Sakitnya Ditinggal Nikah

Sakitnya Ditinggal Nikah

EPISODE 1 Kecelakaan

Aku berjalan mondar-mandir sambil mataku mawas menatap kearah jalan sesekali melirik jam dengan gelisah, kenapa hingga sore begini ayah dan ibu belum juga datang.... Bukankah tadi menghubungiku jika mereka sudah akan berangkat pukul dua tadi, bukannya dari Daerah B sampai kesini hanya butuh waktu lebih kurang satu jam saja dan sekarang jam telah menunjuk pukul lima sore, itu artinya sudah tiga jam berlalu tetapi mereka belum juga sampei.... "Tuhan semoga ayah ibuku baik-baik saja" doaku mulai cemas.... Telepon rumah berbunyi aku segera berlari dan mengangkatnya....

"Hallo Lindah ini ayah nak, ayah sekarang dirumah sakit umum, ibumu masuk ruang IGD kamu kesini ya nak...."tut....tut... tuuuut.... Bunyi telpon terputus sepihak...

Aku termangu dan mencoba mencerna apa yg ku dengar..

"Ayah ibu kecelakaan, Rumah Sakit, aku berlari dengan airmata yang tidak bisa dibendung lagi mencari kendaraan agar secepatnya bisa sampai ke rumah sakit....

aku hapus airmata yg mulai membuat mataku kabur "Ya Tuhan tolong aku tidak ingin kehilangan ibuku.... Sungguh tidak ingin....

Sesampai didepan rumah sakit aku berlari kearah ayah yang terlihat panik dan bolak balik didepan IGD

"Bagaimana ibu yah..?"

"Ibumu di dalam sedang di tangani dokter nak" Jawab ayah tanpa menoleh..

Aku mengintip dan melihat tubuh dan wajah ibu penuh darah, akupun berlari menghambur ibu dengan air mata yang tak bisa lagi ku tahan....

"Dokter ibu saya baik-baik saja kan Dok???"..

"Anda anaknya pasien ya, yang sabar ya, kita pindahkan dulu pasien ke ruang radiologi ya.."

Aku mengikuti suster yg membawa ibu ke ruang radiologi untuk dirotrogen dengan harap cemas dan air mata yg semakin mengalir

"Ya Allah selamatkan Ibu, ya Allah aku mohon"..

Tiba-tiba suster berhenti dan Memandang kepadaku dengan cemas, aku menatapnya dengan perasaan hampa mencoba menebak apa yang terjadi, belum sempat bibirku bertanya suara ibu muntah mengejutkanku, dan muntahnya muntah darah segar..

Aku terdiam mematung melihat suster dengan cekatan mengambil wadah, ibu terus muntah hingga tiga kali dan astaga wadah itu baskom sudah penuh dengan darah..

Aku menatap nanar wajah ibu yang pucat dengan penuh darah diwajahnya dan darah dibaskom itu kurasakan pandanganku mulai menghitam secepat kilat aku berusaha mencari pegangan dunia seperti berputar dan gelap.. aku tersentak saat ku rasakan ada yg memegang tanganku memanggil-manggilku "Mbak mbak tidak apa-apa kan?!?!.."

Aku mengangguk lemah pada suster tersebut, sayup-sayup aku mendengar suara dokter berbicara dengan ayah

"Pak maaf, sepertinya pasien harus dirujuk ke Rumah Sakit propinsi malam ini juga, ada pendarahan di otaknya".

Dalam Ambulans aku menatap ibuku yang lemah, aku seka darah yg terus menetes dari hidung ibu, entah sampai kapan darah ini berhenti keluar.... Tuhan tolong jangan ambil ibuku secepat ini.... aku tidak bisa lagi berpikir jernih dengan air mata yang kian deras...

"Mbak tolong diajak terus ibunya bicara ya, ibu tidak boleh hilang kesadarannya bisa fatal...." ucap suster disampingku, aku hanya mengangguk lemah, sambil terusku pandangi ibu yang kian pucat wajahnya.. melihat darah segar yang terus menetes dari hidung ibu membuatku bibirku kelu tidak tahu harus mengatakan apa pada ibu.... "Ibu bangun tolong jangan tinggalkan Lindah, aku tidak bisa melihat ibu lemah seperti ini, beri anakmu ini kesempatan berbakti kepadamu.... bu aku mohon buka mata ibu, ibu harus kuat demi aku...." aku menarik napas dan mengusap airmata yang semakin deras keluar, suaraku mulai parau dan putus asa melihat ibu yang tidak ada respon sedikitpun yang masih terbaring lemah dengan mata masih tertutup, Ya allah sehatkan ibuku, aku mohon aku sungguh tidak sanggup melihat ibu seperti ini seandainya bisa aku rela menggantikan posisi ibuku sekarang biarlah aku saja yang sakit seperti ini.... Sungguh aku sangat takut kehilangan ibu....

