The Dark Love
Seorang laki-laki bertubuh tegap dengan pahatan wajah yang sangat sempurna yang mampu meluluhkan setiap hati wanita. Kini keluar dari mobil yang mengantarnya disebuah pertemuan para pembisnis luar biasa di negara Prancis. Dengan balutan jas yang membalut tubuhnya membuat tingkat ketampanan laki-laki itu meningkat. Dan hal tersebut membuat semua para perempuan disana terkesima bahkan tak urung mereka berbisik-bisik manja mengenai laki-laki itu. Tak hanya disitu saja, para perempuan itu juga tak urung berniat untuk berdekatan dengan laki-laki tersebut walaupun mereka tau pada akhirnya laki-laki itu akan mendiami mereka.
Dan saat laki-laki itu tengah berdiri tegap di red karpet dengan jepretan beberapa wartawan yang mengambil foto dirinya, tak ia sadari jika ada seseorang yang tengah mengincar dirinya di balik salah satu ruangan di gedung bertingkat yang berseberangan dengan tempat yang didatangi laki-laki itu.
Dengan senyum miringnya, orang tersebut kini mengarahkan sebuah senapan kearah laki-laki tersebut. Perlahan namun pasti ia membidik laki-laki tersebut tepat di jantungnya.
"Good bye, tuan Digo yang terhormat," ucap orang tersebut dan bertepatan dengan ia mengucapakan hal tersebut, ia menarik pelatuk senapannya hingga.
Dorrr!!
Suara tembakan nyaring terdengar bertepatan dengan suara tembakan itu peluru dari senapan tadi berhasil menembus tubuh seseorang. Bukan, bukan laki-laki yang menjadi target utama dari orang tadi yang terkena tembakan itu melainkan salah satu orang yang berada di belakang laki-laki tersebut. Dan bertepatan dengan ambruknya laki-laki tadi, membuat semua orang disana panik seketika. Mereka berlomba-lomba untuk menjauh dari tempat tersebut untuk menyelamatkan nyawa mereka.
Sedangkan laki-laki tadi dengan wajah datarnya ia menatap kearah laki-laki dibelakangnya yang kemungkinan sudah tidak bernyawa itu, sebelum tubuhnya mendapat dorongan dari anak buahnya saat suara tembakan kembali terdengar.
"Shittt," umpat si penembak tadi dan laki-laki tersebut secara bersama.
Hingga saat si penembak akan kembali ingin menarik pelatuk senapannya tadi, bertepatan dengan itu pula mata tajam nan dingin dari laki-laki tersebut menatap kearah dirinya berada.
"Damn it!" Umpatnya saat ia merasa jika tempat persembunyian kini telah di ketahui oleh targetnya sendiri. Dan dengan cepat ia beranjak dari tempat tersebut sebelum dirinya di tangkap oleh anak buah laki-laki tersebut.
Tapi sayangnya saat dirinya baru keluar dari tempat persembunyiannya beberapa orang berbadan kekar sudah berdiri di depan ruangan yang ia gunakan tadi. Ia berdecih dan dengan mengandalkan ilmu bela diri yang ia punya, ia mulai melawan satu-persatu orang-orang berbadan kekar tadi. Hingga membutuhkan waktu beberapa menit, akhirnya ia bisa melumpuhkan orang-orang itu di bantu dengan pisau kecil yang selalu ia bawa kemana-mana.
Dan saat dirinya ingin melarikan diri, tiba-tiba....
Dorrr!
Satu tembakan yang berhasil mengenai kaki sebelah kanannya itu mampu melumpuhkan dirinya.
"Arkhhhh!" Desisnya saat merasakan panas peluru menembus kulitnya. Dan belum sempat dirinya ingin mencoba kembali kabur, beberapa orang yang memiliki postur tubuh yang sama dengan orang-orang sebelumnya dengan sigap memegang kedua lengannya serta merebut paksa dengan cara menggoreskan belati di tangan orang tersebut agar pisau kecil itu terlepas dari genggaman tangannya. Rintihan kesakitan tak bisa lagi orang tersebut tahan. Namun rintihan itu seakan hiburan bagi orang-orang berbadan kekar itu pasalnya mereka justru menampilkan sebuah senyuman yang sangat memuakkan bagi orang tadi. Bahkan kini tanpa belas kasih, kedua orang yang memegang lengannya kini menyeret tubuhnya mengikut langka mereka.
Segala macam cara pemberontakan telah ia lakukan tapi sayangnya setiap kali ia berontak, goresan belati itu kembali melayang di lengannya hingga kucuran darah segar terus menerus mengalir keluar. Namun ia tak boleh menyerah begitu saja, hingga karena ia terus memberontak, salah satu orang berbadan kekar tadi melayangkan dua bogeman mentah di kepalanya bahkah tak hanya disitu saja, mereka juga menyuntikkan obat bius ke dalam tubuhnya hingga akhirnya perlahan tubuhnya yang terus memberontak tadi perlahan melemah dan tak sadarkan diri.
