5. Menjadi Mata Mata

"Lakukanlah... semaumu, sampai kau lelah menyakitiku... sebisaku... tak kan mengusikmu, ku akan... mencoba... mengerti dirimu." Alea bergumam, mengikuti lirik lagu yang sedang dia dengarkan. Lirik lagu yang bagi Alea bisa mewakili apa yang sedang terjadi pada dirinya.

Ya, untuk saat ini Alea membiarkan Radit melakukan apapun yang ingin laki-laki itu lakukan. Biar saja untuk saat ini, Alea menahan sakit dengan segala kelakuan Radit. Sampai pada waktunya tiba, Alea akan membalas semua luka yang Radit tusukkan dihatinya.

Sambil mengendarai mobil milik Lukman yang dia pinjam, khusus untuk hari ini. Alea akan memulai rencananya menjadi mata-mata, untuk tahu dan mendapatkan banyak bukti perselingkuhan suaminya.

Lengkap dengan alat dan pakaian penyamarannya, Alea melajukan kendaraan Lukman ke kantor pemerintahan tempat Radit bekerja.

"Setiap waktu istirahat dan makan siang, biasanya Radit dan Hana pergi keluar kantor." ucap Deri.

Berdasarkan informasi yang Deri berikan, Alea berniat akan mengikuti dan mengintai kemana suaminya pergi. Dan disinilah sekarang Alea berada, disebuah restoran yang terbilang cukup mewah untuk seorang karyawan biasa seperti Radit dan Hana.

Dengan merubah penampilannya, Alea memberanikan diri duduk tidak jauh dari Radit dan Hana berada. Radit tidak bisa mengenali istrinya, tentu saja karena Alea mengenakan pakaian yang longar dan berhijab, tidak lupa Alea juga mengenakan cadar. Satu-satunya penyamaran yang menurut Alea sangat sempurna. Mungkin kelak, bisa saja dia memang akan mengenakan pakaian seperti sekarang.

"Inikah yang membuatmu selalu ingkar dengan janjimu sendiri?" tanya Alea didalam hati, melihat kemesraan Radit dan Hana.

Kemarin malam, tidak seperti biasanya Radit ada di rumah. Jika kemarin-kemarin Alea akan merasa senang dengan keberadaan Radit didekatnya, tapi tidak lagi untuk sekarang ini. Sayangnya dia masih harus bersandiwara, seolah-olah tidak tahu apa-apa tentang Radit yang mendua.

"Sayang, malam ini aku menginginkan kamu" ucap Radit sambil memeluk Alea dari belakang yang sedang membersihkan meja selepas mereka makan malam.

"Aku tunggu dikamar." bisik Radit lagi sambil memberi kecupan dipipi Alea.

Kecupan yang terasa hambar bagi Alea, jika dulu dia akan tersipu dan merona dengan kecupan yang Radit berikan, tapi tidak lagi untuk saat ini. Semua hilang, rasa itu telah pergi dan berganti rasa pilu yang menusuk hati Alea.

Alea tersenyum sambil menertawakan dirinya sendiri. Lihatlah apa yang terjadi, laki-laki itu bahkan terlelap lebih dulu dari padanya. Untuk kesekian kalinya, Radit mengingkari janji yang dia buat sendiri tanpa Alea memintanya.

Radit yang telelap lebih awal membuat Alea dengan mudah mengungsikan dirinya ke kamar tidur tamu, Alea tidak ingin lagi tidur di tempat yang sama dengan Radit. Walau dia sempat mengiyakan ajakan Radit untuk memadu kasih, itu hanyalah sebagai pelengkap sempurnanya sandiwara yang sedang Alea perankan.

Kepercayaan yang pernah Alea berikan pada sosok Radit hilang sudah, sejak dia tahu laki-laki itu membohongi dan menduakannya. Segala yang Radit katakan hanyalah dusta belaka, semata-mata untuk menyenangkan hatinya saja, tanpa bisa laki-laki itu menepatinya lagi.

Tak ada yang bisa Alea bangakan lagi dengan pernikahannya. Miris dan sakit yang kini Alea rasakan, saat dia melihat dirinya berbanding tebalik dengan Radit. Seperti saat ini, Radit memanjakan Hana dengan makan di tempat mahal seperti ini, sementara selama empat bulan ini, Alea harus berpikir keras bagaimana gaji yang dia dapatkan cukup untuk hidup mereka dan ibu Radit yang seharusnya menjadi tanggung jawab laki-laki itu.