Ambulans yang membawa kami berhenti para perawat dengan cekatan menurunkan ibu dan membawanya keruang IGD, aku berlari menyusul dan mondar-mandir didepan ruangan IGD ayah keluar setelah bicara dengan dokter, aku menghampiri ayah yang terlihat sedih dan bingung "Yah, bagaimana ibu apa kata Dokternya....?!" Ayah menatapku dengan hampa "Ibumu harus di operasi nak kata Dokter ada pendarahan di otaknya...." ujar ayah dengan nada bingung, kulihat airmata ayah menetes.... Aku terdiam mendengar penjelasan Ayah barusan, separah itukah ibuku, di operasi?! mataku mulai kabur oleh airmata, tanganku berkeringat, kakiku gemetar kurasakan kaki lemas seperti tidak punya tulang, aku terjatuh kelantai, bagaimana jika ibu kenapa-kenapa tidak ibu tidak boleh meninggalkan aku, ibu harus kuat, ibu harus sehat.... huhu.....

"Assalamualaikum, Halo adik sayang mau masuk atau tetap di depan pintu terus ni?"

Suara kakak Amel mengejutkanku, dengan cepat aku seka air mataku.... Entah mengapa aku selalu tidak bisa menahan air mata bila mengingat hari kecelakaan ibu padahal telah enam bulan berlalu..

"Eh iya, maaf kak.. Ibu dan ayah sehatkan????"

"Iya, Alhamdulillah.... beliau didalam kamu ditungguin ayo masuk"...

kak Amel menarik lenganku dengan keras... Lagi-lagi aku termangu menatap kamarku, harusnya bukan disana bukan begitu, yaa semuanya sudah berubah.. Sangat sangat berubah....

"Lindah bangun ayo bangun ada telpon untukmu, Sari nelpon kamu tu cepetan.. Suara kak Amel mengagetkan ku.. Aku mengucek mataku astaga ternyata aku ketiduran karena kecapean dijalan bahkan aku belum bertemu ibu..

"Eh tadi apa kalo tidak salah dengar kak Amel bilang ada telpon, dari Sari", aku berlari menuju meja telpon dan mengangkatnya "Halo Lin kamu pasti tidur lagi Yaa kan"... coba tebak Sari mau bilang apa coba..?"

Suara Sari sepupuku disebrang sana membuatku tersenyum Dia memang anak yang cantik, ceria dan gemesin..

"Emang aku dukun apa, mana akuu tahu, ngomong apa coba...." jawabku ngulur ngidul..

Suara Sari tertawa disebrang sana... "Coba tebak aja dulu kalo salah baru Sari kasih tahu"...

"heam apa ya, oh iya aku tahu kamu pasti punya cowok baru, iyakan....?!?!" tebakku

"Hooh salah, coba lagi.... Eh Lin lo sudah punya pacar belom??!!"

"Pacar.... Buat apa?!" sahutku sungguh aku tidak pernah berminat bila Sari membahas pacar, bisa dibilang aku tidak percaya adanya cinta apalagi yang namanya itu rindu, bagiku itu semua omong kosong"

"Kok buat apa sih sayang, punya pacar itu asyik banget nget, lo tahu enggak punya pacar itu ada yang perhatian sama kita kita, baik, mengagumi dan menemani kita dan seseorang yang selalu ada waktu buat kamu plus memberikan kamu barang-barang dan hadiah,hehe.... seru enggak tuh?!"

Aku tertawa mendengar kata-kata Sari, aku akui Sari memang cantik dan sangat mempesona pasti tidak akan satupun cowok didunia ini yang bisa menolak dan memanjakannya....

"itu cowok apa mall komplit banget" ujarku sambil tertawa, Sari disebrang sana ikut tertawa geli.... yaa kami berdua memang sangat dekat, bukan hanya sepupu tapi aku senang Sari juga sahabat dari kecil jadi apapun masalah kami selalu bercerita dan berbagi satu sama lain meski Sari beda kota denganku tapi komunikasi kami sangat lancar, begitupun bila libur tiba Saripun selalu datang kerumah menghabiskan masa liburannya bersamaku disini....

"Sar kapan kamu jalan-jalan kesini, sudah lama kita enggak ngumpul ya?!"

"Naah itu juga salah satu alasan Sari

hubungi lo, Sari mau main kesitu...."

Terpopuler

Comments

Witha Ruben

Witha Ruben

up

2020-07-15

0

Carmelia Sake

Carmelia Sake

Ishan...maaf ya aku koreksi sedikit.

Aku terdiam depanku pintu rumah seharusnya aku terdiam depan pintu rumah ku.

Kalo seharusnya kalau

Sekali lagi maaf ya, sama belajar 😊

2020-06-14

1

Yudhi Nita

Yudhi Nita

Krisan ya kak, kalimat langsung awalnya pake huruf besar contoh "Yaa meski ayah telah...

2020-06-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!