"Geledah ruangan yang dia tempati tadi. Bawa semua yang kalian temukan disana yang menurut kalian sangat mencurigakan!" perintah salah satu orang bertubuh besar tadi yang diangguki kawannya yang lain. Dan saat beberapa orang bergerak masuk kedalam ruangan yang dijadikan persembunyian tersangka, sebagian lainnya kini membawa tubuh orang tadi menuju ke dalam mobil yang telah mereka persiapkan.
Sedangkan satu laki-laki yang memberikan perintah tadi, ia bergegas berlari menuju ke tempat bosnya berada tadi. Namun saat dirinya sudah berada di sana, ia tak menemukan bosnya itu hingga membuat dirinya panik sendiri sebelum akhirnya matanya melihat siluet orang yang ia cari tengah mengobrol dengan seseorang tanpa memperlihatkan rasa takut sedikitpun di wajahnya.
Ia menghela nafas saat ia mengetahui bosnya dalam keadaan baik-baik saja. Namun kakinya kini melangkah mendekati bosnya itu.
"Tuan," panggil orang itu yang membuat bosnya menolehkan kepalanya kearahnya sebelum ia mengalihkan pandangannya kembali kearah lawan bicaranya tadi yang sepertinya tengah meminta maaf kepada laki-laki tadi. Hingga beberapa menit setelahnya laki-laki tersebut pergi dari hadapan lawan bicaranya tadi menuju kearah anak buahnya.
"Saya tidak ingin mendengar kegagalan kalian," ucap laki-laki tersebut saat dirinya sudah berdiri didepan anak buahnya.
"Apakah kita pernah mengecewakan tuan?" Tanya orang tadi yang hanya mendapat gedikkan bahu dari bosnya.
"Cepat katakan. Apa kalian gagal?" Orang tadi menghela nafas saat ucapan tajam itu di lontarkan dari mulut laki-laki yang sayangnya bosnya sendiri itu.
"Tidak. Kita berhasil melumpuhkan pelaku penembakan tadi," ucapnya.
"Bagus. Jadi dimana dia sekarang?"
"Dia dibawa ke markas," jawabnya yang hanya diangguki oleh laki-laki tadi.
Lalu tanpa mengucapakan sepatah katapun laki-laki tadi melangkahkan kakinya menuju ke sebuah mobil yang tadi mengantarnya ketempat tadi. Meninggalkan anak buahnya yang masih berdiri di tempatnya tadi dengan gerutuan di bibirnya.
"Apakah kamu ingin berdiri disana selamanya?" Teriak laki-laki tadi yang berhasil membuat anak buahnya tadi menghentikan gerutuannya.
"Jika memang kamu mau disitu silahkan!" Teriakan itu kembali terdengar yang kini membuat anak buahnya tadi berlari kearahnya. Dan dengan susah payah juga membelah para kaum hawa yang tadi memenuhi mobil bosnya dengan memperlihatkan wajah ketakutan mereka, siapa tau laki-laki incara setiap wanita itu bisa luluh dengan salah satu diantara mereka disana sehingga dengan berbaik hati akan menenangkannya dan mengantarkan mereka pulang ke rumahnya, pikir mereka. Orang tadi akhirnya bisa masuk kedalam mobil bosnya setelah mendorong beberapa wanita butuh belaian tadi menyingkir dari pandangannya.
"Wanita-wanita menyebalkan," gerutunya sembari memasang sabuk pengamannya. Lalu tanpa melihat sekitar dan tanpa peduli dengan para wanita yang mengerumuni mobil tadi, orang itu langsung saja menancap gas meninggalkan tempat tadi. Tak peduli dengan para wanita yang kemungkinan tadi terserempet olehnya tadi. Suruh siapa mereka menghalangi jalannya, jika saja mereka minggir maka tubuh mereka juga tidak akan jadi sasaran empuk dari mobil yang ia kendarai itu bukan. Jadi jangan pernah menyalahkan dirinya, salah kan saja para wanita tadi yang tak memiliki aturan dan sogan satun sama sekali.
...****************...
Harap di perhatikan ya sayang. Disini aku pakai nama panggilan Alsheyres dengan sebutan Digo ya bukan Al lagi karena panggilan Al hanya di perbolehkan disebut oleh orang-orang kesayangan Al. Jadi semua orang akan mengenali dirinya dengan nama Digo bukan lagi Al. Paham kan? Semoga paham ya. And welcome to my new novel. Semoga suka. Happy reading jangan lupa tinggalkan jejak. Jangan jadi secret reader ya, awas aja. And see you next eps bye 👋
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 268 Episodes
Comments
Deniih Hidayat
hampura ah JDI hoream maca na loba TDI na
2023-01-12
0
Deniih Hidayat
orang tadi tempat Tadi yg tadi
2023-01-12
0
Deniih Hidayat
perasaan banyak kata TADI nya
2023-01-12
0