Awal keraguan

Awal keraguan

Ketika hubungan kami berjalan dua bulan, aku sudah mulai kenal dengan teman-temannya. Menurut ku hubungan kami pun aman-aman saja.

Ketika aku mengenal teman dia yang bernama Wawan, saat itu juga aku mulai ada keraguan di hati aku tentang pacarku.

"Dreett..."Hp bergetar karena ada sms masuk

Pas aku buka "Hai gua Wawan, ini arini kan pacarnya Hendra" ternyata dari teman dia.

Karena aku berpikirnya positif ya aku save no nya tapi aku tidak membalasnya dan langsung masuk kelas.

Terbesit ada di pikiranku, kenapa Hendra memberi no HP ku ke temannya. Seharusnya no HP ku tak perlu di sebar luaskan apapun alasannya. Apalagi hubungan kita juga masih terbilang baru.

Bel sekolah pun berbunyi, saatnya bubar sekolah. Hendra pun sudah di depan sekolah aku, dan sebelum pulang biasanya kita jajan dulu di depan puskesmas seberang sekolah kami.

Aku pun langsung menghampirinya dan bertanya ke dia" Kenapa Wawan tau no aku? Kenapa kamu kasih no aku?"

Dia hanya menjawab "gak apa-apa kan biar kamu tau teman aku siapa aja, terus aku bohong apa gak kalo misalnya jalan bareng mereka"

Terus aku menyahut "terus aku boleh ga balas sms dia kalau dia sms"

Dia jawab dengan santai "boleh"

Obrolan kami pun berakhir dan dia mengantarkan aku pulang. Aku berharapnya dia melarang ku untuk berkomunikasi dengan cowok lain, walaupun itu hanya temannya sendiri. Apakah dia tidak punya rasa cemburu terhadapku?

Beberapa hari kemudian Wawan selalu sms tidak pernah aku balas, dan selalu telp aku di malam hari tapi tak pernah aku angkat. Aku bingung dengan sikap Wawan yang terlihat agresif mendekati aku padahal kan aku sudah punya pacar, teman dia sendiri.

Seminggu kemudian merasa asik dalam persahabatan, sampai aku lupa hubungan dengan pacar merasa ada yang aneh. Aku pikir hanya perasaan aku saja.

Malam hari aku mencoba membalas sms dari Wawan, karena aku merasa tidak enak selama ini tidak pernah aku balas. Tiba-tiba dia curhat, kalau lagi suka sama satu cewek di kelasnya namanya Putri. Berarti cewek itu satu kelas juga dengan pacar aku. Aku menanggapi curhatan itu dengan suport dia dan berpikir positif.

Sebulan kemudian aku merasa pacar aku ada keanehan dalam hubungan kita. Komunikasi kami tidak selancar awal-awal. Hubungan kami saat itu berjalan 3bulan.

Tahun baru pun sudah mendekati kita,sahabat aku pun mulai sudah ada planning segala macam. Apa lah daya aku yang tidak boleh pulang di atas jam 9 malam, sedangkan teman seumuran aku seharusnya lagi asik-asiknya jalan muter-muter jakarta di tahun baru.

Tiga hari sebelum tahun baru, Wawan curhat kalau ingin mengajak Putri pergi tahun baru bareng dengannya.

Ternyata H-1 tahun baru, Wawan cerita kalau Putri menolak ajakan dia tahun baru.

"Lah kok dia nolak lu, emang dia udh punya pacar" tanyaku ke Wawan.

"Belom sih cuma dia udah janji sama cowok lain mau pergi tahun baru" Ucap si Wawan ke aku

"Lah lu tau cowok nya ga?" dengan nada judes aku

"Tau sih cuma belum jelas sama dia apa ga, dia teman sekelas gw" suara Wawan dengan nada lemes

Dia nanya " Lah lu ga jalan besok?"

Gw dengan lemas jawab "gak Wan, ga boleh keluar sama bapak gw".

Pembicaraan kami pun berakhir dengan sama-sama galau.

Tahun baru pun tiba, pacar aku tiba-tiba telp aku " Aku mau keliling HI gading dll sama teman cowok boleh ga".

Aku jawab "ada ceweknya ga? "

Dia dengan suara terburu-buru dan suara bising ramai bilang "gak ada ko cowok semua, paling Dian dan Yati doang sahabat kamu, dia sama pacarnya"

Aku dengan jawab "ya boleh" Dengan santai berharap dia tidak bakal macem-macem karena ada sahabat aku dong.

Jam 11 aku pun di telp dia "sayang hujan disini aku lagi neduh sama sahabat kamu dan teman yang lainnya"

Aku cuma jawab " Kamu boncengan sama siapa?" Filing aku kuat ga enak

"Sama sepupu aku" Jawab dia

Pikiran dan hati tidak karuan, ada keraguan di hati dan pikiran aku. Cuma belum tau apa yang terjadi sebenarnya sampai aku tiba-tiba ada rasa keraguan dengannya.

Batin ku merasa ada kebohongan dengan Hendra, perasaan perempuan itu filingnya kuat dan selalu benar.

Awal Januari pun tiba, dengan rasa malas tidak bersemangat berangkat sekolah pun jadi beban. Terlebih pikiran aku yang campur aduk.

Sesampai di sekolah aku pun, mendengar sahabat ku bercerita tahun baru mereka yang jalan bareng-bareng termasuk dengan pacarku.

Aku cuma menyeletuk "pulang jam berapa tadi malam? "

Mereka menjawab sampai rumah jam 03.00 pagi.

Mendengar itu aku pun jadi tak menghiraukan pembicaraan mereka. Aku merasa ada kebohongan yang di rahasiakan oleh sahabatku, dari gelagatnya yang tak menceritakan detail tentang kepergian mereka bersama.

Dalam pelajaran aku menjadi tak fokus, aku merasa gelisah, sedih tapi tak tahu sebabnya. Seandainya aku bisa nerawang mungkin aku bisa tahu alasan aku seperti ini apa.

Hendra pun tak chat aku sama sekali semenjak pulang dari tahun baruan kemarin. Apalagi hari ini kan sudah waktunya masuk sekolah bukan hari libur masa dia tidur sih kan gak mungkin.

Sikap dia membuat aku mengganjal di dada, awalnya aku tak memang tak begitu sayang. Tapi seiringnya waktu perasaan ku berubah manjadi sayang.

Istirahat tiba aku langsung mengambil HP ku dari kantong

"sayang kok belum ngabarin kemana aja?" ucapku.

Beberapa menit ternyata ada balasan dari dia.

"iya maaf yang, aku lagi sekolah kemarin aku capek banget" jawabnya seperti itu

Dari jawabnya aku mempunyai filing kalau dia lagi sibuk dengan sesuatu. Aku tak mau ambil pusing karena aku sudah pusing dengan pikiran yang gak jelas ini.

Setelah itu dia tak SMS atau telpon aku lagi sampai pulang sekolah. Pulang sekolah juga tak menjemputku lagi, Yati dan Dian juga terlihat berbeda terhadap ku.

Ya Tuhan aku harus bagaimana dengan perasaan aku ini, jika ada kebohongan yang mereka tutupi tolong kasih tahu aku. Aku hanya berharap pada takdir Allah agar kebohongan cepat terungkap.

Di angkot perjalanan pulang juga HP ku sepi-sepi saja tak ada yang menanyakan aku sudah pulang atau belum? sudah makan atau belum? Sikapnya begitu berubah sekali, apa aku salah punya perasaan yang tidak baik terhadapnya atas sikap dia yang berubah 100 drajat ke aku. Sepertinya perasaan ini wajar kalau aku curiga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!