"Arya, kamu kenapa menolak nak?" Tanya Tante Ana padaku.
"Maaf, Tan Om Ma Pa, Arya sama Ega udah kenal dari kecil. Kita udah kayak kakak adek!" Ucapku memberikan jawaban.
"Ya, bagus dong Ar.Kamu sama Vega bisa menjalani keluarga yang harmonis" Sahut Papah ku.
Mereka terus berusaha membujuk ku dan Vega. Berbagai Macam tolakan sudah ku lakukan hingga aku tak tau harus berbuat apa lagi.
"Cukup! Pah, Aku nolak perjodohan Ini!" Tegas ku sambil pergi meninggalkan tempat itu. Terdengar suara Papa ku yang berteriak namun aku hanya mengabaikan nya.
Ku kendarai Mobilku. Tempat tujuanku saat ini hanyalah satu, yaitu rumah Randi atau asisten sekaligus sahabat ku.
tak membutuhkan waktu lama, aku pun tiba di halaman rumahnya. Sesampainya didepan pintu ku ketuk benda persegi panjang itu.
Tok tok tok
Pintu terbuka dan memperlihatkan Randi dengan mata yang sedikit tertutup. Ku yakin jika dirinya sudah tidur. Hah.. bujangan macam apa dia, baru pukul delapan malam sudah tidur.
"Arya?! Ayo masuk" Ucap Randi
Aku pun berjalan masuk, dan langsung menjatuhkan bokongku di sofa. Ku lirik kembali pria itu, dia masih berusaha menahan kantuknya.
"Cuci muka sono! Kek gak niat aja ngomong sama gue" Kesalku karena Randi malah mau memejamkan mata lagi.
"Iye iye bentar" Sahutnya.
Beberapa saat ia kembali. Kini matanya sudah terbuka dengan sempurna. Ia juga memberiku segelas air, ku teguk air itu hingga tersisa setengah.
"Ngapain sih, Lo malem malem gini kerumah gue?" Tanya Randi dengan ekspresi kesalnya.
"Ya, elo kan asisten gue. Lo harus stay kapanpun gue butuh lo" Jawabku dan terlihat dia yang menahan kesal.
"Heh.. ini luar pekerjaan. Jadi gue bukan asisten lo" Balasnya pada ucapan ku barusan.
"iyalah terserah lo" Sahutku.
"Jadi ngapain lo kesini malem malem, Arya Agustian Wijaya!!!" Tanyanya lagi.
"Gue dijodohin Ran!..., " Seru ku dengan suara sedikit berat.
Mendengar itu, Randi begitu terkejut. Ia juga mungkin tak menyangka bahwa diriku akan dijodohkan.
"Sama siapa? Cantik kagak" Tanyanya.
"Sama, Ega!" Jawab ku.
"What! Ega?!!!!" Sahutnya dan hanya dibalas kata hemm olehku.
"Dah lah, ngomong mulu lo. Gue mau tidur!" Ucapku yang langsung mengambil posisi tidur disofa itu.
"Hilih, lo yang datang" Kesalnya. Ia juga kembali tidur disofa satunya lagi.
***
Pagi menyapa, aku membuka mataku karena suara Randi yang membangunkanku. Ku lihat pria itu sudah siap dengan setelan Jas nya, ku lirik Jam didinding yang menunjukkan pukul setengah tujuh pagi.
"Kekantor gak lo" Tanyanya
"Tar lah, agak siangan gue kesana" Jawab ku.
"Yodah, gue berangkat duluan. Ada bubur tuh dimeja, sarapan sono" Ucap Randi.
"iya" sahutku.
Randi yang sudah berangkat ke kantor. Ku lihat ada seporsi bubur ayam, karena perutku juga lapar aku memakan bubur itu. Selesai Makan aku pergi ke kamar mandi hanya untuk cuci muka dan menggosok gigi.
Untuk Mandi akan ku lakukan dirumah saja. Setelahnya aku kembali masuk ke mobilku untuk pulang kerumah. Entahlah apa yang akan papa ku katakan.
Sesampainya di gerbang, satpam langsung membuka gerbangnya karena sudah mengenal mobilku. setelah memarkirkan mobil, aku turun dan masuk ke rumah .
"Kamu bilang sudah punya calon bukan?" Tiba-tiba suara papa ku terdengar saat aku memasuki rumah.
Ya itu memang alasanku ketika papaku memaksa untuk menerima perjodohan dengan Vega.
"Iya, kenapa pa?" Sahutku kembali bertanya.
"Bawa wanita itu kemari. Jika tidak semua aset akan papa ambil kembali!" Tegasnya dan langsung pergi meninggalkanku.
Dan dengan perkataannya sudah membuat ku begitu terkejut. Aku tak bisa hidup tanpa semua fasilitas ini, aku terbiasa hidup mewah. Tidak, ini tidak boleh terjadi.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Mana nih bunga nya, bunga 🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments