5 - Bertemu Bunda

Shika mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang membelah jalanan Ibu Kota sambil ditemanin lagu dari boyband Korea favoritnya. Ia pun bersenandung mengikuti setiap lirik lagu yang diputar, jemari lentiknya sesekali mengetuk-ngetuk stir kemudi. Suasana hatinya sangat baik setelah kemarin ia berbaikan dengan Awan dan sang kakak Ray tidak mengacuhkannya lagi, perasaan nya menjadi lega.

Ternyata Awan tidak seburuk yang di pikirnya, lelaki tampan dengan alis tebal bulu mata lentik ah...! bikin insecure aja. Senyumnya yang menawan ditambah lengsung pipi semakin menambah pesonanya. Perlakuannya sangat manis, tatapannya teduh bikin klepek-klepek, apalagi saat memanggil nama Shika,, duuuhh lembutnya bikin hati adek meleleh bang!

Ahhh.. udah konslet otak gue kenapa jadi mikir Awan.

Senyum manis dibibirnya terus terukir, orang tidak akan mengira jika gadis itu beberapa bulan lagi akan menginjak usia 22 tahun karena gaya pakaian ditambah wajahnya mungil dan imut membuat orang akan berfikir ia seorang pelajar berseragam putih abu-abu.

Shika sendiri termasuk gadis yang tidak suka memakai make up tebal seperti gadis seusianya, apalagi teman seprofesinya yang suka menggunakan make up untuk menunjang penampilan mereka. Ia lebih suka wajah natural dengan polesan bedak tipis ditambah lipbalm berwarna cherry favoritnya.

Seperti author lah, imut-imut gemes gitu🤭

Setelah menempuh perjalanan hampir dua jam, kini Shika telah sampai di depan sebuah bangunan sederhana. Ia memasuki gerbang itu dengan senyum tak pernah lepas dari wajahnya. Menatap sekelilingnya, tidak ada yang berubah sejak terakhir ia datang kesini.

Seorang lelaki berusia dua tahun lebih tua dari Ray yang sedang duduk diteras salah satu sudut bangunan itu berdiri ketika melihat sebuah mobil masuk dan parkir dibawah pohon yang sangat rindang. Ia tersenyum saat seorang gadis turun dari dalam mobil.

"Abaaaaang......" Teriak gadis itu melambai-lambaikan tangannya sambil berlari kearah lelaki itu. Ia sangat merindukan tempat dan sosok yang tinggal ditempat itu.

Lelaki itu hanya menggeleng-geleng melihat tingkah gadis itu, kebiasaan nya pasti akan berteriak ketika datang.

"Abang apakabar?" Ucapnya sambil memeluk tubuh lelaki itu.

"Abang baik, kamu sendiri gimana? sepertinya rona- rona bahagia abang liat."

"Aku kan selalu bahagia kalau kesini." mendongakkan kepalanya menatap lelaki yang masih memeluknya.

"Kamu mau bohongi abang, hm? ayo cerita apa yang buat adik abang ini begitu bahagia. Apa sudah punya pacar?" goda laki-laki itu menaik turun kan alisnya sambil menahan tawanya melihat wajah didepannya sudah cemberut.

"Issss... abang nih, nyebelin tau!"

"Koq nyebelin, kan sia---"

"Udah ah, aku mau ketemu Bunda!" potongnya cepat sambil berlari untuk menemui wanita yang dipanggilnya Bunda." lelaki itu terkekeh melihat sikap malu-malu Shika.

"Bundaaa.... bun....bundaaaaa...!!"

"Bunda disini sayang." sosok yang dipanggil bunda muncul dari arah dapur setelah mendengar suara yang sangat familiar ditelinganya.

"Bundaaaa.. Aku kangeenn!" ujarnya manja sambil memeluk tubuh wanita paruh baya itu, matanya memanas merindukan sosok yang sedang memeluknya dengan kehangatan dan penuh kasih sayang.

"Bunda juga kangen sama gadis kecil super manja ini."

"Aku udah besar bunda."

"Dan sudah punya kekasih!" sambung lelaki tadi yang baru datang menyusul Shika.

"Bunda, liat abang!!" rengeknya manja.

"Afnan..."

"Dasar manja!" Sindir Afnan.

Iya lelaki itu adalah Afnan seorang Arsitek putra satu-satunya wanita itu, ayahnya telah meninggal belasan tahun lalu.

"Biariinnn.... wleeekk!"

"Bunda, Fe lapar..."

"Idiiiih, jauh-jauh kesini minta makan!" ledek Afnan.

"Bundaaaa...."

"Sudah-sudah, kalian ini!"

*****

Hari menjelang sore, saat ini mereka sedang bersantai bersama disebuah gazebo ditaman belakang yang sangat asri dan sejuk ditambah dengan suara gemericik air dari kolam ikan didepan mereka membuat suasana tenang. Shika berbaring dengan kepalanya beralaskan paha sang Bunda yang mengelus lembut rambut hitam panjangnya.

"Fe, coba cerita sama abang dan bunda, apa yang membuatmu begitu bahagia." Menatap gadis didepannya dengan penuh selidik, ia tau gadis itu tidak pintar berbohong.

Shika menatap sang bunda, melihat wanita paruh baya itu mengangguk. Shika bangun lalu duduk. Shika mulai menceritakan dari awal sampai dia berbaikan dengan Awan kemarin. Bagaimana hubungan dia dengan Evan yang selama ini di rahasiakan.

"Jadi selama lima tahun ini, kamu pacaran diam-diam. Ck, bersyukur kamu engga sampai digrepe-gre pe si bre ngsek itu!" Afnan berdecak kesal.

"Terus, kenapa anak bunda ini, engga membalas perasaan Awan, sayang?

"Fe engga mau terluka lagi, bunda."

Dengan lembut mengelus kepala Shika.

"Bunda tau kamu takut kecewa, tapi engga semua laki-laki itu sama, sayang. Apalagi kedua kakak kamu sangat mengenal Awan dan juga keluarganya, bunda rasa engga ada salahnya kamu beri dia kesempatan. Jangan tutup hatimu karena seorang lelaki yang tidak bertanggung jawab, nak. Kamu berhak bahagia, buktikan pada lelaki itu kalau kamu bisa mendapatkan laki-laki yang jauh lebih baik dan terhormat dari dia. Kalau istilah anak jaman sekarang kamu harus MOVE ON." Bunda Santi terkekeh sendiri dengan ucapannya.

"Hehehe... bunda gaul juga!"

"Ingat pesan bunda, tetap jadi Feshika bunda ya, sayang. Jangan ada yang berubah dari diri kamu."

"Baik bunda," memeluk bunda Santi "Aku janji." imbuhnya

"Kalau ada apa-apa kamu cerita sama kakak kamu, jangan main rahasia-rahasiaan. Untuk apa juga dua bodyguard kamu dirumah itu. Apa perlu abang kasih pelajaran mereka."

"Pelajaran Matematika, Fisika, Kimia, ya bang?" tergelak tertawa.

"Iya sekalian Fiqih, Aqidah Akhlak. Jangan taunya cari uang terus."

Mereka tertawa, bunda Santi hanya geleng-geleng kepala liat kedua anak kesayangannya itu, lebih banyak saling menjahilin dari pada akurnya. Tapi itu hiburan tersendiri bagi bunda Santi, walaupun Shika tidak lahir dari rahimnya ia sangat menyayangi putri kecilnya itu begitu juga Afnan baginya Shika adalah segalanya.

"Abang kenapa engga kerja diperusahaan kak Dika aja? pasti kak Dika senang."

"Abang engga bisa tinggalin bunda sendiri, dek."

"Engga bisa tinggalin bunda, apa engga bisa lupain kenangan sama mba sarah? abang engga denger tadi nasehat bunda, kita harus move on. Iyakan, bun?" Bunda Santi mengangguk tersenyum melihat interaksi mereka.

