Pukul 10 pagi waktu London, Ayesha telah berada di bandara Heathrow untuk segera kembali ke tanah air. Sepanjang perjalanan dari apartemen tadi, Ayesha hanya terdiam dengan tatapan kosong ke luar jendela mobil. Hingga tiba di bandara pun, tanpa berucap satu kata pun, Ayesha langsung turun dan masuk ke lounge bandara untuk melakukan check-in. Kali ini ia memilih penerbangan umum untuk mewaraskan pikirannya yang tengah berkecamuk Sangat berbeda dari Ayesha biasanya yang tanpa sungkan mengucapkan terima kasih pada orang-orang yang membantunya tanpa terkecuali.
"Kau sudah laporan dengan bos?" tanya bodyguard yang menghajar Ramon. Mereka berdiri tak jauh dari tempat Ayesha duduk.
Pria yang mengantarkan Ayesha pun mengangguk seraya menjawab," sudah," ujarnya sembari mengingat saat ia melaporkan kejadian yang menimpa nonanya tersebut pada tuannya.
"Lapor bos, ada kejadian buruk yang hampir menimpa nona," ujar pria yang mengantarkan Ayesha ke apartemen.
"Kejadian buruk?" tanya Aglian memastikan.
"Iya tuan. Ada teman laki-laki nona yang hendak menjebak nona dengan memasukkan bubuk afrodisiak ke dalam minumannya. Beruntung nona menyadarinya jadi nona segera memanggil kami untuk memberikannya pelajaran," tukas laki-laki itu.
"Kurang ajar!" umpat Aglian. "Siapa laki-laki itu ? Apa kau sudah memberikan hukuman yang setimpal padanya?" tanya Aglian memastikan.
"Di bernama Ramon Sebastian. Pria asli London yang menempuh pendidikan di kampus yang sama dengan nona, bos," jelas laki-laki itu. "Kami sudah memberikannya pelajaran, bos. Bahkan nona yang terlebih dahulu memberinya pelajaran dengan memukul tepat di kejantanan pria itu."
Mendengar hal tersebut, Aglian tak dapat menutupi senyum bahagianya. Ternyata putrinya cukup pintar dan tangguh hingga bisa menggagalkan rencana Ramon yang ingin melecehkannya.
"Sekarang dimana putriku?" tanya Aglian memastikan.
"Nona sudah kembali ke apartemennya, bos," sahut laki-laki itu
"Bagus. Terus awasi putriku baik-baik selama di sana," titah Aglian yang diiyakan laki-laki suruhannya itu.
Aglian mendesah nafas lega. Setelah memastikan keadaan putrinya, Aglian pun segera menutup panggilan itu. Tanpa Aglian tahu, Ayesha memang berhasil menggagalkan rencana Ramon yang ingin melecehkannya, tapi ia tak tahu, Ayesha justru terjebak dengan pria lain tanpa sepengetahuannya. Bila dulu ia berhasil menggagalkan rencana Kentaro yang ingin melecehkan Luna, istrinya, namun sayangnya kali ini ia gagal. Begitulah manusia, sekuat apapun usaha mu untuk melindungi sesuatu, bila memang takdirnya seperti itu, kita takkan pernah bisa mencegahnya. Tak ada manusia yang sempurna. Bahkan seorang Raja maupun presiden pun bisa dijatuhkan tanpa ada yang bisa mencegah. Tinggal bagaimana kita menyikapinya saja. (Yang pernah baca Pesona Mantan Istri yang Disakiti pasti tahu kisah Aglian, Luna, dan Kentaro. 😁)
...***...
Pesawat yang ditumpangi Ayesha telah mendarat dengan selamat di bandara internasional Soekarno-Hatta setelah mengudara selama kurang lebih 17 jam lamanya. Dengan mengenakan hoodie kebesaran berwarna putih dan kacamata hitam, ia turun dari pesawat kemudian segera mengambil barang-barangnya di bagasi. Semua ia lakukan sendiri, tanpa bantuan orang-orangnya seperti biasanya. Setelah semua urusannya selesai, ia memesan taksi untuk mengantarkannya pulang ke rumah.
Dua orang yang mengawasinya sejak dari London hanya bisa mengerutkan keningnya. Beribu tanda tanya melintas di benak mereka, mengapa sikap nona mereka benar-benar berubah. Tidak ada sikap ceria apalagi ramah. Yang ada hanyalah sikap dingin dan datar sangat berbanding terbalik dengan sikap nonanya selama ini. Mereka curiga, perubahan sikap nona mereka ini karena pengaruh perbuatan Ramon kemarin. Apakah nonanya itu merasa trauma pikir mereka. Mereka hanya berharap, kejadian itu tidak membuat nona mereka trauma hingga kehilangan keceriaannya.
"Assalamu'alaikum, mi," seru Ayesha seraya tersenyum lebar. Sebisa mungkin ia menutupi kejadian yang menimpanya. Ia tak ingin membuat orang tuanya sedih dan kecewa dengan apa yang menimpa dirinya.
Luna yang sedang mengecek laporan dari orang kepercayaannya di manajemen artisnya mengenai salah satu artisnya yang membuat ulah dengan keponakannya lantas menoleh lalu tersenyum lebar ketika mendapati kedatangan sang putri kesayangannya.
"Wa'alaikum salam, sayang. Lho kok nggak bilang-bilang lagi pulang kan bisa dijemput," tukas Luna seraya merentangkan tangannya agar Ayesha segera masuk ke dalam pelukannya.
Ayesha pun segera berhambur ke dalam pelukan ibunya. Mata Ayesha tiba-tiba memerah. Pikirannya kembali berkecamuk, bagaimana ia bisa mengecewakan orang tua yang begitu mencintainya ini? Ayesha merasa kotor dan tak pantas mendapatkan pelukan sayang dari ibunya itu. Tapi ia justru mendapatkan ketenangan dan kenyamanan dalam pelukan sang ibu. Ia tak sanggup bila harus kehilangan kenyamanan ini.
"Sekali-kali nggak papa lah, mi. Udah gede juga," tukas Ayesha seraya memasang senyum lebarnya.
"Ya udah, kamu cuci muka terus lanjut istirahat gih! Entar pagi-pagi sekali, kita udah harus bersiap ke nikahan Abang kamu," tukas Luna seraya melihat jarum jam yang sudah menjelang subuh.
"Apa? Nikahan Abang? Maksud mami Abang Damar kan?" tanya Ayesha memastikan dan Luna mengangguk membuat mata Ayesha membulat. "Tapi kok mendadak sih? Baru juga beberapa hari Yesha pergi, tahu-tahu udah mau nikah aja," gumam Ayesha merasa bingung campur penasaran.
"Kamu emang baru pergi beberapa hari, tapi selama beberapa hari ini banyak yang sudah terjadi. Karena itu mami jam segini udah duduk di sini. Semua gara-gara temen Abang kamu yang jadi artis di manajemen mami. Tapi tenang aja, mami takkan melepaskan orang yang berani macam-macam dengan keluarga kita. Mami nggak suka orang yang gemar membuat skandal apalagi dengan cara membual," ujar Luna membuat Ayesha membelalakkan matanya. Setidaknya ia tahu siapa yang dimaksud maminya itu. Siapa lagi teman abangnya yang seorang artis kalau bukan Syakira.
Setelah berbincang sejenak, Ayesha pun pamit masuk ke dalam kamarnya untuk beristirahat. Luna pun memandangi punggung Ayesha yang menjauh sembari menaiki setiap anak tangga. Namun tiba-tiba dahi Luna mengernyit saat melihat cara Ayesha melangkahkan kakinya. Seperti ada sesuatu yang ganjil, tapi apa? Luna pun belun mengerti. Ia hanya sadar, ada sesuatu yang berbeda dari putrinya. Awalnya Luna hanya merasa heran dengan senyumnya yang tampak seperti dipaksakan, tapi ia tepis perasaan itu. Ia pikir itu mungkin karena Ayesha yang sudah terlalu kelelahan dalam perjalanan yang memakan waktu tidak sebentar. Apalagi Ayesha tiba di Indonesia saat hari menjelang subuh, tentu ini merupakan saat-saat paling nyenyak seseorang bila sedang tidur dan Ayesha justru baru tiba dan harus kembali dengan menaiki taksi untuk sampai ke rumah. Tapi kini Luna kembali merasa keanehan pada diri putrinya itu saat melihat cara sang putri melangkahkan kakinya. Luna menggeleng-gelengkan kepalanya untuk mengusir dan menepis segala pikiran negatifnya. Ia hanya berharap, putrinya baik-baik saja
...***...
Halo kakak-kakak semua, makasih yang untuk support-nya selama ini. Terus dukung karya othor ya biar makin semangat update ya! Eh, skrg bisa dukung karya othor dg nonton iklan juga nih! Kalau berkenan, iklannya juga ditonton ya kak. 😁
Sekali lagi, terima kasih.
Selamat hari raya idul Adha. 🥰
...Happy Reading 🥰😘🥰**...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Mhyta
mampir yah kk thor
2024-06-17
0
S
Orang orqng yg ngawasi majikannyq bodoh ya alias gagal total perlu dinpecat smua merekq menghajar sampe pingsan tapi mengabaikan majikan hingga terjadi tragedi ini .Harusnya di kawal sampe kamar bukan mallah sampe kejadian kaya gini mereka kan tahu majinan mereka tdk baik baij saja
2024-05-21
0
Nartadi Yana
haduh siapa sih yang sudah ambil.keperawanan ayes
2024-02-28
0