Nabila duduk termenung melamun sambil menopang dagu di dalam kamarnya sambil memandangi layar hp yang menampilkan foto Runa. Nabila tersenyum - senyum sendiri.
Gini amat ya mencintai dalam diam rasanya sakit sesak gi mana gitu. Kamu itu tampan, keren, pintar. Sayang keluarga kita itu dekat tapi tak menghangat seperti dulu .
Fleshback on
Pagi ini komplek Harmoni di gegerkan dengan berita heboh, penggerebekan di rumah keluarga Runa. Ya kakak Runa yang bernama Dafa Rafael di jemput paksa pihak kepolisian paska kasus penyalah gunaan narkotika.
Tentu berita ini membuat Rama kakaknya Nabila menjadi marah besar. Rama berteman baik dengan Dafa, mereka berahabat sejak kecil. Tak terpisahkan kemana mana selalu bersama hanya sekolah mereka yang berbeda.
Rama memang sempat memergoki Dafa sedang memakai narkotika, membuat Rama sedih dan marah tapi Dafa berjanji atas nama persahabatan bahwa ia tak kan memakai benda haram itu lagi dengan cara pelan - pelan. Rama percaya karena selama ini mereka tak pernah menyembunyikan masalah apa pun selalu jujur dan terbuka.
Tapi kali ini Rama seakan di bohongi mentah - mentah oleh Dafa. Rama hancur nampak dari guratan wajahnya tak bisa menyembunyikan kesedihan, kembali di bohongi dan itu yang membuat Rama semakin sakit hati. Rama datang ke rumah Dafa dan melihat langsung Dafa di bawa dengan menggunakan mobil polisi.
Mama Dafa histeris melihat anaknya yang di bawa, terlihat Runa memenangkan sang Mama . Ayahnya hanya duduk terdiam entah apa yang sedang di pikirkan, nampak sedih hancur seketika keluarganya saat ini. Belum lagi mendengar gunjingan dari para tetangga.
Rama membalikkan badan hendak pergi, namun sebuah suara yang seakan menyayatkan hati menandakan keputus asaan memanggil namanya.
"Rama..." lirih mawar.
Langkah kaki Rama terhenti, membuatnya berbalik arah. Mawar memeluk Rama, isak tangisnya pecah memilukan hati bagi siapa saja yang mendengar, Rama mengepalkan jari tangan menahan kemarahan.
"Hiks hiks hiks, Dafa, Rama mereka telah membawanya pergi" Mawar menunjuk Dafa yang di bawa polisi. Rama mengusap lembut pipi Mawar menghapus jejak air matanya. "Tante harus sabar ini ujian dari Tuhan semua akan baik baik saja, percayalah."
Semenjak kejadian itu sedikit renggang hubungan baik antara Rama dan Dafa. Hingga Dafa di nyatakan bebaskan karena masih di bawah umur, dan hanya menjalani rehabilitasi saja.
Namun itu tidak membuat Dafa jera setelah ia di nyatakan bebas namun, untuk kedua kali nya Ia kembali di tangkap atas kasus yang sama. Semenjak saat itu lah Rama tak mau lagi berteman dengan Dafa, hanya sebatas menghargai kedua orang tuanya saja.
Hubungan kedua keluarga pun terkena imbasnya, pasalnya keluarga Dafa banyak meminta bantuan ke keluarga Rama numun keluarga Dafa seperti tak tahu berterima kasih.
Flashback off
Nabila, bagaimana ajakan aku semalam bisa apa tidak? Tanya Karin penuh harap.
"Iya - iya bisa, emang kita mau ke mana?" Nabila balik tanya.
"Ke bioskop aja ya , aku pengen nonton." jawab Karin.
Ya ampun, hanya nonton ke bioskop ku kira mau kemana. Kan bisa sih ajak pacar kamu saja gak usah sama aku.
Iya sih tapi pinginnya sama kamu, Karin senyum - senyum menampakkan deretan giginya yang putih.
Iya iya... Nabila mengangguk - anggukkan kepalanya.
~
"Kita mau nonton film apa ni, drama romantis atau action" Tanya Karin sambil melihat - lihat daftar film yang tayang hari ini.
"Terserah kamu, Aku mah ngikutin aja," jawab Nabila pasrah.
Action aja, tapi kayaknya horor juga lebih seru. Karin kebingungan sendiri.
"Iya aku ngikutin kamu. Lagi - lagi Nabila menurut."
"Hemm hemm," Karin seperti kebingungan sambil menoleh ke kanan dan kiri.
"Karin, bisa gak sih gitu aja lama banget" Nabila mulai jenuh, nanti keburu sore.
"Iya iya ini juga mau beli tiketnya," ucap Karin.
"Hai Karin..." Maaf aku telat.
Akhirnya yang di tunggu - tunggu datang juga, kamu lama banget sih. Aku sampai kena marah sama temen aku. Karin merasa kesal.
Maaf tadi jalanan macet, keluh Reza.
Billa, Kenalin ini sepupu aku, namanya Reza baimanna ganteng kan? Karin Menaik turun kan alisnya.
Nabila hanya mengerutkan kening, ia sudah menduga dari awal bahwa ada yang di sembunyikan oleh sahabatnya itu.
"Hai, kenalin aku Reza." Reza mengulurkan tangan tanda hendak berjabat tangan. Namun Nabila masih diam mematung.
Billa teriak kecil Karin, ia gemas sendiri melihat tingkah Nabila yang masih diam sementara Reza mengajak bersalaman tanda perkenalan.
Eh iya, Nabila tersenyum kaku. Aku Nabila teman sekolahnya Karin. "Cantik, senyumnya manis ada lesung pipitnya lagi. Aku suka cewe berlesung pipit" ucap Reza memuji.
"Terima kasih atas pujiannya kata Nabila" Ayo kita masuk ke dalam filmnya sudah mau di mulai.
Kamu duduk di tengah ya Reza. Aku sebelah kiri dan Nabila sebelah kanan, bagaimana?
Aku sih gak masalah duduknya mau dimana saja yang penting bisa di dekat Nabila, iya kan Nabila?.
Nabila diam tak merespon ucapan Reza. Matanya tertuju pada sosok yang tengah menatap nya juga. "Runa..." batin Nabila dengan siapa dia? Seragam yang di pakai perempuan itu sama seperti seragam yang aku pakai. Ternyata satu sekolahan, apa mereka pacaran. Nabila mulai cemas setelah menduga - duga.
Sini duduk, berdiri terus apa gak cape. Karin mendudukkan Nabila tepat di sebelah kanan Reza.
Nabila duduk menatap film yang baru saja di putar namun hati dan fikirannya tertuju pada Runa, memikirkan siapa perempuan yang diberada sampingnya.
Runa yang juga tengah memperhatikan Nabila mulai berfikir mungkinkah itu pacar barunya saat ini. Karena setahu Runa, Reza bukanlah pacar Karin dikarenakan Runa juga mengenal siapa pacarnya Karin.
Tampan juga cocoklah dengan Nabila yang juga cantik. Seolah ia makin merendahkan diri Runa buat ungkapin perasaannya ke Nabila. Seperti menggapai bintang di langit tapi mana mungkin aku gapai. Ungkapan itu yang pas buatku, Runa memalingkan wajah menatap layar film, hati dan fikirannya juga tak tenang namun ia sadar diri, tak mungkin bisa bersama Nabila. "Nabila terlalu jauh bauat ia gapai."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments