Dengan nada sinis Austin mengatakan hal tersebut kepada Jo asisten pribadinya.
"Aku tidak butuh cinta untuk aku bisa memiliki keturunan, aku hanya membutuhkan rahimnya saja."
"Tuan Austin, saat ini di dalam penjara cinta ada nona Maureen, apakah tuan Austin tidak ingin mencoba hal itu kepada nona Maureen?"
Asisten Jo mencoba untuk memberikan solusi ke dua kepada Austin.
"Aku tidak mau memiliki anak yang keluar dari rahim seorang pelacur, entah sudah berapa banyak laki - laki yang menyentuh tubuhnya itu, dan aku tidak mau anak ku lahir dari rahim nya."
Dengan cepat Austin langsung menggelengkan kepalanya ketika membayangkan akan memiliki anak dari rahim Maureen.
"Namun aku tidak pernah menolak jika harus bermain - main dengan tubuh indahnya tersebut."
Sambil menyalakan rokok, Austin mengatakan hal tersebut kepada asisten Jo.
"Katakan kepada Huaran untuk menyiapkan wanita itu, nanti malam aku akan kembali menjamah tubuhnya."
"Baik tuan muda Austin."
Asisten Jo mengatakan hal tersebut sambil membungkukkan badannya dan langsung keluar dari dalam ruangan gelap tersebut.
Sementara itu di dalam penjara cinta satu pengawal wanita masuk ke dalam kamar mandi dan segera membisikkan pesan asisten Jo.
"Baik aku mengerti."
Setelah mendapatkan perintah Huaran segera menganggukkan kepalanya dan kembali menatap ke arah Maureen.
"Kau boleh pergi."
"Baik nona Huaran."
Setelah mengatakan hal tersebut pengawal wanita pun segera pergi dari dalam kamar mandi.
"Ada apa Huaran?"
Maureen yang sejak tadi melihat sang pengawal yang membisikkan beberapa kata kepada Huaran langsung menanyakan hal apa yang sedang di bahas.
"Nanti nona Mauren juga akan mengerti."
Dengan cepat Huaran mengatakan hal tersebut kepada Maureen sambil terus membantu menggosokkan punggung Maureen.
Tuan muda Austin, sudah cukup lama aku bekerja di tempat anda, sudah cukup aku memedam perasaan ini.
Tuan Austin tak dapatkan anda mengatakan hal yang sama seperti yang telah dikatakan pelayan tadi?
Tidak dapatkan anda mengatakan jika anda juga menginginkan aku untuk menjadi teman tidur mu pada malam nanti?
Apakah bagi mu aku kurang menarik? apakah bagimu aku tidak cantik? apakah bentuk tubuh ku tidak bisa kau pandang dengan baik?
Tuan Austin aku rela memberikan kesucian ku ini kepada mu, dan aku tidak menuntut apapun ketika aku melakukan hal itu, aku juga tidak menuntut bahwa kau harus mengakui ku di depan umum.
Cukup dengan berada di dalam pelukan mu di waktu malam itu sudah sangat cukup bagi ku.
Ya pelukan tuan muda Austin, pelukan maut yang sering di bicarakan oleh para nona malam yang begitu anda manjakan di dalam kegelapan.
Huaran terus mengatakan hal tersebut di dalam hatinya, meskipun saat ini ke dua tangannya masih membantu Maureen, tapi tidak dengan hatinya.
Huaran seorang gadis yatim piatu yang begitu mencintainya Austin.
Huaran seorang gadis biasa yang rela masuk ke dalam kelompok mafia Black Devil hanya demi untuk bisa merasakan sentuhan maut Austin di atas tempat tidur.
Namun Huaran yang malang, saat ini Austin sama sekali tidak pernah melihatnya.
Huaran yang malang, pada akhirnya dia hanya di jadikan salah satu pelayan di dalam mansion mewah milik Austin.
"Nona Mauren silahkan."
Begitu keluar dari dalam kamar mandi, Maureen yang masih menggunakan kimono handuknya di minta untuk duduk di salah satu kursi di dalam kama penjara Cinta tersebut.
"Nona aku akan menutup ke dua mata nona Maureen dengan ini."
Huaran mengatakan hal tersebut sambil menunjukkan kain hitam yang akan digunakan untuk menutup ke dua mata Maureen.
"Untuk apa lagi aku harus menggunakan kain hitam itu lagi Huaran?"
"Nona Maureen akan keluar dari dalam kamar penjara cinta menuju ruang perawatan, dan setiap tamu wanita yang keluar dari kamar penjara cinta harus menggunakan penutup mata ini."
"Bagaimana jika aku tidak mau untuk menggunakan penutup mata itu?"
"Saya mohon nona, jangan sampai anda terluka untuk yang ke dua kalinya karena perkataan anda ini."
Huaran mencoba memberikan pengertian kepada Maureen untuk tetap menurutinya semua aturan demi aturan yang ada di dalam mansion Black Devil.
"Baiklah, lakukan apa yang akan kau lakukan Huaran, karena percuma aku tidak dapat membantah semua peraturan aneh di dalam mansion ini."
Setelah Mauren mengatakan hal tersebut Huaran segera mendekat ke arah Maureen dan menutup ke dua mata Maureen dengan kain hitam tersebut.
Tak beberapa lama kemudian beberapa pengawal wanita datang, mencengkram ke dua tangan Mauren dan memborgol ke dua tangan tersebut.
"Lepaskan rantainya pengawal, ke dua tangannya sudah terbogol dengan baik."
"Baik nona Huaran."
Para pengawal segera melepaskan rantai yang ada di ke dua pergelangan kaki Maureen.
"Tutup mulutnya dengan ini."
Huaran kembali meminta para pengawal untuk menutup mulut Maureen.
"Ayo kita keluar, sebelum ke ruang perawatan, kita akan membawa nona Mauren untuk sarapan."
"Baik nona Huaran."
"Hati - hati dalam membawa nona Maureen, beliau adalah tamu wanita tuan muda sampai enam hari ke depan."
"Baik nona Huaran."
Dengan penuh hati - hati para pengawal wanita menuntun Maureen untuk keluar dari dalam kamar penjara cinta.
Dengan ke dua tangan terborgol ke belakang, ke dua mata di tutup kain hitam dan juga mulutnya yang tersumpal kain, Maureen berjalan mengikuti para pengawal wanita yang kini ada di samping kanan dan kirinya.
Sungguh aku diperlakukan seperti hewan peliharaan yang harus di jaga dengan ketat, ya enam hari, enam hari, setelah itu aku akan kembali hidup normal, melepaskan ikatan demi ikatan juga kain hitam yang melekat kepada ke dua mata ku ini.
Maureen mengatakan hal semua hal tersebut di dalam hatinya sambil terus berjalan di dalam kegelapan.
"Nona Maureen silahkan duduk."
Suaran Huaran mengatakan hal tersebut kepadanya.
"Aku akan membuka mulut nona Maureen."
Setelah mengatakan hal tersebut Huaran yang kini duduk di samping Maureen segera membuka kain yang sejak tadi menyumpal mulut Maureen.
"Huaran kenapa kau tidak sekalian membuka penutup mata ini dan juga borgol yang masih mengikat ke dua tangan ku?"
"Maafkan Huaran nona Maureen, namun peraturan di dalam mansion ini tidak diperbolehkan untuk membukanya saat berada di ruang makan."
Maureen yang mendengarkan perkataan Huaran langsung menggelengkan kepalanya.
"Nona, ini adalah minuman terbaik dari negara C, nona Maureen harus meminum teh ini."
"Tapi minuman ini sangat bau Huaran!"
Dengan tegas Maureen mengatakan hal tersebut kepada Huaran setelah mencium aroma minuman tersebut yang sangat menyengat.
"Tapi nona harus tetap meminumnya."
"Apakah ini juga termasuk perintah yang harus aku patuhi di dalam mansion ini?"
"Betul nona Maureen."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Terra Chi
next terus...
semangat!
mampir juga yaa
mari saling mendukung~
2022-07-08
0