PENJARA CINTA SANG MAFIA
Malam yang dingin, dengan turunnya salju yang menjadi khas dimana negara K sering di sebut negara dongeng oleh banyak orang.
Salju dan pemandangan yang indah memang menjadi daya tarik para wisatawan untuk berkunjung ke negara ini.
Namun kenyataannya tidak ada satupun wisatawan dari negara lain yang berani menginjakkan kakinya di Negara ini tanpa misi atau keperluan yang serius.
Ya Negara K, memang Negara yang sangat indah secara pemandangan namun tidak dengan aktivitas setiap penduduk yang ada di sana.
"Arrrrrh lepaskan aku!"
Di dalam salah satu kamar di mansion, tengah malam ini terdengar teriakan satu orang gadis.
"Ya Tuhan rupanya aku bermimpi lagi."
Sadar bahwa telah bermimpi buruk sang gadis tersebut langsung terbangun dari tidur panjangnya.
Namun belum sempat dia sepenuhnya tersadar, tiba - tiba ada beberapa orang masuk ke dalam kamarnya dan langsung menghidupkan lampu kamar.
"Maureen, malam ini ada yang menginginkan mu, sebaiknya kau segera bersiap - siap."
Terdengar satu teriakan wanita paruh baya yang saat ini berdiri di depan tempat tidur Maureen dan di kelilingi oleh beberapa pengawal.
"Apakah aku tidak bisa satu hari beristirahat Madam Beatrix? seharian ini aku melayani banyak tamu dan malam hari ini aku ingin sekali tidur dengan nyaman."
Maureen mengatakan hal tersebut sambil memandang penuh harap kepada satu wanita paruh baya yang saat ini masih terlihat cantik.
"Ya seharusnya kau beristirahat, namun laki - laki ini sendiri yang memilih mu untuk menemaninya, dan aku tidak akan pernah untuk mungkin menolaknya."
"Kenapa madam tidak bisa untuk menolaknya?"
"Karena laki - laki ini berasal dari Black Devil."
Deg
Nama yang di sebutkan oleh Madam Beatrix sungguh membuat Maureen harus menelan air ludah nya dalam - dalam.
"Black Devil madam?"
"Ya dan kau tau sendiri Black Devil adalah salah satu kelompok mafia paling besar yang berasal dari Negara ini dan barangsiapa berani menolak apa yang telah dinginkan oleh Black Devil maka dia harus siap mati mengenaskan, tentunya kau tidak ingin berakhir mengenaskan juga kan seperti Liu Lia? "
Dengan cepat Maureen langsung menggelengkan kepalanya saat mendengarkan apa yang telah dikatakan oleh Madam Beatrix.
"Bagus, persiapkan diri mu dengan baik, satu jam lagi kita akan berangkat."
"Baik Madam."
Setelah mengatakan hal tersebut Madam Beatrix langsung keluar dari kamar Maureen beserta dengan para pengawalnya.
"Black Devil? ya aku sama sekali belum pernah melayani para laki - laki dari kelompok mafia tersebut, semoga tidak terjadi sesuatu hal yang menakutkan ketika menjadi teman tidurnya nanti."
Setelah mengatakan hal tersebut Maureen segera bangkit dari tempat tidurnya dan bersiap - siap.
Sejak kecil Maureen sudah berada di mansion ini, mansion megah milik madam Beatrix, mansion yang terkenal dengan para nona malamnya yang sangat diminati oleh kalangan pengusaha dan juga para mafia.
"Terkadang aku sering berpikir siapa yang sampai saat ini telah membawa aku kemari, yang aku ingat ketika usia ku lima tahun, aku terbangun dan aku sudah berada di tempat ini."
"Madam memang baik kepada ku, namun di tempat ini pada akhirnya aku hanya seperti seekor anjing yang terus patuh kepada tuannya."
Di bawah guyuran air di dalam kamar mandi, Maureen mengatakan semuanya itu seorang diri.
Sejak kecil Maureen memang sudah berada di mansion ini, dan dari sejak kecil pula madam Beatrix sudah melatihnya menjadi nona malam.
"Bagaimana apakah kau sudah siap?"
Tepat satu jam madam Beatrix kembali lagi bersama dengan para pengawal dan satu dokter pribadi yang siap untuk memeriksa keadaan Maureen.
"Ya Madam, aku sudah siap."
Malam hari ini Maureen menggunakan gaun hitam panjang yang terbuka di bagian punggungnya.
Bentuk tubuh Maureen yang tinggi, dan berkulit putih sungguh sangat sempurna dengan gaun panjang hitam tersebut.
Rambut panjang berwarna hitamnya, Maureen biarkan tergerai bebas yang sebagian besar menutupi area dadanya yang terbuka.
"Dokter Emily silahkan lakukan medical check up kepada Maureen."
"Baik madam Beatrix."
Dengan segera dokter Emily melakukan pemeriksaan kepada Maureen.
"Bagaimana hasilnya dokter Emily?"
"Nona Maureen dinyatakan sehat madam."
"Bagus, berikan aku surat keterangan akan hal ini, karena laki - laki yang bersama dengannya meminta surat ini untuk menjamin bahwa wanita yang akan tidur dengannya memang dalam keadaan sehat."
"Baik Madam, surat tersebut akan segera saya kirimkan lewat email."
"Bagus pergilah dokter Emily."
Setelah mendengarkan perintah dari madam Beatrix, dokter Emily yang merupakan dokter pribadi di dalam mansion segera keluar dari dalam kamar Maureen dan langsung mengerjakan tugasnya.
"Ayo Maureen."
"Madam, kita akan bertemu dengannya dimana?"
"Di salah satu mansion di pinggiran kota, sudah kau tenang saja, yang perlu kau lakukan hanya mengikuti ku."
Dengan cepat Mauren langsung menganggukkan kepalanya.
Namun beberapa detik kemudian Maureen sungguh sangat di buat kaget karena tiba - tiba saja beberapa pengawal mencengkram ke dua tangannya dengan kuat.
Mengikat ke dua tangan Mauren ke belakang dan menutup kedua matanya dengan kain hitam.
"Madam apa - apaan ini?"
Maureen yang mendapatkan perlakuan seperti ini langsung memberontak dan berteriak-teriak kepada madam Beatrix.
"Maafkan aku Maureen, namun ini yang laki - laki itu pesan kan kepada ku, saat nanti akan membawa mu ke mansion nya, kau tidak boleh mengetahui jalan menuju mansion tersebut."
Deg
Sungguh malam ini Mauren tercengang dengan semua hal yang saat ini telah dikatakan oleh Madam Beatrix.
"Pengawal ayo kita jalan."
"Baik madam Beatrix."
Madam Beatrix, para pengawal dan juga Maureen dengan kondisi ke dua tangan terikat dan ke dua matanya ditutup kain hitam kini keluar dari dalam mansion madam Beatrix.
Sepanjang perjalanan menuju mansion laki - laki tersebut Maureen hanya terdiam, sungguh saat ini dirinya sedang menerka - nerka seperti apa laki - laki yang sebentar lagi membawanya menuju tempat tidur.
"Selamat datang madam Beatrix."
Sesampainya di tempat tujuan, satu laki - laki tampan memberikan hormat kepada madam Beatrix.
"Terima kasih tuan Jo."
"Bagaimana madam, apakah anda sudah membawa pesanan tuan muda kami?"
"Tentu saja, dan semuanya sudah sesuai dengan permintaan kalian."
Dan setelah madam Beatrix mengatakan hal tersebut para pengawal membawa maju Maureen ke hadapan tuan Jo.
"Ini wanita yang di pesan oleh tuan muda kalian."
Tuan Jo kini memandang tajam ke arah Maureen yang masih terikat dan ke dua matanya tertutup kain hitam.
"Baiklah madam, ini sesuai dengan apa yang tuan muda minta, aku juga sudah menerima email tentang kesehatan wanita ini."
"Ya, karena aku sudah memenuhi segala permintaan tuan muda, aku harap bagian ku segera di kirimkan, rekening ku masih ada di tangan mu bukan?"
"Dengan senang hati madam Beatrix."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
🤩😘wiexelsvan😘🤩
mampir absen bersama sesuatu yg tertinngal pastinya thorrr😊
2023-01-16
1
Kadek Pinkponk
koment pertamaku. tpi karya kedua author yang ku baca 😍
2022-08-22
1