Bingung percaya pada siapa?

Bingung percaya pada siapa?

Ada rasa sakit tapi tidak tahu apa penyebabnya, ada rasa gelisah di hati aku yg bergejolak.

Seminggu kemudian Wawan pun telp aku,dia awalnya cuma iseng tapi denger curhat aku yang punya perasaan gelisah. Akhirnya dia bicara " Lu tau gak, cowok yg pergi sama putri siapa? "

Sontak kaget diem tiba-tiba aku

Aku cuma menjawab " Siapa emang? "

"Lu kenal kok"

Perasaan ku mengatakan cowok itu Hendra tapi aku tak punya kemampuan untuk mengungkapkan ke Wawan, mulut ini tak kuasa untuk bicara. Seminggu ini Hendra tak memberiku kabar, atau menanyakan kabar tentangku. Aku sengaja membiarkannya tanpa memberi dia kabar atau telpon dia.

Aku tidak mau melanjutkan pembicaraan berikutnya,aku ada rasa takut kalau yang dia maksud ada hubungannya dengan orang terdekat aku.

Besoknya disaat kondisi aku baik, Wawan telp cuma ngasih tau "Putri lagi deket sama cowok itu, tadi gw kerumahnya dia malah cuekin gw. Terus malah sms-an sama cowok itu terus"

Aku santai jawab " Mang lu gak nanya, dia sms-an sama siapa? "

Dia lanjut ngomong dengan nada pelan " Nanya gw ke dia, Put lu ada gw malah chatting sama yang lain. Lu sms-an sama siapa sih? "

"Terus siapa Wan?" Suara kepo gw dengan lantang

"Sama..... " Wawan tiba-tiba diem

"Sama siapa gw kepo!!! " ucapku yang pura-pura tak tahu

Suara dia pelan banget "sama cowok lu"

Hati aku nyesek banget cuma masih ada kata-kata yang keluar dari aku "sejak kapan? "

Wawan jawab " Sejak tahun baru bareng mereka lebih intens"

Asli perasaan aku hancur bagai di jatuhin dari langit, bingung kesel.

Dan aku harus percaya lagi sama siapa? Sedangkan saat itu sahabat aku ada disitu dua orang.

Mereka juga ternyata sering nonton dan jalan bareng. Ya Tuhan kenapa sesakit ini rasanya mendengar kabar itu. Tersadar hanya aku yang merenungi kisah ini sendiri,aku yang merasakan semua ini sendiri. Padahal denganku dia tak pernah mengajak aku jalan selain antar jemput doang, apalagi ngajak nonton tidak pernah sama sekali.

Tak tertahan air mataku mengingat saat kejadian itu dia membohongi aku, sakit semua ini tapi aku terima. Dan tanpa aku sadari aku telah jatuh cinta dengan orang yang salah. Yang seharusnya aku tidak terluka karena aku berpikir dia berbeda dan akan menghargai diriku sebagai kekasih nya.

Aku pikir dia yang menjadi sandaran di hidupku saat itu, ternyata semua itu salah. Kekecewaan yang aku hadapkan benar saja filing ku dari awal kalau seharusnya aku tak jatuh cinta kepadanya. Aku berpikir aku yang akan menyakitinya karena perasaan awal aku yang jadian cuma karena tak enak dengan sahabatku.

Aku tidak munafik rasa sayang aku begitu dalam karena dia orang yang mengisi hari-hari ku dalam beberapa bulan ini. Dan sekarang luka itu dibuat olehnya yang membuat aku sakit begitu mendalam.

Kecewa ku terlalu dalam hingga aku harus percaya dengan siapa???? Sedangkan orang terdekat pun mengecewakan aku.

Sebuah kebohongan jika sudah dimulai, akan ada kebohongan lainnya untuk menutupi kebohongan awal. Terlihat hal kecil, tapi akan menjadi keretakan dalam sebuah hubungan apa pun itu entah dalam pertemanan, persahabatan atau percintaan.

