Pagi itu Xiau yu benar-benar terlambat, teman-temannya menatapnya dengan heran, tidak biasanya gadis yang dikenal sangat disiplin bisa datang terlambat.
"Hei, gadis tomboy, tumben terlambat?" tanya Zin Ai sambil menepuk pundak sahabatnya dengan pelan.
Zin Ai adalah salah satu teman baiknya dikantor dan Xiau yu melihat kearah sahabatnya dengan senyum diwajahnya.
"Aku lagi sial hari ini." jawabnya.
"Kenapa??" tanya Zin Ai penasaran.
"Tidak apa-apa, sebaiknya kembali bekerja." jawabnya karena dia malas memikirkan kejadian tadi pagi apalagi harus memikirkan masalah ganti rugi, masalah ini bisa membuat konsentrasinya dalam bekerja hancur berantakan.
"Hei, sebenarnya bos memanggilmu." kata Zin Ai.
Xiau yu mengernyitkan dahinya, memanggilnya? Ada apa? Jangan bilang dia akan dipecat karena terlambat.
"Kenapa?" tanyanya penasaran.
"Tadi pagi bos kemari mengumpulkan semua karyawan dan meminta seseorang untuk menemaninya untuk menemui seorang pengusaha yang mau bekerja sama dengan perusahaan ini. Karena kau belum datang jadi kami semua mengusulkan dirimu yang akan menemani bos." jelas Zin Ai.
"Kok milih aku? Seharusnya bos tahu jika aku tidak pandai berbicara didepan orang lain." Xiau yu tampak cemas.
"Itu dia, karena tidak ada yang mau jadi semua mengusulkan jika kamu yang akan menemani bos apalagi kau belum datang." jelas Zin Ai dengan senyum diwajahnya
"Kenapa bos bisa setuju saja?" tanya Xiau yu lagi.
"Karena semua mengusulkan kamu jadi bos juga sepakat apalagi kamu belum datang jadi jangan salahkan kami yang memilihmu." ucap Zin Ai dan lagi-lagi senyum menghiasi wajahnya.
Xiau yu mengacak rambutnya, frustasi! Jujur saja dia tidak percaya diri apalagi dia belum lama bekerja diperusahaan itu. Bagaimana jika dia membuat kesalahan nantinya?
"Bagaimana ini, aku belum pernah melakukan hal seperti ini, bagaimana jika aku membuat kesalahan." gumamnya.
Xiau yu segera bangkit berdiri dan berjalan menuju keruangan bosnya, dia harus berbicara pada bosnya supaya tidak memilihnya.
Saat sudah tiba didepan pintu ruangan bosnya, Xiau yu mengetuk daun pintu itu dengan pelan.
"Masuk." terdengar suara bosnya dari dalam sana.
Perusahaan itu dipimpin oleh seorang wanita yang berkarisma, walaupun perusahaan itu baru berdiri dua tahun tapi banyak perusahaan-perusahaan besar yang mau bekerja sama dengan perusahaan itu.
Xiau yu segera membuka pintu dan masuk kedalam ruangan bosnya dan pada saat dia sudah berdiri didepan meja bosnya, Xue li mendongak melihat bawahannya yang tampak gugup.
"Bos memanggil saya?" tanya Xiau yu.
"Benar, duduklah."
Xiau Yu segera duduk dan pada saat itu, Xue Li melemparkan sebuah dokument diatas mejanya.
"Pelajari ini dan minggu depan kamu ikut saya untuk bertemu dengan Mr Smith untuk membicarakan bisnis."
Xiau yu menelan ludahnya dengan kasar, apa bosnya tidak salah memilih orang?
"Bos, kenapa harus saya? Anda tahu saya bukan orang yang pandai berbicara jadi saya takut akan mengecewakan anda nantinya."
Xue Li menatap Xiau yu dan tersenyum ke arah karyawannya itu.
"Kamu tenang saja, aku memilih kamu bukan tanpa alasan! Kamu tidak perlu banyak bicara, cukup temani aku saja." ucap bosnya.
Xiau yu bernafas lega, untungnya dia hanya menemani bosnya saja.
"Jika begitu aku akan mempersiapkan diri." ucapnya sambil mengambil dokumen yang dilemparkan oleh bosnya tadi.
"Bagus, Jika begitu kembalilah bekerja." kata Xue Li.
Xiau yu mengangguk dan segera undur diri, dia segera kembali kemejanya dengan perasaan gembira.
Walaupun pagi ini ada insiden kecil tapi dia tetap senang karena bosnya telah mempercayainya.
Xiau Yu duduk diatas kursinya sambil mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya, dia mengambil amplop pink dan melihatnya. Didalam sana ada surat yang telah lama dia tulis dan surat itu untuk seseorang yang sudah lama dia sukai.
"Apakah harus sekarang? Apakah kak Michael mau menerimaku??" ucapnya dalam hati.
Tapi dia merasa ini adalah waktu yang baik dan tepat untuk memberikan surat cintanya untuk Michael teman masa kecilnya.
Xiau yu melihat surat itu kembali dan lagi-lagi hatinya ragu, dia menyelipkan amplop pink itu dibawah dokumen yang dia bawa tadi.
Xiau yu bangkit berdiri dan berjalan menuju kearah pantri kecil yang disediakan oleh kantor. Dia mengambil gelas dari dalam lemari dan membuat segelas kopi untuk menenangkan pikirannya yang sedang bimbang dan setelah kopinya jadi Xiau yu segera kembali kemejanya.
"Lebih baik aku tidak mengirimkan surat itu hari ini." katanya dalam hati.
Xiau yu membuka dokumennya hendak mengambil surat yang dia letakkan tadi tapi matanya terbelalak kaget karena dia tidak mendapati suratnya ada disana.
Xiau yu mengacak-acak barang-barang yang ada di atas mejanya tapi dia tidak menemukan surat itu disana.
"Dimana suratku?" tanyanya dalam hati.
Xiau yu benar-benar panik karena tidak mendapati suratnya, dia kembali bangkit berdiri dan berjalan ke arah Zin Ai yang duduk tidak jauh darinya.
"Ai, apa kamu tadi kemajaku?' tanyanya.
"Tidak, memangnya kenapa?" Zin ai menatap sahabatnya dengan penuh tanda tanya.
Xiau yu tampak ragu, tapi kemudian dia berkata:
"Suratku hilang, apa kau ada melihatnya?"
"Apakah surat penting?" Zin Ai menatap sahabatnya dengan lekat.
"Tidak!" jawab Xiau Yu dengan senyum diwajahnya.
"Mungkin suratmu dibuang oleh Office boy."
Xiau yu menghela nafasnya dengan berat, mungkin saja.
"Mungkin kau benar, terima kasih dan maaf sudah mengganggu." ucapnya dan dia segera melangkah kembali kemejanya.
"Sama-sama." Zin Ai sambil kepergian sahabatnya dengan bingung.
Jika memang dibuang oleh office boy tidak masalah baginya, mungkin itu yang terbaik karena dia juga takut jika surat itu diterima oleh Michael, pria itu tidak mau menerimanya dan hal itu bisa membuat persahabatan mereka yang terjalin sejak kecil menjadi renggang.
Xiau yu kembali menatap layar komputer karena dia sudah siap bekerja tapi tiba-tiba saja, seseorang menepuk pundaknya.
"Nona Xiau suratmu sangat cantik." ucap orang itu.
Xiau yu menoleh kebelakang,dia kaget melihat seorang office boy sedang membicarakan suratnya.
"Dimana suratku?" tanyanya dengan cepat.
"Sudah saya kirimkan lewat pos." jawab office boy itu.
"Apa??" Xiau yu sangat kaget sedangkan office boy itu hanya mengangguk.
Xiau yu jadi was-was dan takut, hatinya yang semula telah siap tiba-tiba menjadi ciut.
"Bagaimana jika Michael membaca suratnya?" ucapnya dalam hati dan jujur saja dia jadi takut.
"Anda kenapa nona Xiau?" tanya office boy itu.
"Tidak, terima kasih sudah membantu ku mengirimkan surat itu." jawabnya sambil berusaha tersenyum.
Office boy itu segera berlalu pergi untuk kembali bekerja sedangkan Xiau yu dipenuhi dengan ketakutan. Rasa kepercayaan dirinya hilang seketika.
"Bagaimana jika Michael tidak menyukaiku? Aku benar-benar tidak ingin membuat hubungan persahabatan kami menjadi retak." pikirnya.
Xiau yu memejamkan matanya dan mencoba menenangkan kegelisahan dihatinya.
"Mungkin aku harus menjelaskan kepada kak Michael nanti." pikirnya dalam hati.
Hari itu Xiau yu lewati dengan rasa bimbang dan sesekali, dia menatap layar ponselnya karena dia takut jika Michael tiba-tiba menghubunginya dan meminta penjelasan.
Dia juga merutuki kebodohannya yang menyimpan surat penting begitu sembarangan.
Dia harap surat itu tidak sampai kepada Michael tapi sungguh dia tidak tahu, jika surat itu memang sudah tiba dialamat yang tertera diatas amplop pink.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
YANGGI Yanggi
👏👏
2025-03-10
0
Ney Maniez
salah kirim nihh🤭🤭
2023-06-24
1
Ney Maniez
baca ank cucu ny dlu, baru moyangny🤭🤭
2023-06-24
0