Episode 4

Tepat dua hari Soraya berada di rumah sakit dan hanya asisten rumah tangganya lah yang menemaninya. Keluarga yang lain hanya berpesan dan mengatakan sedang berada di luar kota.

"Non Soraya, sarapan anda sudah siap," ucap asisten rumah tangga yang bernama Lastri, dia cukup lama bekerja di kediaman Almarhum orangtuanya. Bahkan dialah yang mengasuh Soraya sejak kecil.

Soraya bangkit dari pembaringan sambil menarik tiang infus. "Letakkan saja disitu Bik, aku mau mandi. Rasanya badanku lengket. Gerah."

"Tapi Non kan masih sakit?"

"Gak usah khawatir Bik, aku sudah pulih. Lagi pula selang infus ini merepotkan sekali," ucapnya menggerutu.

"Kalau gitu Bibi bantu ya Non?"

"Gak perlu, Bibi tetap disini saja," cegah Soraya lalu dia melanjutkan langkah menuju kamar mandi.

Di dalam kamar mandi Soraya cukup kesulitan, tapi apa daya demi menyegarkan kembali tubuhnya. Dua puluh menit kemudian ia keluar dari kamar mandi. Wajahnya terlihat jauh lebih segar dan tentu sudah berganti pakaian bersih. Dilihatnya sprei juga telah diganti dengan yang baru.

Hari masih pagi, baru pukul setengah sepuluh pagi. Soraya tidak kembali keranjangnya, tapi justru memilih mendudukan diri pada sofa yang tersedia di ruang inapnya.

Ia mulai menyantap makanan, meski masih terasa begitu pahit di lidah. Lalu dia mencoba menghidupkan TV, mencari chanel acara infotainment. Nyatanya dirinya masih berada di tingkat pertama gosip teraktual tajam dan tidak dapat dipercaya.

"Yang di TV gak benar kan, Non?" tanya Bi Lastri mendekat ke arah Soraya.

Soraya menghela panjang napasnya, tanpa mengubah arah pandang yang menatap layar TV.

"Aku masih sayang nyawaku Bik," ucapnya sambil memasukkan sesendok bubur ayam ke dalam mulutnya.

"Lagian ya, apa Bibi percaya sama berita itu?" tanyanya terdengar tak jelas karena ia berbicara sambil mengunyah.

"Bibi takut Non, kalau itu benar terjadi," ucap Bi Lastri yang kini memilih duduk di samping Soraya.

Soraya tersenyum masam, mendengar ucapan Bi Lastri. "Kalau misalkan hal itu beneran terjadi, gimana?" ucap Soraya yang seolah meminta pendapat, penasaran akan tanggapan dari orang yang telah dikenalnya begitu lama.

"Ya jangan lah Non," jawab Bi Lastri cepat-cepat seraya memegang lengan Soraya.

"Gak lah Bik, Soraya masih punya impian dan harapan. Mana mungkin Soraya memilih untuk mati konyol."

"Non—?" panggil Bi Lastri seakan menggantung.

Soraya yang tadinya hendak memasukkan sesuap bubur, kini terdiam lalu menoleh. "Kenapa?"

Bi Lastri justru menggelengkan kepala. Sedang Soraya menyipitkan mata. "Jadi penasaran, Bibi mau ngomong apa?"

"Non, kenapa gak berhenti saja jadi artis, dan melanjutkan usahanya Bapak," ucap Bi Lastri, dan Bapak yang dimaksud adalah Papanya Soraya yang telah meninggal.

Berhenti jadi artis? Lalu ia akan bekerja jadi apa, pikirnya. Andai waktu bisa di putar. Ia akan memilih mana yang jauh lebih baik di masa depan. Bersekolah dan mengambil study untuk meneruskan perusahaan ayahnya. Atau andai saja orangtuanya masih ada, pasti hidupnya lebih terarahkan.

Dulunya saat masih remaja ia belum mempunyai angan menjadi seorang artis. Tapi semenjak ia memasuki masa SMA, banyak teman-temannya yang memujinya cantik. Bahkan banyak sekali yang ingin menjadi teman akrabnya.

Suatu ketika tanpa sepengetahuannya, Soraya didaftarkan oleh temannya untuk mengikuti ajang gadis sampul majalah remaja. Wajah cantiknya masuk dalam nominasi tervaforit kala itu, hingga pada akhirnya ia memilih sendiri jurusan akademik seni teater dan drama. Pilihan itu pun sangat di dukung oleh Om dan Tantenya.

"Non, kenapa malah ngalamun?"

"Aku sudah kenyang Bi."

"Ya sudah kalau begitu Non Soraya istirahat," ucap Bi Lastri sambil merapikan peralatan makan Soraya.

Tanpa menjawab Soraya pun berdiri dan beralih menuju ke ranjang demi merebahkan tubuhnya. Belum sempat mendaratkan kepala pada bantal, ponselnya berdering. Segera ia meraih ponsel yang tak jauh dari jangkauannya.

"Iya, Ngel."

"Sore akan ada wartawan, hari ini aku sudah siapkan tempat untuk klarifikasi tentang keadaanmu yang sebenarnya. Tim management sudah berunding kalau kasus yang terjadi adalah bentuk dari ketidak kuatanmu dari bully -an netizen —"

"Apa! Barusan kamu ngomong apa?" sahut Soraya geram. "Aku keracunan akibat kelalaianku bukan karena mau bunuh diri. Kalian gila apa, buat berita itu yang realistis!" sambungnya kesal dan tak habis pikir dengan jalan pikiran para tim management artis yang menaunginya.

"Justru karena kejadian ini kita harus memanfaatkan situas, untuk mencari simpati dari netizen. Itu pun semata untuk karir kamu."

"Jadi kamu berfikir aku butuh dikasihani begitu. Dan kamu sadar gak, itu namanya pembohongan publik," ucap Soraya yang sudah tak bisa menahan emosi.

Soraya benar-benar tak habis pikir, sebenarnya yang di inginkan pihak management artisnya itu apa? Bukannya memperkenalkan para artisnya dengan citra yang baik, justru malah mendompleng kepopuleran dengan berbagai skandal.

"Hallo, Soraya. Kamu masih dengar aku kan?"

Soraya mendengus dan lebih memilih menutup sambungan telpon. Kepalanya saat ini justru makin dibuat pusing dengan perintah managementnya yang sedikit-sedikit mengadakan klasifikasi dan yang jelas dari banyaknya klarifikasi yang dibuat malah makin menambah citra buruk dari namanya sebagai seorang artis.

Diliriknya ponsel yang tengah bergetar, terdapat beberapa pesan dari Angel yang bertuliskan bahwa siang ini para wartawan akan menunggunya di lobby rumah sakit.

Dengan kesal, kali ini ia mematikan ponselnya dan langsung merebahkan dirinya di ranjang. Berusaha memejamkan mata, untuk sejenak melupakan beban pikirannya.

To be Continue

spoiler, besok pertemuan ke-dua dengan Rudi 😄

Terpopuler

Comments

Mega Pinkz

Mega Pinkz

Artis harus punya kejujuran agar penghasilannya halal,bukan pembohongan publik...😊🥰🙏

2021-08-19

0

Mega Pinkz

Mega Pinkz

Artis harus punya kejujuran agar penghasilannya halal,bukan pembohongan publik...😊🥰🙏

2021-08-19

2

Ervina 123

Ervina 123

rasa....

2021-02-22

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 82 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!