Bab 2 - Kepulangan Shika

Shika berjalan gontai memasuki halaman rumahnya, hari ini pikiran dan tubuhnya sangat lelah. Shika menatap rumah mewah berlantai dua yang telah bertahun-tahun ditinggalkannya dengan mata berkaca-kaca, betapa merindunya Shika dengan tempat dimana ia dibesarkan. Tanpa bisa ia cegah butiran bening itu telah membasahi pipinya.

Shika telah berdiri didepan pintu utama, ia mengusap air mata dengan kedua tangannya. Menarik nafas dalam-dalam, berusaha menekan rasa sesak didadanya. Setelah sedikit tenang ia membuka pintu didepannya.

"Kakaaaakk......Aku pulaang.." Teriak Shika begitu pintu rumah dibukanya.

Dika yang baru menapaki kakinya diatas anak tangga menoleh, ketika suara teriakan yang telah lama tidak pernah terdengar lagi kediaman Anggara kini telah kembali. Ya, ciri khas seorang Shika sedari kecil selalu berteriak ketika masuk rumah sebagai tanda bahwa ia telah pulang.

"Fe. Kebiasaan kamu, teriak-teriak." tegur Dika sang kakak. Matanya memerah, hatinya lega, ia begitu bahagia melihat putri satu-satunya keluarga Anggara telah kembali kerumah.

Shika hanya cengengesan lalu memeluk kakaknya, pelukan yang sangat ia rindukan. Pelukan yang selalu memberinya rasa tenang dan nyaman. Shika tak mampu lagi menahan air matanya, rasa rindunya begitu besar.

"Rinduu.." Ucapnya dengan suara serak.

"Kakak juga sangat rindu dengan adik kecil kakak yang manja dan cengeng ini." Ucap Dika sambil mengecup puncak kepala Shika, memeluknya dengan erat. Air matanya tumpah, adik yang ia besarkan dengan cinta dan penuh kasih sayang kini berada dalam pelukannya.

Ray yang mendengar teriakan adiknya datang dari arah dapur hatinya menghangat penuh haru melihat pemandangan didepannya. Ia menyeka air matanya "Oohh...Cuma kak Dika yang dikangenin? kakak engga nih?" Seru Ray.

Shika melepaskan pelukan Dika lalu berlari kearah Ray. Shika memanyunkan bibirnya melihat Ray melipat kedua tangannya didepan dada. Ray sangat senang mengusilin adiknya, bahkan terkadang sampai Shika menangis baru ia akan berhenti.

"Kakak liat, kak Ray engga mau peluk, Fe!" adunya pada Dika.

"Ray..."

"Ck, Dasar tukang ngadu." ucapnya sambil merentangkan tangannya menyambut pelukan sang adik. Senyum diwajah Shika mengembang ia segera menghambur kedalam pelukan sang kakak, Ray membalas erat pelukan si bungsu kesayangannya.

*****

Setelah selesai makan malam, ketiga bersaudara itu berkumpul diruang keluarga menikmati kembali waktu kebersamaan mereka yang pernah hilang. Shika duduk bersandar dibahu kakak sulungnya dengan manja.

"Kak..." kedua kakaknya langsung melihat kearah Shika. Mereka paham, jika ia memanggil hanya dengan satu kata berarti ada yang ingin dikatakannya.

"Katakan, Fe." Ucap Dika.

Shika menegakkan tubuhnya duduk dengan kaki bersila, menatap kedua kakaknya secara bergantian. Ia menghirup udara sebanyak-banyaknya sebelum mengatakan apa yang ingin katakannya.

"Fe, akan berhenti kerja." Ucapnya setenang mungkin lalu melihat reaksi kedua kakaknya.

Dika mengerutkan keningnya "Kenapa? ada masalah?" Tanya Dika memastikan. Matanya tak lepas menatap sang adik.

Shika menggeleng, matanya mengembun satu kedipan saja tumpahlah air mata itu. "Fe, ngga mau jauh-jauh lagi dari kakak-kakak, Fe."

Melihat mata adiknya udah berkaca-kaca, Dika segera menariknya kedalam dekapan.

"Maafkan kakak, Fe. Karena kebodohan kakak, kalian berdua jadi korban."

"Kakak engga salah, jangan minta maaf. Fe, udah lupain semuanya."

"Seandainya kakak menyadarinya lebih awal, pasti kita tetap bersama sampai saat ini."

"Sudah kak, biarlah itu jadi masa lalu. Apa yang terjadi pada kita semua itu sudah takdir, yang penting sekarang kita udah bersama-sama lagi." Sahut Ray yang tidak tega melihat kakaknya itu selalu menyalahkan dirinya sendiri.

"Kamu sudah yakin dengan keputusanmu? tidak akan menyesal?" Ray meyakinkan Shika. Karena mereka tau, jadi pramugari adalah cita-citanya dari kecil.

"Fe, sangat yakin." Shika mengangguk dengan yakin.

Mereka berpelukan dengan Shika berada ditengah mereka, adik manja mereka yang selalu bikin pusing dengan segala tingkahnya kini telah tumbuh dewasa. tetapi bagi mereka Shika tetap adik kecil mereka yang tidak akan pernah tumbuh besar. Shika bahagia bisa merasakan kembali kebersamaan dengan kedua kakaknya.

"Mulai sekarang, Shika akan menguras abis isi tabungan kak Dika sama Kak Ray." Celutuknya tiba-tiba.

"Kenapa kamu jadi matre sekarang????"

*****

Keesokan pagi disebuah rumah sakit ternama dikota itu, lebih tepatnya disalah satu ruang Dokter tengah berkumpul para Dokter tampan. Salah satu dari mereka adalah pemilik dari rumah sakit itu.

"Pagiii broooo..." Sapa lelaki berlesung pipi itu. Wajahnya sangat cerah hari ini.

"Cerah banget tuh muka?"

"Iya donk, belahan jiwa gue udah ketemu." Ucapnya sambil menjatuhkan bokongnya diatas sofa.

"Tidur lo kelamaan. Bangun bro...." Arya menimpuk Awan dengan bantal sofa yang ada diruangan Rayen.

"Sialan lo, gue serius. Bahkan kedua orang tua gue udah kasih restu." Jawabnya pongah.

"Koq bisa?"

Awan pun menceritakan pertemuannya dengan Shika, dan bagaimana kedua orang tuanya menerima Shika dengan sangat baik.

"Gila lo, itu namannya lo manfaatin keadaan."

"Saran gue, mending lo jujur tentang perasaan lo. Jangan sampai dia semakin benci ama lo, walaupun kenyataannya lo emang beneran jatuh cinta sama tu cewek engga ada salahnya kan, lo dapetin hatinya dengan usaha lo sendiri bukan terpaksa karena mama lo." Jelas Rayen.

Awan mengangguk setuju dengan saran Rayen "Baiklah gue ikut saran lo, Ray. Secepatnya gue ungkapin sama dia."

"Ohh, ya... gue undang kalian berdua makan malam dirumah, adek gue udah balik dari penerbangannya. Padahal gue tadinya mau jodohin lo ama adek gue, tapi karena lo udah nemu belahan jiwa...gue batalin."

"Ya udah, buat gue aja, Ray." sahut Arya.

"Eh, Rojalii... Si sapi, lo buang dulu jauh-jauh. Baru lo minta adiknya, Ray." Seru Awan.

"Safira, Rojak... Safira bukan sapi!! Kesal Arya.

"Serah lo dah, gue sama Ray udah peringatin lo berkali-kali. Jangan sampai lo menyesal." Tegas Awan tidak mau berdebat dengan Arya.

