Mengabulkan

"Kamu liat, kan sekarang ... ini akibatnya kalo kamu nggak mau dengerin aku! Sekarang pihak managemen nyalahin aku dan minta kamu ngasih klarifikasi secepatnya ke publik. Kalo udah kayak gini aku juga, kan yang ribet!" Dora tiba di apartemen Tania setelah sempat mencari di mana dia berada.

Tania duduk di kursi sofa dengan malas. Sejak tadi asisten pribadinya hanya marah-marah dan terus menyalahkan dirinya.

"Yaudahlah, Ra. Udah kejadian juga. Emang kamu pikir aku mau kayak gini? Udah, kita tinggal nunggu gimana keputusan Angga selanjutnya. Kamu tenang aja."

Dora mengernyitkan dahi, "Keputusan Angga gimana maksud kamu?"

Tania tersenyum tipis tidak menjawab pertanyaan asistennya. Jika rencananya berhasil, wanita yang tengah menatapnya penuh tanya ini pasti akan sangat terkejut dan syok, pikir Tania.

"Pokoknya kamu tenang aja, besok aku kabarin kamu dan ngasih jawaban ke managemen soal ini." Tania beranjak dari sofa, berjalan masuk ke kamar.

"Tapi Tania—"

Belum sempat meneruskan ucapannya, Tania sudah menutup pintu kamar. Dora menggeram marah dan mengambil tasnya pergi dari apartemen Tania.

Masalah sudah sebesar ini dan Tania hanya terlihat santai tanpa beban saja? Dora khawatir masalah ini akan berdampak pada karir Modelingnya.

Walau bagaimanapun masalah ini tidak boleh sampai menghancurkan apa yang sudah susah payah dia perjuangkan untuk Tania. Masih banyak yang dia rencanakan untuk karir wanita yang sudah bertahun-tahun kerja bersamanya. Dora tidak ingin rugi apalagi kehilangan mesin uangnya selama ini.

************************

"Bangun!" Suara berat seorang pria berteriak di telinga Tania yang tengah tertidur, terdengar.

Tania yang sedang tertidur pulas terkejut dan sontak terbangun dari tidurnya.

"Bangun pemalas!" teriak pria itu lagi.

Mata yang masih berat dengan pandangan mengabur memaksa Tania harus melihat siapa orang tidak waras yang sudah membangunkannya sepagi ini.

Seketika Tania tersadar dan menarik selimutnya rapat-rapat begitu tahu siapa sosok pria berhidung mancung di depannya.

"Ngapain kamu di sini!?" pekik Tania membola kaget.

Angga tersenyum sinis, "Kenapa emangnya? Bukannya kita udah pernah satu kamar, yah? Jangan bilang kamu lupa kita udah pernah tidur saru ranjang juga...," ucapnya sengaja menggoda Tania.

"Sinting! Itu karena kemaren aku mabuk dan nggak sadar!" pekik Tania tidak terima.

"Kalo gitu, gimana kalo kita lakuin sesuatu di sini dalam keadaan sadar?" Angga mendekati sisi ranjang, duduk di dekat Tania yang refleks mundur karena takut diapa-apakan oleh Angga.

"Ma-mau apa kamu!? Jangan macem-macem Pak Angga...!"

Angga tersenyum tipis, mengangkat tangannya bermaksud mengusap pipi Tania. Namun belum sempat menyentuhnya, Tania sudah lebih dulu berpindah ke sisi ranjang yang lain.

"Jangan macem-macem kalo nggak mau aku teriak Pak Angga!" ancam Tania menatap tajam pria dengan bulu-bulu halus diwajah.

Angga kembali tersenyum dan memilih beranjak dari sisi ranjang. "Kamu nggak perlu waspada begitu Tania, bukannya kamu udah tahu gimana sentuhan aku sama kamu?" godanya lagi.

Tania berdecak dan memutar mata malas. Dalam pikirannya bertanya-tanya kenapa Angga bisa masuk ke dalam apartemennya yang jelas-jelas memiliki kode pin dan hanya diketahui oleh dia dan Dora.

"Kamu tahu Tania, aku masih penasaran sama sesuatu sampe ini."

Tania diam, menyadari tatapan menyelidik Angga padanya. Pria itu berdiri dengan tangan terlipat di dada.

"Aku penasaran kenapa aku nggak inget sama sekali apa yang udah kita lakuin malem itu."

Tania masih diam dengan dada berdebar. Apa Angga udah tahu sesuatu? Gumamnya mulai khawatir.

"Gimana kalo kita ulangin lagi kegiatan malem itu Tania?" Pertanyaan itu meluncur begitu saja dari mulut Angga.

Tania sontak menengadah, menatap nyalang pria yang ternyata sengaja terus-terusan menggodanya.

"Dasar nggak waras! Keluar kamu!" usir Tania kesal.

Tania setidaknya bisa sedikit bernafas lega melihat Angga malah tertawa terbahak di depannya. Dia mungkin terlalu berprasangka hingga berpikir Angga sudah tahu sesuatu.

"Kamu ngapain masuk ke apartemen aku seenaknya!? Dari mana kamu tahu kode pin aku?!"

Tania mulai mengalihkan pembicaraan untuk meredam kegugupannya. Dia harus bersikap biasa agar tidak membuat Angga curiga.

"Waktu kamu lima menit. Cuman lima menit, Kalo kamu nggak selesai dalam waktu lima menit, aku seret kamu dari sini!" perintah Angga setengah mengancam.

Tania mengernyit tidak mengerti dengan maksud ucapan Angga. Pria itu langsung keluar dari kamarnya setelah berucap demikian.

Angga duduk dikursi sofa empuk apartemen Tania sembari menunggu wanita yang dikenal orang-orang sebagai model papan atas.

Ruangan yang terbilang luas dengan perabotan mewah dimana-mana menunjukkan jati diri Tania sebagai seorang model dengan bayaran yang tidak sedikit.

Foto-foto Tania pun ikut terpajang di atas meja dan tergantung di dinding. Bahkan ada beberapa piala penghargaan yang ikut berjejer rapi di atas rak khusus.

Dito sudah mengatakan padanya bagaimana prestasi Tania sebagai seorang Model yang dikenal sampai ke luar negeri. Angga tidak menyangka apa yang dikatakan sekretarisnya ternyata memang benar adanya.

Lima menit menunggu Tania pun keluar dari kamar dengan menggunakan hot pants dan kaos oversize berwarna kuning mustard. Kaki jenjang dan mulus Tania seketika membuat pandangan mata Angga teralihkan.

Wanita bertubuh proporsional itu masih memakai handuk di kepala dengan wajah natural dan bersih. Wangi aroma buah langsung menyeruak ke indera penciuman Angga begitu Tania berjalan melewatinya menuju dapur.

"Kamu mau minum?"

Angga tersentak terbangun dari pikiran dan pandangannya pada Tania. "Nggak, aku nggak haus."

Dari tempatnya duduk Angga memperhatikan Tania mulai menyeduhkan susu coklat hangat ke gelas. Setelahnya dia mulai mengambil roti dan mengolesinya dengan selai coklat juga.

Sepertinya wanita yang sedang berjalan kembali menuju pada Angga adalah seorang pecinta coklat sama sepertinya.

"Kamu nggak bikinin aku sarapan juga?"

"Ngapain?"

Angga mendengus kesal. Dasar nggak peka, batinnya.

"Kamu mau apa kesini pagi-pagi?" Tania duduk berhadapan dengan Angga. Dia makan dengan lahap dan tidak mempedulikan wajah kesal Angga sejak tadi.

"Cepet abisin sarapan kamu, abis ini kamu ikut aku pulang ke rumah!"

"Rumah? Rumah siapa?"

"Rumah aku. Ayo cepet, aku nggak ada waktu nungguin kamu lagi!" perintah Angga beranjak dari sofa.

"Tu-tunggu, kita ngapain ke rumah kamu?" Tania ikut bangkit menahan langkah kaki Angga.

Posisi yang dekat dengan wangi aroma buah yang makin tercium membuat Angga gagal fokus. Wangi segar itu seakan membuat dia ingin menerkam Tania saat ini juga.

Angga maju dan berbisik di telinga Tania sembari menghirup wangi aromanya dalam-dalam.

"Kamu mau kita nikah, kan? Aku bakal kabulin permintaan kamu."

Terpopuler

Comments

Rini Arismawati

Rini Arismawati

asyik nikah 👏👏

2022-08-22

0

Eka ELissa

Eka ELissa

cuss....angga jgn lma"..sgra halalin tania...biar smua mslh klian bress..😁😁

2022-07-20

1

Duwi Purwanti

Duwi Purwanti

ndang sat set mas angga timbang lama2 zina lho wkwk

2022-07-20

0

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan
2 Sudah Dimulai
3 Nikahin Aku!
4 Dia Calon Istri Aku
5 Mengabulkan
6 Keluarga Mertua
7 Siap-siap
8 Nggak Usah Senyum-senyum!
9 Ingin Menentang Saya?
10 Tante
11 Drama Tante dan Sepupu
12 Yang Tersembunyi
13 Calon Kakak Ipar
14 Pernikahan
15 Surat Kontrak
16 Penerus-penerus Benih
17 Suami Istri
18 Kakak Ipar
19 Bertingkah Aneh
20 Bergejolak
21 Kakak Beradik
22 Awal Rencana
23 Peristiwa
24 Satu Kalimat
25 Ibu dan Anak
26 Di Balik Cerita
27 Kejadian Sebenarnya
28 Izinin Aku
29 Rasa Khawatir Bakti
30 Belajar Melindungi
31 Sadar
32 Diracuni
33 Memberi Pelajaran
34 Nasib Dora
35 Perasaan Ini
36 Perdebatan Dua Saudara
37 Amplop
38 Dapatkan dan Rasakan
39 Perasaan Bakti
40 Tahu Diri
41 Cerita Bakti
42 Milik Aku!
43 Pikiran Tidak Benar
44 Video
45 Drama
46 Tas Hitam
47 Ajakan
48 Mau Kamu Peluk
49 Cantik
50 Tahap Pendekatan
51 Calon Kolega
52 Tidak Ada yang Kebetulan
53 Hadiah, Lagi?
54 Berita Penangkapan
55 Berjalan Lancar
56 Ucapan Tiba-tiba
57 Khawatir
58 I Love You Too
59 Dasar Cewek!
60 Calon Mertua
61 Istri Pertama dan Kedua
62 Terlalu Menyepelekan Saya
63 Balasan
64 Ada yang Berbeda
65 Berita Heboh
66 Pelindung
67 Aku Cinta Kamu, Ga
68 Menembus Nirwana
69 Maksud Ucapan
70 Cewek Ngeselin
71 Ditemukan
72 Aku Ikut
73 Susah dan Senang
74 Ayah dan Anak
75 Surat Panggilan
76 Lift
77 Perintah
78 Bertingkah Aneh
79 Bingung Bersikap
80 Upaya
81 Tidak Sah
82 Teman Lama
83 Pulang Bersama
84 Udah Jatuh Cinta?
85 Pulang
86 Semakin Bertambah
87 Tidak Sopan
88 Harapan
89 Berdebat
90 Sakit
91 Cinta
92 Memergoki
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Pertemuan
2
Sudah Dimulai
3
Nikahin Aku!
4
Dia Calon Istri Aku
5
Mengabulkan
6
Keluarga Mertua
7
Siap-siap
8
Nggak Usah Senyum-senyum!
9
Ingin Menentang Saya?
10
Tante
11
Drama Tante dan Sepupu
12
Yang Tersembunyi
13
Calon Kakak Ipar
14
Pernikahan
15
Surat Kontrak
16
Penerus-penerus Benih
17
Suami Istri
18
Kakak Ipar
19
Bertingkah Aneh
20
Bergejolak
21
Kakak Beradik
22
Awal Rencana
23
Peristiwa
24
Satu Kalimat
25
Ibu dan Anak
26
Di Balik Cerita
27
Kejadian Sebenarnya
28
Izinin Aku
29
Rasa Khawatir Bakti
30
Belajar Melindungi
31
Sadar
32
Diracuni
33
Memberi Pelajaran
34
Nasib Dora
35
Perasaan Ini
36
Perdebatan Dua Saudara
37
Amplop
38
Dapatkan dan Rasakan
39
Perasaan Bakti
40
Tahu Diri
41
Cerita Bakti
42
Milik Aku!
43
Pikiran Tidak Benar
44
Video
45
Drama
46
Tas Hitam
47
Ajakan
48
Mau Kamu Peluk
49
Cantik
50
Tahap Pendekatan
51
Calon Kolega
52
Tidak Ada yang Kebetulan
53
Hadiah, Lagi?
54
Berita Penangkapan
55
Berjalan Lancar
56
Ucapan Tiba-tiba
57
Khawatir
58
I Love You Too
59
Dasar Cewek!
60
Calon Mertua
61
Istri Pertama dan Kedua
62
Terlalu Menyepelekan Saya
63
Balasan
64
Ada yang Berbeda
65
Berita Heboh
66
Pelindung
67
Aku Cinta Kamu, Ga
68
Menembus Nirwana
69
Maksud Ucapan
70
Cewek Ngeselin
71
Ditemukan
72
Aku Ikut
73
Susah dan Senang
74
Ayah dan Anak
75
Surat Panggilan
76
Lift
77
Perintah
78
Bertingkah Aneh
79
Bingung Bersikap
80
Upaya
81
Tidak Sah
82
Teman Lama
83
Pulang Bersama
84
Udah Jatuh Cinta?
85
Pulang
86
Semakin Bertambah
87
Tidak Sopan
88
Harapan
89
Berdebat
90
Sakit
91
Cinta
92
Memergoki

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!