Mulai Percaya

Sudah berlalu 5 bulan sejak Casy dan Brandon memutuskan untuk berteman. Meski Casy agak heran dengan takdir yang tiba-tiba itu, tapi dia tak ambil pusing. Dia memilih berfikir seperti biasanya, bodo amat dengan apa yang terjadi kedepannya. Mereka kini nampak mulai akrab dan tidak canggung.

Bahkan setiap hari mereka berangkat dan pulang sekolah bersama. Meski demikian, tak ada yang berubah dengan kebiasaan Casy. Dia tetap pemalas dan tidak rapi sama sekali. Begitu juga dengan lingkungan pertemanannya, masih sama seperti awal-awal.

"Kak bantuin ngerjain tugas gue ya."

Hubungan mereka yang semakin dekat, membuat Brandon selalu membantu Casy menyelesaikan tugas-tugas sekolahnya.

"iya nanti gue bantuin."

"thank you."

"Mampir ke kafe ya, gue laper kak."

"iya."

💐💐💐

Satu tahun sudah Casy menjadi siswi kelas X SMA, dan kini Casy akan menghadapi UAS dan Brandon telah selesai menghadapi Ujian Nasionalnya. Dia juga sudah mendaftar di universitas di luar negeri, Carrel yang mengatur semuanya. Sedangkan Casy sedang banyak-banyaknya tugas menumpuk.

Dirumah Casy, tampak Brandon dan Casy sedang mengerjakan tugas-tugas Casy. Lebih tepatnya tugas Casy yang Brandon kerjakan sendiri. Casy hanya menonton TV dan memakan cemilan yang disediakan oleh Bik Murti.

Semenjak mereka dekat, Brandon sering datang ke rumah Casy untuk membantu mengerjakan tugas-tugas Casy. Rumah Casy yang selalu sepi, membuat Brandon tak canggung untuk sering berkunjung.

Karena semenjak kejadian perdebatan Casy dan mama, membuat kedua orang tua Casy itu lebih jarang pulang ke rumah. Bahkan Brandon pun tak pernah bertemu dengan mereka.

"Bantuin dong, enak banget cuma duduk sambil nonton." Protes Brandon dengan kesal.

"Lo kan pinter kak, tinggal jentikin jari pasti langsung selesai." Jawab Casy tanpa menoleh pada Brandon.

Menghela nafas, Brandon pun menimpali.

"Kalo gue yang kerjain, gimana caranya lo bisa ngerjain ujian nanti?."

"Gue gak butuh nilai bagus buat hidup."

Jawab Casy dengan memutar bola matanya.

"Emang lo gak pengen berubah sedikit aja?." Dengan agak kesal Brandon bertanya pada Casy, memberi pengertian bahwa hal ini sebenarnya penting.

"Apa Lo bosen kak, temenan sama gue yang gak jelas ini?." Tanya Casy dengan raut wajah yang mulai sedih.

"Gue gak bosen kok temenan sama lo, gue cuma gak mau lo nyia-nyiain masa muda yang berharga ini."

Brandon mendekat pada Casy dan meraihnya untuk masuk dalam pelukannya.

"jangan sedih lagi ya, gue gak akan pernah bosen jadi temen lo."

Casy mengangkat wajah untuk melihat Brandon yang sedang memeluknya.

"Jangan tinggalin gue ya kak, gue udah terlanjur bergantung sama Lo. Makasih atas semua yang lo lakuin. Baru kali ini gue ngerasa disayang dan diperhatiin."

Pintanya dengan sayu.

"Iya gue gak akan tinggalin lo."

Melepas pelukannya dan mengecup kening Casy sekilas.

Casy tersenyum, dan dibalas senyum oleh Brandon.

Setelah mereka semakin dekat, memang mereka tak canggung lagi untuk memeluk dan mencium kening. Hanya sebatas itu, tak ada yang lebih parah lagi. Karena Brandon tau apa yang dilarang dalam agama.

Kondisi mereka yang sama-sama belum pernah merasakan cinta atau dekat dengan lawan jenis, membuat mereka sulit mengartikan bahwa mereka saling mencintai.

Bahkan mereka juga tak memutuskan berpacaran, karena mereka pikir kedekatan mereka sudahlah cukup.

Lagi pula Carell melarang adiknya itu untuk pacaran dan dekat dengan wanita.

Itulah penyebab Brandon tak pernah menyukai siapapun sebelum Casy. Keluarga Brandon adalah keluarga yang religius, mereka selalu mengedepankan syariah agama.

Bahkan anak kakaknya yang masih berumur 3 tahun itu sudah diajari memakai hijab, tentunya Istri Carrel juga berhijab.

💐💐💐

Hari berlalu. UAS pun sudah terlewati dengan nilai Casy yang terbilang tidak baik. Sedangkan Brandon selama ini selalu jadi juara umum. Hasil UN kemarin pun nilainya terbaik sepulau Jawa. Memang Genius.

Kini mereka akan liburan bersama ke luar pulau. Casy yang tak pernah liburan pun sangat antusias.

Matahari semakin menampakkan sinarnya, menyertai perjalanan Brandon menjemput Casy di rumahnya.

"Bik, apa Casy sudah siap?"

Tanyanya pada Bik Murti yang sedang menyapu halaman.

"Iya den, non Casy lagi sarapan."

"oh kalau gitu makasih bik, saya nyusul Casy ke dalam." Pamitnya hendak melangkah masuk.

"tunggu Den, boleh bibik bicara sebentar?."

Tanya Bik murti ragu2.

Brandon pun mengangguk,

"Boleh Bik, mau bicara apa?."

Bik Murti mengajak Brandon duduk di bangku taman di sekitar mereka.

"Maaf den kalo bibi lancang, tapi bibi sangat menyayangi non Casy."

Diam sejenak..

"Apa Aden serius berteman dengan Non Casy? bibi takut Aden hanya mau menyakiti non Casy."

Tutur Bik Murti dengan menunduk.

Brandon tersenyum, lalu menjawab.

"Apa yang membuat bibik ragu kepada saya?"

"Yang saya tau selama ini non Casy tidak memiliki teman. Tiba-tiba Aden datang dan menjadi temannya, apa lagi melihat Aden dan non Casy begitu mesra kemarin. Saya takut Aden hanya mau mencari keuntungan dari nona. Karena sebenarnya nona itu cantik, hanya berantakan saja."

"Bibi tenang aja, saya gak akan macam2 Dengan Casy. Saya tulus sayang sama dia Bik. Saya juga tau Bik mana yang halal dan haram. Saya hanya ingin selalu menjaga Casy agar tak merasa sedih dan terluka Bik."

"Apa bibik percaya sama saya?."

Bik Murti mencari ketulusan dalam mata Brandon, akhirnya dia yakin Brandon orang yang tulus.

"Maaf ya den. Bibik lancang tadi. Bibi percaya sama Aden."

"Iya bik gak papa, saya tau bibi sayang sama Casy. Lagian kalau saya meluk Casy kemarin itu bukan nafsu atau apa kok bi, saya cuma menenangkan Casy karena dia sedih. Biar dia tau saya selalu ada buat dia."

"Iya den, bibi percaya. Maaf ya den kalo bibi nyinggung Aden." Bik Murti tampak bersalah.

"minta maaf terus Bi dari tadi." Canda Brandon.

"Ya udah saya nyusulin Casy ya Bik."

"iya den."

💐💐💐

Brandon dan Casy pun berangkat. Setelah beberapa jam, sampailah mereka di hotel destinasi liburan mereka.

"ini kunci lo, kamar gue di samping sana."

ucap Brandon memberikan kunci pada Casy.

"Ya udah gue masuk."

membuka pintu dan masuk ke kamar.

Brandon hanya menanggapi dengan anggukan dan berjalan masuk ke kamarnya sendiri.

Mereka memutuskan istirahat untuk merilekskan badan mereka karena perjalanan. Dan besok baru mereka akan jalan-jalan.

💐💐💐

Di rumah Casy

kring kring kring

Bik Murti berlari menggapai telepon yang berdering.

"Halo nyonya."

"Bik, Casy mana saya mau bicara."

Mama yang sekarang jarang sekali pulang, sangat geram mendapati nilai Casy yang sangat buruk hasil ujian kenaikan kelas kemarin. Bahkan dirinya dapat peringatan dari sekolah Casy karena 2 kali ujian nilainya tak ada perubahan.

"Maaf Nyonya, Non Casy sedang tidak di rumah." Jawabnya gugup.

"Bik saya tau sekarang libur kenaikan kelas. Jangan coba-coba bantu Casy hindari saya." Marahnya pada Bik Murti.

"Saya serius Nyonya, Non Casy memang sedang liburan." Terangnya takut-takut.

Mama terperangah, selama ini anaknya tak pernah keluar liburan atau pergi jauh dari rumah. Mungkin hanya keluar membeli hal-hal keperluan Casy sendiri.

Setelah menetralkan keterkejutannya, Mama kembali bersuara.

"Casy pergi sendiri bik?." Tanyanya.

"Tidak nyonya, non Casy pergi dengan teman lelakinya."

"Apa!!!." Pekik mama yang sangat shock. Casy liburan saja membuat mama tak percaya, sekarang ditambah perginya bersama seorang pria. Mama sangat terkejut dan naik pitam.

"Bik kenapa bini izinin Casy pergi?!! saya dan tuan akan pulang sekarang, dan bibi jelaskan semuanya."

"Ba baik Nyonya."

NEXT.......

Episodes
1 Life Story
2 Putus Asa
3 Teman?
4 Harapan
5 Mulai Percaya
6 Semu
7 Keputusan
8 Pergi
9 Luka dan Frustasi
10 Titik Terang
11 Ketenangan
12 Tersadar
13 Memperbaiki
14 Berubah
15 Kewajiban
16 Kenyataan
17 Sweet family
18 Terselesaikan
19 Perjalanan Hidup
20 Comeback
21 Bertemu
22 Bimbang
23 Berjodoh atau Tidak
24 Masalah
25 Lamaran
26 Doa yang diijabah
27 Berbincang
28 Marah
29 Menjelang Pernikahan
30 Pernikahan "SAH"
31 Percaya
32 Cinta Sejati
33 Rutinitas Baru
34 Pertama Bagi Kita
35 Bercerita
36 Seutuhnya
37 Ada Apa?
38 Kecewa
39 Ternyata
40 Keterlaluan
41 Khawatir
42 Maaf
43 Candaan Pagi
44 Baby
45 Berkunjung
46 Berdua
47 Rencana Liburan
48 Perjalanan
49 Balas Dendam
50 Jalan Pagi
51 Nasehat
52 Berangkat
53 Belanja
54 Makan Siang
55 Penyebab
56 Aneh
57 Sakit
58 Arzan Adion Malaka
59 Memanfaatkan Waktu
60 Perhatian
61 Bermain
62 Tamat (S1)
63 Kegaduhan Dua Saudara
64 Perjumpaan Pertama
65 Di Tempat yang Sama
66 Guru Musik
67 Membuka Tirai Hubungan
68 Semakin Terbuka Peluang
69 Dia Menjauh
70 Diharuskan Melupakan
71 Tentang Melupakan
72 Takdir yang Mungkin Berpihak
73 Penolakan Darinya
74 Sakit yang tak Terkira
75 Keputusan Yang Diambil
76 Harus Menikah Dengannya
77 Tekad Diri
78 Mengenal Vino
79 Alur Yang Terjadi
80 Kemungkinan Menyukai
81 Memang Mencintai
82 Sulit Percaya
83 Perlu Bukti
84 Siapa Yang Egois
85 Kepulang Daddy dan Mommy
86 Prasangka yang Mungkin Salah
87 Pemandangan yang Buruk
88 Perseteruan yang Terjadi
89 Segera Teratasi
90 Telah Menjadi Miliknya
91 Tamat (S2)
92 KARYA BARU
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Life Story
2
Putus Asa
3
Teman?
4
Harapan
5
Mulai Percaya
6
Semu
7
Keputusan
8
Pergi
9
Luka dan Frustasi
10
Titik Terang
11
Ketenangan
12
Tersadar
13
Memperbaiki
14
Berubah
15
Kewajiban
16
Kenyataan
17
Sweet family
18
Terselesaikan
19
Perjalanan Hidup
20
Comeback
21
Bertemu
22
Bimbang
23
Berjodoh atau Tidak
24
Masalah
25
Lamaran
26
Doa yang diijabah
27
Berbincang
28
Marah
29
Menjelang Pernikahan
30
Pernikahan "SAH"
31
Percaya
32
Cinta Sejati
33
Rutinitas Baru
34
Pertama Bagi Kita
35
Bercerita
36
Seutuhnya
37
Ada Apa?
38
Kecewa
39
Ternyata
40
Keterlaluan
41
Khawatir
42
Maaf
43
Candaan Pagi
44
Baby
45
Berkunjung
46
Berdua
47
Rencana Liburan
48
Perjalanan
49
Balas Dendam
50
Jalan Pagi
51
Nasehat
52
Berangkat
53
Belanja
54
Makan Siang
55
Penyebab
56
Aneh
57
Sakit
58
Arzan Adion Malaka
59
Memanfaatkan Waktu
60
Perhatian
61
Bermain
62
Tamat (S1)
63
Kegaduhan Dua Saudara
64
Perjumpaan Pertama
65
Di Tempat yang Sama
66
Guru Musik
67
Membuka Tirai Hubungan
68
Semakin Terbuka Peluang
69
Dia Menjauh
70
Diharuskan Melupakan
71
Tentang Melupakan
72
Takdir yang Mungkin Berpihak
73
Penolakan Darinya
74
Sakit yang tak Terkira
75
Keputusan Yang Diambil
76
Harus Menikah Dengannya
77
Tekad Diri
78
Mengenal Vino
79
Alur Yang Terjadi
80
Kemungkinan Menyukai
81
Memang Mencintai
82
Sulit Percaya
83
Perlu Bukti
84
Siapa Yang Egois
85
Kepulang Daddy dan Mommy
86
Prasangka yang Mungkin Salah
87
Pemandangan yang Buruk
88
Perseteruan yang Terjadi
89
Segera Teratasi
90
Telah Menjadi Miliknya
91
Tamat (S2)
92
KARYA BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!