badan nya seperti apa." ucap Tania.
"Tapi.." ucap Dara. "Kalau tidak begitu saya takut Jas nya tidak sesuai apa yang di harapkan." ucap Tania.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 197 Episodes
Comments
A'is Royhan Rasyid
keliat bagus, jd kasih laek n semoga bisa kawal sampek end
2022-08-20
2
airanur
menarik,,, 😁
2022-08-08
1