4. Menemui Deri

Cukup lama Alea berusaha menenangkan dirinya di dalam mobil, sesekali matanya menangkap kemesraan Radit dan Hana yang sedang bicara dengan Ale di area penerima tamu. Karena suaminya itu memasang kaca transparan, sehingga akan terlihat jelas apa saja yang terjadi didalam sana.

Setelah merasa cukup baik, Alea melajukan kendaraannya meninggalkan percetakan milik Radit.

Langkah pertama yang Alea lakukan adalah menemui Deri, ketua tim divisi Radit itu sedikit banyaknya akan mengetahui kedekatan antara suaminya dan Hana. Itulah yang terlintas dalam pikirkan Alea.

"Halo Lea, ada apa?" tanya Deri begitu menerima panggilan telepon dari Alea.

"Bang Deri sedang banyak pekerjaan tidak?" tanya Alea.

"Ada, tapi tidak banyak. Ada apa?" jawab Deri sambil mengulangi pertanyaannya.

"Lea ada di cafe depan kantor Abang, bisa kita bertemu?" bukan menjawab tapi Alea kembali bertanya.

"Untuk Lea adik kesayangan Abang, tentu saja bisa. Abang akan kesana." jawab Deri.

Sambil menunggu kehadiran Deri, Alea mulai mencatat dan menyusun langkah-langkah yang akan dia lakukan selanjutnya. Pertama dia akan mengambil kembali semua miliknya yang digunakan Radit, Alea tidak rela Radit menggunakan miliknya untuk laki-laki itu nikmati bersama wanita lain.

Cukup sudah empat bulan terakhir ini Alea hidup dengan menghemat segala kebutuhnnya, makanpun Alea masak sendiri agar gajinya cukup untuk biaya hidup mereka dan ibu Radit.

Alea tidak pernah lagi kesalon untuk memanjakan diri, dia juga tidak pernah lagi membelanjakan uangnya untuk membeli pakaian baru. Bahkan setiap akhir bulan Alea rela berpanas-panasan dengan hanya menggunakan sepeda motor untuk menghemat biaya transfortasinya. Tapi apa yang dia dapatkan, pengorbananya hanyalah sia-sia. Radit tega melakukan semua ini, karena laki-laki itu mendua.

Ternyata kau mendua, tulis Alea di catatannya, diikuti dengan catatan poin-poin penting yang akan Alea lakukan untuk membalas rasa sakit yang Radit torehkan.

"Lea, kamu hanya sendiri?" tanya Deri setelah duduk di hadapan Alea sambil mengitarkan pandangannya keseluruh cafe.

"Abang kira kamu bersama Radit." lanjut Deri ucapannya.

"Lea hanya sendiri, maaf mengganggu waktu Abang." ucap Alea nenjawab sapaan Deri.

"Tidak apa-apa, kebetulan sekali Abang juga butuh asupan kafein." jawab Deri sambil terkekeh.

"Kamu sudah pesan sesuatu?" tanya Deri lagi. Alea menggeleng.

Deri memanggil pelayan cafe lalu memesan menu yang dia inginkan, tidak lupa juga dia memesan makanan dan minuman kesukaan Alea. Deri tahu sedikit tentang hal-hal kecil yang Alea suka dari Reina istrinya yang sering menceritakan saudaranya ini.

"Jadi ada gerangan apa yang membawa adik Abang ingin bertemu?" tanya Deri setelah pelayan cafe pergi.

Alea memberanikan diri untuk melihat Deri, ada perasaan tidak enak merepotkan suami saudaranya ini. Tapi mau bagaimana lagi, tidak ada yang bisa membatu Alea selain Deri.

"Lea mau minta tolong, Bang." ucap Alea.

"Meminta tolong apa?" tanya Deri lagi.

"Tentang mas Radit." jawab Alea.

"Apa yang bisa Abangmu ini bantu? Apa kalian bertengkar?" Alea menggelengkan kepala menjawab pertanyaan terakhir Deri.

"Lea hanya ingin tahu kegiatan mas Radit empat bulan terakhir ini." jawab Lea.

"Ada masalah?" Alea mengangguk menjawab pertanyaan Deri.

"Mas Radit berubah sejak pulang dari Malang." ucap Alea memberitahu Deri.

"Apa Bang Deri tahu sesuatu?" tanya Alea.

"Tahu tentang apa?" Deri balik bertanya.

Sebenarnya Deri tahu kemana arah pembicaraan Alea. Tentu saja Deri tidak menutup sebelah mata tentang gerak-gerik Radit akhir-akhir ini, yang sering menimbulkan kecurigaan dan banyak pertanyaan dikepala Deri. Selama ini Deri diam, tidak berani bertanya atau menengur Radit. Reina juga mengatakan Alea terlihat baik-baik saja, saat Deri menceritakan kecurigaannya tentang Radit pada istrinya. Deri mengira semua baik-baik saja, tapi dia salah, ternyata selama empat bulan terakhir ini Alea dalam dilema.

"Hubungan antara mas Radit dan Hana." jawab Alea yang langsung pada pokok permasalahannya.

"Kamu mencurigai kedekatan mereka, Lea?" tanya Deri. Kembali Alea mengangguk membenarkan.

"Abang tidak tahu sejauh mana hubungan mereka, tapi akhir-akhir ini Radit dan Hana memang sering keluar berdua. Ada proyek pekerjaan yang sedang mereka kerjakan berdua, tapi tidak harus dikerjakan diluar sebenarnya." Jelas Deri.

"Termasuk keluar kota?" tanya Alea.

"Setelah dari Malang, tidak ada tugas keluar kota." jawab Deri.

Dada Alea kembali bergemuruh, kini Alea tahu Radit berbohong padanya selama ini. Lalu kemana laki-laki itu pergi setiap ijin keluar kota? Bodohnya Alea percaya begitu saja.

"Radit sempat meminta cuti satu minggu. Katanya dia ingin menghabiskan waktu bersama kamu yang akhir-akhir ini jarang bersama" jelas Deri lagi.

Cuti satu minggu? Alea kembali terperangah mendengar penjelasan Deri. Alea ingat, Radit pernah keluar kota selama sepuluh hari kala itu. Kemana suaminya pergi? Dengan Hanakah? Kembali Alea merasakan sesak didadanya.

"Kamu baik-baik saja, Lea?" tanya Deri yang melihat wajah Alea memucat.

"Lea baik-baik saja, Bang." jawab Alea yang sudah pasti berbohong, karena saat ini dadanya bergemuruh menahan sesak dan amarah.

"Lea, apa kamu tahu Radit menyekolahkan SK kepegawaiannya?"

"Iya Bang. Mas Radit meminta ijin dan tandatangan Lea sebagai istri yang menyetujui."

"Jadi dia tidak bohong kalau butuh uang untuk ibunya." ucap Deri lagi.

"Untuk apa Bang?" tanya Alea untuk meyakinkan pendengarannya tidak salah.

"Uang yang Radit pinjam, dia katakan itu untuk ibunya dan kamu setuju."

"Mas Radit bilang seperti itu?" tanya Alea tidak percaya. Deri menggangguk membenarkan.

Jika uang itu untuk ibunya, mengapa Radit harus berbohong? Lalu untuk apa Alea masih harus membiayai ibu mertuanya? Banyak pertanyaan yang terlintas di kepalanya tanpa ada satupun yang terjawab.

Alea menarik nafas panjang dan menghembuskannya berlahan, dia membuka ponselnya dan menunjukkan beberapa foto Radit dan Hana pada Deri.

Deri tidak heran melihat foto yang di tunjukjan Alea, gestur tubuh Radit dan Hana memang sudah Deri curigai selama ini. Deri sering tidak sengaja melihat bagaimana akrabnya Radit dan Hana yang sedang berjalan beriringan, bahkan pernah keduanya tertangkap oleh mata Deri saling memadang yang menunjukkan pandangan bukan sebagai rekan sejawat.

"Dari mana kamu bisa mendapatkan foto-foto itu?" tanya Deri menyelidik.

"Foto-foto ini Lea ambil tadi saat melihat mereka di percetakan." jawab Alea.

"Bisa bantu Lea untuk mencari dan mengumpulkan bukti yang lain, Bang?" pinta Alea.

Deri menatap sedih pada Alea, dia mengenal Alea bukan hanya karena menikah dengan Radit. Deri bahkan lebih dulu mengenal Alea dari pada Radit. Tentu saja dia akan membantu saudara istrinya ini untuk mencari bukti-bukti perselingkuhan Radit dan Hana.

"Apa yang ingin kamu lakukan dengan bukti-bukti itu?" tanya Deri untuk memastikan Alea tidak membuat kesalahan.

"Untuk menguatkan perselingkuhan yang mas Radit lakukan saat nanti di persidangan, Bang." jawab Alea dengan matap.

"Kamu akan bercerai? Apa tidak sebaiknya kamu bicara dan tanyakan baik-baik pada Radit."

Alea menggeleng, dia tidak setuju dengan saran yang diberikan Deri. Baginya tidak ada kata maaf untuk seorang penghianat, yang ada adalah kehancuran bagi mereka. Kini Alea dikuasai dendam karena luka yang tak berdarah, luka yang menghancurkan semua mimpi-mimpi Alea.

"Untuk apa mempertahankan rumah tangga yang ada penghianat didalamnya." jawab Alea.

Deri berusaha mengerti apa yang Alea rasakan. Tidak mudah menerima Radit kembali dengan luka yang di torehkan laki-laki itu.

"Abang dan Reina akan mendukung apapun yang kamu putuskan, Lea. Kami yakin kamu tahu yang terbaik untuk dirimu sendiri." ucap Deri memberi dukungannya pada Alea.

"Terima kasih, Bang. Lea pasti akan banyak merepotkan Abang dan mbak Reina kedepanya."

"Kita saudara, saat ini kami adalah saudara terdekatmu, Lea. Kami akan selalu ada untukmu."

Mata Alea berkaca-kaca mendengar ucapan Deri. Suami Reina itu benar, saudaranya saat ini adalah mereka berdua. Sejak ayahnya meninggal, tidak ada lagi saudara yang dekat dengannya. Hanya Reina yang selalu ada untuknya sejak dulu.

"Menangis saja kalau kamu ingin menangis." ucap Deri sambil menepuk bahu Alea.

"Lea"

Reina mendapat pesan dari suaminya untuk datang kekantor Deri, laki-laki itu meberitahu tentang Alea yang ada di cafe seberang kantor dan ingin bertemu dengannya. Deri tahu, dia membutuhkan kehadiran Reina istrinya.

"Mbak Rei." panggil Alea yang langsung masuk kedalam pelukan Reina.

Reina mengeratkan pelukannya pada Alea, membiarkan saudaranya ini menagis mengeluarkan semua sesak yang ada didadanya. Reina dan Deri sudah menduga jika kedatangan Alea menemui Deri untuk bertanya tentang Radit.

"Apa salahku padanya, Mbak?" tanya Alea sambil terisak.

"Kamu tidak salah apa-apa, Lea. Hati Radit sedang dibutakan oleh nafsunya." jawab Reina.

...💔💔💔...

...Setelah Suamiku Berselingkuh, Aku Menjadi Kaya...

Terpopuler

Comments

Ila Lee

Ila Lee

lelaki yg kaki perempuan berjudi penipu kalau di Malaysia panggil curang jgn di di beri kesempatan bercerai lebih baik

2024-12-18

0

Nimas Bin Udin

Nimas Bin Udin

udah lempar aja ke laut jauh jauuh laki laki seperti itu jangan d kasih hati kasih sambal level 100 klo perlu 😁

2024-11-20

0

Rusmini Rusmini

Rusmini Rusmini

bener Lea kumoulkan banyak bukti perselingkuhan Radit

2024-11-05

0

lihat semua
Episodes
1 1. Keluar Kota
2 2. Usaha Yang Bermasalah
3 3. Mencari Tahu
4 4. Menemui Deri
5 5. Menjadi Mata Mata
6 6. Mendapat Teguran
7 7. Tangisan Hati Alea
8 8. Memilih Pergi
9 9. Menemui Radit
10 10. Menangkap Basah
11 11. Pembalasa Alea Dimulai
12 12. Persiapan
13 13. Menemui Mama Radit
14 14. Melapor Pada Kepala
15 15. Dirumahkan
16 16. Gugatan Cerai
17 17. Diperkosa
18 18. Mengamankan Alea
19 19. Mediasi
20 20. Resmi Bercerai
21 21. Tidak Mudah Menjadi Janda
22 22. Pengakuan Bagas
23 23. Permintaan Oma
24 24. Menyetujui Permintaan Oma
25 25. Kejutan Berakhir Keributan
26 26. Mama Radit Sakit
27 27. Hari Yang Melelahkan
28 28. Pemimpin Baru
29 29. Terpuruk
30 30. Bukan Lagi Gadis Bodoh
31 31. Hana Berulah
32 32. Ungkapan Cinta Bagas
33 33. Menjadi Baik
34 34. Hari Penuh Kejutan
35 35. Aku Membenci Paman
36 36. Pertemuan Yang Mengharukan
37 37. Pesta Pernikahan
38 38. Siap
39 39. Pertemuan Tidak Sengaja
40 40. Cemburu
41 41. Kamu...
42 42. Kejutan
43 43. Tanggung Jawab
44 44. Itu Masalah Mereka Bukan Masalah Kita
45 45. Ibu Sambung
46 46. Mengunjungi Global Pratama
47 47. Mulai Bekerja
48 48. Tidak Takut
49 49. Sekretaris Halu
50 50. Jawaban Alea
51 51. Waspada
52 52. Nasi Sudah Menjadi Bubur
53 53. Mempermalukan
54 54. Ruangan Baru
55 55. Masih Hidup
56 56. Sumber Kebahagiaan
57 57. Bertemu Lagi
58 58. Kabar Bahagia
59 59. Lamaran
60 60. Permintaan Yang Aneh.
61 61. Kejutan Dari Bagas
62 62. Bantuan Alea dan Bagas
63 63. Penangkapan.
64 64. Di Rumah Ibu
65 65. Capung dan Singa
66 66. Menjelang Makan Malam
67 67. Makan Malam
68 68. Zio dan Paula
69 69. Rumah Sakit
70 70. Berhasil
71 71. Bukan Yang Istimewah
72 72. Rasa Sakit
73 73. Tulus
74 74. Luka Membawa Bahagia
75 75. Pernikahan
76 76. Bertemu Oma Sundari
77 77. Kesempatan
78 78. Biang Masalah.
79 79. Menjodohkan Ibu
80 80. Permintaan Maaf
81 81. Iya Aku Mau
82 82. Adzkiya Naila Taleetha
83 83. Anugrah Terindah
84 84. Semakin Dewasa
85 85. Ditemukan
86 86. Memaafkan
87 87. Kumpul Keluarga
88 88. Bahagia
Episodes

Updated 88 Episodes

1
1. Keluar Kota
2
2. Usaha Yang Bermasalah
3
3. Mencari Tahu
4
4. Menemui Deri
5
5. Menjadi Mata Mata
6
6. Mendapat Teguran
7
7. Tangisan Hati Alea
8
8. Memilih Pergi
9
9. Menemui Radit
10
10. Menangkap Basah
11
11. Pembalasa Alea Dimulai
12
12. Persiapan
13
13. Menemui Mama Radit
14
14. Melapor Pada Kepala
15
15. Dirumahkan
16
16. Gugatan Cerai
17
17. Diperkosa
18
18. Mengamankan Alea
19
19. Mediasi
20
20. Resmi Bercerai
21
21. Tidak Mudah Menjadi Janda
22
22. Pengakuan Bagas
23
23. Permintaan Oma
24
24. Menyetujui Permintaan Oma
25
25. Kejutan Berakhir Keributan
26
26. Mama Radit Sakit
27
27. Hari Yang Melelahkan
28
28. Pemimpin Baru
29
29. Terpuruk
30
30. Bukan Lagi Gadis Bodoh
31
31. Hana Berulah
32
32. Ungkapan Cinta Bagas
33
33. Menjadi Baik
34
34. Hari Penuh Kejutan
35
35. Aku Membenci Paman
36
36. Pertemuan Yang Mengharukan
37
37. Pesta Pernikahan
38
38. Siap
39
39. Pertemuan Tidak Sengaja
40
40. Cemburu
41
41. Kamu...
42
42. Kejutan
43
43. Tanggung Jawab
44
44. Itu Masalah Mereka Bukan Masalah Kita
45
45. Ibu Sambung
46
46. Mengunjungi Global Pratama
47
47. Mulai Bekerja
48
48. Tidak Takut
49
49. Sekretaris Halu
50
50. Jawaban Alea
51
51. Waspada
52
52. Nasi Sudah Menjadi Bubur
53
53. Mempermalukan
54
54. Ruangan Baru
55
55. Masih Hidup
56
56. Sumber Kebahagiaan
57
57. Bertemu Lagi
58
58. Kabar Bahagia
59
59. Lamaran
60
60. Permintaan Yang Aneh.
61
61. Kejutan Dari Bagas
62
62. Bantuan Alea dan Bagas
63
63. Penangkapan.
64
64. Di Rumah Ibu
65
65. Capung dan Singa
66
66. Menjelang Makan Malam
67
67. Makan Malam
68
68. Zio dan Paula
69
69. Rumah Sakit
70
70. Berhasil
71
71. Bukan Yang Istimewah
72
72. Rasa Sakit
73
73. Tulus
74
74. Luka Membawa Bahagia
75
75. Pernikahan
76
76. Bertemu Oma Sundari
77
77. Kesempatan
78
78. Biang Masalah.
79
79. Menjodohkan Ibu
80
80. Permintaan Maaf
81
81. Iya Aku Mau
82
82. Adzkiya Naila Taleetha
83
83. Anugrah Terindah
84
84. Semakin Dewasa
85
85. Ditemukan
86
86. Memaafkan
87
87. Kumpul Keluarga
88
88. Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!