"Kamu sudah menjadi anak durhaka dan suami yang zalim demi wanita itu, Mas." gumam Alea begitu menyadari kemana perginya uang yang Radit miliki.

Alea kembali kekantor setelah mengikuti Radit dan Hana yang juga kembali kekantor mereka. Alea menyerahkan tugas pengintaian selanjutnya pada Deri, yang berada satu ruangan bersama keduanya saat di kantor.

"Bang, mereka kembali ke kantor. Sekarang tugas Abang jadi mata-mata" ucap Alea melalui sambungan teleponnya dengan Deri.

Deri terkekeh diseberang sana, mendengar ucapan Alea. "Jadi apa yang kamu dapatkan hari ini?" tanya Deri.

"Tidak banyak, Bang. Mereka hanya makan siang diluar." jawab Alea.

"Tidak perlu terburu-buru, masih ada waktu untuk mengumpulkan bukti." balas Deri untuk memberi semangat pada Alea.

Satu minggu berlalu, sudah banyak bukti yang Alea kumpulkan. Baik itu dia dapatkan sendiri dengan menjadi mata-mata maupun dari Deri yang juga banyak membantunya.

Satu minggu ini juga Alea mulai mencoba tidak peduli dengan Radit saat laki-laki itu ada di rumah. Terlebih di hari ke tiga pengintaiannya, Alea melihat dengan mata kepalanya sendiri. Bagaimana Radit yang begitu menikmati tautannya bersama Hana didepan pintu apartemen, dimana selingkuhan suaminya itu tinggal. Hingga keduanya masuk kedalam apartemen tanpa melepas tautan mereka.

Alea menarik nafas panjang begitu dia kembali melihat rekaman video kejadian itu. Sudah dapat dia bayangkan apa yang terjadi selanjutnya didalam apartemen itu.

"Jadi sudah cukupkah bukti-bukti yang kamu miliki?" Reina yang bertanya. Alea menggelengkan kepala.

"Apa lagi, Lea?" tanya Reina mengingat semua hal ini tentu saja melukai Alea.

"Aku ingin merekam saat mereka bercinta."

"Jangan gila, Alea" tegur Reina begitu mendengar jawaban Alea.

Melihat video Radit berciuman dengan Hana saja membuat Reina merasa sakit hati, apa lagi dengan Alea sebagai istri laki-laki itu. Reina tidak bisa membayangkan bagaimana lukanya Alea jika melihat Radit bercinta dengan wanita lain di hadapannya.

"Lea saudaramu ini memang sudah gila, Mbak Rei." ucap Alea sambil terkekeh lalu meneteskan airmata.

Alea gila karena Radit, satu minggu menjadi mata-mata membuat Alea sering menertawakan dirinya yang bodoh, yang kemudian dia tangisi.

Berat bagi Alea bertahan dengan keadaan, jika dia bisa memilih, saat itu juga dia akan mendatangi Radit dan Hana. Menapar Radit dan menjambak rambut Hana. Tapi Alea tidak ingin melakukan kesalahan, dia harus menunggu hingga waktunya tiba. Biarlah dia bertahan dan terluka, yang akhirnya dia akan keluar menjadi pemenangnya. Tak selamanya selingkuh itu indah, Alea yakin itu.

"Lea." panggil Reina sambil memeluk saudaranya ini agar tenang.

Mereka sedang berada di kantin kantor untuk makan siang yang bisa dikatakan terlambat. Reina tidak ingin kesedihan Alea dilihat rekan mereka meskipun kantin ini sudah tidak banyak lagi pengunjungnya.

Bukan sekali dua kali Reina melihat Alea meneteskan air mata, terlebih lagi saat Alea membagi hasil dari dia menjadi mata-mata padanya dan juga pada Deri. Cukup saudaranya ini bersedih, Reina ingin Alea kembali menjadi Alea yang seperti dulu. Ceria dan optimis dalam menjalani kehidupan.

Tanpa Alea dan Reina tahu jika sejak tadi Bagas mengawasi mereka berdua.

"Sayang, besok aku keluar kota." pamit Radit tanpa merasa bersalah selalu membohongi Alea.

Alea hanya tersenyum tipis menaggapi berita yang Radit sampaikan.

"Hei..." panggil Radit saat Alea seperti tidak menaggapi ucapannya.

Biasanya Alea akan merengek memeluk dan mencium Radit untuk mengajaknya bercinta, tapi kali ini Alea langsung mengambil koper dan mempersiapkan pakaian yang akan Radit bawa. Radit tidak tahu saja jika Alea sangat senang laki-laki itu pergi jauh darinya saat ini. Alea muak melihat wajah Radit, yang tidak merasa bersalah sama sekali pada dirinya.

"Mau berapa hari, Mas?" tanya Alea.

"Tidak perlu koper, aku hanya satu hari." jawab Radit.

Aleapun kembali menyimpan koper yang tadi dia ambil, lalu berlalu dari hadapan Radit. Belum sempat Alea melangkah, Radit menariknya hingga jatuh diatas pangkuan Radit.

Entah mengapa, melihat Alea yang dingin membuat Radit menginginkan istrinya itu. Radit mendekatkan wajahnya hendak memcium Alea, tapi wanita yang berstatus istrinya itu menghindar.

"Sayang, kita sudah lama tidak melakukannya. Malam ini aku akan membayar semua janji-janjiku." ucap Radit.

"Maaf, aku sedang halangan, Mas." tolak Alea, lalu bangkit dari pangkuan Radit. Sebelum laki-laki itu menyadari jika dia tidak menggunakan pembalut.

Radit menatap heran dengan kepergian Alea dari hadapannya. Tanpa dia tahu, Alea yang masuk kekamar mandi mengeluarkan sesak didanya dengan menangis dibawah kucuran air shower.

...💔💔💔...

...Setelah Suamiku Berselingkuh, Aku Menjadi Kaya...

Terpopuler

Comments

Ila Lee

Ila Lee

sakit dikhianati orang yg kita cinta luka tapi tak berdarah

2024-12-18

0

Nimas Bin Udin

Nimas Bin Udin

kasian c lea. siapa pun pasti sakit hatilah klo d duakan.

2024-11-20

0

Rusmini Rusmini

Rusmini Rusmini

Menggadaikan SK aja belagu Dit Radit /Smug/

2024-11-05

0

lihat semua
Episodes
1 1. Keluar Kota
2 2. Usaha Yang Bermasalah
3 3. Mencari Tahu
4 4. Menemui Deri
5 5. Menjadi Mata Mata
6 6. Mendapat Teguran
7 7. Tangisan Hati Alea
8 8. Memilih Pergi
9 9. Menemui Radit
10 10. Menangkap Basah
11 11. Pembalasa Alea Dimulai
12 12. Persiapan
13 13. Menemui Mama Radit
14 14. Melapor Pada Kepala
15 15. Dirumahkan
16 16. Gugatan Cerai
17 17. Diperkosa
18 18. Mengamankan Alea
19 19. Mediasi
20 20. Resmi Bercerai
21 21. Tidak Mudah Menjadi Janda
22 22. Pengakuan Bagas
23 23. Permintaan Oma
24 24. Menyetujui Permintaan Oma
25 25. Kejutan Berakhir Keributan
26 26. Mama Radit Sakit
27 27. Hari Yang Melelahkan
28 28. Pemimpin Baru
29 29. Terpuruk
30 30. Bukan Lagi Gadis Bodoh
31 31. Hana Berulah
32 32. Ungkapan Cinta Bagas
33 33. Menjadi Baik
34 34. Hari Penuh Kejutan
35 35. Aku Membenci Paman
36 36. Pertemuan Yang Mengharukan
37 37. Pesta Pernikahan
38 38. Siap
39 39. Pertemuan Tidak Sengaja
40 40. Cemburu
41 41. Kamu...
42 42. Kejutan
43 43. Tanggung Jawab
44 44. Itu Masalah Mereka Bukan Masalah Kita
45 45. Ibu Sambung
46 46. Mengunjungi Global Pratama
47 47. Mulai Bekerja
48 48. Tidak Takut
49 49. Sekretaris Halu
50 50. Jawaban Alea
51 51. Waspada
52 52. Nasi Sudah Menjadi Bubur
53 53. Mempermalukan
54 54. Ruangan Baru
55 55. Masih Hidup
56 56. Sumber Kebahagiaan
57 57. Bertemu Lagi
58 58. Kabar Bahagia
59 59. Lamaran
60 60. Permintaan Yang Aneh.
61 61. Kejutan Dari Bagas
62 62. Bantuan Alea dan Bagas
63 63. Penangkapan.
64 64. Di Rumah Ibu
65 65. Capung dan Singa
66 66. Menjelang Makan Malam
67 67. Makan Malam
68 68. Zio dan Paula
69 69. Rumah Sakit
70 70. Berhasil
71 71. Bukan Yang Istimewah
72 72. Rasa Sakit
73 73. Tulus
74 74. Luka Membawa Bahagia
75 75. Pernikahan
76 76. Bertemu Oma Sundari
77 77. Kesempatan
78 78. Biang Masalah.
79 79. Menjodohkan Ibu
80 80. Permintaan Maaf
81 81. Iya Aku Mau
82 82. Adzkiya Naila Taleetha
83 83. Anugrah Terindah
84 84. Semakin Dewasa
85 85. Ditemukan
86 86. Memaafkan
87 87. Kumpul Keluarga
88 88. Bahagia
Episodes

Updated 88 Episodes

1
1. Keluar Kota
2
2. Usaha Yang Bermasalah
3
3. Mencari Tahu
4
4. Menemui Deri
5
5. Menjadi Mata Mata
6
6. Mendapat Teguran
7
7. Tangisan Hati Alea
8
8. Memilih Pergi
9
9. Menemui Radit
10
10. Menangkap Basah
11
11. Pembalasa Alea Dimulai
12
12. Persiapan
13
13. Menemui Mama Radit
14
14. Melapor Pada Kepala
15
15. Dirumahkan
16
16. Gugatan Cerai
17
17. Diperkosa
18
18. Mengamankan Alea
19
19. Mediasi
20
20. Resmi Bercerai
21
21. Tidak Mudah Menjadi Janda
22
22. Pengakuan Bagas
23
23. Permintaan Oma
24
24. Menyetujui Permintaan Oma
25
25. Kejutan Berakhir Keributan
26
26. Mama Radit Sakit
27
27. Hari Yang Melelahkan
28
28. Pemimpin Baru
29
29. Terpuruk
30
30. Bukan Lagi Gadis Bodoh
31
31. Hana Berulah
32
32. Ungkapan Cinta Bagas
33
33. Menjadi Baik
34
34. Hari Penuh Kejutan
35
35. Aku Membenci Paman
36
36. Pertemuan Yang Mengharukan
37
37. Pesta Pernikahan
38
38. Siap
39
39. Pertemuan Tidak Sengaja
40
40. Cemburu
41
41. Kamu...
42
42. Kejutan
43
43. Tanggung Jawab
44
44. Itu Masalah Mereka Bukan Masalah Kita
45
45. Ibu Sambung
46
46. Mengunjungi Global Pratama
47
47. Mulai Bekerja
48
48. Tidak Takut
49
49. Sekretaris Halu
50
50. Jawaban Alea
51
51. Waspada
52
52. Nasi Sudah Menjadi Bubur
53
53. Mempermalukan
54
54. Ruangan Baru
55
55. Masih Hidup
56
56. Sumber Kebahagiaan
57
57. Bertemu Lagi
58
58. Kabar Bahagia
59
59. Lamaran
60
60. Permintaan Yang Aneh.
61
61. Kejutan Dari Bagas
62
62. Bantuan Alea dan Bagas
63
63. Penangkapan.
64
64. Di Rumah Ibu
65
65. Capung dan Singa
66
66. Menjelang Makan Malam
67
67. Makan Malam
68
68. Zio dan Paula
69
69. Rumah Sakit
70
70. Berhasil
71
71. Bukan Yang Istimewah
72
72. Rasa Sakit
73
73. Tulus
74
74. Luka Membawa Bahagia
75
75. Pernikahan
76
76. Bertemu Oma Sundari
77
77. Kesempatan
78
78. Biang Masalah.
79
79. Menjodohkan Ibu
80
80. Permintaan Maaf
81
81. Iya Aku Mau
82
82. Adzkiya Naila Taleetha
83
83. Anugrah Terindah
84
84. Semakin Dewasa
85
85. Ditemukan
86
86. Memaafkan
87
87. Kumpul Keluarga
88
88. Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!