Berada di pelataran halaman belakang, andre terdiam sambil memikirkan soal apa yang di katakan oleh efrain, hanya saja andre kurang memahami apa maksud yang di inginkan oleh efrain.
Andre juga masih penasaran apakah benar jika efrain itu adalah asisten kakeknya, karena andre kurang mempercayai semua orang-orang yang berhubungan dengan ANDRILOS atau yang terkait .
Andre mengambil HP dari saku celananya, menekan tombol kontak nama daddynya, lalu tak lama suara panggilan itu terhubung.
Tut- tut- tut-
"Hallo Ded, maaf mengganggu... Andre boleh tanya sesuatu kepada deddy?... Begini ded. Apakah Deddy kenal dengan Efrain Maxime?... Dia bilang dia adalah tangan kanan kakek... Iya ded, beliau mendatangiku tadi, hanya saja aku binggung... Karena, aku tidak tahu apa yang dia ingin kan dariku... Dia meminta aku duduk di tahta, dan menemukan stempel resmi ANDRILOS... Apakah Deddy memilikinya... Kenapa, bukanya Deddy kan putra mahkota sebelumnya... Hah? Deddy belum di nobatkan, bagaimana bisa... Lalu dimana Stempel itu berada?... Jika stempel itu penting kenapa tidak ada bersama deddy?... Begitukah?... Baiklah terimakasih Deddy... Maaf mengganggu waktunya"
Untuk menyakinkan bahwa informasinya itu kebenaran, maka andre ingin memastikannya sendiri dengan menghubungi deddynya.
Tanpa sengaja Araffif yang baru keluar dari kamar tidurnya, harus melihat andre yang sedang mondar-mandir di halaman. Seperti ada yang di pikirkan andre, dan Araffif juga tadi tidak sengaja mendengar sedikit soal percakapan mereka, menyangkut soal stempel.
"Andre?" panggilan yang khas, seraya berjalan mendekat.
"Iya pah!" ujar andre yang langsung menoleh saat di panggil oleh sumber suara.
"Ada apa nak? sepertinya kamu sedang risau" tebak Arafif.
"Nggak ada apa-apa Pah, Andre hanya sedang cari udara sejuk saja di luar. Kenapa papah tiba-tiba berada di sini, bikin Andre kaget" ucap Andre.
"Hmph! maafkan, tadi papah tidak sengaja mendengar sedikit percakapan kamu dengan Brandon" ucap arafif yang langsung duduk di kursi.
"Tidak apa pah" ucap Andre yang tidak mau papahnya merasakan kekhawatir dirinya.
"Andre, kamu tidak bisa membohongi papahmu, walau aku bukan papah kandung mu, tapi aku yang merawat mu sejak bayi, jadi kamu tak bisa menyembunyikan sesuatu dari papah" ucap arafif sambil menepuk pundak putranya.
Andre baru bisa tersenyum saat melihat wajah papahnya yang teduh. "Hmph! Andre hanya sedang binggung pah?"
Andre jika dengan papahnya cukup terbuka, tidak ada yang dia bisa sembunyikan dari papahnya, Andre terlalu menghormati dan mengandalkan papahnya itu, karena Andre merasa kasih sayang yang tulus dari Arafif yang tidak pernah main-main jika menyangkut tentang dirinya.
"Binggung kenapa? apakah ini ada kaitannya dengan ANDRILOS atau soal penculikan Elisa?" tebak Arafif yang selalu tepat.
"Kalau soal penculikan Elisa. Andre sudah tahu penyebab utamanya, dan semua masalah terarah juga dengan ANDRILOS pah?" penjelasan Andre.
Lalu ia duduk di samping papahnya, Andre terdiam sejenak. Arafif lalu langsung faham apa yang di maksud putranya itu.
"Lalu apa tujuanmu sekarang, untuk kedepannya. Apakah kamu akan ikuti jalan kakek mu menjadi Pemimpin ANDRILOS? atau kamu tetap akan menjadi seorang dokter biasa seperti ini?" ucap arafif yang ingin membuat pilihan dan ingin tahu ke putusan apa yang akan di ambil Andre saat ini.
