Setelah mengatakan hal tersebut tuan Jo langsung mentransfer sejumlah uang ke rekening madam Beatrix.
"Sudah ya madam Beatrix."
Tuan Jo mengatakan hal tersebut sambil menunjukkan ponselnya.
"Terima kasih tuan muda Jo, mulai malam hari ini sampai satu Minggu ke depan gadis ini bisa menjadi milik tuan muda mu."
Deg
Di dalam keadaan terikat Maureen sangat kaget jika kali ini dirinya harus di berada di sini lebih dari satu hari.
Satu Minggu aku harus melayani laki - laki di dalam keadaan seperti ini?
Dengan sangat kuat Maureen langsung menggelengkan kepalanya, berharap madam Beatrix mengerti akan isyarat yang dia berikan.
"Baiklah tuan muda Jo, aku pergi."
"Silahkan madam Beatrix."
Tuan muda Jo langsung membungkukkan badannya kembali ketika madam Beatrix pergi
Alih- alih mengerti akan bahasa isyarat yang Mauren berikan, Madam Beatrix sama sekali tidak mau melihat Maureen.
Bagi madam Beatrix transaksi kali ini sangat menguntungkan baginya dan oleh sebab itu madam Beatrix seakan - akan tidak mau peduli lagi akan kondisi Maureen yang kini berada di mansion mewah tersebut.
"Pengawal bawa gadis ini masuk ke dalam kamar utama."
"Baik tuan Jo."
Setelah mengatakan hal tersebut para pengawal segera membawa Maureen menuju kamar utama.
"Pengawal apakah kalian bisa membuka ikatan ku ini? sungguh ini sangat sakit."
Maureen mengatakan hal tersebut kepada para pengawal karena memang pergelangan tangannya sudah sangat sakit akibat ikatan yang begitu kencang.
"Kami akan melepaskan ikatan mu nona, namun sekarang kami akan merubah posisi ikatan tersebut."
Setelah mengatakan hal tersebut para pengawal membuka ikatan tangan Maureen, dan menggiring Maureen menuju tempat tidur.
Maureen yang tidak memiliki banyak kekuatan langsung direbahkan oleh para pengawal.
"Hei kenapa sekarang kalian mengikat ku di atas tempat tidur ini?"
Maureen kembali meronta ketika para pengawal mengikat ke dua tangan dan kakinya di tempat tidur.
"Kami hanya mengikuti perintah dari tuan muda kami nona."
Para pengawal mengatakan hal tersebut sambil terus mengencangkan ikatan Maureen.
"Siapa sebenarnya tuan muda kalian itu? apakah dia tidak bisa memperlakukan wanita dengan baik?"
Maureen mengatakan hal tersebut sambil berteriak-teriak dengan sangat kencang.
Namun para pengawal sama sekali tidak memperdulikan perkataan Maureen.
Selesai mengikat ke dua tangan dan kaki Maureen para pengawal membungkam mulut Maureen dengan kain dan seketika itu juga Maureen berhenti untuk berteriak - teriak.
Keadaan yang di lihat Maureen saat ini hanyalah kegelapan semata, ke dua tangan dan kakinya yang terikat serta mulutnya yang di sumpal oleh kain membuatnya hanya bisa terdiam.
*Tuhan kenapa semakin lama aku berada di dalam dunia ini, aku menemukan banyak keanehan, aku merasa di perlakukan tidak seperti seorang manusia.
Malam ini aku di perlakukan seperti binatang*.
Di hati dengan berselimutkan kegelapan Maureen mengatakan hal tersebut sambil meneteskan air matanya.
"Selamat datang tuan muda."
Semua orang yang berada di dalam mansion langsung membungkukkan badan ketika ada satu laki - laki turun dari dalam mobil
Laki - laki dengan jubah hitam, badan tinggi tegak, berkulit putih,dan menggunakan topeng pada mata kirinya dengan santai melewati para pelayan dan semua pengawal yang saat ini sedang membungkukkan badan untuk memberikan hormat kepadanya.
"Jo, bagaimana? apakah semuanya sudah beres."
"Semuanya sudah beres tuan muda Austin, gadis itu saat ini sudah berada di dalam kamar tuan Austin."
Di balik topengnya laki - laki tersebut langsung tersenyum.
"Ya kau melakukan tugas mu dengan baik, malam hari ini ada sepuluh orang yang telah aku tembak, semua mayat mereka ada di mobil belakang, kau cukup menghubungi keluarga mereka dan berikan mereka santunan dengan cek kosong, berikan apapun yang mereka minta."
"Tapi seperti biasa jika mereka bertingkah kau tau kan apa yang harus kau lakukan?"
Austin mengatakan hal tersebut sambil mengarahkan pistolnya kepada tuan Jo.
"Tembak mereka semua di tempat, ingatkan para pengawal untuk tidak memperkosa para gadis yang masih menjadi keluarga mereka, aku benci dengan kekerasan."
"Baik tuan muda Austin."
"Minta para pelayan menyiapkan aku air panas, malam ini aku akan bermain - main dengan gadis itu."
Dengan senyum penuh arti selesai mengatakan hal tersebut Austin langsung berjalan menuju ruangan pribadinya.
"Kau akan mati, ya kalian akan mati satu per satu di tangan ku!"
Di dalam bathup Austin mengatakan hal tersebut untuk dirinya sendiri.
"Dimana gadis itu di tempat kan?"
Selesai membersihkan tubuhnya Austin menanyakan keberadaan Maureen kepada salah satu pengawal.
"Silahkan tuan muda Austin."
Pintu salah satu kamar utama terbuka dan Austin melihat pemandangan yang dia inginkan.
"Sempurna, kau boleh pergi."
Di depan pintu kamar Austin membisikkan hal tersebut kepada salah satu pengawal.
Dengan perlahan Austin masuk ke dalam kamar, mengunci cepat pintu kamar tersebut dan memandang Maureen yang masih dalam keadaan terikat dengan ke dua matanya yang liar
Gadis ini sudah tertidur rupanya.
Austin mengatakan hal tersebut di dalam hatinya.
Dengan langkah cepat Austin membuka topengnya dan meletakkan topeng tersebut di ujung meja kecil dekat dengan tempat tidur Maureen.
Tangan Austin dengan lembut mulai membelai puncak kepala Maureen.
Dan seketika Maureen langsung terbangun, Maureen yang mulai mendapatkan sentuhan berusaha untuk memberikan isyarat agar semua ikatannya dibuka.
Aku mengerti, posisi seperti ini pastinya sangat tidak nyaman untuk mu, namun maafkan, aku tidak bisa membuka ikatan mu nona.
Austin kembali mengatakan hal tersebut di dalam hatinya saja.
Sementara itu Maureen sungguh semakin menggila menggoyangkan seluruh tubuh nya guna memberikan isyarat agar semua belenggu ini di bebaskan.
Tuan siapapun diri mu, siapapun engkau, aku mohon, bebaskan aku dari ikatan ini, aku mohon, aku berjanji akan memberikan pelayanan yang terbaik untuk mu, ya aku berjanji, asalkan kau tidak memperlakukan aku seperti ini, aku mohon."
Maureen terus mengatakan hal tersebut di dalam hatinya, berharap sang tuan muda mengerti akan isyarat yang dia katakan.
Namun Austin yang sejak semua tidak ingin melepaskan ikatan Maureen dengan perlahan malah mulai membuka gaun yang dikenakan oleh Maureen.
Aku akan memberikan mu kenikmatan nona, sebagai ganti atas apa yang kau terima pada malam hari ini
Setelah mengatakan hal tersebut dengan cepat Austin membuka seluruh pakaian Maureen dan mulai menciumi, mencumbu tumbuh Maureen.
Sungguh pada malam hari ini Maureen di buat tercengang dengan semua hal yang dilakukan oleh Austin kepada tubuhnya.
Maureen mendapatkan satu kenikmatan bercinta yang sangat luar biasa.
Seketika itu juga Maureen lupa akan keinginannya untuk melepaskan ikatan.
Tubuh Maureen sudah di bawa terbang tinggi oleh Austin.
Dengan beberapa kali hentakan dari Austin, pada malam hari ini Maureen sungguh merasakan kenikmatan yang tiada taranya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Kenzi Kenzi
what the hell... lhaheneng, kamu perlakukan sprti itu
2024-04-06
0
🤩😘wiexelsvan😘🤩
ikutan terbang tinggi bersama maureeen achhh 😁😁😁
2023-01-16
1