Dimana rumahmu?

Ke esokan harinya Xiau yu tidak bisa berangkat ke kantor akibat kakinya yang mulai membengkak.

Xiau yu telah meminta ijin kepada bosnya dan mengatakan jika kakinya bengkak karena terkilir.

Semula bosnya tidak mengijinkan Xiau yu untuk libur kerja mengingat Michael Smith meminta Xiau yu menemuinya hari ini.

Bosnya takut jika Xiau yu tidak menemui Michael maka akan membuat pria itu berubah pikiran dan tidak jadi menanamkan modal diperusahaannya.

Tapi Xiau yu meyakinkan bosnya dan membujuknya, bukannya dia tidak mau datang kealamat yang diberikan oleh Michael tapi kondisi kakinya benar-benar tidak memungkinkan.

Xiau Yu terus membujuk bosnya dan akhirnya mau tidak mau, Xue li mengijinkan Xiau yu untuk libur karena mengingat kaki Xiau yu yang bengkak dan tidak memungkinkan untuk Xiau yu pergi menemui Michael.

Dengan berat hati Xue li menghubungi Michael Smith dan menjelaskan apa yang terjadi.

Semula Michael tidak percaya dan tetap meminta Xiau yu segera menemuinya tapi Xue li meyakinkan pria itu bahwa mereka tidak berbohong.

Akhirnya Michael memilih percaya dan meminta nomor ponsel Xiau yu, setidaknya dia ingin menghubungi sendiri gadis itu.

Siang itu Xiau yu sedang duduk santai sambil menikmati salad di mangkuk yang dipegangnya. Tadi pagi Xiau yu telah mengompres kakinya dan setidaknya siang itu, kakinya tidak begitu bengkak lagi tapi dia masih merasakan sakit di kakinya.

Selagi dia sedang menikmati saladnya, ponsel yang dia letakkan diatas meja berbunyi. Xiau yu mengulurkan tangannya untuk menggapai ponselnya karena dia sedang malas beranjak dari tempat duduknya.

"Halo." jawabnya saat dia sudah menjawab panggilan dari yang entah siapa.

"Yang mana?" terdenger suara seorang pria yang tidak dia kenal.

"Anu, maksud anda apa ya?"

"Ck...yang mana rumahmu?" tanya pria itu sambil berdecak kesal.

Xiau yu masih merasa bingung karena dia tidak mengerti maksud pria yang lagi menghubunginya itu.

"Saya tidak mengerti maksud anda, maaf. Mungkin anda salah orang." ucapnya dengan sopan.

"Ck, keluar sekarang! Jika tidak tanggung akibatnya!" teriak pria itu sambil mematikan ponselnya.

Xiau yu sangat bingung dengan orang yang baru saja menghubunginya, keluar? Mau apa?

"Siapa sih, kenapa begitu kasar seperti penagih hutang?" gerutunya kesal.

Mau tidak mau, Xiau yu bangkit berdiri. karena kakinya yang masih bengkak, dia melompat-lompat seperti kodok untuk mencapai pintu.

Xiau yu membuka pintu rumahnya perlahan dan melihat keluar.

"Tidak ada siapa-siapa." katanya heran.

Karena penasaran Xiau yu melompat lagi ke arah teras, dari sana dia bisa melihat sampai ke gang depan.

Xiau yu terbelalak kaget melihat beberapa pria memakai jas hitam sedang berdiri didepan gang komplek perumahan kecil itu.

Xiau yu menelan ludahnya dengan kasar dan berkata dalam hati:

"Matilah aku, mafia mana yang sudah aku singgung?"

Pada saat itu, seorang pria yang berdiri tidak jauh darinya melihat kearahnya.

"Bos, sudah ketemu." ucap pria itu, dia memberi laporan kepada bosnya dari earphone yang sedang dipakainya.

Xiau yu melompat mundur dan menelan ludahnya dengan kasar saat melihat beberapa orang pria mulai berjalan kearahnya.

Dia sangat ingin melarikan diri tapi tidak bisa dengan kondisi kakinya yang bengkak.

"Oh my God help me, mafia mana yang telah aku singgung?" ucapnya dan sungguh dia semakin ketakutan saat melihat beberapa orang pria itu sudah berada tidak jauh dari rumahnya.

"Nona Xiau?" tanya salah satu pria yang sudah berdiri didepannya.

"Ada apa ya?" tanyanya Xiau Yu ketakutan.

"Maaf nona Xiau, tolong ikut kami." kata pria itu dan sebelum Xiau Yu dapat menjawab pria itu sudah menempelkan sebuah sapu tangan kewajah Xiau yu.

