Episode 2

* Kantin

Tiara, Kezia, Tasya dan Anya sedang menikmati makanan.

Tiba-tiba ada seseorang yang pingsan.

BRUGH

Serentak semuanya menatap kearah orang yang pingsan.

"Dia sakit apa sih? kok pingsan mulu" heran Anya.

"Emang kamu gak tahu ya? Dinda kan punya penyakit parah" ucap Tasya.

"Tahu dari mana?" tanya Anya.

"Ya aku denger dari orang lah" jawab Tasya.

"Dia pacarnya Revan kan?" tanya Tiara.

"Kamu tahu Revan?" tanya Kezia kepadaku.

"Iya, dia yang tadi nyuruh kalian jangan ngobrol kan?"

"Maksudnya luh tahu dia dari lama atau baru kenal?" tanya Kezia.

"Baru kenal, soalnya tadi dikasih tahu namanya sama yang duduk didepan aku"

"Kirain udah kenal dari lama" ucap Kezia.

"Enggak kok, aku baru tahu dia"

"Kenapa ya Revan lebih milih dia daripada Kezia. Padahal kan lebih cantik Kezia" ucap Anya.

"Revan milih Dinda ya mungkin karena dia penyakitan. Revan tuh cuma kasihan sama dia, makanya dia terpaksa pacaran sama Dinda" ucap Tasya.

Tiara hanya terdiam karena ucapan Tasya. Walaupun ucapan tersebut bukan untuk Tiara, tapi Tiara merasa sakit hati mendengarnya.

"Ara" panggil Anya.

"Iya kenapa?"

"Kamu kenapa pindah kesini?" tanya Anya.

"Aku pindah sekolah karena rumah aku pindah ke daerah sini" jawab Tiara.

"Bukan karena kasus kan?" ucap Anya.

"Bukan kok! aku sama sekali gak pernah ada kasus di sekolah yang lama"

"Gak seru banget hidup luh" ucap Anya.

Tiara bingung dengan ucapan Anya. "Maksudnya?"

"Harusnya luh ada kasus lah biar hidup luh gak bosen-bosen banget" ucap Anya.

Tiara mengerutkan keningnya karena heran dengan pola pikir Anya.

"Tapi karena dia bareng kita, kayaknya gak lama lagi dia bakal masuk ruang BK deh" sahut Tasya sambil tertawa kecil.

"Kayaknya aku salah masuk circle deh" batin Tiara.

"Ra, gimana kalau kamu tukeran kursi sama temen yang duduk disamping aku" ucap Anya.

"Jangan...jangan! kita masih perlu dia buat ngerjain seluruh tugas kita" sahut Kezia.

"Iya juga sih" ucap Anya.

"Oh iya, Ra! orang tua kamu kerja apa?" tanya Tasya.

"Ibu aku guru" jawab Tiara.

"Kamu manggilnya ibu?" tanya Kezia.

"Iya" jawab Tiara.

"Kalau papah kamu kerja apa?" tanya Anya.

"Ayah aku udah meninggal"

"Oh sorry ya, aku gak tahu" ucap Anya.

"Iya gak apa-apa" ucap Tiara.

...****...

* Kelas

"Selamat siang anak-anak" ucap bu Ana.

"Selamat siang, bu" ucap murid-murid.

"Hari ini ibu akan membagi kelompok dan nanti masing-masing kelompok harus mengerjakan tugasnya" ucap Bu Ana.

Bu Ana menyebutkan nama siswa beserta kelompoknya.

"Ada yang belum dipanggil?" tanya Bu Ana.

"Saya, bu!" ucap ku sambil mengangkat satu tangan.

"Kamu murid baru ya?" tanya bu Ana.

Tiara mengangguk. "Iya, bu"

"Ya sudah kamu masuk ke kelompoknya Revan ya" ucap bu Ana.

"Baik, bu"

"Ya sudah sekarang kalian berkumpul dengan kelompoknya masing-masing, lalu kerjakan ya tugasnya" suruh bu Ana.

"Iya, bu" ucap semuanya.

Tiara berjalan kearah Revan dan anggota kelompok lainnya.

Bu Ana segera membagikan kertas soal kepada masing-masing kelompok.

"Hai Ara" sapa seorang cowok.

"Hai juga" ucap Ara.

"Kenalin nama gue Randy" ucapnya sambil mengulurkan tangannya.

"Aku Tiara" ucap Tiara sambil membalas uluran tangan Randy.

"Oh iya, ini namanya Revan kalau yang ini namanya Risa" ucap Randy sambil menunjuk anggota kelompoknya.

"Hai Ara" sapa Risa.

"Hai juga Risa" ucap ku.

"Guys, gue ke UKS bentar ya. Nanti gue kesini lagi" ucap Revan.

Revan segera keluar dari kelas.

"Dia mau ngapain ke UKS?" tanya Risa.

"Ya mau samperin pacarnya lah, kan tadi pacarnya pingsan" ucap Randy.

"Dinda pingsan lagi?" tanya Risa.

"Iya" ucap Randy.

"Guys, ayo kerjain tugasnya" ucapku.

Akhirnya gue, Risa dan Randy mengerjakan tugas tersebut.

Beberapa menit kemudian, Revan kembali masuk kedalam kelas dan ia berjalan menghampiriku, Risa dan Randy.

"Sorry ya" ucap Revan sambil duduk disebelah ku.

"Iya gak apa-apa" ucap Tiara.

"Dinda gimana, Van?" tanya Risa.

"Dia tadi pulang" ucap Revan.

"Pulang sama siapa?" tanya Risa.

"Diantar supirnya" ucap Revan.

"Terus tas nya gimana?" tanya Risa karena tas Dinda masih ada dikelas.

"Nanti tas nya biar gue yang kasihin ke dia" ucap Revan.

"Oh iya! sini biar gue aja yang kerjain, kan pasti tadi kalian bertiga udah ngerjain" ucap Revan sambil mengambil bolpoin yang Tiara pegang.

"Ra, gue minta nomer telepon luh dong! Soalnya mau dimasukin ke grup kelas" ucap Randy.

"Minta nomernya sekalian mau chatting ya?" tuduh Risa.

"Enggak kok" ucap Randy.

"Ya udah nih" ucapku sambil memperlihatkan nomer telepon.

Randy segera memasukan nomer telepon Tiara ke kontaknya dan tidak lupa ia juga menambahkan Tiara kedalam grup kelas.

Tiara melihat ke layar ponselnya karena ia mendapatkan pesan masuk dari seseorang.

"Itu nomer telepon gue, nanti save ya" suruh Randy.

"Oke" ucap Tiara.

"Save nomer telepon gue juga dong" ucap Risa.

"Nomernya yang mana?" tanya Tiara sambil memperlihatkan grup chat kelas kepada Risa.

Risa mencari nomer teleponnya di grup kelas. "Nomer gue yang ini"

Tiara segera menyimpan nomer telepon Risa dikontak ku.

"Ara, nanti luh jangan bergaul sama tiga cewek itu ya" tunjuk Risa kepada Kezia, Tasya dan Anya.

"Emang kenapa gak boleh bergaul sama mereka?" tanyaku.

"Soalnya mereka tuh bandel banget" ucap Risa.

"Bandelnya emang kayak gimana?" tanyaku.

"Dia tuh kadang suka ngebully orang, terus dia juga suka malak adik kelas" bisik Risa.

"Emang gak ada yang ngelaporin mereka bertiga gitu?"

"Waktu itu ada sih, cuma ya guru-guru paling menghukum mereka. Gak sampai ngeluarin mereka, soalnya Kezia tuh anaknya kepala sekolah" bisik Risa.

"Oh...pantes aja"

"Jadi lebih baik luh jangan berurusan sama mereka ya" ucap Risa.

Tiara hanya mengangguk. "Gue gak akan berurusan sama mereka bertiga kok"

...****...

Tiara sedang menunggu kendaraan umum didepan sekolah.

Tiba-tiba ada seseorang yang mendekatiku. "Ara!"

Tiara menoleh kearahnya. "Iya, kenapa?"

"Dijemput?" tanyanya.

"Enggak. Gue lagi nunggu kendaraan umum" ucap Tiara.

"Ya udah ayo bareng gue aja" ucap Revan.

"Gak usah, lagian sebentar lagi pasti ada kok angkutan umum nya"

"Ya udah kalau gitu gue pulang duluan ya" ucap Revan.

"Iya"

Revan pergi dengan mengendarai motornya.

"Dia kenapa baik banget sama gue ya?" batin Tiara.

Tin...tin

Angkutan umum berhenti tepat didepan ku. Lalu aku masuk kedalam angkutan umum tersebut.

Skip

Setelah sampai, aku mencari kunci rumah dibawah pot bunga. "Kuncinya disimpan dimana ya?"

Karena tidak ketemu, akhirnya Tiara memutuskan untuk menelpon ibunya.

"Hallo, bu" ucap Tiara.

"Iya, ada apa?" tanyanya.

"Bu, kunci rumah dimana?" tanya Tiara.

"Dibawah keset"

"Ya udah kalau gitu Ara matiin lagi ya teleponnya"

"Iya"

Tiara segera mematikan panggilan teleponnya dan ia mengambil kunci rumah yang berada dibawah keset. Setelah itu, ia segera masuk kedalam rumah.

Terpopuler

Comments

Piconaple

Piconaple

bisa jadi revan nanti suka ma tiara :v yoi kan Thor? 😀

2022-07-10

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!