Bab 4 Bertemu Kembali

Riana mengernyitkan kening nya saat melihat sebuah motor trail terparkir di depan gerbang sekolah.

Tiara yang kebetulan hari ini berkunjung ke Taman Kanak-kanak tampak memasang wajah sumringah kala melihat sang pemilik motor trail yang tengah berdiri sambil bersandar di motor tersebut.

" Pucuk di cinta Om Dhika pun datang ". Riana menepuk kesal punggung Tiara saat mendengarkan pepatah ngawur sang sahabat yang tengah menatap penuh damba pria yang tengah menatap lurus kearah gedung tempat Dhika belajar.

" Ngawur ". Ucap Riana kesal lalu beranjak meninggalkan Tiara yang tetap setia menatap sang pujaan hati yang berada tidak terlalu jauh dari tempat nya berdiri.

" Buri ". Riana menghentikan langkah nya kala mendengarkan suara pria yang memanggil nya.

Tiara bahkan kini tengah menatap Riana dengan sorot mata tajam meminta penjelasan, kala gadis manis itu membalikkan tubuh nya dan melihat Andrei tengah berjalan kearah nya.

Riana menelan saliva nya dengan sedikit kesusahan kala tatapan horor Tiara semakin terarah kepada nya ketika Andrei sudah berdiri di hadapan nya.

" Assalamu'alaikum Pak Andrei ". Sapa Riana mengatup kedua belah telapak tangan nya sebatas dada, ketika Andrei hendak mengulurkan telapak tangan kanan nya.

Andrei tampak mengernyitkan kening nya, bukan kah kemarin gadis yang berada di hadapan nya ini menerima uluran tangan nya?. Kenapa sekarang gadis ini justru menangkup kedua belah telapak tangan nya?.

" Waalaikumsalam Buri ". Sahut sapa Andrei yang hendak kembali menarik telapak tangan kanan nya.

Namun tiba tiba saja telapak tangan kanan nya justru di raih oleh orang lain, hingga membuat Andrei terkejut dan menatap dalam kepada gadis yang tengah menggenggam telapak tangan tangan nya yang terjulur.

" Apa kabar Om nya Dhika?. Akhir kita bisa bertemu kembali ya Om nya Dhika". Riana tersenyum meringis melihat berapa PD nya Tiara yang menjabat telapak tangan Andrei dengan tiba tiba.

" Perkenalkan nama saya... ".

" Maaf, Buri apa Dhika sudah pulang? ". Andrei langsung menarik tangan nya dan mengabaikan Tiara yang bahkan belum sempat memperkenalkan diri nya.

" Belum Pak. Sebentar lagi pulang ". Jawab Riana.

" Tadi pagi Dhika meminta Saya jemput agar Saya ikut bersama Buri ke taman ". Penjelasan Andrei membuat Riana semakin tak berkutik melawan sorot mata tajam nya Tiara.

" Bukannya hari ini kita mau pergi bareng juga kan Ri? " Riana menghela nafas pelan saat Tiara tiba tiba merangkul bahu nya.

Lagi lagi Andrei tak mengalihkan pandangan nya kepada Tiara yang kini berdiri berdampingan dengan Riana.

Namun sifat Tiara yang cuek, membuat gadis itu terlihat biasa saja menanggapi penolakan Andrei.

" Itu... ".

" Om Dei ". Teriakan Dhika membuat Riana menghentikan ucapan nya serta mengalihkan perhatian mereka bertiga.

Apalagi ketika bocah itu langsung melompat masuk kedalam pelukan Andrei ketika Om nya itu berjongkok dan merentangkan kedua tangan nya memeluk Dhika dengan erat.

" Gimana di sekolah, Dhika nakal nggak? ". Tanya Andrei yang di balas gelengan kepala Dhika.

" Tan Ika udah dandi nda oleh akal. Alo Ika akal, Om Dei ndak adi adak Buli maem ecim ". Andrei mencium gemas kedua pipi Dhika setelah Balita itu menyelesaikan ucapan nya.

" Pinter ". Puji Andrei sambil berdiri dan menggendong Dhika.

Dhika terkekeh geli saat Andrei menciumi leher nya hingga membuat bocah itu bergerak tidak bisa diam di dalam gendongan Andrei.

" Uda Om Dei. Ika eli ". Protes Dhika dan membuat Andrei menghentikan kegiatannya.

" Ayo Buli, Udah iang, Ika uda ndak cabar maem ecim ". Masih dalam gendongan Andrei, Dhika mengulurkan tangan tangan nya kepada Riana.

" Eh. Tunggu sebentar Buri ambil tas dulu ya ". Ucap Riana menolak halus uluran tangan Dhika, sebelum Tiara semakin menatap tajam kepada nya.

" Tera apain citu? ". Tiara celingukan melihat kearah tunjukan Dhika, namun hanya ada Dia yang berada di arah yang Dhika tunjuk.

" Iya, Tera. Ate Iara ". Tiara mengangguk sambil tersenyum manis kearah Dhika, hingga membuat Dhika terheran.

" Ate Iala napa enyum aya gitu?. Ika atut Om ". Perlahan senyuman manis Tiara itu pun luntur.

Dan berubah cembetut, kala Andrei justru membalikan tubuh nya dan berjalan menjauh dari Tiara, setelah Dhika menyembunyikan kepala nya kedalam ceruk leher Andrei, karena ketakutan dengan senyuman Tiara.

" Lho Dhika kenapa? ". Tanya Riana hingga membuat Tiara sakin melipat bibir nya.

Apalagi ketika Dhika mengangkat kepala nya dan melihat kepada Riana dengan tatapan sendu.

" Ika, atut Buli, Ate Iala enyum ama Ika. Tan Ate Iala ndak pelna enyum ama Ika ". Riana mengulum senyuman mendengar ucapan polos Dhika.

" Ya udah. Tante Tiara senyum karena Tante Tiara menyapa Dhika. Jadi Dhika nggak boleh takut lagi sama Tante Tiara ya ". Ucap Riana mengusap lembut pucuk kepala Dhika dan membuat Dhika tersenyum.

Bahkan tanpa Riana dan Tiara sadari Andrei menampilkan senyuman yang sangat tipis di wajah datar nya.

" Sudah hampir tengah hari, lebih baik kita berangkat sekarang, sebelum tambah panas ". Ucap Andrei yang di angguki Dhika.

Riana tampak ragu, karena harus meninggalkan Tiara yang kini memasang wajah memelas meminta turut serta.

" Apa Saya boleh ikut? ". Tanya Tiara dengan menampilkan senyuman manis nya.

" Ndak oleh. Ate Iala ndak oyeh itut ". Jawab Dhika lantang, hingga membuat senyum di wajah Tiara meluntur dengan sendiri nya.

Terpopuler

Comments

Fay

Fay

ya ampun blm apa2 ud di tolak Tiara😀

2022-08-27

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Riana Prameswari
2 Bab 2 Anda Siapa?
3 Bab 3 Andrei Wiratama
4 Bab 4 Bertemu Kembali
5 Bab 5 Andini
6 Bab 6 Penolakan Andini
7 Bab 7 Pelakor Halal
8 Bab 8 Kunjungan Andini
9 Bab 9 Tuduhan Andini
10 Bab 10 Menghindari Fitnah
11 Bab 11 Calon Istri Idaman
12 Bab 12 Permohonan Dhika
13 Bab 13 Suka Atau Nyaman?
14 Bab 14 Mengabulkan Fitnah
15 Bab 15 Penampilan Baru
16 Bab 16 Ada Apa Dengan Hati Ku
17 Bab 17 Mama Shinta
18 Bab 18 Mencoba Membuka Hati
19 Bab 19 Pamungkas
20 Bab 20 Meminta Pertanggung jawaban
21 Bab 21 Ya Humaira
22 Bab 22 Mendadak Sah
23 Bab 23 Label Halal
24 Bab 24 Ketemu Mantan
25 Bab 25 Jadikan Yang Ke-dua
26 Bab 26 Di Kejar Mantan
27 Bab 27 Jangan Mengharapkan Yang Sudah Pergi
28 Bab 28 Kunjungan Dadakan
29 Bab 29 Klaim Asuransi
30 Bab 30 Tuntutan Keluarga Sutisna
31 Bab 31 Baby Utun
32 Bab 32 Viral
33 Bab 33 Bukan Rezeki
34 Bab 34 Kunjungan Pamungkas
35 Bab 35 Sempurna
36 Bab 36 Welcome Baby Utun
37 Bab 37 Suprise
38 Bab 38 Putusan
39 Bab 39 Pelengkap Ibadah
40 Bab 40 Mantan Dilarang Servis
41 Bab 41 Mbagamoon
42 Bab 42 Pasal 335
43 Bab 43 Sutisna VS Lina
44 Bab 44 Takdir Bukan Karma
45 Bab 45 Memaafkan
46 Bab 46 Bukan Drama Baru
47 S2 Guliran Waktu
48 S2 Kembali nya Dhika
49 S2 Pengakuan Dhika
50 S2 Empat Pria
51 S2 Keputusan Eiliyah
52 S2 Kyai Ahmad
53 S2 Jodoh Dari Dalam Perut
54 S2 Bonus Pelengkap Ibadah
55 S2 Bonus Pelengkap Ibadah 2
56 S2
57 S2 Sebuah Permintaan
58 S2 Perkara Panggilan
59 Bab 58 Mencari Dalang
60 Bab 59 Magamoon
61 Bab 60 S2 Momongan
62 Bab 61 S2 Jeda Setahun
63 Bab 62 S2 Guliran Waktu 2
64 Bab 63 Amarah Eil
65 Bab 64 S2 Rajukan Eil
66 Bab 65 S2 Salah nya A'a
67 Bab 66 S2 Guliran Waktu 3
68 Bab 67 S2 Welcome Baby Twinnie
69 Bab 68 S2 Ta'aruf
70 Bab 69 S2 Khitbah Natasha
71 Bab 70 S2 Curhatan Acid
72 Bab 71 S2 Permintaan Mahar
73 Bab 72 S2 My Enemy My Uncle
74 Bab 73 S2 Ana uhibbuka Fillah
75 Bab 74 S2 Pasangan Halal
76 Bab 75 S2 Tak Perlu Lama lama
77 Bab 76 S2 Balada Acid
78 Bab 77 S2 Pergilah
79 Bab 78 S2 Yang Terbaik
80 Bab 79 Cikal Kepompong
81 Bab 80 S2 Kami Tau Maksud Kalian
82 Bab 81 S2 Membalas Dengan Elegan
83 Bab 82 S2 Ending
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Bab 1 Riana Prameswari
2
Bab 2 Anda Siapa?
3
Bab 3 Andrei Wiratama
4
Bab 4 Bertemu Kembali
5
Bab 5 Andini
6
Bab 6 Penolakan Andini
7
Bab 7 Pelakor Halal
8
Bab 8 Kunjungan Andini
9
Bab 9 Tuduhan Andini
10
Bab 10 Menghindari Fitnah
11
Bab 11 Calon Istri Idaman
12
Bab 12 Permohonan Dhika
13
Bab 13 Suka Atau Nyaman?
14
Bab 14 Mengabulkan Fitnah
15
Bab 15 Penampilan Baru
16
Bab 16 Ada Apa Dengan Hati Ku
17
Bab 17 Mama Shinta
18
Bab 18 Mencoba Membuka Hati
19
Bab 19 Pamungkas
20
Bab 20 Meminta Pertanggung jawaban
21
Bab 21 Ya Humaira
22
Bab 22 Mendadak Sah
23
Bab 23 Label Halal
24
Bab 24 Ketemu Mantan
25
Bab 25 Jadikan Yang Ke-dua
26
Bab 26 Di Kejar Mantan
27
Bab 27 Jangan Mengharapkan Yang Sudah Pergi
28
Bab 28 Kunjungan Dadakan
29
Bab 29 Klaim Asuransi
30
Bab 30 Tuntutan Keluarga Sutisna
31
Bab 31 Baby Utun
32
Bab 32 Viral
33
Bab 33 Bukan Rezeki
34
Bab 34 Kunjungan Pamungkas
35
Bab 35 Sempurna
36
Bab 36 Welcome Baby Utun
37
Bab 37 Suprise
38
Bab 38 Putusan
39
Bab 39 Pelengkap Ibadah
40
Bab 40 Mantan Dilarang Servis
41
Bab 41 Mbagamoon
42
Bab 42 Pasal 335
43
Bab 43 Sutisna VS Lina
44
Bab 44 Takdir Bukan Karma
45
Bab 45 Memaafkan
46
Bab 46 Bukan Drama Baru
47
S2 Guliran Waktu
48
S2 Kembali nya Dhika
49
S2 Pengakuan Dhika
50
S2 Empat Pria
51
S2 Keputusan Eiliyah
52
S2 Kyai Ahmad
53
S2 Jodoh Dari Dalam Perut
54
S2 Bonus Pelengkap Ibadah
55
S2 Bonus Pelengkap Ibadah 2
56
S2
57
S2 Sebuah Permintaan
58
S2 Perkara Panggilan
59
Bab 58 Mencari Dalang
60
Bab 59 Magamoon
61
Bab 60 S2 Momongan
62
Bab 61 S2 Jeda Setahun
63
Bab 62 S2 Guliran Waktu 2
64
Bab 63 Amarah Eil
65
Bab 64 S2 Rajukan Eil
66
Bab 65 S2 Salah nya A'a
67
Bab 66 S2 Guliran Waktu 3
68
Bab 67 S2 Welcome Baby Twinnie
69
Bab 68 S2 Ta'aruf
70
Bab 69 S2 Khitbah Natasha
71
Bab 70 S2 Curhatan Acid
72
Bab 71 S2 Permintaan Mahar
73
Bab 72 S2 My Enemy My Uncle
74
Bab 73 S2 Ana uhibbuka Fillah
75
Bab 74 S2 Pasangan Halal
76
Bab 75 S2 Tak Perlu Lama lama
77
Bab 76 S2 Balada Acid
78
Bab 77 S2 Pergilah
79
Bab 78 S2 Yang Terbaik
80
Bab 79 Cikal Kepompong
81
Bab 80 S2 Kami Tau Maksud Kalian
82
Bab 81 S2 Membalas Dengan Elegan
83
Bab 82 S2 Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!