Keesokan paginya, Andre mengadakan kegiatan seperti biasa. Para Dokter magang dan Dokter senior di terjunkan langsung ke desa-desa terpencil untuk jadi relawan, banyak dokter yang berantusias dengan program baru yang di cetuskan Andre ini.
Berada di lorong-lorong rumah sakit Andre yang masih mendata-data dan sibuk mengecek setiap pasien dan kegiatan para dokter lainnya. Cukup padat jadwal Andre, ya walau biasanya juga Andre selalu padat jadwal.
"Try, tolong nanti kamu siapkan mobil untuk mengangkut barang-barang dan obat-obatan, nanti saya yang akan mencarikan suplai kebutuhan lainnya. Soal dokter- dokter yang siap jadi relawan gimana?" ucap Andre seraya di sela-sela pendataannya.
"Dre bisa tidak kamu kalau tanya itu satu-satu, aku mau jawab yang mana dulu ini?" ucap try yang kebinggungan, dengan pertanyaan bertubi-tubi dari Andre.
"Sebisanya kamu, yang mana saja boleh. Asal aku dapat jawabannya, itu yang lebih penting" ucap Andre yang matanya fokus ke papan daftar di dinding mading.
"Soal dokter relawan yang akan terjun langsung semua sudah siap berangkat, dan aku juga sudah siapkan mereka itu jauh-jauh hari sebelumnya, soal mobil. Belum aku siapkan, dan binggung ada mobil tapi tidak ada supirnya" jawab try yang langsung to the point.
"Begitu yah, yaudah soal supir itu urusan gampang, lalu berencana berapa mobil yang akan digunakan?" tanya Andre, karena di rumah sakit tidak ada mobil pengangkut barang, adanya ambulan, mobil jenazah dan mobil siaga.
"Mungkin sekitar 3 sampai 4 mobil Dre karena bawaan barang juga cukup banyak, dan dokter mungkin cukup 1 bus juga saja" ucap try yang memikirkan seklah memperkirakan bawaan.
"Okelah, jika begitu. Aku kan suruh Aoda mencari anak buahnya yang mau menjadi seorang supir, sekalian jadi bodyguard mereka kan saat ada di sana" ucap Andre yang memikirkan jauh soal semuanya.
"Ide yang bagus, aku setuju jika begitu" ucap try yang langsung menyukai tindakan Andre.
"Yasudah. Tidak ada lagi kan? jika begitu sampai di sini saja obralan kita, karena kita harus bekerja lebih cepat agar semua yah lebih cepat di tangani, jika terlambat maka kita akan kehilangan imej sebagai tenaga medis yang profesional" ucap Andre yang membuat try juga langsung semangat.
"Baiklah, jika begitu. Kita harus berangkat sekarang" ucap try yang sudah siap.
"Try sebaik kamu tetap di sini, biar aku yang terjun langsung. Karena biar resmi, lagian mereka juga akan menginap di sana selama seminggu dan berganti tempat kembali setelah seminggu itu" ucap Andre yang mengingatkan.
"Dasar plin-plan, tadi di suruh kerja cepat. Aku sudah semangat malah di suruh tunggu di sini" ucap try yang protes.
"Bukan gitu try, tapi gini. Nanti akan ada stok obat yang tidak ada di sini, dan alat medis tambahan yang akan datang, nanti kamu yang handle soal itu" penjelasan Andre.
"Yaudah! Terserah kamu saja gimana enaknya, aku akan ikuti aba-aba saja dari mu" ucap try yang langsung menurut saja.
"Oke terimakasih. Atas kerja kerasmu selama ini, Try terimakasih kamu mau berkerja sama" ucap Andre yang menepuk pundak try karena bangga.
Semua sudah siap tinggal berangkat saja ke lokasi, saat beberapa mobil sudah sampai di halaman dengan beberapa supir yang siap mengantar mereka.
Beberapa jam kemudian, setelah perjalanan yang cukup panjang hingga menyita banyak waktu mereka di jalan. Andre sama sekali tidak ingat jika dia punya janji dengan papahnya, karena terlalu sibuk hingga tidak ingat.
Seperti ada yang kelupaan tapi apa ya? kok aku gak ingat ya, hmmm- Apakah benda? Sepertinya bukan barang tapi. Sepertinya aku meninggalkan seseorang di rumah sakit.
Suara hati Andre yang berkata-kata karena kepikiran seperti ada yang ketinggalan, padahal yang dia lupa adalah janjinya dengan papahnya.
Berada di mobil bus, Andre dan para dokter yang lainnya, baru saja sampai di lokasi tempat yang di tuju, semua dokter sedang sibuk dengan masing-masing tugas mereka, tanpa terkecuali.
Tiba-tiba saja hp Andre berdering, panggilan itu tertera nama Papah. Langsung saja di angkat oleh Andre, karena ia lupa jika punya janji dengan papahnya.
"Andre,... Kamu berada dimana nak?... Tadi papah ke rumah sakit... Jadi kamu sekarang masih sibuk di lapangan nak?... Bagaimana jika kita ketemuan saja, enaknya dimana?... Dimana enak Dre, papah tidak tahu tempat... Baiklah papah akan kesana... Iya, nak"
"Hallo pah,... Iya... Di lapangan, desa Pelayaran... Astaghfirullahalazim, maafkan Andre Pah. Andre lupa jika punya janji dengan papah... Iya, Pah. Andre baru saja sampai di lapangan nih!... Iya, Pah jadi gimana?... Hmm- biar Andre saja yang menemui papah... Begitu pah, kita ketemu di pantai Huaju aja pah... Iya Pah kita ketemu di sana ya"
Panggilan itu langsung terputus, Andre buru-buru menyelesaikan segala urusannya, dan melakukan tugasnya sebagai atasan untuk menitipkan 10 tenaga kerjanya atau para dokter itu untuk melakukan magang dan belajar di desa tersebut.
Tak lama Andre membuka acara, dan langsung menitipkan para karyawan yang dalam proses mereka magang. Lalu tidak bisa di hindari lagi soal pertemuan mereka pun di pantai yang di tuju, Andre yang baru sampai di tempat melihat papahnya berdiri di sana dengan tegap.
"Pah. Maaf, Andre terlambat" ujar andre yang baru datang.
"Tidak apa. Kamu sudah siap?" Arafif langsung menoleh, dan melihat Andre sudah acak adul pakaian selalu tapi sekarang banyak lipatan-lipatan.
"Siap apa pah?" Andre malah kebinggungan dengan ajakan papah itu.
"Tinggalkan saja mobil mu di sini, nanti biar Suryaman yang bawa mobilmu, kamu naik mobil papah saja" ucap arafif.
"Hmm- Andre gak bawa mobil Pah, tadi kesini naik taksi" jawab Andre.
"Ouh, begitu. Yasudah, kita berangkat sekarang" ucap arafif yang berjalan menuju mobilnya.
"Iya Pah," di ikuti oleh Andre yang ada di belakangnya.
Andre dan Arafif masuk mobil, setelah keluar dari lokasi pantai di jalanan itu terlihat sepi tak sekorpun kendaraan yang lewat. Lalu tiba-tiba saja muncul lah dengan tiba-tiba, beberapa mobil yang mengikuti dari belakang mobil mereka, Andre kebinggungan dengan hal itu.
Apa lagi jalanan kini semakin sepi, jalanan yang memasuki hutan dan memasuki terowongan bawa bukit. Andre kebinggungan dengan rute jalan tersebut, penuh dengan belokan dan tikungan.
"Pah sebenarnya kita mau kemana sih?" Andre mulai was-was.
"Nanti kamu juga akan tahu, tenang saja Andre. Papahmu ini bukan jahat" seraya menepuk-nepuk tangan andre untuk membuat Andre tenang.
"Aku tahu Pah. Jika papah bukan orang jahat,tapi..." ada rasa keraguan di hari Andre tapi ada keyakinan yang lebih kuat di bandingkan dengan keraguannya itu.
Saat Andre menoleh ke belakang, makin banyak mobil saja di belakang semakin tambah waspada. "Pah. Siapa mereka?" ucap Andre yang menolehkan kepalanya ke kaca belakang.
"Jangan takut Andre, mereka adalah orang-orang papah" ujar Arafif yang menenangkan Andre.
"Ouh begitu, sebenarnya kita mau kemana si pah?" ucap Andre sangat penasaran.
"Nanti kamu akan tahu, sekarang kamu bisa tenang dahulu" ucap arafif yang mencoba menenangkan Andre.
"Iya pah" Andre kembali tenang sejenak, ia memang tampak gelisah tapi tidak menunjukan pada papahnya.
Terlihat sebuah gedung megah dengan dominasi dengan warna gold, terlihat beberapa mobil hitam dan putih dan mobil limousin yang mewah berjejer dengan rapih di halaman. Tiba-tiba semua orang berbondong-bondong keluar dari dalam rumah tersebut, untuk menyambut kedatangan Arafif dan Andre cukup syok dan kaget, setelah semua sudah berjejer rapi di depan sebuah mobil yang di tunggangi Arafif dan Andre.
Ceklik, kreeek
"SEMALAT DATANG Kembali boss!" ucap salah satu dari mereka yang membukakan pintu mobil.
"Iya, selamat bertemu kembali dengan kalian" ucap Arafif yang melihat ke arah orang membukakan pintu mobil.
"Ayo Andre, kita keluar" sambung Arafif berkata pada Andre.
"Iya pah" Andre takjub dengan rumah yang ada di depan matanya itu, karena arsitektur ya bergaya Italia, dan Spanyol.
"Kita masuk sekarang"
Bersambung...
Berikan aku dukungannya, jika suka dengan ceritanya jangan lupa beri saya semangat dengan Vote, Hadiah juga boleh dan komen plus like. Jika tidak mau ketinggalan up-nya bisa klik love favoritkan, simpan di daftar perpustakaan...
Kita akan berjumpa lagi diEpisode Selanjutnya.
Terimakasih banyak, atas kunjungannya.
Minggu 10 JULI 2022
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 196 Episodes
Comments
Alriani Hespiapi
andre dapat kejutan
2022-10-04
0
Dewi Payang
Bukan Andre saja, akh jg sering lupa kak author pas lagi sibuk😁
2022-10-03
1
Embun Kesiangan
semangat Andre😍semangat thor🙏
2022-07-20
1