"Andre sekarang sulit untuk memilih keduanya, jadi Andre tidak bisa memberi keputusan secara seenaknya. Ada risiko yang harus Andre tangguh juga kedepannya, jika Andre memilih menjadi pemimpin ANDRILOS, maka Andre harus menanggalkan status Dokter Andre demi semua status sosial yang baru. Akan ada perubahan pada yang drastis dari Andre. Tapi, jika Andre tidak mengajukan menjadi pemimpin maka semua ini akan terus terulang Andre tidak mau lagi hidup dalam rasa was-was dan ketakutan begini. Pah, menurut papah, apakah tidak pengganti yang lebih baik dari Andre?" tanya Andre pada Arafif.
"Ada. Tapi, mereka sudah menetapkan target mereka kepadamu. Karena hanya kamu yang lebih mendekati sempurna sebagai seorang pemimpin, di tambah lagi. Kamu adalah keturunan murni dari pemimpin pendiri utama ANDRILOS, itu yang membuat kamu lebih kuat menduduki kursi singgasana, menjadi seorang pemimpin, Andre" penjelasan Arafif terkait dengan semua yang terjadi.
"Papah, bagaimana aku bisa menjadi seorang pemimpin. Andre sama sekali tidak mengerti caranya, Andre mana faham dengan dunia bisnis, Andre juga tidak ada bakat menjadi seorang CEO, atau seorang pemimpin penerus. Di tambah lagi Andre tidak memiliki stempel!" ucap Andre yang langsung saja.
Arafif kaget di akhir kalimat, soal stempel yang di katakan oleh Andre.
"T-t-tunggu dulu, kamu bilang apa tadi? S-st-stempel?" ucap arafif yang tergagap-gagap.
"Kanapa papah! Sampai papah kaget begitu? apakah ada yang salah dari ucapan Andre, hingga ucapan papah terputus-putus begitu?" ucap Andre yang kebinggungan.
"Huh? papah hanya... Andre kamu tadi katakan soal stempel?" Arafif ingin mengulang apa yang dia dengar tidak salah.
"Iya pah. Andre katakan soal stempel, karena kata Juno, tanpa stempel itu aku tidak akan bisa SAH menjadi pewaris tahta. Walau aku di nobatkan jadi pemimpin, karena itu aku binggung. Aku tidak mengerti, karena aku tak tahu soal apapun mengenai ANDRILOS"
Sepertinya ini sudah saatnya kamu muncul ke permukaan Andre, papah tidak akan menghalangi takdir mu lagi, maafkan aku ya Andre karena selama ini aku selalu menjadi penghalang bagimu. Tapi, aku melakukannya bukan tanpa alasan. Semua ini juga demi kebaikan kalian bersama, maafkan aku juga Brandon. Ini sudah saatnya putramu juga harus bersinar seperti kakeknya.
Suara hati Arafif berbicara, sambil tersenyum tipis melihat bayi mungil yang dulu ia gendong sekarang sudah tumbuh menjadi pria yang luar biasa. Tidak sia-sia dia membesar Andre sampai sekarang.
"Hmph! nak, apakah besok kamu sibuk?" tiba-tiba saja Arafif ingin mengajak Andre.
"Lumayan pah, kenapa memangnya"
"Hmm- sebenarnya papah ingin mengajak mu ke suatu tempat, karena ada yang ingin papah tunjukan padamu, apakah boleh papah minta waktumu?" ucap arafif karena semenjak Andre meneruskan Rumah sakit, dia semakin sibuk tak kenal waktu.
"Pah, kenapa harus bicara seperti itu. Soal waktu aku selalu ada untuk papah, jangan bicara dan minta izin seperti itu, andrekan putra papah. Bukan orang lain, Andre bisa sedih jika papah seperti ini" ucap Andre yang menggenggam tangan Arafif.
