3. Mencari Tahu

Satu bulan berlalu, Radit belum kembali seperti Radit yang penuh cinta dan hangat. Terlebih lagi setelah Alea memberikan tanda tangannya yang mengijinkan Radit meminjam uang di bank.

Alea hanya bisa bersabar dengan perubahan suaminya, hanya air mata yang menenemani Alea dikala sendiri dan kesepian. Sudah sangat sedikit waktu yang dimiliki Radit untuk mereka bekumpul berbagi cerita seperti dulu.

Akhir-akhir ini suami Alea itu sering keluar kota. Satu bulan ini saja sudah empat kali laki-laki itu pergi meninggalkannya sendiri, dua sampai tiga hari lamanya.

Saat kembali dari luar kotapun Radit bersikap biasa-biasa saja padanya, seolah laki-laki itu sudah tidak memiliki perasaan rindu pada Alea yang beberapa hari dia tinggalkan.

"Mas, malam ini jangan lupa." ucap Alea saat mengantar Radit yang akan ke kantor.

Alea mengingatkan Radit yang semalam berjanji malam ini mereka akan menghabiskan waktu bersama. Banyak cara yang Alea lakukan agar Radit kembali melihat dirinya seperti dulu. Alea bahkan membuang jauh rasa malunya, dia yang selalu menawarkan diri terlebih dulu untuk mengajak Radit berhubungan intim. Tapi selalu saja berakhir dengan kekecewaan.

"Tentu saja, aku tidak akan lupa. Persiapkan dirimu, Sayang." jawab Radit sambil menggoda Alea dengan mengedipkan satu matanya.

Alea hanya bisa menghela nafas panjang setelah menerima pesan dari Radit, dia melempar ponselnya kesembarang arah. Suaminya mengirim pesan tidak akan pulang malam ini, Radit akan lembur membantu karyawan mereka mengerjakan beberapa pesanan di percetakan.

Selalu saja Radit membatalkan janji nya untuk memadu kasih dengan Alea, dia bisa apa?

"Kamu hanya memberi aku waktu enam bulan membantu biaya rumah tangga kita dan ibu, Sayang. Jadi aku harus bekerja lebih keras lagi agar percetakan kita kembali seperti dulu."

Jawaban yang selalu Radit berikan sebagai alasan, saat Alea mengeluh Radit yang selalu lembur di percetakan meninggalkannya sendiri yang hanya bisa memeluk guling.

Empat bulan berlalu, cukup sudah bagi Alea memberi waktu pada Radit dengan sikap dingin suaminya yang selalu saja memberinya berbagai alasannya. Bahkan tidak jarang Radit sesekali membentaknya saat Alea menanyakan keberadaan Radit yang jarang pulang ke rumah.

Alea sadar jika rumah tangganya sekarang dalam keadaan tidak baik-baik saja. Bukan dia yang menginginkannya, tapi Radit yang semakin hari semakin tidak peduli dengan dirinya. Alea tidak bisa berdiam diri, dia harus mencari tahu ada masalah apa sebenarnya pada suaminya.

Pagi ini seperti biasa Alea pergi kekantor seakan tidak ada masalah dalam rumah tangganya. Sikapnya yang santai tidak terlihat seperti orang yang sedang memilik masalah. Hari ini Dia berusaha menegerjakan pekerjaannya sebaik dan secepat mungkin, Alea ingin memulai penyelidikannya siang ini.

"Mas Bro, tolong setorin kerjaan aku ke bos, ya." ucap Alea pada Lukman teman satu ruangannya.

"Kenapa nggak kamu kasih sendiri aja?" tanya Lukman.

"Aku ada keperluan penting di luar. Please Mas Bro, tolongin aku." pinta Alea sambil memohon.

"Kalau bos tanya?" tanya Lukma lagi.

"Bilang aja Lea mau ke proyek, aku juga pinjam mobil kantor. Ok" jawab Alea sambil menyatukan jari telunjuk dan ibu jarinya membetuk lingkaran.

"Ok deh." jawab Lukman.

"Mas Bro memang yang terbaik." puji Alea sambil memberikan senyum yang lebar pada teman satu ruangannya itu.

"Balik lagi bawa makanan" teriak Lukman pada Alea yang berlalu.

Tujuan pertama Alea adalah mendatangi usaha percetakan suaminya yang tidak pernah Alea kunjungi sejak berdiri hinga saat ini. Dia hanya mengetahui perkembangannya dari laporan Radit, selama ini suaminya selalu jujur dan terbuka tentang usahanya.

Tapi empat bulan terakhir ini, Alea tidak pernah lagi melihat Radit menghitung untung dan rugi usahanya dirumah. Membuat Alea kesulitan untuk mengetahui perkembanganya, sebatas mana kemajuan yang Radit lakukan pada usahanya, setelah suaminya itu meminjam uang di bank.

Masuk kedalam tempat usaha percetakan milik Radit, Alea mengitarkan bola matanya keseluruh ruangan depan tempat mereka menerima tamu. Di ruangan ini ada meja kasir dan juga dua buah meja untuk customer konsultasi tentang pesanan mereka.

"Ada yang bisa kami bantu, Mbak?" tanya salah satu pegawai percetakan itu.

"Iya saya mau cetak beberapa bener, kartu nama dan juga paper bag untuk usaha saya." jawab Alea.

"Mau berapa banyak, Mbak?" tanya karyawan itu lagi yang Alea yakin jika itu adalah Ale orang kepercayaan Radit yang sering menghubungi suaminya.

"Apa jumlah pesananya itu menentukan harga?" tanya Alea lagi.

"Benar Mbak, semakin banyak jumlah pesanan yang Mbak pesan maka akan semakin murah harganya."

Alea meminta beberapa contoh kartu nama dan paper bag yang akan dia pesan. Sambil melihat-lihat contoh yang di berikan Ale, Alea mulai beraksi.

"Mas pernah tidak ada yang pesan banyak terus tidak diambil?" tanya Alea yang mulai masuk ke penyelidikannya.

"Alhamdulillah belum pernah, Mbak. Selama saya ikut membantu disini, pelangan selalu mengambil semua pesanan mereka."

"Mas sudah lama kerja disini?" tanya Alea lagi ingin meyakinkan jika yang bicara denganya adalah Ale.

"Sejak usaha ini berdiri." jawab Ale. Alea tersenyum, seperti dugaannya laki-laki ini Ale yang selalu disebut namanya oleh Radit.

"Tidak pernah ada pelangan yang ingkar janji, berarti usahanya lancar ya, Mas." ucap Alea.

"Ya, seperti itulah Mbak." sahut Ale.

"Saya minta hitungan yang ukuran ini Mas. Untuk pertama saya pesan yang minimal dulu." ucap Alea.

Sambil menunggu Ale menghitung harga produk yang Alea pesan, Alea kembali bertanya-tanya untuk mencari tahu tentang Radit dan usahanya.

"Kalau boleh tahu siapa yang punya percetakan ini Mas?" tanya Alea lagi.

"Yang punya percetakan ini namanya mas Radit, dia sebenarnya pegawai, tapi dia mencoba buka usaha untuk penghasilan tambahan. Dan ternyata pendapatannya lebih besar dari gajinya."

"Hebat ya." seru Alea menanggapi jawaban Ale.

Banyak hal lain yang Alea tanyakan pada Ale, terkait dengan kemajuan percetakaan ini. Termasuk bertanya tentang dirinya sendiri.

"Yang punya usaha ini sudah menikah?" tanya Alea.

"Sayang sekali sudah Mbak, jadi Mbak nggak bisa daftar jadi calon istrinya, mas Radit." jawab Ale sambil bercanda.

Alea terkekeh mendengar candaan Ale. Untuk masalah ini Radit jujur tentang statusnya yang sudah menikah. Alea bisa tersenyum senang, tapi senyum itu segera hilang mengingat Radit yang sudah membohonginya tentang usaha percetakannya yang merugi. Bahkan dia dibebani Radit dengan biaya rumah tangga mereka dan biaya untuk ibunya. Bagaimana cara Alea menanyakan ini semua pada Radit?

Alea pamit pada Ale, setelah dia menerima daftar harga cetak kartu nama dan paper bag serta baner yang akan dia pesan. Dengan alasan akan dia bicarakan terlebih dulu dengan rekannya, Alea tidak bisa memesannya sekarang. Alea meminta nomor telepon orang kepercayaan Radit itu, dia megatakan akan menghubungi Ale lagi untuk mengklarifikasi pesanannya.

Bukan itu tujuan Alea meminta nomor telepon Ale, Alea yakin dia akan membutuhkan keterangan Ale lagi kedepanya.

Alea masuk kedalam mobil, dia tidak langsung menjalankan kendaraan kantor yang dia pinjam. Alea masih memikirkan apa yang Ale informasikan padaya dan mencari cara untuk bicara dengan Radit.

Usaha percetakan Radit tidak mengalami kerugian, itu yang Alea simpulkan. Lantas mengapa Radit harus mengambil pinjaman di bank? Untuk apa dan kemana perginya uang itu?

Alea berdebat dengan pikirannya sendiri. Di tengah kebingungannya dia melihat mobil yang biasa di gunakan Radit masuk kehalaman tempat usaha mereka, Radit parkir tepat diseberang kendaraan yang dikendarai Alea. Alea sengaja meminjam mobil kantor, tentu saja agar Radit tidak mengetahui keberadaannya seperti saat ini.

Mata Alea membola saat tahu Radit tidak hanya sendiri keluar dari kendaraannya. Ada seorang wanita yang turun bersama suaminya, Alea kenal wanita itu sebagai teman satu divisi dengan Radit.

"Hana" gumam Alea.

Tanpa malu wanita itu melingkarkan tanganya di lengan Radit. Hal yang tidak pantas dilakukan oleh dua rekan kerja, jika mereka tidak memiliki hubungan special.

"Jadi ini yang membuat kamu berubah, Mas. Ada dia yang kamu sembunyikan di belakangku." gumam Alea.

Dada Alea bergejolak menahan sesak, dia merasakan sakit dihatinya. Tidak, Alea tidak akan membuat keributan dengan melabrak Radit dan selingkuhannya. Alea akan bermain cantik membalas semua penghianatan yang Radit lakukan di dalam rumah tangga mereka.

"Aku akan buat kamu hancur dengan penghianatan ini, Mas!"

...💔💔💔...

...Setelah Suamiku Berselingkuh, Aku Menjadi Kaya...

Terpopuler

Comments

mince

mince

alea kamu pinter bisa buat contoh untuk menghadapi suami yg suka srlingkuh

2024-12-19

1

cinta

cinta

bagus ambil alih tu usaha percetakan hbs itu tendang tu laki main cantik👍👍👍

2025-01-23

0

Ambu.Zutexs

Ambu.Zutexs

aki suka pikiranmu alea,,, membalas dg cantik

2025-01-18

1

lihat semua
Episodes
1 1. Keluar Kota
2 2. Usaha Yang Bermasalah
3 3. Mencari Tahu
4 4. Menemui Deri
5 5. Menjadi Mata Mata
6 6. Mendapat Teguran
7 7. Tangisan Hati Alea
8 8. Memilih Pergi
9 9. Menemui Radit
10 10. Menangkap Basah
11 11. Pembalasa Alea Dimulai
12 12. Persiapan
13 13. Menemui Mama Radit
14 14. Melapor Pada Kepala
15 15. Dirumahkan
16 16. Gugatan Cerai
17 17. Diperkosa
18 18. Mengamankan Alea
19 19. Mediasi
20 20. Resmi Bercerai
21 21. Tidak Mudah Menjadi Janda
22 22. Pengakuan Bagas
23 23. Permintaan Oma
24 24. Menyetujui Permintaan Oma
25 25. Kejutan Berakhir Keributan
26 26. Mama Radit Sakit
27 27. Hari Yang Melelahkan
28 28. Pemimpin Baru
29 29. Terpuruk
30 30. Bukan Lagi Gadis Bodoh
31 31. Hana Berulah
32 32. Ungkapan Cinta Bagas
33 33. Menjadi Baik
34 34. Hari Penuh Kejutan
35 35. Aku Membenci Paman
36 36. Pertemuan Yang Mengharukan
37 37. Pesta Pernikahan
38 38. Siap
39 39. Pertemuan Tidak Sengaja
40 40. Cemburu
41 41. Kamu...
42 42. Kejutan
43 43. Tanggung Jawab
44 44. Itu Masalah Mereka Bukan Masalah Kita
45 45. Ibu Sambung
46 46. Mengunjungi Global Pratama
47 47. Mulai Bekerja
48 48. Tidak Takut
49 49. Sekretaris Halu
50 50. Jawaban Alea
51 51. Waspada
52 52. Nasi Sudah Menjadi Bubur
53 53. Mempermalukan
54 54. Ruangan Baru
55 55. Masih Hidup
56 56. Sumber Kebahagiaan
57 57. Bertemu Lagi
58 58. Kabar Bahagia
59 59. Lamaran
60 60. Permintaan Yang Aneh.
61 61. Kejutan Dari Bagas
62 62. Bantuan Alea dan Bagas
63 63. Penangkapan.
64 64. Di Rumah Ibu
65 65. Capung dan Singa
66 66. Menjelang Makan Malam
67 67. Makan Malam
68 68. Zio dan Paula
69 69. Rumah Sakit
70 70. Berhasil
71 71. Bukan Yang Istimewah
72 72. Rasa Sakit
73 73. Tulus
74 74. Luka Membawa Bahagia
75 75. Pernikahan
76 76. Bertemu Oma Sundari
77 77. Kesempatan
78 78. Biang Masalah.
79 79. Menjodohkan Ibu
80 80. Permintaan Maaf
81 81. Iya Aku Mau
82 82. Adzkiya Naila Taleetha
83 83. Anugrah Terindah
84 84. Semakin Dewasa
85 85. Ditemukan
86 86. Memaafkan
87 87. Kumpul Keluarga
88 88. Bahagia
Episodes

Updated 88 Episodes

1
1. Keluar Kota
2
2. Usaha Yang Bermasalah
3
3. Mencari Tahu
4
4. Menemui Deri
5
5. Menjadi Mata Mata
6
6. Mendapat Teguran
7
7. Tangisan Hati Alea
8
8. Memilih Pergi
9
9. Menemui Radit
10
10. Menangkap Basah
11
11. Pembalasa Alea Dimulai
12
12. Persiapan
13
13. Menemui Mama Radit
14
14. Melapor Pada Kepala
15
15. Dirumahkan
16
16. Gugatan Cerai
17
17. Diperkosa
18
18. Mengamankan Alea
19
19. Mediasi
20
20. Resmi Bercerai
21
21. Tidak Mudah Menjadi Janda
22
22. Pengakuan Bagas
23
23. Permintaan Oma
24
24. Menyetujui Permintaan Oma
25
25. Kejutan Berakhir Keributan
26
26. Mama Radit Sakit
27
27. Hari Yang Melelahkan
28
28. Pemimpin Baru
29
29. Terpuruk
30
30. Bukan Lagi Gadis Bodoh
31
31. Hana Berulah
32
32. Ungkapan Cinta Bagas
33
33. Menjadi Baik
34
34. Hari Penuh Kejutan
35
35. Aku Membenci Paman
36
36. Pertemuan Yang Mengharukan
37
37. Pesta Pernikahan
38
38. Siap
39
39. Pertemuan Tidak Sengaja
40
40. Cemburu
41
41. Kamu...
42
42. Kejutan
43
43. Tanggung Jawab
44
44. Itu Masalah Mereka Bukan Masalah Kita
45
45. Ibu Sambung
46
46. Mengunjungi Global Pratama
47
47. Mulai Bekerja
48
48. Tidak Takut
49
49. Sekretaris Halu
50
50. Jawaban Alea
51
51. Waspada
52
52. Nasi Sudah Menjadi Bubur
53
53. Mempermalukan
54
54. Ruangan Baru
55
55. Masih Hidup
56
56. Sumber Kebahagiaan
57
57. Bertemu Lagi
58
58. Kabar Bahagia
59
59. Lamaran
60
60. Permintaan Yang Aneh.
61
61. Kejutan Dari Bagas
62
62. Bantuan Alea dan Bagas
63
63. Penangkapan.
64
64. Di Rumah Ibu
65
65. Capung dan Singa
66
66. Menjelang Makan Malam
67
67. Makan Malam
68
68. Zio dan Paula
69
69. Rumah Sakit
70
70. Berhasil
71
71. Bukan Yang Istimewah
72
72. Rasa Sakit
73
73. Tulus
74
74. Luka Membawa Bahagia
75
75. Pernikahan
76
76. Bertemu Oma Sundari
77
77. Kesempatan
78
78. Biang Masalah.
79
79. Menjodohkan Ibu
80
80. Permintaan Maaf
81
81. Iya Aku Mau
82
82. Adzkiya Naila Taleetha
83
83. Anugrah Terindah
84
84. Semakin Dewasa
85
85. Ditemukan
86
86. Memaafkan
87
87. Kumpul Keluarga
88
88. Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!