Entah apa yang membuat alasan dia berbohong?

Ingin sekali aku luapkan rasa amarah yang aku pendam saat ini, tapi aku cuma bisa memendam hingga tiba waktunya kebohongan itu aku ungkapkan atau dia yang mengakui tentang hal itu semua.

Di otak ku hanya lah, kenapa dia membohongi ku? Kenapa sahabatku diam? Kenapa bersama dia?

Entah apa aku yang salah telah memilih sahabat, apa aku yang salah memilih kekasih, atau mereka yang tak pantas dekat dengan ku Tuhan?

Seandainya saja aku tak membiarkan dia terlalu jauh hadir di hidupku, mungkin aku tak akan pernah mencintainya. Kalau sudah begini hanya aku yang terluka karena aku mengijinkan dia hadir di hatiku.

Ini rasanya begitu sakit Tuhan....

Kekecewaan begitu dalam yang aku rasakan, seperti kekuatan di tubuhku runtuh sirna seperti tak ada tulang dalam tubuhku untuk melangkah.

"Rin... gue boleh ke rumah lu?" ucap Wawan saat itu

"Gak usah gue gak apa-apa kok" ujarku

Aku bingung harus cerita ke siapa saat itu, tak ada yang bisa aku percaya bahkan sahabat terdekat aku pun seperti ***.

"Rin gue kerumah lu aja ya, gue tau lu kecewa dengan ini semua"

Hanya Wawan saat itu yang bisa aku ajak ngobrol.

"Ya udah boleh ajak gue keluar Wan" ujarku

Aku menutup telponnya dan langsung tiduran di kamar, yang bisa aku lakukan menangis di balik bantal dan guling. Ingin rasanya menelpon sahabatku tapi gak mungkin itu semua. Mereka pasti hanya bisa minta maaf tanpa memperdulikan trauma apa yang aku alami sekarang.

Aku sampai berdiri di depan cermin kamar mandi, aku kurang apa sampai dia begitu jahat denganku? Padahal awalnya dia yang begitu intens mendekati aku, kenapa harus seperti ini. Apa dia cuma mendekati aku karena ada rasa penasaran saja, atau hanya cadangan dia saja kalau dia tak misalnya tak bisa mendapatkan Putri.

Aku hanya menangis di depan cermin, dan air keran aku nyalahkan seakan-akan aku sedang mandi. Padahal aku sedang menangis dengan rasa pedih dan kecewa yang aku rasakan. Aku harus apa?

Tak lama terdengar suara motor berhenti di depan rumahku. Aku langsung menghapus air mataku, dan menghampiri Wawan di depan.

"Hei gimana? " tanya Wawan melihat mataku sembab

"it's oke gue hanya kecewa saja" ucapku

"Gue kesini cuma hanya bisa mendengar kan apa yang lu mau sampaikan" sambil duduk di teras.

"yah gue sangat kecewa aja begitu mendalam, sampai gue menyalahkan kenapa gue bisa jatuh cinta sama dia" gerutuku

"Padahal kita sebagai temannya, bilang Hendra beruntung dapetin lu cantik"

" Menurut kalian cantik, tapi menurut dia gak. Buktinya sampai bisa seperti ini kan? " gumamku

"lu ada foto ceweknya? " tanyaku

"ada nih Facebook nya" dia langsung membuka HP dan menunjukan foto cewek itu.

"Ohh dia Putih" ucap dalam hatiku

Seketika aku mengingat mantannya yang bernama Feby, yang berkulit putih. Lagi-lagi wanita ini berkulit putih sama percis dengan mantannya. Apa mungkin dia menyukai cewek itu karena dia lebih putih di banding aku.

"Hendra sebenarnya udah deketin dari lama setelah lu jadian, tapi dia dekat bangetnya semenjak Tahun baru itu. Bahkan gue malah baru tahu kalau mereka udah sering jalan bahkan nonton"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!