bab 2. Alam bawah sadar

...happy reading...

.......

.......

.......

Lia sat ini sedang duduk di tepi danau, tadi waktu dia bangun tiba tiba melihat pemandangan yang sangat indah tanpa sadar kakinya melangkah terlalu jauh karena tempat ini seperti tidak berujung.

Tiba tiba ada seseorang yang memangil namanya. “hay lia” sapanya dengan nada ringan dan juga ceria.

Sontak lia yang mendengarnya pun memutar tubuhnya kebelakang. Disana terlihat gadis yang sangat cantic dengan gaun putih dan juga sulaman bunga berwarna emas yang menjuntai indah di tubuhnya.

“siapa?,” tanya lia dengan melihat binggung kearah gadis itu.

“hay, aku adalah jiwa yang raganya kamu tempati,”jawab gadis itu dengang raut wajah yang sedih.

Lia yang melihatnya pun dibuat binggung dengan ekspresi gadis itu. “kenapa?,” tanya lia.

“hah” lola gadis itu.

“ckk, lo itu siapa?. Dan kenapa gue harus terjebak di tubuhlo bukannya seharusnya udah mati ya?,” ucap lia memperjelas kata katanya.

“ooooh” gumam gadis itu sambal menganguk angukan kepalanya.

Dengan tidak berperasaan lia mengeplak kepala gadis itu karena dirinya sudah jelngkel dengan jawaban gadis itu yang diangapnya bertele tele.

Sontak gadis itu mendelik sebal sambal mamanyunkan bibirnya. “kamu itu apa apa an sih main pukul kapala aku aja, kan sakit,” protes gadis aku.

“lo sih jawabnya kelamaan, nggak tau apa kalau gue udah penasaran akut,” jawab lia dengan kedua tangan mengepal didepan muka karena sudah geregetan.

Dia pun mengaruk pelipisnya yang tidak gatal karena malu akan kelakuannya. “sekali lagi aku mau perkenalan nama aku FELICIA LAUREN FILIPE aku adalah jiwa yang raganya kamu tempati.”jelasnya.

“terus kenapa lo mati wakti itu, masak tengelam gitu lo udah koit sih.” Ucap lia dengan nada mengejek.

Lauren yang mendengarnya pun berdecak sebal. “yah gimana nggak mati orang waktu itu aku di kasih racun pelumpuh tubuh sebelum di dorong ke danau hingga badan aku tidak bisa di gerakan.” Jelas lauren.

Lia pun menganguk angukan kepalanya untuk merespon jawaban lauren. Tabokan yang kencang pun dirasakan oleh lia. Dia menatap tajam sang pelaku dibalas dengan lauren yang melototkan matanya.

“ckk, terus kenapa tadi wajah lo kusut bener?,” tanya lia.

“huffttt,” helaan nafas terdengar. “itu karena dari sejak aku kecil aku tidak pernah merasakan yang namanya kasih sayang orang tua.” Jawab lauren dengan tatapan menerawang kearah masalalu saat dia masih hidup.

“aku selalu di abaikan oleh orang tuaku, bahkan ibuku pun ikut mengabaikan ku”

“aku tidak masalah jika itu kakakku, ayah bahkan kerabatku tapi ini ibuku sendiri yang mengabaikanku, bahkan dia tidak pernah menayakan pertanyaan yang sepeleh seperti ;kamu sudah makan belum, apa tidurmu tadi malam nyenyak, atau apa kamu mau ibu dandani, bahkan kata kata itu saja tidak pernah ter ucap di bibirnya.

“sebenarnya aku heran apa aku anak kandung mereka atau tidak, kenapa mereka selalu membedakan antara aku dan saudara saudaraku yang lain.” Ucapnya sambal terisak pelan dengan air mata yang sudah mengalir deras di area pipinya.

Lia yang merasa iba mengusap punggung lauren mencoba untuk menenangkanya. Hatinya pun berdenyut sakit saat saat mendengar cerita dari lauren, sekarang dirinya merasa bersyukur dia masih merasakan kasih sayang orang tuanya walau pun hanya sebentar.

“dan di tambah lagi aku mendapatkan mimpi yang begitu aneh dan mimpi itu masih buram, hanya aku melihat sebuah kalung permata dengan bandul matahari dan bulan.”

“udah, lo tenang aja ya disini, gue yang akan mencari semua teka teki yang ada dalam hidup lo” ucap lia sambal menarik tubuh lauren.

lauren yang ada di pelukan lia pun menangis. “jadi begini rasanya di peluk sama seseorang, rasanya begitu hangat dan nyaman.”-batinnya.

