03. Siapa dia?

"Semua hasil dari penyelidikan sudah tertulis di dalam kertas itu. Dan untuk buktinya, kita bisa lihat di lantai satu," jelas Hendy dengan tatapan mata yang tertuju kearah Digo yang sekarang tengah membaca deretan hasil penemuan dari para anak buahnya tadi.

"AXT?" Ucapnya dengan mengalihkan pandangan kearah Henry yang justru kini tengah mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Tulisan itu kita temukan di senapan yang dia gunakan untuk menembak kamu tadi. Dan apa kamu pernah lihat senjata itu darimana?" Tanya Henry.

"Saya pernah melihatnya dulu saat kita punya masalah dengan salah satu pengusaha besar dari Belanda. Apa kemungkinan dia merupakan suruhan pengusaha itu?"

"Hmmmm sepertinya. Tapi tak menutup kemungkinan jika dia menggunakan senapan dengan lambang itu hanya untuk mengelabuhi kita atau hanya untuk mengadu domba kita dengan pengusaha asal Belanda itu. Karena jika di pikir-pikir, mereka cukup bodoh menyerang kita secara terang-terangan seperti tadi. Lagi pula bukannya kita juga sudah menandatangani persetujuan dengan pihak lawan. Jika mereka berani menyerang kita lagi, berarti mereka siap menyerahkan semua harta miliknya kepada kita. Dan satu lagi, kita juga sudah mengirim beberapa mata-mata di sekitar pengusaha itu dan sejauh ini keadaan disana baik-baik saja. Tak ada yang perlu di curigai," ujar Henry.

Digo tampak terdiam, memikirkan apa yang sudah di ucapkan oleh Henry tadi. Dan sepertinya memang benar apa yang diucapkan anak buah sekaligus tangan kanannya itu. Jika orang yang tengah mereka jadikan tawanan itu hanya mengelabui dirinya dan jika dia lengah maka lawan yang asli akan muncul untuk menghancurkan dirinya.

"Sialan!" Umpatnya dengan menggebrak meja yang membuat Henry terperanjat kaget.

"Licik juga permainan dari orang yang berada di belakang laki-laki itu," ujarnya.

"Lanjutkan penyelidik tentang dia. Temukan identitas dia secepat mungkin," ucap Digo dengan menatap tajam kearah Henry. Lalu setelah mengucapkan hal tersebut ia mulai beranjak dari duduknya.

"Lho terus kamu mau kemana?" Tanya Henry menghentikan langkah Digo.

"Memberikan pelajaran ke dia yang sudah lancang ingin membunuh saya. Dan mencoba memaksa dia untuk mengucapakan siapa dalang di belakang dirinya. Jika dia masih tidak mau menjawab, musnahkan saja. Orang seperti dia tidak berguna lagi jika masih hidup di dunia," ucap Digo dengan entengnya. Dan saat dirinya sudah melangkah kakinya beberapa langkah kedepan, ia kembali menghentikan jalannya lalu menolehkan kepalanya kearah Digo yang kini mematung di tempat.

"Satu lagi, jika kamu berani menghentikan saya lagi, kamu yang akan saya bunuh!" Ucapnya penuh dengan penekanan dan aura mematikan yang terpancar. Dan ucapannya tadi mampu membuat tubuh Henry merinding seketika.

"Astaga. Sejak kapan anak piyik yang dulu aku kenal sebagai anak pendiam menjadi semenyeramkan seperti sekarang. Haishhhhh salah aku juga yang mau berteman dengannya dari TK sampai bangkotan seperti saat ini," gumam Henry dengan menatap pintu ruangan didepannya yang sudah tertutup rapat itu. Ia hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya saat melihat perubahan besar dari Digo. Ia tau perjalanan hidup Digo dan ia juga tau alasan kenapa laki-laki yang dulunya terkenal dengan wajah datar dan sifatnya sedingin es itu berubah menjadi sosok Digo dengan kekejamannya tanpa menghilangkan sifat dingin yang sedari kecil ia miliki. Bahkan laki-laki itu kini tak segan-segan membunuh musuhnya tanpa rasa iba sedikitpun. Benar-benar sangat menyeramkan dimata siapapun yang melihat kemurkaan dari sosok Digo yang sekarang.

Digo telah kembali kedalam ruangan yang didalamnya masih banyak anak buahnya yang menyiksa satu orang yang mungkin sekarang sudah tak sadarkan diri lagi. Tapi saat mereka melihat Digo, mereka langsung menghentikan aksinya itu. Dan tanpa di minta, mereka yang tadi mengerubungi orang tersebut menyingkir dan memberikan jalan untuk bos mereka.

Digo yang sudah berhadapan dengan orang tersebut yang sudah menutup matanya pun ia menampilkan senyum miringnya. Tapi senyuman itu hilang saat ia melihat tubuh orang yang ada di hadapannya itu sepertinya tak mendapatkan luka sedikitpun karena di lihat dari baju yang dia kenakan saat ini, tak ada darah sedikitpun disana. Walaupun orang yang ada di hadapannya itu memakai baju hitam tapi ia masih bisa membedakan basahnya baju itu bukan karena darah melainkan karena keringat dan air yang ia siramkan ke tubuh orang itu sebelumnya. Mungkin ada sedikit tapi Digo yakini itu adalah darah dari tetesan wajah dan lengan orang itu.

Karena penasaran, Digo kini memegang baju tadi dan benar saja, baju yang dipakai oleh orang tersebut hanya karena air saja.

"Apa kalian tidak mendengar perintah saya tadi?" Tanya Digo dengan suara yang cukup tegas yang menggema di ruangan tersebut hingga membuat siapapun merasa takut apalagi aura yang di keluarkan laki-laki itu membuat semua anak buahnya tak berani menatap punggungnya. Ya, mereka kini tak berani menatap punggung bos mereka karena Digo tadi berbicara tanpa menolehkan kepalanya kearah para anak buahnya itu.

Beberapa menit telah berlalu, tapi pertanyaan dari Digo tadi tak kunjung mendapat jawaban dari para anak buahnya itu hingga membuat dirinya kini menolehkan kepalanya dengan tatapan tajamnya.

"Siapa yang suruh kalian tidak menjawab pertanyaan saya?" Diam, mereka semua masih takut untuk menjawab.

"Apa perlu saya merobek mulut kalian? Atau mau saya potong lidah dan saya rusak pita suara kalian, supaya kalian menjadi bisu sekalian?" Kini para anak buahnya itu dengan serentak menggelengkan kepalanya.

"Jangan bos. Maaf atas keterdiaman kita. Saya akan mewakili mereka semua, jika kita melakukan semua yang di perintahkan oleh bos. Kita menyiksa dia dengan berbagai cara. Kita tadi juga memberikan cambukan rantai berduri di tubuh dia." Tanpa menimpali ucapan dari salah satu anak buahnya yang memberanikan diri untuk menjawab pertanyaannya tadi, Digo kembali menatap orang yang ada di depannya itu.

Ia menatap tampilan dia dari atas sampai bawah. Jika memang benar mereka memberikan cambukan menggunakan besi berduri, bukannya baju yang orang itu kenakan akan banyak bercak darah yang sangat banyak disana. Tapi yang ia lihat sekarang justru sebaliknya, hanya ada beberapa saja. Dan yang paling aneh lagi, kenapa celana orang itu justru yang banyak darahnya. Apa anak buahnya itu tadi juga memotong kelamin orang itu? Jika benar, Digo akan mencari siapa diantara anak buahnya itu yang berani melakukan hal tersebut. Bukan, ia bukan ingin memberikan sebuah hukuman melainkan ia akan memberikan sebuah hadiah, hmmmm mungkin berupa motor sport untuknya.

Mata Digo kini kembali menyorot baju yang di kenakan oleh orang tersebut, hingga tangannya kini bergerak untuk menyingkap baju tersebut. Dan saat baju itu naik keatas, Digo sempat terdiam dengan menatap lurus satu obyek yang membuat dirinya kini mengerutkan keningnya. Dan karena ia penasaran akhirnya tangannya kembali bergerak menuju ke obyek tadi yang kini membuat dirinya langsung mengumpat.

"Damn it." Digo menjauhkan tangannya bahkan dengan tubuhnya dari orang tersebut.

Lalu setelahnya ia memutar tubuhnya dan menghadap kearah para anak buahnya.

"Lepaskan dia. Dan kurung dia di kamar atas," ucap Digo yang membuat para anak buahnya itu tampak melongo tak percaya.

Tapi hal tersebut tak di pedulikan oleh Digo, dan ia sekarang memilih untuk melangkahkan kakinya keluar dari ruangan tersebut dengan memijit pangkal hidungnya saat kenangan di masa lalunya tanpa permisi berputar di otaknya.

Terpopuler

Comments

Rierudi Laras

Rierudi Laras

Jangan2 seorang wanita 😄😄😄

2022-11-29

1

Gauri Utama

Gauri Utama

Robot kah?

2022-11-17

1

Icye Anun

Icye Anun

Kata ganti diri 'aku', 'kamu' lebih sesuai utk watak2 tertentu. Begitu juga penggunaan kata ganti diri 'saya', anda. Utk hero heroin lebih baik aku/kau/kamu digunakan supaya pembentukan ayat lebih menarik dibaca.

2022-11-04

2

lihat semua
Episodes
1 01. Penembakan
2 02. Hukuman untuk sang penembak
3 03. Siapa dia?
4 04. Bikin darah tinggi
5 05. Mulai Mencari Tahu
6 06. Dia Sadar
7 07. Ancaman
8 08. Mencoba Kabur
9 09. Gagal
10 10. Kenangan itu Muncul Lagi
11 11. Seseorang Dibalik Sheilla
12 12. Perasaan Aneh
13 13. Merasa Pernah Dekat
14 14. Hukuman Kecil Untuk Sheilla
15 15. Pingsan
16 16. Kekhawatiran Itu Ada
17 17. Marah
18 18. Maaf
19 19. Kesempatan Untuk Kesekian Kalinya
20 20. Kultur Shock
21 21. Kesempatan
22 22. Melayani di Pagi Hari
23 23. Rencana
24 24. Salah Lagi
25 25. Keberangkatan Digo
26 26. Awal
27 27. Rencana
28 28. Pengintaian
29 29. Mulai Beraksi
30 30. Melumpuhkan Lawan
31 31. Nasib Henry
32 32. Bertemu Lagi
33 33. Peristiwa di Bandara
34 34. Khawatir
35 35. Keputusan
36 36. Pemandangan yang Menyebalkan
37 37. Kalang Kabut
38 38. Sulit Diartikan
39 39. Modus yang Terselubung
40 40. Memberi Penjelasan
41 41. Pekerjaan Spesial
42 42. Dimana Laki-laki itu?
43 43. Mengantar Makanan
44 44. Ciuman Selamat Siang?
45 45. Pacar atau Calon Istri?
46 46. Menyebalkan!
47 47. Menagih Hukuman
48 48. Ternyata Dia Seorang Maid
49 49. Alvina Ayudia
50 50. Perintah Vina
51 51. Perkembangan Kasus di Bandara
52 52. Keributan
53 53. Tertangkap basah
54 54. Berbohong
55 55. Kecewa
56 56. Memperingati
57 57. Menerobos Masuk
58 58. Kemurkaan Digo
59 59. Penyesalan Digo
60 60. Menyangkal
61 61. Memanas-manasi Digo
62 62. Alasan Sheilla
63 63. Jangan Berniat Menghilang
64 64. Kebiasaan Aneh Digo
65 65. Tak Akan Takut Lagi
66 66. Drama
67 67. Percikan Api Cemburu
68 68. Program Baby
69 69. Tamparan Kecil dari Sheilla
70 70. Kejahilan Bik Nah
71 71. Klaim Sebagai Kekasih
72 72. Menyindir Didepan Orangnya
73 73. Merajuk
74 74. Meragukan Sheilla
75 75. Keganasan Sheilla
76 76. Pembalasan Sheilla
77 77. Pindah Kamar
78 78. Membohongi Vina
79 79. Membawa Sheilla ke Kantor
80 80. Kebosanan Sheilla
81 81. Unlimited Card
82 82. Membuat Sheilla Cemburu
83 83. Membujuk
84 84. Dunia Percintaan yang Rumit
85 85. Memulai Rencana
86 86. Berbaikan
87 87. Aksi Monik
88 88. Membodohi Bodyguard
89 89. Big Baby
90 90. Pikiran Sheilla
91 91. Mencari Tahu
92 92. Kilas Bayangan itu Kembali
93 93. Gila
94 94. Peringatan Terakhir
95 95. Mensetujui
96 96. Berjalannya Rencana Pertama Vina
97 97. Masuk Dalam Rencana Monik
98 98. Mencurigai Vina
99 99. Mengumbar Kemesraan
100 100. Gagal Mendapatkan Bukti
101 101. Mendapatkan Bukti
102 102. Rencana Pembalasan
103 103. Terapi Sheilla
104 104. Isi Kartu Terkuras
105 105. Pembalasan Dimulai
106 106. Berakting
107 107. Rencana Selanjutnya
108 108. Rencana Kedua Dimulai
109 109. Mencari Vina
110 110. Pengusiran Vina
111 111. Dipulangkan
112 112. Detik-Detik Perang Dunia ke Tiga
113 113. Keributan Kecil
114 114. Cerita Yura
115 115. Nama Lain Digo
116 116. Tamu Tak Disangka
117 117. Berita Menghebohkan
118 118. Dua Lambang
119 119. Bos Besar
120 120. Bukti Baru
121 121. Keresahan
122 122. Keparnoan Digo
123 123. Kembalinya Vina
124 124. Keterpurukan Vina
125 125. Kedatangan Tamu Istimewa
126 126. Rencana Diundur Kembali
127 127. Niatan Jahil
128 128. Kiya Berhasil
129 129. Omelan Digo
130 130. Meminta Maaf
131 131. Berebut Sheilla
132 132. Kedatangan Kedua Orangtua Digo
133 133. Tuduhan
134 134. Hukuman Untuk Kiya
135 135. Berkumpulnya Keluarga Besar
136 136. Perkenalan Sheilla dengan Keluarga Yura
137 137. Adik Sheilla
138 138. Membutuhkan Ketenangan
139 139. Keinginan Sheilla
140 140. Kembali Ke Indonesia
141 141. Kecurigaan
142 142. Sheilla Home
143 143. Mencari Tahu Tentang Shinta
144 144. Merasa Bersalah
145 145. Kondisi Nenek
146 146. Rumah Baru
147 147. Fakta Baru Shinta
148 148. Bertamu ke Rumah Uncle Bian
149 149. Bertamu ke Rumah Uncle Bian 2
150 150. Ruang Kerja yang Mencurigakan
151 151. Beautiful Aster
152 152. Tatto
153 153. Memastikan
154 154. Beautiful Aster OR Los Asteriscaz?
155 155. Ketakutan Digo
156 156. Gagal Merajuk
157 157. Mencari Bukti Tentang Identitas Sheilla
158 158. Terpaksa Berbohong
159 159. Terpaksa Berbohong 2
160 160. Restu Nenek
161 161. Kebahagiaan Digo
162 162. Ucapan Terselubung
163 163. Ruang Rahasia
164 164. Menebak-nebak
165 165. Kepanikan
166 166. Tuan Robert?
167 167. Terbongkar
168 168. Alasan Di Balik Rencana
169 169. Penjelasan 1
170 170. Penjelasan 2
171 171. Permintaan Digo dan Sheilla
172 172. Persetujuan
173 173. Penyerahan Los Asteriscaz
174 174. Keluar dari Rumah Sakit
175 175. Resah
176 176. Terus Terang
177 177. Keluarga
178 178. Negosiasi
179 179. Kenangan Masa Kecil
180 180. Proses Akad Nikah
181 181. Sah
182 182. Hukuman
183 183. Rencana Kabur
184 184. Mengantongi Izin
185 185. Berhasil
186 186. Pencarian Sia-Sia
187 187. Back To Paris
188 188. Memancing Napsu
189 New Novel
190 189. Program Baby
191 190. Ada Apa Dengan Monik?
192 191. Khawatir
193 192. Dilemanya Monik
194 193. Mual itu Kembali
195 194. Niatan Monik
196 195. Alat Testpack
197 196. Mencari Keberadaan Monik
198 197. Pengguguran
199 198. Penggagalan
200 199. Keputusan Henry
201 200. Henry Berubah
202 201. Maaf
203 202. Merasa Tak Pantas
204 203. Tindakan Tidak Sesuai Dengan Ucapan
205 204. Rekam Adegan
206 205. Mencoba Mempengaruhi
207 206. Kabar Terbaru Vina
208 207. Drama Bumil
209 208. Ujian Sebelum Pernikahan
210 209. Meyakinkan Monik
211 210. Berbaikan
212 211. Insiden
213 212. Kondisi Henry
214 213. Kondisi Henry 2
215 214. Henry Sadar
216 215. Mengumbar Keromantisan
217 216. Pernikahan Henry Dan Monik
218 217. Sah untuk Henry dan Monik
219 218. Masa lalu Monik
220 219. Feeling Sheilla
221 220. Penghianat
222 221. Pengintaian
223 222. Pengintaian 2
224 223. Pengawasan
225 224. Si Penghianat
226 225. Rencana
227 226. Aksi Si Penghianat
228 227. Kambing Hitam
229 228. Rivan
230 229. Mengikuti Permainan Bomi
231 230. Aksi Nekat Digo
232 231. Target Kedua
233 232. Keadaan Monik dan Digo
234 233. Pencarian Bomi
235 234. Mulai Beraksi
236 235. Pergerakan Bomi
237 236. Kekalahan Bomi
238 237. Kemarahan Henry
239 238. Rahasia Rivan
240 239. Kecurigaan Digo Kepada Rivan
241 240. Pergerakan Dimulai
242 241. Barang Bukti
243 242. Bos Kedua Bomi
244 243. Raider Zulfikar
245 244. Cemburu Tak Kenal Situasi
246 245. Rencana Awal
247 246. Mulai Beraksi
248 247. Bertemu
249 248. Strategi
250 249. Gagal!
251 250. Diam-diam Menghanyutkan
252 251. Permainan Sheilla
253 252. Pergerakan Sheilla
254 253. Melarikan diri
255 254. Berhasil
256 255. Kericuhan di Perusahaan
257 256. Jesi, not Sarah
258 257. Praduga
259 258. Penyelidikan Raider
260 259. Ketahuan
261 260. Nihil
262 261. Penyerangan 1
263 262. Penyerangan 2
264 263. Fakta yang Menegangkan
265 264. Sheilla VS Raider
266 265. I'M WINNER!
267 Cerita Baru!
268 266. Racun
269 Cerita Baru!
Episodes

Updated 269 Episodes

1
01. Penembakan
2
02. Hukuman untuk sang penembak
3
03. Siapa dia?
4
04. Bikin darah tinggi
5
05. Mulai Mencari Tahu
6
06. Dia Sadar
7
07. Ancaman
8
08. Mencoba Kabur
9
09. Gagal
10
10. Kenangan itu Muncul Lagi
11
11. Seseorang Dibalik Sheilla
12
12. Perasaan Aneh
13
13. Merasa Pernah Dekat
14
14. Hukuman Kecil Untuk Sheilla
15
15. Pingsan
16
16. Kekhawatiran Itu Ada
17
17. Marah
18
18. Maaf
19
19. Kesempatan Untuk Kesekian Kalinya
20
20. Kultur Shock
21
21. Kesempatan
22
22. Melayani di Pagi Hari
23
23. Rencana
24
24. Salah Lagi
25
25. Keberangkatan Digo
26
26. Awal
27
27. Rencana
28
28. Pengintaian
29
29. Mulai Beraksi
30
30. Melumpuhkan Lawan
31
31. Nasib Henry
32
32. Bertemu Lagi
33
33. Peristiwa di Bandara
34
34. Khawatir
35
35. Keputusan
36
36. Pemandangan yang Menyebalkan
37
37. Kalang Kabut
38
38. Sulit Diartikan
39
39. Modus yang Terselubung
40
40. Memberi Penjelasan
41
41. Pekerjaan Spesial
42
42. Dimana Laki-laki itu?
43
43. Mengantar Makanan
44
44. Ciuman Selamat Siang?
45
45. Pacar atau Calon Istri?
46
46. Menyebalkan!
47
47. Menagih Hukuman
48
48. Ternyata Dia Seorang Maid
49
49. Alvina Ayudia
50
50. Perintah Vina
51
51. Perkembangan Kasus di Bandara
52
52. Keributan
53
53. Tertangkap basah
54
54. Berbohong
55
55. Kecewa
56
56. Memperingati
57
57. Menerobos Masuk
58
58. Kemurkaan Digo
59
59. Penyesalan Digo
60
60. Menyangkal
61
61. Memanas-manasi Digo
62
62. Alasan Sheilla
63
63. Jangan Berniat Menghilang
64
64. Kebiasaan Aneh Digo
65
65. Tak Akan Takut Lagi
66
66. Drama
67
67. Percikan Api Cemburu
68
68. Program Baby
69
69. Tamparan Kecil dari Sheilla
70
70. Kejahilan Bik Nah
71
71. Klaim Sebagai Kekasih
72
72. Menyindir Didepan Orangnya
73
73. Merajuk
74
74. Meragukan Sheilla
75
75. Keganasan Sheilla
76
76. Pembalasan Sheilla
77
77. Pindah Kamar
78
78. Membohongi Vina
79
79. Membawa Sheilla ke Kantor
80
80. Kebosanan Sheilla
81
81. Unlimited Card
82
82. Membuat Sheilla Cemburu
83
83. Membujuk
84
84. Dunia Percintaan yang Rumit
85
85. Memulai Rencana
86
86. Berbaikan
87
87. Aksi Monik
88
88. Membodohi Bodyguard
89
89. Big Baby
90
90. Pikiran Sheilla
91
91. Mencari Tahu
92
92. Kilas Bayangan itu Kembali
93
93. Gila
94
94. Peringatan Terakhir
95
95. Mensetujui
96
96. Berjalannya Rencana Pertama Vina
97
97. Masuk Dalam Rencana Monik
98
98. Mencurigai Vina
99
99. Mengumbar Kemesraan
100
100. Gagal Mendapatkan Bukti
101
101. Mendapatkan Bukti
102
102. Rencana Pembalasan
103
103. Terapi Sheilla
104
104. Isi Kartu Terkuras
105
105. Pembalasan Dimulai
106
106. Berakting
107
107. Rencana Selanjutnya
108
108. Rencana Kedua Dimulai
109
109. Mencari Vina
110
110. Pengusiran Vina
111
111. Dipulangkan
112
112. Detik-Detik Perang Dunia ke Tiga
113
113. Keributan Kecil
114
114. Cerita Yura
115
115. Nama Lain Digo
116
116. Tamu Tak Disangka
117
117. Berita Menghebohkan
118
118. Dua Lambang
119
119. Bos Besar
120
120. Bukti Baru
121
121. Keresahan
122
122. Keparnoan Digo
123
123. Kembalinya Vina
124
124. Keterpurukan Vina
125
125. Kedatangan Tamu Istimewa
126
126. Rencana Diundur Kembali
127
127. Niatan Jahil
128
128. Kiya Berhasil
129
129. Omelan Digo
130
130. Meminta Maaf
131
131. Berebut Sheilla
132
132. Kedatangan Kedua Orangtua Digo
133
133. Tuduhan
134
134. Hukuman Untuk Kiya
135
135. Berkumpulnya Keluarga Besar
136
136. Perkenalan Sheilla dengan Keluarga Yura
137
137. Adik Sheilla
138
138. Membutuhkan Ketenangan
139
139. Keinginan Sheilla
140
140. Kembali Ke Indonesia
141
141. Kecurigaan
142
142. Sheilla Home
143
143. Mencari Tahu Tentang Shinta
144
144. Merasa Bersalah
145
145. Kondisi Nenek
146
146. Rumah Baru
147
147. Fakta Baru Shinta
148
148. Bertamu ke Rumah Uncle Bian
149
149. Bertamu ke Rumah Uncle Bian 2
150
150. Ruang Kerja yang Mencurigakan
151
151. Beautiful Aster
152
152. Tatto
153
153. Memastikan
154
154. Beautiful Aster OR Los Asteriscaz?
155
155. Ketakutan Digo
156
156. Gagal Merajuk
157
157. Mencari Bukti Tentang Identitas Sheilla
158
158. Terpaksa Berbohong
159
159. Terpaksa Berbohong 2
160
160. Restu Nenek
161
161. Kebahagiaan Digo
162
162. Ucapan Terselubung
163
163. Ruang Rahasia
164
164. Menebak-nebak
165
165. Kepanikan
166
166. Tuan Robert?
167
167. Terbongkar
168
168. Alasan Di Balik Rencana
169
169. Penjelasan 1
170
170. Penjelasan 2
171
171. Permintaan Digo dan Sheilla
172
172. Persetujuan
173
173. Penyerahan Los Asteriscaz
174
174. Keluar dari Rumah Sakit
175
175. Resah
176
176. Terus Terang
177
177. Keluarga
178
178. Negosiasi
179
179. Kenangan Masa Kecil
180
180. Proses Akad Nikah
181
181. Sah
182
182. Hukuman
183
183. Rencana Kabur
184
184. Mengantongi Izin
185
185. Berhasil
186
186. Pencarian Sia-Sia
187
187. Back To Paris
188
188. Memancing Napsu
189
New Novel
190
189. Program Baby
191
190. Ada Apa Dengan Monik?
192
191. Khawatir
193
192. Dilemanya Monik
194
193. Mual itu Kembali
195
194. Niatan Monik
196
195. Alat Testpack
197
196. Mencari Keberadaan Monik
198
197. Pengguguran
199
198. Penggagalan
200
199. Keputusan Henry
201
200. Henry Berubah
202
201. Maaf
203
202. Merasa Tak Pantas
204
203. Tindakan Tidak Sesuai Dengan Ucapan
205
204. Rekam Adegan
206
205. Mencoba Mempengaruhi
207
206. Kabar Terbaru Vina
208
207. Drama Bumil
209
208. Ujian Sebelum Pernikahan
210
209. Meyakinkan Monik
211
210. Berbaikan
212
211. Insiden
213
212. Kondisi Henry
214
213. Kondisi Henry 2
215
214. Henry Sadar
216
215. Mengumbar Keromantisan
217
216. Pernikahan Henry Dan Monik
218
217. Sah untuk Henry dan Monik
219
218. Masa lalu Monik
220
219. Feeling Sheilla
221
220. Penghianat
222
221. Pengintaian
223
222. Pengintaian 2
224
223. Pengawasan
225
224. Si Penghianat
226
225. Rencana
227
226. Aksi Si Penghianat
228
227. Kambing Hitam
229
228. Rivan
230
229. Mengikuti Permainan Bomi
231
230. Aksi Nekat Digo
232
231. Target Kedua
233
232. Keadaan Monik dan Digo
234
233. Pencarian Bomi
235
234. Mulai Beraksi
236
235. Pergerakan Bomi
237
236. Kekalahan Bomi
238
237. Kemarahan Henry
239
238. Rahasia Rivan
240
239. Kecurigaan Digo Kepada Rivan
241
240. Pergerakan Dimulai
242
241. Barang Bukti
243
242. Bos Kedua Bomi
244
243. Raider Zulfikar
245
244. Cemburu Tak Kenal Situasi
246
245. Rencana Awal
247
246. Mulai Beraksi
248
247. Bertemu
249
248. Strategi
250
249. Gagal!
251
250. Diam-diam Menghanyutkan
252
251. Permainan Sheilla
253
252. Pergerakan Sheilla
254
253. Melarikan diri
255
254. Berhasil
256
255. Kericuhan di Perusahaan
257
256. Jesi, not Sarah
258
257. Praduga
259
258. Penyelidikan Raider
260
259. Ketahuan
261
260. Nihil
262
261. Penyerangan 1
263
262. Penyerangan 2
264
263. Fakta yang Menegangkan
265
264. Sheilla VS Raider
266
265. I'M WINNER!
267
Cerita Baru!
268
266. Racun
269
Cerita Baru!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!