Bukan tidak ada alasan Awan tidak menyukai tunangan sahabatnya, wanita itu hanya menginginkan uang dan harta Arya. Hatinya telah dibutakan oleh cinta sehingga ia selalu percaya apa yang perempuan jelmaan rubah itu katakan.

Beberapa kali Awan dan Ray melihat tunangan Arya jalan bersama dengan pria yang berbeda, tapi wanita licik itu selalu mengelak dengan mengatakan itu pamannya lah, sepupunya lah, saudara jauh lah, pokoknya lah lah.

Awan melihat jam dipergelangan tangannya, "Gue cabut ya, OK udah nungguin gue."

"Sekalian ajak belahan jiwa lo nanti malam." sahut Ray.

Awan beranjak meninggalkan ruangan Rayen karena ia ada jadwal operasi, baru jalan beberapa langkah, Awan berbalik menatap sahabatnya "Gue engga tau rumah ataupun nomor ponselnya!"

Sontak Rayen dan Arya tepuk jidat, bisa-bisanya seorang Awan yang super teliti melupakan hal sepenting itu. Apa benar kalau sudah terkontaminasi dengan yang namanya cinta membuat seseorang itu menjadi bodoh, buktinya sudah terlihat kepada dua laki-laki itu.

Semoga kamu tidak tertular mereka ya babang Ray...

Terpopuler

Comments

EYN

EYN

nama lengkap Shika siapa sih? 😯

2022-08-03

0

Ⓝⓨⓐⓘ Ⓖⓐⓑⓤⓣ

Ⓝⓨⓐⓘ Ⓖⓐⓑⓤⓣ

Dengan orang yang sama... 😌

2022-07-18

0

Bundanya Robby

Bundanya Robby

🤣🤣🤣🤣🤣🤣aman awan entar ketemu di rumah Rey....

2022-07-17

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Pengkhianatan
2 Bab 2 - Kepulangan Shika
3 3 - Luka Paling Manis
4 4 - Memaafkan
5 5 - Bertemu Bunda
6 6 - Hipotermia
7 7 - Penolakan Shika
8 8 - Makan Malam
9 9 - Teman Masa Kecil
10 10 - Ikhlas Menerima Takdir
11 11 - Kejutan Tak Terduga
12 12 - Hadiah Spesial
13 13 - Kegalauan Arya
14 14 - Engga Dapat Gadis Janda pun Jadi
15 15 - Pawangnya Feshika
16 16 - Shika Merajuk
17 17 - Awan dan Kevin
18 18 - Cinta Dalam Diam atau Cinta Tak terbalas
19 19 - Bertemu Mantan
20 20 - Keseriusan Kevin
21 21 - Dua Pilihan
22 22 - Kebahagiaan Dan Kesedihan
23 23 - Cinta Luar Biasa
24 24 - Tetap Menanti Dan Mengerti
25 25 - Ikatan Batin
26 26 - Cerita Awan
27 27 - Surat Kevin Untuk Awan
28 28 - Pesona Awan Dan Twins
29 29 - Oji Dan Oyu
30 30 - Bertemu Kembali
31 31 - Keputusan Shika
32 32 - Awal Baru
33 33 - Mulai Nyaman
34 34 - Merealisasikan Keinginan
35 35 - Menuju Halal
36 36 - Seorang Perawan
37 37 - Menuju Puncak
38 38 - Semoga Cepat Berakhir
39 39 - Shika Cemas
40 40 - Merindukan Twins
41 41 - Lelaki Asing
42 42 - Lari Pagi Dengan Daddy
43 43 - GIVEAWAY
44 44 - Twins Dalam Bahaya
45 45 - Menjadi Detektif
46 46 - Om Edgar
47 47 - Kecil - Kecil Triliuner
48 48 - Mencintaimu Tanpa Syarat
49 49 - Candle Light Dinner
50 50 - Sehat Jasmani dan Rohani
51 51 - Puber Ke Dua
52 52- Sisi Lain Shika
53 53 - Masa lalu Shika
54 54 - Adit Rindu Ayah Dan Ibu
55 55 - Hilangnya Shika
56 56 - Kabar Bahagia Sebelum Hilangnya Shika
57 57 - Dia Milikku
58 58 -
59 58 - Menemukan Petunjuk
60 59 - Kenyataan
61 60 - Dilema
62 61 - Bed Rest
63 62 - Ngidam
64 63 - Syukuran
65 Bab 64 – Permintaan Terakhir.
66 65 - Ipar Durhaka
67 66 - Mie Ayam
68 67 - Kumpul Keluarga
69 68 - Belum Ada Ide
70 69 - Twin Sakit
71 70 - Alarm Bahaya
72 71 - Upah Begadang
73 72 - Suasana Hati
74 73 - Semakin Posesif
75 74 - Kesabaran dan Keikhlasan Awan
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Bab 1 - Pengkhianatan
2
Bab 2 - Kepulangan Shika
3
3 - Luka Paling Manis
4
4 - Memaafkan
5
5 - Bertemu Bunda
6
6 - Hipotermia
7
7 - Penolakan Shika
8
8 - Makan Malam
9
9 - Teman Masa Kecil
10
10 - Ikhlas Menerima Takdir
11
11 - Kejutan Tak Terduga
12
12 - Hadiah Spesial
13
13 - Kegalauan Arya
14
14 - Engga Dapat Gadis Janda pun Jadi
15
15 - Pawangnya Feshika
16
16 - Shika Merajuk
17
17 - Awan dan Kevin
18
18 - Cinta Dalam Diam atau Cinta Tak terbalas
19
19 - Bertemu Mantan
20
20 - Keseriusan Kevin
21
21 - Dua Pilihan
22
22 - Kebahagiaan Dan Kesedihan
23
23 - Cinta Luar Biasa
24
24 - Tetap Menanti Dan Mengerti
25
25 - Ikatan Batin
26
26 - Cerita Awan
27
27 - Surat Kevin Untuk Awan
28
28 - Pesona Awan Dan Twins
29
29 - Oji Dan Oyu
30
30 - Bertemu Kembali
31
31 - Keputusan Shika
32
32 - Awal Baru
33
33 - Mulai Nyaman
34
34 - Merealisasikan Keinginan
35
35 - Menuju Halal
36
36 - Seorang Perawan
37
37 - Menuju Puncak
38
38 - Semoga Cepat Berakhir
39
39 - Shika Cemas
40
40 - Merindukan Twins
41
41 - Lelaki Asing
42
42 - Lari Pagi Dengan Daddy
43
43 - GIVEAWAY
44
44 - Twins Dalam Bahaya
45
45 - Menjadi Detektif
46
46 - Om Edgar
47
47 - Kecil - Kecil Triliuner
48
48 - Mencintaimu Tanpa Syarat
49
49 - Candle Light Dinner
50
50 - Sehat Jasmani dan Rohani
51
51 - Puber Ke Dua
52
52- Sisi Lain Shika
53
53 - Masa lalu Shika
54
54 - Adit Rindu Ayah Dan Ibu
55
55 - Hilangnya Shika
56
56 - Kabar Bahagia Sebelum Hilangnya Shika
57
57 - Dia Milikku
58
58 -
59
58 - Menemukan Petunjuk
60
59 - Kenyataan
61
60 - Dilema
62
61 - Bed Rest
63
62 - Ngidam
64
63 - Syukuran
65
Bab 64 – Permintaan Terakhir.
66
65 - Ipar Durhaka
67
66 - Mie Ayam
68
67 - Kumpul Keluarga
69
68 - Belum Ada Ide
70
69 - Twin Sakit
71
70 - Alarm Bahaya
72
71 - Upah Begadang
73
72 - Suasana Hati
74
73 - Semakin Posesif
75
74 - Kesabaran dan Keikhlasan Awan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!