“makasih dan maaf karna masalah aku kamu tidak bisa hidup dengan tenang di raga aku,” ucap lauren sambal menundukan kepalanya.

lia yang melihat itu pun menarik dagu lauren agar melihat dirinya. “lo nggak usah ngucapin makasih dan maaf sama gue, seharusnya gue yang bilang begitu karena berkat lo! Gue dapat kesempatan kedua kalinya, dan gue janji akan membalaskan dendam kepada orang yang sudah merendahkan mu.” Ucapnya.

Lauren yang mendengarnya dibuat ter tegun, karena seumur hidupnya itu adalah kalimat paling tulus yang dia dengarkan.

“dan satu lagi, lo harus kasih gue semua ingatan tentang lo termasuk kejadian saat lo jatuh ke danau.”

Lauren yang mendengarnya pun menganguk, karena bagai mana pun sekarang lia akan menempati raganya yang berarti semua masalah nya lia yang akan menghadapinya.

“etss, masih ada satu pertanyaan lagi.” Ucap lia sambal menatap intens lauren, sedang kan lauren yang melihatnya pun gugup.

“lo masih prawankan?,” tanya lia yang dijawab angukan kepala. Dia pun bernafas lega setidaknya dirinya masih prawan.

“sekarang waktu aku sudah habis, kamu harus kembali, ikuti arah cahaya itu maka kamu akan keluar dari sini.” Jelas lauren yang di tangapi dengan deheman dari lia karena fokus lia masih mengarah kearah cahaya itu sejak kapan cahaya itu ada di situ.-pikirnya.

“gue pergi.” Ucapnya sambal melihat kea rah lauren yang tersenyum kearahnya.

Lia pun melangkahkan kakinya kea rah cahaya itu dan tiba tiba tubuhnya terasa tersedot oleh sesuatu yang tidak kasat mata. Dia terbangun di tempat yang sama saat dirinya pertama kali membuka matanya di dunia ini.

“nona anda sudah bangun, huuuuuuu saya khawatir karena nona tiba tiba saja pingsan, tadi saya berniat memangil tabib tapi tidak jadi takutnya nona akan terkena marah oleh sang duke.” Ucap mila dengan terisak dan posisi yang sedang berlutut di pingir ranjangnya.

“saya bisa minta tolong mila” ucap lia dengan nada datar miliknya.

Mila yang mendengarnya pun menjawab, “dengan senang hati nona.”

“bisa ambilkan aku cermin mila,” ucap lia sambal melihat lihat dekorasi tempat yang dibilang kamar miliknya itu.

“baik nona” ucap mila dengan segera menyerahkan kaca kepada lia. “ini nona” ujarnya.

Dengan cepat lia mengambil benda itu dan terpampang wayahnya yang cantik tetapi agak kusam tetapi itu tidak masalah selagi dirinya yang ada disini.

“kita lihat pembalasan aku semua ku pastikan kalian tidak akan bisa mengalahkan ku saat hari itu tiba” desisnya pelan sambil tersenyum Meyerigai.

Keterangan: lauren bisa mengerti bahasanya lia yang teman teman karena dia adalah arwah jadi itu sudah dimaklumi aja yaaa.

Karena tubuh lauren dipakai oleh jiwa lia jadi kita pangil lauren menjadi lia saja...

Diambil dari kata felicia(lia)

jangan lupa vote ⭐

Terpopuler

Comments

B.manusia

B.manusia

ini adalah cerita yang sangat menarik dan menyenangkan untuk di baca


semangat terus ya kak buat cerita novel nya💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻💯💯💯💯💯💯💯💯💯💯💯💯💯💯💯💯💯💯💯💯💯💯💯💯💯

2024-12-14

0

Alvinaa

Alvinaa

lanjut thor

2022-07-18

0

Alvinaa

Alvinaa

lanjutkan

2022-07-18

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1
2 bab 2. Alam bawah sadar
3 bab 3
4 bab 4. Terungkap
5 bab 5
6 bab 6
7 bab 7
8 bab 8
9 bab 9
10 bab 10
11 bab 11
12 bab 12
13 bab 13
14 bab 14
15 bab 15
16 bab 16
17 bab 17
18 bab 18
19 bab 19
20 bab 20
21 bab 21
22 bab 22
23 bab 23
24 bab 24
25 bab 25
26 bab 26
27 bab 27
28 bab 28
29 bab 29
30 bab 30
31 bab 31
32 bab 32
33 bab 33
34 bab 34
35 bab 35
36 bab 36
37 bab 37
38 bab 38
39 bab 39
40 bab 40. Pertempuran di Gerbang Dimensi
41 Bab 41: Misi Rahasia dan Pengungkapan Rahasia
42 Bab 42: Bayang-Bayang Pengkhianatan 1
43 Bab 43: Bayang-Bayang Pengkhianatan 2
44 Bab 44: Bayang-Bayang Konspirasi
45 Bab 45: Pertemuan yang Berbahaya
46 Bab 46: Musuh dalam Bayangan
47 Bab 47: Bayangan di Balik Tembok
48 Bab 48: Bayangan Harapan
49 Bab 49: Perang
50 Bab 50: Keberanian di Tengah Kekacauan
51 Bab 51: Pengejaran dan Pengungkapan
52 Bab 52: Kebenaran Terungkap
53 Bab 53: Rencana Terbesar
54 Bab 54: Di Balik Bayangan Malam
55 Bab 55: Bayangan Malam yang Mengintai
56 Bab 56: Di Bawah Bayangan Ancaman
57 Bab 57: Cakrawala Terbelah
58 Bab 58: Terjangan Malam
59 Bab 59: Malam yang Tak Berkesudahan
60 Bab 60: Bayangan di Malam
61 Bab 61: Bayangan Pengkhianat
62 Bab 62: Pertaruhan Terakhir
63 Bab 63: Teror di Tengah Kegelapan
64 Bab 64: Misteri dan Intrik di Balik Kegelapan
65 Bab 65: Teka-Teki Sang Penyihir dan Keberanian
66 Bab 66: Musuh dalam Bayangan dan Cinta yang Merekah
67 Bab 67: Dalam Bayangan Kemenangan
68 Bab 68: Dalam Pelukan
69 Bab 69: Teror Di Keheningan
70 Bab 70: Bayang-Bayang Masa Depan
71 bab 71. Sebuah Rasa
72 Bab 72: Di Ambang Bahaya
73 Bab 73: Di Ambang Perpecahan
74 Bab 74: Ketegangan diPuncak
75 Bab 75: Perjuangan Terakhir
76 Bab 76: Bayangan yang Kembali
77 Bab 77: Ambang Kegelapan
78 Bab 78: Pertarungan Di Kegelapan
79 NGAK BACA NYESEL!!
Episodes

Updated 79 Episodes

1
bab 1
2
bab 2. Alam bawah sadar
3
bab 3
4
bab 4. Terungkap
5
bab 5
6
bab 6
7
bab 7
8
bab 8
9
bab 9
10
bab 10
11
bab 11
12
bab 12
13
bab 13
14
bab 14
15
bab 15
16
bab 16
17
bab 17
18
bab 18
19
bab 19
20
bab 20
21
bab 21
22
bab 22
23
bab 23
24
bab 24
25
bab 25
26
bab 26
27
bab 27
28
bab 28
29
bab 29
30
bab 30
31
bab 31
32
bab 32
33
bab 33
34
bab 34
35
bab 35
36
bab 36
37
bab 37
38
bab 38
39
bab 39
40
bab 40. Pertempuran di Gerbang Dimensi
41
Bab 41: Misi Rahasia dan Pengungkapan Rahasia
42
Bab 42: Bayang-Bayang Pengkhianatan 1
43
Bab 43: Bayang-Bayang Pengkhianatan 2
44
Bab 44: Bayang-Bayang Konspirasi
45
Bab 45: Pertemuan yang Berbahaya
46
Bab 46: Musuh dalam Bayangan
47
Bab 47: Bayangan di Balik Tembok
48
Bab 48: Bayangan Harapan
49
Bab 49: Perang
50
Bab 50: Keberanian di Tengah Kekacauan
51
Bab 51: Pengejaran dan Pengungkapan
52
Bab 52: Kebenaran Terungkap
53
Bab 53: Rencana Terbesar
54
Bab 54: Di Balik Bayangan Malam
55
Bab 55: Bayangan Malam yang Mengintai
56
Bab 56: Di Bawah Bayangan Ancaman
57
Bab 57: Cakrawala Terbelah
58
Bab 58: Terjangan Malam
59
Bab 59: Malam yang Tak Berkesudahan
60
Bab 60: Bayangan di Malam
61
Bab 61: Bayangan Pengkhianat
62
Bab 62: Pertaruhan Terakhir
63
Bab 63: Teror di Tengah Kegelapan
64
Bab 64: Misteri dan Intrik di Balik Kegelapan
65
Bab 65: Teka-Teki Sang Penyihir dan Keberanian
66
Bab 66: Musuh dalam Bayangan dan Cinta yang Merekah
67
Bab 67: Dalam Bayangan Kemenangan
68
Bab 68: Dalam Pelukan
69
Bab 69: Teror Di Keheningan
70
Bab 70: Bayang-Bayang Masa Depan
71
bab 71. Sebuah Rasa
72
Bab 72: Di Ambang Bahaya
73
Bab 73: Di Ambang Perpecahan
74
Bab 74: Ketegangan diPuncak
75
Bab 75: Perjuangan Terakhir
76
Bab 76: Bayangan yang Kembali
77
Bab 77: Ambang Kegelapan
78
Bab 78: Pertarungan Di Kegelapan
79
NGAK BACA NYESEL!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!