"Maafkan papah yah Andre, karena selama ini papah belum bisa jadi papah yang baik untukmu. Dulu Papah juga selalu sibuk saat kamu masih kecil, sekarang papah merasakan apa yang kamu rasakan saat masih kecil. Saat kamu pergi pagi dan pulang larut malam saat semua orang tidur, papah malah kepikiran, gimana rasa mu saat itu. Papah saja kadang rindu saat kamu masih kecil dulu, saat kamu menangis merindukan papah pulang, merengek saat papah harus pergi keluar kota atau negeri, saat papah pulang kamu malah sakit"
"Tapi, semenjak saat itu papah jadi selalu berusaha semaksimal mungkin untuk menyisakan sedikit lebih lama waktu bermain denganku. Pah, papah itu orang yang baik dan paling istimewa bagi andre tidak masalah waktu kecil Andre tidak bisa melihat papah setiap hari, Andre tumbuh sebesar seperti ini, itu karena kasih sayang papah yang tulus pada Andre, bagi Andre selalu mengagumi sosok ayah seperti papah. Terimakasih banyak Pah, sudah mau jadi papah bagi Andre, dan memberikan kasih sayang papah ke andre dengan tulus, papah juga sudah merawat dan menjaga Andre, hingga menjadi Andre dan mendidik Andre dengan sungguh-sungguh. Walau Andre masih banyak kekurangannya, tolong teruslah bimbing Andre Pah. Jika Andre salah tegur Andre, iya pah!"
Semua ungkapan isi hati Andre tumpah semuanya, Arafif terharu mendengar hal itu dari putranya.
"Tapi Andre, papah ingin sekali menebus dosa papah padamu saat kecil," ucap Arafif yang membuat Andre terdiam sejenak.
"Pah, ingin menebus dosa. Emang papah berdosa apa dengan andre pah!" ucap Andre kebingungan.
"Andre. Tapi, papah ingin sekali menebusnya" Arafif yang memaksa Andre.
"Dengan cara apa pah, nggak mungkin Andre memutar kembali masa lalu, menjadi anak kecil lagi kan" ucap Andre yang kebinggungan.
"Hmph! Bukan itu yang ku maksudkan, papah hanya ingin dirimu yang lainnya, atau versi mu yang lainnya" Ucap arafif yang membuat Andre kebinggungan.
"Maksudnya gimana pah? Andre kebinggungan ini" ucap Andre.
" Jadi kapan kamu akan berencana membuat juniormu" akhirnya Arafif to the point.
Andre kaget dengan apa yang di ucapkan papahnya. "Pah! Bisa tidak jangan minta hal itu, saat momen mengharukan begini"
"Ha-ha-ha kapan lagi papah memintanya, lagian papah kan baru sekali meminta ini kepadamu"
"Iya sih tapi papah itu mintanya penuh penekanan tahu tidak. Ayolah Pah jangan seperti mamah" ujar Andre yang merengek.
"Hahaha, kamu ini lucu sekali kalau jika seperti ini nak. Coba katakan pada papah nak. Apa yang kamu rasakan, sampai kamu masih belum siap melakukan kewajiban mu sebagai seorang suami"
"Heh? maksud papah"
"Kamu pikir papahmu diam seperti ini saja, tidak pernah memperhatikan mu, papah tahu kamu belum melakukan kewajiban mu itu sama sekali kan. Walau Elisa sudah memaksamu. Kamu yang sama sekali enggan melakukan ya, dan selalu kabur dari tanggung jawabmu"
"Andre belum siap pah"
"Kamu takut, jika kejadian masalalumu akan terulang kembali seperti apa yang kamu rasakan. Begitu?"
"Iya pah"
"Sepertinya kamu masih menyimpan luka di dalam hatimu, hilangkan trauma buruk mu itu. Sugesti kan dirimu dengan hal-hal yang positif"
"Andre sedang berusaha Pah, andre juga tahu kewajiban dan tanggung jawab andre, tapi... Ini sangat lah sulit pah"
"Hufssss. Sepertinya akan lama papah menunggu"
"Tahun depan ya pah, Andre pikirkan Kembali"
"Kelamaan nak!"
"He-he-he, Andre berencana tahun ini mau menyekolahkan Elisa dan Azril dulu pah, karena Andre ingin mereka juga punya kehidupan yang layak"
"Jika itu sudah jadi keputusan mu, lanjutkan. Tapi jangan terlalu lama yah, menunggu itu sangat melelahkan andre"
"Syiap boss"
"Hahaha kamu ini"
"Jadi besok gimana pah?"
"Ya makanya kamu besok bisa jam berapa, papah akan jemput kamu"
"Mungkin sekitar jam 12 Pah, itu juga jam makan siang dan istirahat pah"
"Hmm- besok papah ingin mengajak mu ke suatu tempat, tapi jika waktu jam makan siang itu sebentar sekali Andre, karena ini perjalanan yang cukup jauh. Hmph- dan mungkin tak akan keburu sampai jam istirahat mu selesai, jadi gimana?"
"Begitu! seperti ya perjalanan kali ini agak jauh ya pah?"
"Begitulah, jadi papah boleh minta waktu setengah harimu dengan papah"
"Baiklah pah"
Setelah lama berbincang dengan papahnya, Andre kembali ke kamar. Melihat Elisa yang baru selesai merapikan ranjang, lalu duduk di samping suaminya yang baru datang.
"Dari mana mas?"
"Ngobrol sama papah di ruang tengah"
"Ouh! berdua aja?"
"Iya"
"Mamah tidak ikut"
"Katanya sudah tidur, mungkin capek gara-gara menyiapkan acara hari ini"
"Begitu"
Andre melihat elisa yang sudah lelah karena perjalanan mereka hari ini, sedangkan Andre masih banyak tugas yang harus di kerjakan jadi ingin menyelesaikan dan menyiapkan untuk besok.
"Sayang, kalau kamu mau tidur. Duluan saja ya, mas mau nyelesai tugas yang terbengkalai ini"
"Tapi, kamu belum istirahat seharian ini. Pulang tadi kamu juga gak makan apa-apa, cuman dikit. Apa karena ucapan Azril ya? jadi kepikiran"
"Nggak sayang! lagian wajarlah jika adikku marah, aku juga yang salah. Jadi aku masih memakluminya"
"Tapi mas, ucapan Azril itu cukup kasar. Kan dia tidak tahu kejadian sebenarnya seperti apa, itukan juga bukan salah kamu"
"Elisa, udahnya jangan bahas masalah itu lagi. Mending kamu tidur saja, aku mau mulai nih"
"Elisa temenin aja ya mas"
"Terserah kamu deh!" Andre yang pasrah saja dengan Elisa.
Tak lama kemudian, saat Andre sedang menyiapkan berkas-berkas untuk di kerjakan. Menoleh pada Elisa yang dari tadi sudah tidak berdaya, ya dia sudah dialam mimpi. Andre tersenyum tipis, saat melihat Elisa yang sedang tertidur di sampingnya.
"Gayanya mau nemenin aku, baru 10 menit sudah nyenyak begini" Dumal Andre yang meletakan berkas di meja, lalu mengangkat tubuh Elisa menuju ranjangnya.
Bersambung...
Berikan aku dukungannya, jika suka dengan ceritanya jangan lupa beri saya semangat dengan Vote, Hadiah juga boleh dan komen plus like. Jika tidak mau ketinggalan up-nya bisa klik love favoritkan, simpan di daftar perpustakaan...
Kita akan berjumpa lagi diEpisode Selanjutnya.
Terimakasih banyak, atas kunjungannya.
Jumat 8 JULI 2022
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 196 Episodes
Comments
Dewi Payang
tenang papah Arafif, Andre junior pasti akan lahir😁
2022-09-15
0
Syhr Syhr
Yakin? gak melakukan sama setahun. Entar nyesel loh. 🤭🤭
2022-09-11
1
Embun Kesiangan
like n fav😍lanjut up🤗
2022-07-20
0