Xiau yu kaget bukan kepalang tapi sebelum dia bisa melawan, kesadarannya tiba-tiba menghilang dan pingsan.

Dia tidak tahu ada apa dan siapa yang telah dia singgung bahkan dia tidak tahu dia dibawa kemana dan tidak berapa lama Xiau yu tersadar dari pingsannya.

Gadis itu mengerjapkan matanya perlahan dah melihat sekelilingnya, dia merasa sangat heran mendapati dirinya berada disebuah kamar mewah yang sangat asing baginya.

Xiau yu berusaha bangkit dari tidurnya tapi kepalanya terasa berat. Dia memijat dahinya sejenak karena efek dari obat bius tadi masih dia rasakan.

Xiau yu kembali memejamkan matanya, sebaiknya dia tidur sebentar dan dia berharap efek obat itu cepat hilang agar dia bisa melarikan diri dari sana tapi saat itu, dari arah pintu samar-samar dia mendengar suara langkah kaki seseorang.

"Nona Xiau, anda sudah sadar?" seorang pria bertanya padanya.

Xiau Yu kembali duduk dan bersandar dikepala ranjang, kepalanya masih berdenyut dan terasa sakit luar biasa tapi dia berusaha menahannya.

"Anu, sebenarnya apa yang terjadi?" tanyanya karena dia benar-benar tidak mengerti dengan situasi yang dialaminya saat ini.

"Tenang saja nona Xiau, tuan muda sudah memerintahkan kami untuk memperlakukan nona dengan baik"

"Tuan muda? Siapa?"

"Nona akan segera tahu tapi sebelum tuan muda menemui nona, saya ingin nona menandatangi surat ini." kata pria itu sambil menyodorkan sebuah kertas

"Surat apa?"

"Tenang saja, ini hanya sebuah surat." kata pria itu sambil mengeluarkan sebuah amplop berwarna pink.

Xiau yu melihat ke arah amplop pink itu dan terbelalak kaget.

"Suratku!" teriaknya dan diantara sadar dan tidak karena masih dalam pengaruh obat bius, Xiayu mencoba merebut kembali amplop pink yang dipegang oleh pria asing didepannya akan tetapi dengan sigap pria itu menarik kembali amplopnya.

"Bagus, ternyata memang punya nona" katanya.

"Kembalikan!" pinta Xiau yu.

"Akan aku kembalikan tapi dengan syarat nona Xiau harus tanda tangan disini." sambil menunjuk kearah sebuah kertas yang harus Xiau yu tanda tangani.

Xiau yu semakin dibuat bingung oleh pria itu, apa maksudnya harus tanda tangan hanya demi sebuah surat yang dia tulis? Tapi ini kesempatannya untuk mendapatkan suratnya kembali.

"Baiklah, kemarikan!" pinta Xiau yu tanpa pikir panjang karena dia pikir dia bisa mendapatkan suratnya kembali

Pria itu tersenyum dan segera memberikan sebuah kertas kearah Xiau Yu.

"Terima kasih Nona tidak mempersulit saya."

Xiau yu tidak lagi membaca isi dari kertas itu dan dengan gampangnya menandatangani kertas itu dan setelah selesai, dia segera memberikan kertas yang sudah dia tandatangani kepada pria itu.

"Terima kasih nona Xiau." ucap pria itu sambil membungkuk dan melangkah pergi.

"Tunggu! Mana suratku?" pinta Xiau yu.

"Maaf nona, sekarang surat ini sudah menjadi property tuan muda. Selamat beristirahat." jawab pria itu dan dia segera berlalu pergi.

"Hah? Properti? Apa maksudnya? Apa surat cinta yang dia tulis begitu penting?" Xiau yu benar-benar dibuat bingung dan tidak mengerti tapi walau begitu, gadis itu kembali membaringkan dirinya diatas ranjang dan berusaha mencerna satu persatu kejadian siang itu.

Xiau yu berpikir dengan keras, tuan muda mana yang telah disinggungnya? Kenapa surat yang seharusnya terkirim ke Michael malah ada pada pria asing itu.

"Oh, aku benci dengan ofice boy yang telah mengirimkan suratku sembarangan!" gerutunya kesal.

Dia tidak tahu karena sekarang surat itu mungkin akan membuatnya dalam masalah besar.

Terpopuler

Comments

Ney Maniez

Ney Maniez

🤭🤭

2023-06-24

1

Alexandra Juliana

Alexandra Juliana

Ini kan cerita ttng awal pertemuan Michael Smith - Xiao Yu kedua orang tua Jhon & Silvia..Apakah saat itu sdh ada hp yaaa...? 🤭🤭

2022-08-19

0

Tursini

Tursini

kisah keluarga Smith adalah paporit ku

2022-08-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!