Part 4

Nabila merasa jantungnya berhenti berdetak, jantungnya juga seperti berlomba lari sehingga terasa sesak. Ya sesak saat melihat Runa ada di depan matanya, seolah - olah nafasnya juga berhenti yang membuat Nabila sulit mengungkapkan perasaannya saat ini. Yang ia lakukan hanya diam dalam kebisingan yang meneriaki nama Runa sang idola.

Runa melangkah mengambil tumpukan kertas ulangan, tapi sudut matanya melirik tajam ke arah Nabila. Runa mengambil nafas dalam dan menghembuskannya melangkah meninggalkan kelas yang bising, berjalan sambil mengingat dimana dirinya bisa bertukar cerita bersama Nabila, tidak seperti saat ini, untuk sekedar bertegur sapa saja rasanya sangat susah untuk ia di lakukan . Entah kenapa Runa sendiri pun tidak tahu kenapa, seiring berjalan nya waktu persahabatan yang dulu erat kini terasa hambar seperti orang asing.

fleshback on

"Runa, sini deh aku bilang sesuatu."

Apa...?

Hem apa ya aku lupa, Nabila tertawa senang mengerjai Runa.

kamu jail yah, Runa mendekati Nabila dan menggelitikinya sehingga Nabila merasa kegelian dan tertawa sampai sudut matanya mengeluarkan air mata.

Geli Runa, ampun ampun aku gak tahan suara Nabila sampai serak menahan kegelian.

Runa mengacak - acak rambut Nabila. "Kamu itu imut banget sih buat aku gemes" Runa mencubit pipi Nabila dan menunjuk lekukan lesung pipitnya.

"Ini yang buat aku makin gemes, wajah Runa mendekat seolah mau menciumnya," tentu saja Nabila gelagapan karna semakin dekat wajahnya dengan wajah Runa. Nabila memejamkan kedua matanya seolah pasrah.

Ada daun kering di rambut kamu, Runa mengambil daun kering tersebut dan menunjukkannya.

Nabila membuka mata dan merasakan pipinya panas menahan malu. Beranggapan Runa akan menciumnya namun perkiraannya salah.

"Kamu tuh fikirannya mesum pasti kamu kira aku mau cium kamu, iya kan?"

Hehehe Nabila hanya bisa tertawa saat tembakan Runa benar.

Aku tuh bakal cium kamu kalau kita udah halal. Kalau sekarang paling pegang tangan aja. Aku bakal jaga kehormatan kamu, karna kamu tuh ratu bertahtakan mahkota di hati aku. Runa menyentuh hidung Nabila menggunakan jari telunjuk.

Kata - kata Runa barusan berhasil membuat Nabila meleleh, bagaikan terbang di atas awan yang berbentuk love dan berwarnakan pink. "Kamu tuh bisa aja buat aku baperan" Ucap Nabila .

Beneran lo, suatu saat aku bakal jadi imamnya kamu. Tergantung kamunya mau apa tidak. Runa menaikkan salah satu alisnya sambil tersenyum.

Nabila diam tak tahu harus menjawab apa. Kalau kata hatinya jelas ingin mengatakan iya aku mau, namun mulutnya terasa berat untuk mengatakan iya.

"Kog diam, kamu gak mau yah?" tanya Runa lagi.

"Em bagaimana ya aku bingung" Ucap Nabila serba salah karena saat ini hati dan mulutnya tengah mengatakan hal yang berbeda.

"Bingung kenapa? Tinggal jawab mau apa tidak."

Nabila tunduk dan terdiam, Bibirnya terasa berat untuk di gerakkan seperti terkena lem. Beberapa detik kemudian hp Nabila berdering dan ia mengangkatnya kemudian menutupnya lagi. Aku udah di tungguin di depan, kak Rama udah jemput aku duluan ya hati hati dan jaga kesehatan kamu yah jangan sampai sakit.

Runa menatap punggung Nabila yang semakin menjauh. Ia terduduk lemas dan mengepalkan tangan. "Nabila..." Ucapnya dengan suara yang sendu.

Itu pertemuan mereka yang terakhir, tidak terasa sudah dua tahun berlalu. Kata - kata Nabila terus teringat dengan jelas di hati dan fikirannya.

Apa makna dari hati - hati dan jaga kesehatan Seolah Runa merasa Nabila akan pergi jauh. Dan benar saja dua tahun berlalu Nabila tak ada kabar bahkan menemuinya sampai mereka di pertemukan kembali di sekolah yang sama.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!