POV Arya.
"Huhhhhh... " Helaan nafas yang begitu berat keluar dari mulutku.
Aku meregangkan otot-otot tubuhku yang terasa begitu pegal. Ku lihat langit diluar sudah berubah menjadi warna jingga.
Ku lirik jam tangan yang melingkar di lenganku. Jam itu menunjukan pukul 17.30 aku baru menyelesaikan pekerjaan ku.
Lalu aku bangun dari duduk ku dan bersiap untuk pulang. Tak membutuhkan waktu lama aku langsung menuju parkiran tempat dimana aku menyimpan mobilku.
Mobilku melaju dijalanan ibu kota yang masih padat walau sudah sore hari. Ini tidak aneh bukan, kapan jalanan ibu kota akan sepi. ah, sungguh itu tak mungkin.
Setelah beberapa menit mengendarai mobil, aku pun tiba dikediaman ku. Ku langkahkan kaki masuk ke rumah.
"Eh!.. baru pulang lo" Terdengar suara seorang gadis.
Aku menoleh ke arahnya. Ternyata dia adalah Vega Rahmawati Dinata, Temanku atau putri tunggal dari keluarga Dinata.
"Iya.. gue baru pulang. Kok lo ada disini?" Tanyaku heran melihat keberadaan Vega yang sudah sore tapi berada dirumah ku.
"Kagak tau gue juga. Papih gue suruh gue kesini duluan, nanti papih sama mamih gue bakal nyusul. Katanya sih ada yang mau diomongin sama keluarga lo" Jawab Vega panjang kali lebar.
"Ooh.. gitu" Sahutku.
"Udah sono mandi. bau juga! masih berdiri disitu" Usirnya padaku.
"Cih.. lo yang berhentiin gue" Seru ku sambil kembali melangkah kan kaki menaiki tangga menuju kamarku.
***
Malam tiba. Saat aku sedang berada dikamar ku, tiba-tiba Mama ku memanggilku untuk turun dan makan malam.
Aku turun, dan saat tiba dibawah aku melihat orang tua Vega yang sudah ada disini.
"Malam Om, Tante!" Sapaku pada keduanya sambil menyalami mereka.
"Malam Arya" Sahut Tante Ana, atau Mamih Vega.
"Udah lama gak ketemu Ar,Kamu makin dewasa aja" Ucap Om Candra, Papih Vega sambil menepuk pundakku.
Aku hanya tersenyum menanggapi ucapannya. Kami pun Makan malam bersama, ada aku, Mama papa, Vega, Om Candra dan Tante Ana.
Untuk Kedua kakakku mereka tidak tinggal dirumah ini lagi. Kak Fitri, kakak pertama ku dia sudah menikah dan tinggal bersama suaminya. Sedangkan kak Aldo, dia tinggal di luar negeri dan sedang merintis karier nya sebagai aktor drama.
Beberapa menit kemudian acara makan malam selesai. Saat ini kami sedang berada diruang Keluarga.
"Emang ada apa Pah? Tumben ada acara makan malam segala?" Tanyaku penasaran.
"Bagus kamu bertanya Ar" Sahut papah ku.
"Jadi gini, kami berniat mau menjodohkan kamu dengan Vega" Lanjut papahku dan diangguki semuanya kecuali aku dan Vega.
Aku sungguh terkejut dengan perkataan papah ku barusan. Perjodohan?Apa maksud nya ini semua. Ku lirik Vega, ia sama menunjukan ekspresi yang sama terkejutnya seperti ku.
"Pih.. Kok papih gak bilang sama Ega. Ega gak mau dijodohin pih, apalgi sama Arya!" Vega membuka suara.
"Kenapa Veg, Kamu sudah kenal Arya bukan?" Tanya Om Candra pada Vega.
"Justru itu, aku sama Arya itu udah sahabatan dari kecil masa mau dijodohin. Gak! pokoknya aku gak mau" Kekeh Vega pada Papih nya.
"Lalu kamu bagaimana Arya?"Tanya Om Candra
"Maaf, Om. Aku juga gak bisa, aku sama Ega udah kayak sodara" tolak ku halus.
"Nak Ega emang kenapa gak mau. Selain itu apa alesannya?" Tanya Mamaku pada Vega.
Sedangkan Gadis itu hanya terdiam, aku bisa melihat dari sorot matanya yang menunjukan ada sesuatu yang ia sembunyikan.
Hah... Mengapa harus ada perjodohan?
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments