"Baik tuan"ucap Juli yang kini masih duduk berhadapan dengan Edgar.
"Boleh aku tau siapa? mantan suami mu"ucap Edgar yang masih penasaran.
"maaf tuan tidak ada jawaban untuk pertanyaan anda."ucap Juli pelan.
"Kenapa?... setiap kali aku bertanya tentang semua itu kamu selalu menghindar. apa ?...dia terlalu berharga! apa? ... dia seorang pejabat penting. sehingga kau merahasiakan semua itu"tanya Edgar.
"Aku tidak ingin menjawab nya tuan bisa kan aku melakukan itu karena itu adalah ranah pribadi ku"jawab Juli lagi.
"Satu kali lagi, tolong jawab pertanyaan ku yang satu ini dimana? suamimu tinggal."ucap Edgar. tapi Juli tidak menjawab nya dia bahkan beranjak dari duduknya dan hendak pergi. tapi Edgar langsung menggenggam tangan nya saat itu juga.
"Ok... baiklah-baiklah aku tidak akan bertanya lagi. asal kamu tahu aku hanya ingin tahu kamu punya suami atau tidak.karena aku tidak ingin meniduri wanita yang sudah berkeluarga. apa lagi jika kalian belum berpisah aku bukan pria tak bermoral walau aku akui aku tertarik pada mu"ucap Edgar.
"Saya tidak pernah menikah."ucap Juli.
"itu tidak mungkin, lalu kau mendapatkan anak itu dari mana?."ucap Edgar.
"Cukup tuan, saya mohon hentikan! saya permisi jika Anda ingin uangnya cepat kembali akan saya usahakan sekarang juga."ucap Juli yang kini menahan sesak di dada nya.
Juli terkenang masa lalu, saat Jerry hadir di rahim nya atas sebuah kesalahan hingga dia terbuang dari keluarga nya.
"Juli, aku tidak bermaksud untuk menyakiti mu. aku hanya ingin tahu salah kah aku jika ingin mengenal wanita yang akan tinggal bersama dengan ku" ucap Edgar, yang lagi-lagi menghentikan langkahnya saat ini.
"kita, hanya orang asing tuan tidak ada ikatan resmi di antara kita. hanya kerjasama yang saling menguntungkan, dan aku tidak tinggal di sini untuk selamanya. hanya lima bulan tuan setelah itu aku bebas pergi kemana pun aku mau."ucap Juli tegas.
Edgar, terdiam sejenak dia sadar ucapan Juli memang benar. tapi salahkan Edgar. yang hanya ingin meyakinkan bahwa putra nya lahir benar-benar murni benih nya tidak ada benih lain yang mencampuri nya.
Pikiran, Edgar memang konyol. dia mungkin cerdas karena sekolah tinggi dan bisa memimpin perusahaan hingga seperti sekarang ini.
Tapi mengenai itu, dia nol besar karena tidak pernah belajar atau sekedar mengetahui hal berbau tentang kehamilan.
"Maaf kan aku, sekarang sebaiknya kamu istirahat. bisa di kamar ku, atau dimana pun kamu mau tapi tidak pulang ke rumah mu ingat itu."ucap Edgar.
Edgar, langsung pergi begitu saja saat itu dia tidak ingin lagi memaksa Juli untuk berkata jujur pada nya. tentang masa lalu nya.
Juli, terbengong saat itu dia merasa heran bukan kah tugas utama nya adalah sebagai penghangat ranjang. tapi Edgar malah bersikap acuh saat ini.
Edgar, sendiri sebenarnya belum bisa move on dari mantan istri nya itu. hanya karena rasa sakit nya saja yang mampu berbuat sedemikian rupa. hingga dia menginginkan Juli menjadi wanita nya.
Alasan, Edgar yang kedua adalah, dia ingin memiliki putra nya yang telah lama ia harapkan.saat ini dia sudah menemukan nya meski dalam keadaan sakit keras.
Malam pun, berlalu berganti siang. Edgar sudah bersiap untuk pergi ke kantor saat ini dia di bantu Juli untuk bersiap sebelum nya.
Sementara itu, Juli pun sudah bersiap untuk pergi bekerja tapi sebelum berangkat kerja Juli ingin menemui putra nya terlebih dahulu.
Saat Juli tengah berdiri tiba-tiba Edgar memeluk nya erat. setelah itu dia langsung mendarat kan ciuman di bibir Juli.
Juli yang kaget dia hanya terdiam kaku.
"Aku tidak ingin tau nanti setiap kali aku menginginkan ini kamu harus membalas nya."ujar Edgar.
Edgar, langsung berjalan meninggalkan Juli. masuk ke dalam pintu lift menuju lantai bawah, untuk sarapan terlebih dahulu.
Sementara, Juli masih mematung lalu beberapa detik kemudian dia tersadar dan masuk ke dalam lift. menyusul Edgar yang kini sudah duduk di kursi depan meja makan tersebut.
Edgar, terdiam sambil mengecek email yang masuk ke ponsel nya saat ini.
Sementara Juli langsung bergegas menghampiri Edgar. dan langsung mengambil roti, dan di oles dengan selai favorit Edgar.
Setelah itu, menyajikan nya di piring dengan segelas susu hangat. itu adalah sarapan favorit nya. semasa kecil meski saat ini dia sudah tidak muda lagi .
"Kau, bisa pulang pergi menggunakan mobil. yang ada di garasi tinggal pilih saja"ucap Edgar.
"Tapi tuan, saya."ucapan Juli terhenti saat Edgar mengisyaratkan nya untuk berhenti bicara.
"Tidak boleh dibantah dan aku tidak suka keterlambatan ingat itu."ucap Edgar.
"Baiklah."ucap Juli singkat.
"Mulai besok, aku ingin makan makanan seperti yang selalu di buat kan oleh mommy ku, dan kau harus mulai belajar untuk itu. dan mulai saat ini kau tidak hanya menjadi teman tidur ku. tapi juga menjadi asisten untuk ku pribadi. saat aku sedang berada di rumah dan tidak ada penolakan ini adalah gajih mu."ucap Edgar. memberikan kartu tanpa batas alias black card pada Juli yang kini melotot tajam kearah nya.
"Kenapa,, apa? tidak bosan kau berdiri terus. dan tidaklah kamu ingin sarapan sebelum pergi ke luar hari ini."ucap Edgar. yang langsung di iya kan oleh Juli.
Dia, tidak ingin berpikir apa-apa lagi. dia harus mengikuti semua ucapan Edgar. yang tidak bisa di bantah.
Setelah, selesai sarapan mereka berdua jalan keluar rumah menuju mobil Edgar.
Juli, mengantar Edgar. sampai di mobil nya Edgar langsung memeluk tubuh Juli. dan memberikan kecupan singkat di bibir manis tersebut.
Edgar, memperlakukan Juli yang kaku saat ini seperti istrinya sendiri memang itu yang di inginkan oleh Edgar. ada pengganti Angela di setiap hari nya.
Juli, tersenyum walaupun senyum terpaksa tapi itu adalah sebuah keharusan yang harus dia jalani saat ini.
"Aku, pergi kerja dulu baik-baik dan jaga diri mu kemampuan kamu pergi. dan pastikan hanya aku yang boleh menyentuh mu. tidak ada orang lain lagi jika itu terjadi kamu tau akibat nya."ujar Edgar.
Juli, hanya mengangguk untuk memberikan persetujuan.
Akhirnya, Juli pun pergi setelah Edgar pergi.
Saat itu, tanpa sepengetahuan Juli Edgar pergi menemui dokter dan juga putra nya yang ingin sekali dia peluk sebagai rasa rindu nya pada Jerry.
Dan juga rasa cinta nya terhadap putra semata wayangnya itu.
Edgar belum mengetahui bahwa sebenarnya mereka memiliki dua anak kembar yang perempuan sudah meninggal sejak dia dilahirkan.
...🌹💖💖💖🌹...
Juli, tiba di rumah sakit. setelah Edgar pergi dari tempat yang sama.
Juli, langsung bergegas menuju ruangan putra nya itu. sesampainya di sana Jerry, sedang tersenyum manis sambil menikmati cake cokelat favoritnya yang sempat dibelikan Edgar. saat akan berkunjung dia tau kalau Jerry suka cake cokelat dari asisten pribadi nya.
"Sayang Jerry kamu dapat itu dari mana?."ujar Juli heran.
"Ini dari uncle tampan."jawab Jerry terhenti, karena perawat yang berada di ruangan itu memotong pembicaraan mereka.
"Nyonya Juli, dokter meminta anda untuk menemuinya sekarang juga"ujar perawat itu sengaja berkata seperti itu.
Alasan utama nya adalah agar Jerry. tidak membocorkan rahasia tentang Edgar. dan yang kedua adalah dokter memang sedang menunggu Juli untuk menjelaskan bahwa dia sudah mendapatkan donor yang cocok untuk putra nya itu.
Juli, langsung bergegas menuju ruang dokter setelah sebelumnya memeluk dan mencium puncak kepala putra nya. juga seluruh wajah nya tak luput dari kecupan yang Juli berikan sebagai bukti cinta seorang ibu untuk putra semata wayangnya itu.
"Mommy, akan menemui dokter dulu nanti kembali lagi."ucap Juli.
"Baiklah mom..."jawab Jerry.
Sementara, Juli sedang berbincang dengan dokter dan menerima kabar baik.
Di dalam ruang rawat Jerry, suster itu tengah melarang Jerry. untuk memberitahu bahwa Daddy nya datang dan memberikan cake cokelat itu.
Jerry pun, langsung mengangguk dan memendam rasa bahagia nya itu sendirian.
Bahagia, karena bisa bertemu dengan Daddy nya. yang selama ini di rahasiakan oleh sang mommy.
Padahal, bukan maksud Juli untuk merahasiakan tentang ayah kandung nya Jerry. dia sendiri juga tidak tahu siapa ayah Jerry hingga saat ini.
Juli, kembali dengan senyuman yang mengembang di bibirnya. bagaimana tidak saat ini dia begitu bahagia menerima kabar bahwa sudah ada seseorang yang akan mendonor kan sumsum tulang belakang untuk putra nya itu. meski orang itu merahasiakan identitas nya.
Tidak hanya itu Juli juga bahagia putra nya akan segera terbebas dari penyakit yang mematikan itu.
Setelah, Juli berpamitan pada putranya untuk pergi bekerja dan berjanji besok akan kembali menemuinya lagi.
Jerry pun, langsung mengiyakan nya dan memberikan kecupan untuk sang mommy. satu hal yang tidak Juli sadari.
Jerry yang terlihat sangat lemah sedari kemarin kini dia seperti segar bugar bahkan senyuman itu terpancar dari wajah nya.
Mungkin karena Edgar. yang selama ini ia rindukan kini muncul di hadapan nya dan memberikan pelukan hangat dan cinta untuk nya.
Tak terasa siang hari telah berganti sore Juli kini langsung menuju ke rumah nya untuk memeriksa kondisi ibunya.
sesampainya di sana, Nyona Ester sudah tampak segar karena baru selesai mandi. bukan hanya itu dia merasa sangat beruntung karena perawat yang di pekerjakan oleh Juli. adalah perawat terbaik.
Hingga, dia merasa sangat nyaman dan cocok untuk di rawat oleh nya seperti Juli yang selalu melakukan nya dengan sepenuh hati.
Tanpa nyonya Ester tahu bahwa Juli mendapatkan pembatalan kontrak yang telah di sepakati oleh perawat tersebut sesaat setelah Juli pergi dari rumah nya kemarin.
Dan, itu artinya ada campur tangan orang lain.
Tapi Juli tidak ingin ibunya tau setelah memastikan ibunya istirahat dengan benar di atas ranjang tersebut Juli langsung meminta perawat tersebut untuk mengikuti nya ke depan.
"Siapa? yang mengirim anda kemari"ujar Juli to the points.
"Bukan kah nyonya sendiri yang menghubungi saya"jawab perawat itu tanpa ragu.
"Jawab dengan jujur atau saya akan memecat mu"ucap Juli.
"Tapi Nyona"ucapan perawat itu terhenti saat handphone Juli berdering nyaring.
📱"Halo"ucap Juli.
📱"Kau tidak melihat ini sudah jam berapa"ucap seseorang di seberang telpon.
Juli pun, langsung melihat jam tangannya. dan ini sudah masuk waktu untuk kembali ke rumah Edgar. terpaksa Juli mengurung kan niatnya untuk kembali bertanya.
"Aku pergi dulu, kau masih berhutang penjelasan kepada ku nona."ucap Juli yang langsung berlalu setelah mencium kening ibu angkat nya dan memberikan amplop berisi uang gaji nya dari cafe setelah dia mengundurkan diri.
"Mom... aku pergi bekerja dulu, lain waktu aku kembali lagi. tolong jaga kesehatan mommy. aku sayang mommy, dan ini uang untuk mommy pergi berobat. maaf aku belum bisa menemani mommy. Jerry akan segera dioperasi"ujar Juli sambil memberikan pelukan.
"Hati-hati putri ku"ucap Nyona Ester.
"Iya momm..."Juli pun langsung pergi menuju mobil milik Edgar dan pergi menuju kediaman Edgar.
Butuh waktu dua jam untuk sampai di Mension Edgar. sementara kepulangan Edgar tinggal satu jam lagi.
Juli, mengemudi kan mobil nya di dengan kecepatan tinggi. dia tidak ingin terlambat menyambut Edgar, tapi di tengah jalan tiba-tiba ban mobil nya gembos dan terpaksa Juli harus menelpon bengkel saat itu juga.
Juli benar-benar pasrah jika Edgar murka kepada nya.
Juli pulang dengan taksi dan itu membuat dia semakin terlambat. benar saja Edgar sudah berada di rumah nya saat ini tengah duduk di sofa kamar nya. sambil membuka laptop nya, dia bahkan belum mandi sama sekali, karena dia sangat marah pada Juli yang belum juga kembali.
Juli, yang datang dengan berlari hingga masuk rumah besar tersebut. dia berdiri di depan pintu masuk dengan nafas tersengal-senggal Juli bertanya kepada pelayan yang ada di ruang tamu .
"Dimana? tuan berada"ujar Juli.
"Tuan ada di kamar nya nona"jawab pelayan tersebut.
Juli, langsung bergegas menuju kamar pribadi Edgar. saat itu juga dengan menggunakan lift. sesampainya di depan pintu kamar Juli sempat mengetuk pintu, tapi tidak mendapatkan jawaban dari dalam.
Juli, langsung masuk kedalam kamar itu terlihat gelap. hanya ada layar laptop yang memancarkan cahaya.
Juli langsung bergegas menyalakan lampu kamar tersebut.
dilihat nya tatapan tajam yang kini mengarah ke arah nya.
"T tuan, Maaf kan saya terlambat"ucap Juli tergagap.
"Kau tahu, ini jam berapa?... dari mana saja kau seharian ini!"ujar Edgar.
"Maaf tuan saya, siapkan air untuk anda mandi sekarang juga"ucap Juli yang kini langsung berjalan menuju pintu kamar mandi. Juli langsung mengisi air kedalam bathtub-e dengan sabun dan aroma terapi favorit Edgar.
Setelah bathtub-e terisi air Juli langsung keluar dan memanggil Edgar. memberitahu nya bahwa air sudah siap.
Tapi Edgar tidak bergeming sedikitpun. sehingga Juli semakin merasa bersalah. Juli mendekat saat itu juga.
"Tuan saya minta maaf,, saya janji semua ini tidak akan pernah terulang lagi."ucap nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 158 Episodes
Comments
Widi Widurai
kayanya angela ini sbnernya ga selingkuh. cm dia rendah hati jd dia mundur dr hidup edgar dg pura pura selingkuh. bsa jadi kan? 😅
2024-09-03
1