Sungguh bagi Maureen malam ini seperti mimpi baginya.
Dengan sangat lembut Austin memanjakan seluruh tubuhnya.
Di dalam kehangatan malam Maureen pada akhirnya seperti tidak ingin membuka matanya lagi.
*Tuan seperti apapun diri mu saat ini aku ingin mengucapkan terima kasih.
Baru kali ini aku mendapatkan tuan muda yang begitu lembut memperlakukan tubuh ku.
Biasanya mereka sama sekali tidak pernah menghargai aku, mereka melakukan berdasarkan kepuasan yang mereka rasakan.
Mereka biasa menyakiti tubuh ku, namun malam ini aku mendapatkan pengalaman yang sangat berbeda*.
Maureen mengatakan hal tersebut di dalam hatinya sambil menenggelamkan tubuhnya pada satu sosok yang sudah melepaskan setiap ikatannya.
Aku rela jika mataku harus terus tertutup kain hitam ini jika kau mampu memperlakukan aku seperti malam hari ini tuan.
Maureen kembali mengatakan hal tersebut di dalam hati, ketika Maureen merasakan ada yang mencium keningnya dengan lembut.
Aku hanya bisa membuka seluruh ikatan mu nona, tapi maafkan aku yang tidak bisa membuka penutup mata mu ini, aku harap kau tetap patuh di dalam pelukan ku seperti ini, karena jika sekali saja kau berontak perlakuan manis ku terhadap mu akan berubah menjadi perlakuan yang buruk.
Austin mengatakan hal tersebut di dalam hati sambil menciumi puncak kepala Maureen.
Malam hari ini Maureen memilih untuk tetap berada di dalam dekapan laki - laki misterius yang sama sekali tidak dapat dia lihat dengan ke dua matanya.
Dengan perlahan ke dua mata Maureen tertutup, ya Maureen tertidur di dalam dekapan cinta sang tuan muda.
Cepat sekali kau tertidur nona?"
Austin yang telah melihat Maureen tertidur segera mengendurkan pelukannya.
Dengan cepat Austin langsung beranjak dari tempat tidur dan memakai semua pakaiannya kembali.
Austin berjalan menuju satu laci kecil, Austin membuka laci tersebut dan mengeluarkan satu jarum suntik dan juga obat di dalam botol kecil.
Austin memasukkan obat di dalam alat suntik dan segera berjalan kembali ke sisi tempat tidur Maureen.
"Maafkan aku nona yang harus melakukan hal ini, namun aku tidak mau tiba - tiba kau terbangun dan melihat keadaan di sekeliling mu."
Dengan perlahan Austin menyuntikkan obat tersebut ke tubuh Maureen dan setelah itu langsung membuang jarum suntik tersebut ke tempat sampah.
"Sepertinya kau belum pernah menjadi teman tidur laki - laki Black Devil, saat tadi aku datang kepada mu, beberapa kali aku melihat mu memberontak dengan setiap hal yang dilakukan disini, namun tidak akan menjadi masalah, karena kau akan mendapatkan pengalaman berarti ketika kau menjadi teman tidur mafia Black Devil."
Austin mengatakan hal tersebut sambil memandang tubuh polos Maureen yang kini tertidur dengan sangat pulas.
Austin kembali mencumbu Maureen, tanpa Maureen menyadari jika tubuhnya kembali mendapatkan kehangatan oleh salah satu pemimpin Black Devil.
Beberapa kali hentakan yang terjadi membuat kepuasan yang luar biasa di dalam diri Austin.
"Saatnya kau akan di pindahkan nona."
Selesai melakukan permainan panjang dengan tubuh Maureen yang sudah tidak sadarkan diri, Austin segera mengambil semua pakaian Maureen yang kini telah berserakan di lantai.
Dengan cepat Austin memakaikan kembali semua pakaian tersebut ke tubuh Maureen dan dengan satu kali tepuk beberapa pengawal langsung masuk ke dalam kamar tersebut.
"Kalian tau kan harus membawa wanita itu kemana?"
"Ya kami tau tuan muda Austin."
"Bagus, tempatkan dia di penjara cinta, kalian tidak perlu mengikat tangan dan kakinya saat dia berada di dalam penjara cinta."
"Kalian hanya boleh melakukan hal itu jika aku meminta dia untuk menghadap dengan ku, apa kalian mengerti?"
"Kami mengerti tuan muda Austin."
"Bagus, siapapun wanita yang akan tidur dengan ku wajib menggunakan penutup mata berwarna hitam serta ke dua tangan dan kakinya harus terikat dengan kencang."
Semua pengawal kini langsung menganggukkan kepalanya.
Para pengawal bergerak cepat dengan membawa tubuh Maureen keluar dari dalam kamar utama milik Austin.
"Selamat malam Negara N, selamat datang nona di dalam kelompok mafia terbesar di dunia, mafia Black Devil."
Austin mengatakan hal tersebut sambil menuangkan minuman beralkohol ke dalam gelas kecil.
Pandangan mata Austin mengarah tajam kepada jendela kamarnya, pada malam hari ini Austin dapat melihat dengan jelas jika hujan salju masih terus membasahi halaman mansionnya.
Sementara itu malam yang telah berganti dengan pagi, pada pagi hari ini pada akhirnya Maureen membuka kembali ke dua mata.
"Dimana aku? apakah ini masih berada di mansion tuan muda misterius itu?"
Saat Maureen membuka ke dua mata, Maureen melihat sekelilingnya yang berbeda.
"Arrrh sakit sekali kepala ku ini."
Dengan perlahan pada akhirnya Maureen beranjak dari tempat tidurnya sambil memegang kepalanya yang tiba - tiba saja sakit.
"Tempat ini sungguh sangat aneh."
Maureen mengatakan hal tersebut sambil melihat sekeliling.
Maureen melihat dirinya berada di dalam satu jeruji besi, namun di dalam jeruji besi tersebut terdapat kemewahan yang tidak pernah Maureen dapatkan.
"Hei, apakah di luar ada orang? hei kenapa bentuk kamar ini seperti penjara, hei apakah ada orang?"
Maureen kembali berteriak - teriak di dalam ruangan aneh tersebut.
Tak beberapa lama pintu kamar terbuka dan masuklah beberapa orang pelayan.
"Selamat pagi nona Maureen."
Salah satu pelayan membungkukkan badannya di hadapan Maureen.
"Katakan kepada ku ini ruangan apa? di depan sana seperti pintu kamar, namun di dalam kamar ini ada jeruji besi, jadi ada kamar di dalam penjara, ah aku tidak tau ini ruangan apa sungguh amat sangat membingungkan."
Dengan kesal pada akhirnya Maureen kembali duduk di tepi tempat tidurnya.
Bagaimana tidak di dalam kamar tersebut terdapat satu kotak ruangan dengan jeruji besi mengelilingi kotak ruangan tersebut.
Ya ruangan yang berisikan tempat tidur dan satu meja kecil, serta toilet kecil.
"Ini adalah ruangan yang disebut dengan penjara cinta nona Maureen."
Maureen yang mendengarkan perkataan salah satu pelayan kini langsung mengernyitkan dahi.
"Penjara cinta? jadi aku akan terus berada di dalam ruangan ini?"
"Betul nona Maureen, nanti anda hanya keluar dari dalam jeruji besi jika waktunya perawatan tubuh dan juga waktu makan."
"Lalu bagaimana jika pada akhirnya aku tidak mau masuk kembali kedalam ruangan aneh ini?"
"Saya harap anda tidak melakukan hal itu nona Maureen."
"Apa alasannya? kenapa aku tidak boleh melakukan hal itu?"
"Karena jika anda tetap melakukan hal ini maka para pengawal akan menyalakan itu."
Salah satu pengawal menunjukkan satu kalung berlian yang kini berada di leher Maureen.
"Ada apa dengan kalung ini?"
"Jika nona Maureen melanggar peraturan, maka listrik akan di alirkan ke tubuh nona Maureen melalui kalung itu nona."
Maureen yang mendengarkan hal tersebut langsung menarik kalung tersebut berkali - kali.
Namun kalung tersebut tidak terlepas dari lehernya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
🤩😘wiexelsvan😘🤩
sungguh terlalu misterius bang austin,,,ada apa sebenarnya denganmu bang 😊😁😁
2023-01-16
1