POV Shelly
Aku menutup pintu kamar ini dan langsung menguncinya. Fikiranku yang berkecamuk, aku hanya ingin sendiri. bahkan aku tak memikirkan lagi kesopanan pada orang yang telah menolong ku.
Terimakasih, Ya Allah. Aku bisa lepas dari kejaran orang-orang itu. Kini diriku beralih menatap kamar yang sedang ku tempati ini.
Sudah tertata rapi menu makan malam dimeja. Mungkin Orang yang menolong ku yang menyiapkan nya, siapa lagi kalau bukan Arya.
Terlihat juga diatas tempat tidur ada sebuah paper bag. Aku meraih paper bag itu dan membukanya. Ternyata itu isi pakaian wanita. Tak fikir panjang aku lekas kekamar mandi dan mengganti pakaian ku.
Selepas nya perutku merasa lapar, aku pun langsung memakan makanan yang ada dimeja.Selesai makan aku melanjutkan kegiatan ku dengan tidur.
Karena badanku terasa lelah dan kantuk sudah menghampiri. Ku tarik selimut untuk menutupi tubuhku hingga sebatas dada, selepasnya aku memejamkan mata dan pergi ke alam mimpi.
Berharap semua yang terjadi padaku hari ini hanyalah sebuah mimpi.
***
Pagi Menyapa, aku bangun dari tempat tidur dan langsung beranjak kekamar mandi untuk membersihkan diri.
Setelah mandi ku pakai , pakaian yang sudah tersedia. Memang kemarin isi paper bag itu ada dua setel pakaian.
Tok tok tok
Suara ketukan dipintu.
"Sebentar!" Ucapku seraya berjalan menuju arah pintu.
Ceklek
Ku buka benda persegi panjang itu dan langsung menampilkan seorang pria yang begitu tampan dan gagah.
Arya, pria itu sudah berdiri dihadapanku. Ia sedikit terdiam melihat penampilanku, aku yang merasa risih karena terus diperhatikan hanya bisa menunduk.
"Ayo , ikut denganku" Ucapnya Membuat aku mendongak menatapnya.
Ia sudah berbalik dan berjalan pergi. Kututup pintu dan berjalan menyusulnya dari belakang. Tak ada percakapan sama sekali, sungguh Canggung berada didekatnya.
Hingga kami sampai di Cafe yang tak jauh dari hotel, ia menyuruhku duduk. Aku pun duduk dengan posisi berhadapan dengannya.
Ku lihat sudah tertata makanan untuk sarapan. Dua potong sandwich dan dua gelas susu vanilla.
Uh, sungguh itu bukan seleraku. Aku terbiasa sarapan dengan Nasi bukan roti. Tapi, mau bagaimana lagi. Sudah ada makanan pun aku begitu bersyukur.
"Makanlah" Ucapnya.
Kami Makan dengan keadaan hening. Sungguh rasanya aku ingin kabur dari tempat ini, mengapa suasana nya begitu mencengkram bagi tapi tidak baginya.
"Terimakasih banyak, pak!" Seru ku padanya ketika kami telah menyelesaikan sarapan.
"Panggil aku , Arya! aku tidak setua itu" Protes nya yang tak suka dengan panggilan yang kuberikan.
"eh! heehe I.. iya!" Jawabku sambil tersenyum Canggung.
"Sekali lagi terimakasih banyak, Arya" Lanjut ku.
Tiba-tiba ia tersenyum aneh sambil menatapku. Sedikit menyeramkan namun tak dapat menghilangkan ketampanannya yang tiada tara.
"Jaman sekarang tidak ada yang gratis , bukan?!!!" Tanya Arya dengan seringai diwajahnya.
Raut wajahku langsung berubah, apa Maksudnya ini!
"Maksud Mu?.. " Tanyaku heran.
"Menikahlah Dengan Ku!!!"
Deg...
Apa ini, apa maksud dari perkataan pria yang ada dihadapan ku ini. Menikah? tidak semudah itu aku mengiyakan tapi ada rasa bersalah jika aku menolak nya.
"Maksud,kamu? Apa Arya?" Tanyaku dengan suara terbata.
"Kamu hanya perlu menikah dan menjadi istri ku. Mudah bukan?!!" Ucapnya santai menanggapi pertanyaan ku.
Mudah. Aku lari dari sebuah pernikahan namun harus kembali masuk ke pernikahan. Ini sama saja lari dari sarang Harimau dan masuk ke sarang Buaya bukan?
Bagaimana ini. Apa yang harus kulakukan?
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments