Perkenalan dengan dia

Perkenalan dengan dia

Hari senin aku bersiap untuk berangkat sekolah, dengan rasa malas muka murung karena malas upacara. Sepertinya bukan hanya aku saja yang seperti itu, kayanya semua murid merasakan hal yang saka.

Ketika lagi sarapan sebelum berangkat tiba-tiba HP aku getar"dreettt drettt... drettt.. "

"Iya Halo kenapa ian?" Ucapku mengangkat telepon dr Dian

"Lu nanti gw tunggu di gerbang sekolah ya, cepetan berangkat" dengan suara tergesa-gesa Dian menyuruhku.

"Iya emang ada apa? " Aku bertanya karena penasaran, tapi malah di matikan telepon nya oleh Dian.

Karena penasaran aku langsung berangkat dengan rasa penasaran. Sepanjang di angkot aku mikir ada apa Dian nyuruh buru-buru.

Ketika lagi di angkot sekitar 15meter lagi sampai sekolah, aku melihat Dian bersama pria di motor. Aku hanya bengong aku pikir dia cuma mau mengenalkan pacar barunya saja.

Dalam hati aku " mau ngenalin pacar nyuruh buru-buru orang lagi"

"Bang kiri bang" Aku menghentikan angkot yang aku naikin.

Dengan tatapan santai rambut terurai aku menuju Dian.

Pas 1meter sampai depan mereka " Ini pacar lu ian?" Ucapku dengan menatap Dian.

Dian dengan senyum "ini cowok yang mau gw kenalin ke lu"

Aku bengong diam saat itu dengan tatapan kosong dan dalam hati berkata " ini serius ngenalin orang kaya gini"

Pas pria itu nengok dan senyum menoleh ku "halo gw Hendra temannya Dian"

Aku langsung tersenyum dan terenyuh "halo.. "

Kita pun saling berjabat tangan berkenalan, saat itu aku tidak berhijab.

Dia tidak tampan, badan juga kurus tinggi hitam. Tapi senyumnya yang membuat aku tersenyum balik.

Setelah itu bel sekolah pun berbunyi, kami harus masuk dan upacara. Dia pun langsung tancap gas berangkat ke sekolah nya dengan motor suaranya itu.

Ketika upacara selesai murid semua kembali ke dalam kelas, aku dan sahabat ku langsung ke arah kelas menaiki anak tangga.

Tiba-tiba hp aku bergetar "drett..."

"Hai aku Hendra, di save ya no nya" Saat aku buka SMS dr dia. Dengan reflek senyum pun muncul di wajahku.

Dan Tri sahabatku nanya "siapa rin? "

"Hendra Tri yang SMS" jawabku

" cieee cieee cieee " langsung sahabatku ngeledek aku.

Baru kali ini aku terkesima dengan pria seperti itu, padahal banyak teman sekolah aku yang liat dia malah berkata " lu yakin Rin sama tadi, jelek tau kok bisa sih lu mau dekat "

Aku senyum aja, padahal kalau secara logika benar juga sih. Dia hitam, mata belo, tinggi kurus, kaya banget juga tidak. Mungkin itu lah yang dinamakan cinta pandangan pertama karena senyumnya. Apa jangan-jangan dia pakai semar mesem sampai-sampai aku kaya kesemsem dengannya "haha..haha..haha.... " tertawa dalam hati.

Sebenarnya awalnya aku mau di kenalkan dan mau mencoba membuka hati untuk dia. Karena aku tidak enak dengan sahabat aku Dian, aku berpikir tidak mungkin sahabat ngenalin orang yang ga beres kan pikiran aku.

Sahabat adalah orang yang aku percaya saat itu, jadi pasti sahabat aku sendiri mengerti dan pasti ingin ngasih yang terbaik dalam mengenalkan pria itu ke aku.

Pada saat itu aku terlalu tidak enakan dengan sahabat sendiri, sampai tidak ada pendirian dalam diri aku. Padahal itu juga tidak terlalu bagus untuk diri kita, kita terlalu melakukan apa yang menurut mereka baik untuk kita. Itu sangat tidak baik.

Selama pelajaran dia selalu SMS menanyakan aku lagi apa? sibuk gak? ganggu gak? dan lain-lain selayaknya orang lagi pendekatan.

Aku waktu itu ogah-ogahan sebenarnya dekat dengannya karena dia menurutku jelek. Aku hanya menghargai temanku yang lagi berusaha mendekatkan aku dengan temannya.

Istirahat tiba dia langsung menelpon ku, menanyakan sudah makan apa belum? sampai-sampai sahabatku meledekkan aku.

"cieee... cieee.... yang lagi pedekate beda auranya terpancar" ucap Dian

Aku hanya tersenyum saja, awalnya aku risih karena dia terlalu intens menghubungi aku setiap hari, dari pagi sampai malam.

Tapi ada rasa iba yang mendalam kepada dia, karena dia berusaha sekali mendekati aku. Dan aku mencari tahu ke Dian aslinya dia seperti apa si Hendra ini. Karena aku tak mau salah memilih walaupun hanya sebatas pacar.

Sampai aku bermain kerumah Dian, untuk mendengar tentang si Hendra ini lebih jauh. Dan saat sedang main kesana, aku melihat ibu dan bapaknya.

Dari bangun tidur sampai mau tidur hidup ku di hiasi olehnya, karena dia tak pernah absen menghubungi aku.

Bahkan dia selalu menitip salam ke Dian untuk aku, padahal kita sering komunikasi setiap hari. Begitu gencarnya dia dalam mendekati aku. Aku menanyakan apa dia sebelumnya punya pacar ke dian.

"Dian sebelum nya dia punya pacar gak? lu tahu gak tentang itu?" ucapku yang kepo tentangnya

"punya namanya Feby tapi adik kelas tetangga rumah gue juga dulu satu pengajian sama Hendra" ucapnya

Oh berarti dia punya mantan pacar anak SMP ternyata benar yang Hendra bilang.

"Lu ada Facebook nya gak Dian? gue pengen liat Feby yang mana?" tanya ku

"oh ada nanti ya gue cari dulu"

Setelah di cari akhir nya ketemu Facebook cewek itu, dan aku lihat gak begitu cantik sih cuma putih banget banget.

Aku memutuskan untuk follow akun Facebook cewek itu,untuk saling kenal saja sih. Aku follow tak lama dia menerima permintaan pertemanan dariku, dan dia juga follow aku.

Kita akhirnya berteman di facebook. Setengah jam kemudian dia chat aku.

" Hai salam kenal kak" ucapnya

"Hai juga salam kenal ya" jawabku

"kakak pacarnya Hendra ya" tanyanya

"Gak kok baru dekat saja" ucapku

"Masa sih? Hendra bilangnya pacar kakak" ujarnya

"waduh jangan-jangan Hendra bilang kalau dia lagi dekat sama aku" ucap dalam hatiku

Kami akhirnya dekat dan saling chattingan dengannya, aku tak membenci dia karena dia cuma mantan nya saja apa lagi cinta monyet waktu dulu.

Tapi aku takut kalau aku dia belum bisa move on dari Feby, sebab Feby cantik sekali dan putih banget. Sangat di sayang kan saja dia masih bocah SMP.

Hendra tak pernah berhenti menghubungi ku dan mendekatkan aku berbagai cara. Kalau aku tak balas SMS nya dia pasti langsung menelpon ku untuk tanya kenapa tak balas chat. Padahal aku orang nya tidak begitu suka hubungan yang seperti ini terlalu memprioritaskan padahal banyak yang lebih penting dari itu. Aku membutuhkan pacar ya sebagai teman dekat yang bisa menjadi partner dalam segala hal. Bukan cuma yang sekedar menanyakan kabar dan makan saja.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!