"Bunda bisa tinggal dirumah, Fe malah senang dirumah rame. Bunda mau kan? ayolah bun!"

"Sayang, bunda engga bisa tinggalin rumah peninggalan suami bunda. cuma ini yang bunda punya. Cuma disini bunda bisa melepaskan rindu dengan mendiang suami bunda. Bunda juga udah bilang sama abangmu, agar terima ajakan Dika kerja dikantornya, tapi abangmu engga mau. Padahal disini bunda engga sendirian ada Rudi sama bi ijah yang nemenin bunda.

"Ayolah bang, siapa tau nanti disana abang ketemu jodoh baru, terus kisah abang dibikin cerita cintaku kepentok duren atau mendadak menikahi duda atau sang duda kepincut sekretaris CEO atau suami arsitekku seorang duda at----"

Pletaaakk

"Awhhhh... sssshh... sakit bang!! Kenapa abang sentil keningku!!!" Shika mendesih sambil mengelus keningnya yang sakit.

"Udah halunya?? ini akibat kebanyakan nonton drakor kamu!"

"Ck, dasar duda menyebalkan!" gerutu Shika, mulutnya bergerak-gerak entah sumpah serapah apa yang di ucapkan Shika.

"Engga usah maju-maju itu bibir, atau kamu aja yang abang nikahkan? biar pikiran kamu engga kejauhan halunya."

"Eh.. ngadi-ngadi si abang dudes ngajuin proposal! Apa kata biasku?? oh tidaaakk...bisa hancur dunia perhaluanku babang..!!!" tepok jidat.

❄❄❄❄❄❄

Terpopuler

Comments

Bundanya Robby

Bundanya Robby

💪💪💪💪💪💪💪 Thor

2022-07-19

0

Jingga

Jingga

boleh guling² ke tawanya🤭

2022-07-18

0

hary as syifa

hary as syifa

muncul lagi ni bocah. wkwkwkwkwk

2022-07-18

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Pengkhianatan
2 Bab 2 - Kepulangan Shika
3 3 - Luka Paling Manis
4 4 - Memaafkan
5 5 - Bertemu Bunda
6 6 - Hipotermia
7 7 - Penolakan Shika
8 8 - Makan Malam
9 9 - Teman Masa Kecil
10 10 - Ikhlas Menerima Takdir
11 11 - Kejutan Tak Terduga
12 12 - Hadiah Spesial
13 13 - Kegalauan Arya
14 14 - Engga Dapat Gadis Janda pun Jadi
15 15 - Pawangnya Feshika
16 16 - Shika Merajuk
17 17 - Awan dan Kevin
18 18 - Cinta Dalam Diam atau Cinta Tak terbalas
19 19 - Bertemu Mantan
20 20 - Keseriusan Kevin
21 21 - Dua Pilihan
22 22 - Kebahagiaan Dan Kesedihan
23 23 - Cinta Luar Biasa
24 24 - Tetap Menanti Dan Mengerti
25 25 - Ikatan Batin
26 26 - Cerita Awan
27 27 - Surat Kevin Untuk Awan
28 28 - Pesona Awan Dan Twins
29 29 - Oji Dan Oyu
30 30 - Bertemu Kembali
31 31 - Keputusan Shika
32 32 - Awal Baru
33 33 - Mulai Nyaman
34 34 - Merealisasikan Keinginan
35 35 - Menuju Halal
36 36 - Seorang Perawan
37 37 - Menuju Puncak
38 38 - Semoga Cepat Berakhir
39 39 - Shika Cemas
40 40 - Merindukan Twins
41 41 - Lelaki Asing
42 42 - Lari Pagi Dengan Daddy
43 43 - GIVEAWAY
44 44 - Twins Dalam Bahaya
45 45 - Menjadi Detektif
46 46 - Om Edgar
47 47 - Kecil - Kecil Triliuner
48 48 - Mencintaimu Tanpa Syarat
49 49 - Candle Light Dinner
50 50 - Sehat Jasmani dan Rohani
51 51 - Puber Ke Dua
52 52- Sisi Lain Shika
53 53 - Masa lalu Shika
54 54 - Adit Rindu Ayah Dan Ibu
55 55 - Hilangnya Shika
56 56 - Kabar Bahagia Sebelum Hilangnya Shika
57 57 - Dia Milikku
58 58 -
59 58 - Menemukan Petunjuk
60 59 - Kenyataan
61 60 - Dilema
62 61 - Bed Rest
63 62 - Ngidam
64 63 - Syukuran
65 Bab 64 – Permintaan Terakhir.
66 65 - Ipar Durhaka
67 66 - Mie Ayam
68 67 - Kumpul Keluarga
69 68 - Belum Ada Ide
70 69 - Twin Sakit
71 70 - Alarm Bahaya
72 71 - Upah Begadang
73 72 - Suasana Hati
74 73 - Semakin Posesif
75 74 - Kesabaran dan Keikhlasan Awan
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Bab 1 - Pengkhianatan
2
Bab 2 - Kepulangan Shika
3
3 - Luka Paling Manis
4
4 - Memaafkan
5
5 - Bertemu Bunda
6
6 - Hipotermia
7
7 - Penolakan Shika
8
8 - Makan Malam
9
9 - Teman Masa Kecil
10
10 - Ikhlas Menerima Takdir
11
11 - Kejutan Tak Terduga
12
12 - Hadiah Spesial
13
13 - Kegalauan Arya
14
14 - Engga Dapat Gadis Janda pun Jadi
15
15 - Pawangnya Feshika
16
16 - Shika Merajuk
17
17 - Awan dan Kevin
18
18 - Cinta Dalam Diam atau Cinta Tak terbalas
19
19 - Bertemu Mantan
20
20 - Keseriusan Kevin
21
21 - Dua Pilihan
22
22 - Kebahagiaan Dan Kesedihan
23
23 - Cinta Luar Biasa
24
24 - Tetap Menanti Dan Mengerti
25
25 - Ikatan Batin
26
26 - Cerita Awan
27
27 - Surat Kevin Untuk Awan
28
28 - Pesona Awan Dan Twins
29
29 - Oji Dan Oyu
30
30 - Bertemu Kembali
31
31 - Keputusan Shika
32
32 - Awal Baru
33
33 - Mulai Nyaman
34
34 - Merealisasikan Keinginan
35
35 - Menuju Halal
36
36 - Seorang Perawan
37
37 - Menuju Puncak
38
38 - Semoga Cepat Berakhir
39
39 - Shika Cemas
40
40 - Merindukan Twins
41
41 - Lelaki Asing
42
42 - Lari Pagi Dengan Daddy
43
43 - GIVEAWAY
44
44 - Twins Dalam Bahaya
45
45 - Menjadi Detektif
46
46 - Om Edgar
47
47 - Kecil - Kecil Triliuner
48
48 - Mencintaimu Tanpa Syarat
49
49 - Candle Light Dinner
50
50 - Sehat Jasmani dan Rohani
51
51 - Puber Ke Dua
52
52- Sisi Lain Shika
53
53 - Masa lalu Shika
54
54 - Adit Rindu Ayah Dan Ibu
55
55 - Hilangnya Shika
56
56 - Kabar Bahagia Sebelum Hilangnya Shika
57
57 - Dia Milikku
58
58 -
59
58 - Menemukan Petunjuk
60
59 - Kenyataan
61
60 - Dilema
62
61 - Bed Rest
63
62 - Ngidam
64
63 - Syukuran
65
Bab 64 – Permintaan Terakhir.
66
65 - Ipar Durhaka
67
66 - Mie Ayam
68
67 - Kumpul Keluarga
69
68 - Belum Ada Ide
70
69 - Twin Sakit
71
70 - Alarm Bahaya
72
71 - Upah Begadang
73
72 - Suasana Hati
74
73 - Semakin Posesif
75
74 - Kesabaran dan Keikhlasan Awan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!