Berbalik lagi menghadap Brandon, "apa maksud Lo?."
"Gue suka sama lo." Dengan tegas Brandon mengungkapkan nya.
"Lo pikir gue bakal percaya? omong kosong!!." Casy menjawab dengan tersenyum sinis. Dia tau Brandon sedang ingin mempermainkan dirinya.
Brandon tersenyum, sulit membuat gadis di depannya ini percaya. Melihat sikap Casy yang sangat dingin.
"Apa perlu gue bilang di lapangan basket dan ngumpulin semua orang?."
"Apa mau Lo sebenarnya?." Nampak Casy terlihat jengkel.
"Apa yang bisa gue lakuin untuk ngebuktiin kalo gue serius?"
Casy mulai melihat keseriusan dalam kalimat Brandon, akhirnya dia mencoba menerima ungkapan Brandon dahulu.
"Apa yang lo liat dari gue?."
Brandon mencerna pertanyaan Casy, lebih tepatnya menanyakan alasan yang membuat dia menyukai Casy.
"Pandangan pertama mungkin." Jawab Brandon sedikit bercanda.
"Gue gak percaya cinta pandangan pertama." Jawab Casy
"Pertama gue liat lo, mengingatkan keadaan gue 7 tahun lalu."
"Keadaan lo? maksudnya?." Tanya Casy penasaran.
"7 tahun lalu orangtua gue harus pergi dari dunia ini. Setelah sebulan orangtua gue pergi, hidup gue rasanya hancur. Awalnya gue gak percaya kalo mereka benar-benar pergi, tapi setelah sebulan semua hal itu terasa begitu nyata dan menyakitkan. Dan keadaan gue waktu itu sama dengan keadaan yang lo perlihatkan sekarang ini."
Setelah mendengar kata-kata Brandon, Casy mencoba mencerna.
"Terus apa hubungannya?." Tampaknya Casy masih tak percaya dengan alasan itu.
"Karena gue ngerasa diri gue yang dulu ada dalam diri Lo sekarang, itu menimbulkan daya tarik tersendiri dari diri gue ke lo."
"Terus Lo mau buat gue lebih menderita?." Tebak Casy ragu-ragu, dia masih sangat bingung arah pembicaraan Brandon.
"Justru gue mau bantuin Lo, jagain Lo, ngelindungin lo."
"Kenapa?." Casy terperangah dengan jawaban Brandon yang ingin melindungi dirinya.
"Karena gue pernah diposisi terpuruk, gue tau saat keadaan seperti itu sesorang selalu butuh sandaran dan penghibur kala dia sedih. Gue pengen lakuin itu buat Lo."
"Kenapa harus gue? pasti banyak orang lain yang diposisi sama seperti gue." Tanyanya dengan heran.
"Emang banyak yang keadaanya sama kayak Lo. Tapi cuma Lo yang pengen gue jaga." Tegas Brandon.
Sebenarnya Brandon juga bingung alasan dia yang sesungguhnya. Apa hanya karena kasihan, atau hal lain yang membuatnya mau mendekat pada Casy.
Jika dibayangkan sepertinya jika itu adalah orang lain dan bukan Casy, Brandon tak akan sepeduli ini. Atau benar jika dia jatuh cinta pada pandangan pertama. Brandon pun pusing menemukan jawabannya.
Brandon memang sedang Jatuh cinta pandangan pertama pada Cassandra, tapi dia tidak menyadari. Tatapan mata Casy yang menyiratkan kesedihan, seakan mengingatkan pada dirinya dahulu saat terpuruk. Dan hal itu menumbuhkan daya tarik tersendiri bagi Brandon, rasa ingin melindungi, menjaga, dan membebaskan Casy dari Kesedihan itu.
💐💐💐
"Makasih kak, gue masuk." Pamit Casy pada Brandon setelah mereka sampai di rumah Casy.
Hari yang mulai gelap mengharuskan mereka pulang ke tempat tinggal masing-masing. Setelah mereka sepakat untuk memutuskan berteman. Lebih tepatnya Casy menerima pertemanan Brandon.
"Iya, besok gue jemput. Karena mobil lo masih di sekolahkan?." Tanyanya.
"Iya kak, sorry gue ngrepotin."
"It's ok. Gue balik." Setelah Brandon melajukan mobilnya, Casy masuk ke dalam rumah. Meletakkan tas dan bergegas mandi.
Casy merebahkan tubuhnya di ranjang setelah selesai membersihkan dirinya. Dia masih berfikir yang terjadi hari ini dengan Brandon. Dia masih tak percaya jika Brandon ingin menjadi temannya sekarang. "Apa gue harus percaya ?." Batinnya
"Baiklah. Gue akan coba dulu temenan sama dia, lagian kalo dia bakal nyakitin atau nipu gue gak akan mempengaruhi apapun. Gue udah biasa tersakitikan." Gumamnya.
💐💐💐
Keesokan harinya, Casy benar-benar dijemput oleh Brandon. Tak lupa mereka bertukar no ponsel dalam perjalanan.
"Lo gak malu kak, nanti banyak yang liat Lo berangkat sama gue?." Casy sedikit takut, kalau dia akan kena masalah dengan berangkat bersama sang idola sekolah.
"Lo ngapain sih selalu mikirin tentang mereka? ini urusan kita, gak ada kaitannya sama mereka. Kita temen sekarang, jadi gue akan selalu lindungin Lo."
"Lo yakin kak sama omongan Lo kemarin? gue gak percaya Lo bisa suka sama gue."
"kenapa gak percaya?." Tanya Brandon dengan penasaran.
"Banyak cewek cantik yang kece di sekolah kita, pastinya mereka langsung mau sama Lo. Dan gue gak sebanding sama mereka." Terang Casy yang merasa rendah diri.
Brandon tersenyum menoleh pada Casy.
"Lo cantik kok, cuma mereka gak bisa liat aja. Dan Lo cuma kurang rapi aja. Lagian mereka jauhin lo cuma karena sikap Lo kan bukan fisik atau apa."
Memang kemarin setelah mereka memutuskan berteman, Casy pun menceritakan segalanya pada Brandon. Tapi hanya tentang lingkungan di sekolah.
Selebihnya tentang keluarga, Casy hanya menceritakan garis besarnya saja, karena itu mungkin aib keluarga bagi Casy. Toh semua orang tau bagaiman Casy di sekolah, jadi Brandon tau pun bukan masalah.
Casy hanya mengangguk mengiyakan penuturan Brandon.
"justru gue suka sama Lo karena kesan pertama yang gue liat, Lo udah bikin gue yakin kalau Lo cewek baik-baik."
"Jadi Lo mau cari cewek yang baik-baik?." Tanya Casy bercanda diiringi tertawa kecil.
Brandon tersenyum tipis melihat Casy tertawa.
"Padahal lo orangnya seru, friendly juga. Tapi kenapa selama ini Lo harus anti sosial? bahkan nerima gue jadi temen aja harus gue paksa."
Menghela nafas, Casy pun mengingat bagaimana teman-temannya yang menjauhinya.
"Mereka ngerasa kalo gue kurang pergaulan, gak modis, pemalas, buta sama pelajaran. Jadi gak ada untungnya berteman sama gue. Gue sadar diri, akhirnya gue benar-benar menutup diri. Lebih milih jadi pendiam."
Diam sejenak, Casy melanjutkan ucapannya. "Gimana gue mau mikirin semua itu, kalo yang harusnya support gue meraih itu gak peduli sama sekali sama gue."
"Sekarangkan ada gue, gue bakal bantuin lo dan support Lo pastinya."
Casy hanya mengangguk pasrah.
"bahkan gue masih belum bisa percaya sama Lo."
"kalo Lo merasa belum yakin sama gue sebagai pria yang suka sama Lo, lo boleh anggap gue kakak biar kita gak terlalu canggung."
"Emang ada kakak yang naksir adeknya?."
"Untuk awal-awal aja, biar kita terbiasa gak canggung."
"Hem, oke."
"Emang apa yang bikin Lo yakin mau lindungi gue kak? kalo soal suka, bukannya itu hal biasa ya. Biasanya orang akan biasa aja, tapi kenapa Lo berambisi banget?. Baru kenal udah langsung ngejar-ngejar gue."
"Gue juga gak tau sih, baru kali ini juga gue naksir orang. Mungkin Tuhan emang ngirim gue buat jadi pelindung lo, dan ngirim Lo buat jadi jodoh gue." Canda Brandon diiringi tawa.
"Apaan sih Lo kak." Casy jadi salah tingkah mendengar kata-kata Brandon.
Brandon hanya tertawa menanggapi.
NEXT.......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments