Aku dan Hen terpana lihat orang-orang pada dapat ikan, ternyata banyak juga ya ikan di kolam itu besar-besar lagi, eh kemana aja sih aku selama ini, disamping rumah sendiri aja kok nggak tau, aku jadi nyengir sendiri..
"Hei kamu Mila kan, halo kamu yang namanya milakan????"
Kayaknya aku dengar suara orang deh, tapi dimana, aku arahkan pandanganku kedepan tidak ada, kesamping kanan kiri juga tidak ada, kebelakang juga sama semua orang malah asyik dengan pancingannya, siapa??? Apa penunggu kolam ini ya, aku jadi bergidik kok kayak merinding gini siih, iiihhhh...
"Hei.. hei.. Gue ini lagi ngomong bukan tidur.."
"Eh ada lagi tuh suara, aku mulai menarik tangan Hen siap-siap kabur"...
"Woih Mila, aku diatas kamu, budek ya..."
Aku mengangkat kepalaku, ada cowok didepanku sambil memandangiku, dan.... Subhanallah, cakep bangeeeet, itu manusia apa malaikat....
"Hei hei saya lagi nanya neng...."
"Eh kamu lagi ngomong sama aku, maaf aku Lindah bukan Mila, Mila itu sepupu aku..." Jawabku kikuk sambil mencoba curi pandang, ada ya makhluk Tuhan diciptakan begini, sesempurna ini, atau jangan-jangan ini yang namannya?????
"Saya Wildan, oh pantesan enggak mirip, gue baru pertama kali ini lihat kamu, apa lo enggak tinggal dirumah sebelah ya dari mana???"
Huuh dasar ya cowok emang enggak bisa dipercaya mulutnya tadi katanya aku Mila dan sekarang dia bilang enggak mirip ujarku ngedumel.... "Tinggal disini kok cuma kemarin habis main tempat kakak, oh ya kamu udah lama datangnya, tinggal sendirian disini atau sama keluarga kamu??"
"Sudah beberapa hari kok, sendiri dong masakan sudah gede gini masih ditemenin emang saya anak mama apa??? hehe.."
"Tampangnya sih gitu, kayaknya anak mama banget deh, eh maaf ya aku masuk dulu udah maghrib".. Ujarku sambil menggendong Hen masuk kedalam rumah
"Enak aja, baru kenal sudah main cap anak mama aja, lain kali kita ngobrol lagi ya.." pekik Wildan...
Didalam rumah aku tersenyum-senyum sendiri pantesan Sari jadi genit gitu ternyata cowoknya beneran keren, unyu, cakep, manis perfect banget deh.... Eeh kok aku jadi ketularan virus genit Sari gini ya, waladala...!!!
xxxxxxxxxx
"Assalamualaikum.... Lin..."
Aku berlari keluar,
" waalaikum salam Sari, akhirnya kamu nongol juga, ayo masuk.."
"Eh gimana, udah ketemu tetangga baru lo nggak, cakepkan, awas aja kalo ikutan naksir!!!'."
"Iya tadi ketemu, emang ya kalo orang jatuh cinta itu datang-datang bukanya masuk atau tanyain kabar kek dulu malah bahas itu cowok, sedeng lu ya ujarku sewot"..
"Hehe maaf, abis Sari penasaran sih, nanti siang kenalin aku ya sama Wildan, dan satu lagi ajak jalan jalan-jalan ya sekalian.."
"Hah, apa, jadi kamu belom kenal Wildan bukanya kamu lagi pedekate jadi selama ini yang kamu ceritain!!!?"
"Hehe maaf lagi, kenal sih cuma Sari liat dari jauh aja, banyak dengar cerita dari teman, ya kenal gitu-gitulah pokoknya.."
"Ya elah lo Sari Sari, aku kirain sudah gimana gitu...."
"Sari berteman tapi nggak dekat-dekat amat juga, gimana sih caranya ceritain sama lo, intinya gitu deeh, Lin comblangin Sari ya, mau ya please!!!!"
"Comblangin, ya elah emang lo pikir aku biro jodoh, gimana caranya, aku aja baru kenal, kamu emang reseh ya Sar, ada-ada aja deh, kamukan cantik, dekati sendiri aja pasti diterima kok asal dia cowok normal, enggak tahu deh kalo enggak normal!!!! hehe." jawabku tertawa
"Lo tuh ya Lin, ayolah demi Sari...." Sari memohon dengan ekspresi sedih membuat Lindah mengiyakannya, Saripun tersenyum puas.... Lindah tante mana ya Sari lapar banget nih...."
"Uuuh kamu tuh ya lapar baru cari mamaku, mama barusan tadi sama kak Amel pergi kerumah kak Wina, kalo lapar kita beli dulu soalnya aku enggak masak, kamu mau makan apa....?!?!"
"yaa emang gadis pemalas bukannya masak malah ngajak makan diluar, ya sudah deh menurut lo kita enaknya makan apa ya?!?!...." ujar Sari pura-pura kesal
"Yaa besti kalo aku masak dulu kamu keburu mati kelaparan kaliii.... Makan martabak canai pake telor plus kuah kare kayaknya enak tuh, gimana setuju enggak?!?!" ujarku semangat membayangkan makanan kesukaan sudah ngiler duluan..
"Apa malam-malam gini lo mau makan roti maryam kuah kare, apa enggak salah bisa-bisa besok pagi badan kita melar dong naik lima kilo gimana, Sari enggak mau aahhh...." ujar Sari sewot....
"Ya elah takut banget gemuk tenang aja makan sekali tidak bakal bikin gemuk palingan juga nambah satu atau dua kilo ya sekalian kita tes Wildan kira-kira kalo lo gemuk dia suka tidak ya gadis gembul?!?! ucapku sambil ngelembungkan wajahku dengan lucu sambil tertawa dan bergegas kabur karena detik itu juga Sari lansung berdiri mengangkat tangannya hendak mencubitku, Sari mengejarku sambil tertawa juga kami berlari dari dapur melewati kamar Mila dengan suara berisik, Mila yang sedang berada didalam kamar terkejut mendengar suara kami yang heboh ikut keluar dan berlari sekencang-kencangnya dan berteriak histeris seperti orang yang melihat hantu, menabrak Sari yang berlari didepannya, Mila terus berlari melewati Sari tanpa menghiraukan Sari yang jatuh, Mila terus berlari sampai teras depan rumah, aku menghentikan lariku menatap Sari yang segera berdiri dan tersenyum, kami berdua berjalan kedepan pintu rumah mamandangi Mila yang begitu ketakutan belum sempat kami bertanya kepada Mila tiba-tiba para tetangga kiri kanan menghampiri kami dengan wajah cemas dan bertanya ada apa, apa kami baik-baik saja?!?! aku saling tatap dengan Sari bagaimana cara menjawab para tetangga jika kami baik-baik saja.... Aku menggaruk kepalaku yang tidak gatal, dan mengatakan kami hanya bermain kejar-kejaran tadi, semua tetangga langsung berubah raut wajahnya menatap kami kesal dan berlalu pergi meninggalkan kami yang merasa bersalah telah membuat tetangga mencemaskan kami karena mereka semua tahu hanya kami bertiga didalam rumah ini.... Setelah semua pergi hanya Wildan yang tetap berdiri menatap kami dengan geram dan berujar
"Kalian ini ya dasar anak-anak, bisa enggak dewasa sedikit kelakuan kalian tadi buat kita semua prasangka buruk, gimana tadi kalo ada tetangga kita yang sakit jantung terus kambuh, jangan pernah ulangi lagi"
Wildan mengomel dan berlalu pulang masuk kerumah dan menutupnya tinggallah kami bertiga mematung tidak tahu harus berbuat apa.... Perut kami berbunyi, tersadar belum ada yang makan, aku segera menutup pintu dan melangkah ke warung makan terdekat, sambil menunggu pesanan kami, aku bertanya pada Mila yang masih ngos-ngosan napasnya kecapean berlari tadi.... "Mil kenapa tadi kamu ikutan lari?!?!"
"Lah kakak sendiri kenapa berlari, Mila dengar kakak sama kak Sari lari Mila kirain ada hantu ya Mila ikut lari"
ujar Mila dengan mimik serius....
Aku dan Sari tertawa mendengar penjelasan Mila
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments