EPISODE 5 Sari dan Wildan

"Lin, Wildan itu cakep banget ya, asyik banget orangnya tau nggak tadi kita ngomongin apaan???!!!" Cerita Sari berapi-api

"Cerita apaan, tanyaku sambil membaca"..

"Cerita nggak ya.... ada deehhh, hehe.."

"Huuh dasar Lo ya Sar udah buat penasaran juga...." Aku memukul Sari dengan majalah di tanganku.

Sari tertawa tanda kemenangan..

"Eeeeit... jangan bilang Lindah juga mulai suka Wildan ya??!!?"

"Aaahh enggak kok, siapa juga yg suka tampangnya aja anak mama gitu hiiihhh"..

"Aaghh macakk ciiihhh.. haha"

Kami berdua tertawa aku melirik jam sudah pukul 01.00 malam..

"Udah ahhh gosipnya, entar orangnya ke sedat lagi kita omongin melulu, ayo tidur.." Akupun menarik selimut dan Sari beranjak mematikan lampu....

Setelah makan siang aku bergegas menuju pintu keluar maksud dan tujuannya apalagi selain melanjut misi pedekate sama tetangga buat Sari....

"Hei Lin ayo buruan, jadi enggak kita hangout_nya...???" Suara Dani memanggilku

"Sekarang????" Ujarku

"Enggak bulan depan, yaa iyalahh, ayo buruan udah keburu sore ni, panggil si Sari gih cepat!!!??" Suara dani nyerocos..

"Iya iya sabar bawel..."

Aku segera berlari masuk ke rumah dan kembali ditemani Sari di sampingku, aku lihat Sari mendekati Wildan, aku pun segera berlari ke arah Dani..

"Dani aku ikut kamu ya" Ujarku

"Siiiip, ayo naik.."

Sepanjang jalan kami bercerita dan tertawa seperti teman lama yang baru berjumpa..

"Lin kita pergi mancing aja yok, kan disini ada tempat pemancingan seru tepi laut gitu, iya kan?"

"Naah tuh sudah tahu, kalo gitu napain juga ngajak aku, kan bisa jalan sendiri".

"Seru dong jalan rame-rame apalagi di temeni cewek-cewek cantik.. hehe"

Tanpa terasa akhirnya kami sampei juga, kami semua berjalan kaki menuju tepian laut..

Dani menyentuh tiap tanaman ilalang yg di lalui..

"Ehh ini Putri malu kan, biasanya malu-malu kalo dipegang liat deh putri malunya enggak malu lagi gue sentuh". Ujar Dani tersenyum lucu...

"Iya ya, kamu sih enggak sekeren pangeran jadi Putri malunya enggak mau malu sama kamu deh" Ucapku sambil tertawa

"Lindaaahh.... Ni anak konyol banget sih.." ujar Dani tertawa, semua ikut tertawa dengan tingkah konyol Dani.

Tidak terasa kami sudah sampai ketempat yang kami tuju, Wildan bergegas ketempat sewa kail, dia membawa 4 kail, aku mengerutkan kening kok cuma empat bukannya kita jumlahnya enam kepala ya... tanyaku, Wildan tersenyum dan balik bertanya "Emang kamu bisa mancing?!?! gue enggak yakin kalian berdua bisa mancing jadi kalian berdua ikut kita aja sama-sama, oke?!?! ujarnya menunjuk aku dan Sari, Dani mengangguk dan mengambil satu kail kemudian mengajakku ke ujung dermaga, aku segera mengikuti langkahnya sambil tersenyum pada Sari yang melangkahkan kakinya juga berdua tidak jauh dari tempat kami...

Tidak terasa hingga senja mulai berlalu, matahari mulai membenamkan wajahnya berganti tugas dengan rembulan, tandanya umat manusia sudah harus kembali juga keparaduannya...

xxxxxxxxxxx

Aku baru saja selesai mandi kemudian memilah baju yang ingin kukenakan, Sari masuk kekamar dan duduk disampingku meraih tasnya lalu melipat baju-bajunya, aku menatap Sari dengan seksama, merasa heran dengan tingkah Sari tidak biasanya dia menyimpan baju didalam tas gumamku dalam hati, Sari yang merasakan tatapanku mengatakan alasannya "Tadi ada telpon dari mama menyuruh Sari pulang secepatnya, Lin tolong lanjutin perjuangan Sari sama Wildan ya, entar perkembangannya lo telpon Sari aja"...

"Iya Tuan Putri,.kamu beneran suka Wildan, serius????" Tanyaku sambil tersenyum...

"Yaa iyalah, tahu enggak Lin, Wildan itu tipenya Sari banget deh pokoknya"...

"Tapi kenapa tante minta kamu pulang ya?!?!"

"Sari juga enggak tahu Lin, mungkin rindu kali".... jawab Sari sekenanya sambil tersenyum, aku mengangguk-angguk kepalaku seperti burung beo, berpikir keras bagaimana caranya menyatukan mereka, aku sendiri tidak percaya adanya cinta....

Esoknya aku perhatiin Wildan yang duduk diteras rumah kami, mungkin ini saatnya aku mulai comblangin mereka gumamku, aku segera menghampiri Wildan dan duduk disampingnya..

"Ekhem khemmm, boleh gangguin gak"....

Wildan menoleh dengan wajah terkejut..

"Wii Lindah, boleh donk.. tumben.."

"Wil, kamu udah punya pacar belom???"

tanyaku sambil menatapnya serius

"Widiiih, berani banget jadi cewek.. Kenapa, lo mau nembak gue, gue mau kok jadi mulai hari ini kita jadian ya..." Ledek Wildan

"Ya enggaklah, lo mimpi kalee aku tembak, emang aku cewek apaan, sampe be uban juga enggak bakal deh, serius nih aku, Sari tuh cantik ya, cocok bangetkan sama kamu keren, kalian pasti jadi soulmate deehhh".... Ucapku mulai promosi

"Iya mang cantik sih imut-imut, gemesin tapi yang aneh lo ngapain juga ngomong gitu sama gue???!!!!"

"Ya enggak apa-apa aku cuman senang aja lihat kalian berdua gitu, sama-sama keren, imut, manis and baik lagi, apalagi Sari suka sama kamu lo.."

"Emangnya Lindah sendiri enggak suka sama Wildan???" Sahut Wildan dengan tampang lucu.....

Deg jantungku berdetak dengan kencang mendengar Wildan, tidak sangka Wildan bicara seperti itu....

"Ya enggaklah aku kan mak comblang kalian...."

"Kalo gue bilang guenya hanya suka and jatuh cintanya cuma sama mak comblangnya gimana dong?!?! ujar Wildan sambil mengedipkan matanya....

Aku tonjok bahu Wildan dengan keras, bukannya kesakitan Wildan malah terkekeh menarik tanganku.... "Lo tahu enggak Lin aku tuh senang banget sama lo, dekat kamu tu aku merasa santai, ngomong apa aja, enggak pake jaga image pokoknya jadi diriku sendiri dan aku menikmatinya banget, lo tahu kenapa?!?!" ucap Wildan dengan wajah sendu

"Kenapa?!?!" tanyaku mulai merasa kikuk

"karena aku merasa senang sama kamu...."

"ooooh"

"Jawabnya kok cuma oohhh sih?!?!"

"Ya soalnya aku lagi mikir, rupanya gini ya seorang Wildan gombalin cewek?!?! jawabku sambil nyengir

"Siapa bilang aku gombal, serius tahu, emang kamu tahu bedanya gombal dengan cinta, mana mungkinlah secara lo jatuh cinta aja enggak pernah.... Hahahaha..." Wildan menertawaiku dengan puas...

Aku raih sandalku dan berlari mengejar Wildan yang telah jauh berlari menghindar dan tertawa sambil melambaiku, dasar ya Wildan cowok nyebelin lama-lama bisa darah tinggi aku dibuatnya....

Aku membanting tubuhku dikasur, mengejar Wildan membuat napasku abis awas aja entar kalo ketemu aku tonjok.... aku memukul jidatku sendiri akukan harusnya baik-baik sama Wildan menyatukannya dengan Sari kalo malah perang seperti ini kapan bersatunya, aku memijit kepalaku sendiri, aku mulai pusing memikirkan mereka berdua secara aku tidak punya pengalaman sama sekali masalah cowok, aduh harusnya aku berguru ilmu dulu sama Sari baru menyanggupi permintaanya... Kalo sudah ginikan puyeng aku, Sari juga kenapa pake acara balik bukannya tetap tinggal bantuin aku setidaknya ngasih ide kek gitu....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!