JANJI NABILA

JANJI NABILA

part 1

Runa memberanikan diri untuk datang dan meminjam kendaraan untuk mengantarkan sepupunya pergi ke sekolah. Meski ada rasa canggung tapi ia tetap datang. "Assalamualaikum, selamat pagi kak Rama." Ucap Runa.

"Walaikuamsalam, ada apa Runa pagi - pagi sudah ke mari. Ada hal penting kah?" Tanya Rama yang kebetulan sedang duduk di teras rumah sambil bersantai.

Boleh aku pinjam sepada motor kak Rama, aku mau mengantar sepupuku Dinda ke sekolah. Kebetulan sedang menginap di rumah kami. Sedang ujian dan tadi pagi bangun kesiangan, aku takut Dinda akan terlambat jika menggunakan mobil sementara motorku sedang berada di bengkel.

Oh pakailah tapi jangan lama. "Si Merah hari ini akan ku bawa ke tempat servis" Kata Rama sambil membukakan pintu garasi.

Baik kak, selesai mengantar Dinda akan segera aku kembalikan secepatnya aku pamit dulu Assalamualaikum.

"Walaikumsalam"

~

Sudah selesai mengintipnya? "Awas nanti mata kamu bisa bintitan akibat sering mengintip" Ujar Rama yang meledek sang adik.

"Hais Kakak mengejutkan Nabila saja. Nabila tidak sedang mengintip, tadi ada nyamuk besar sekali jadi Nabila ingin menangkapnya tau - tau itu nyamuk terbang ke arah ke jendela." Nabila pura - pura menyingkap kain gorden seolah olah sedang mencari nyamuk tersebut.

Terserah kamu saja, lain kali kalau mau berbohong trik nya harus pandai sedikit. bisa tidak?.

Hem iya terserah kakak saja.

"Oh ya kau jangan berharap lebih kepadanya, kerena aku tidak suka jika kamu menjalin hubungan lebih cukup sebagai teman!" tegas Rama.

Deg

Nabila terkejut mendengar ucapan sang kakak. Ia memilih tidak menjawab, berlalu pergi masuk ke dalam kamar dan pergi ke sekolah.

Di dalam kelas Nabila duduk termenung memikir kan ucapan kakaknya kenapa ya? apa ada yang salah jika aku menyukainya. Pertanyaan itulah yang tergiang - ngiang di kepalanya sampai membuatnya pusing.

"Pagi pagi udah melamun, nanti kesambet baru tau rasa" Ucap James.

"ck birisik diam saja lagi gak butuh penceramahan" Balas Nabila.

Ya ampun pagi - pagi udah melamun, marah - marah gak jelas lagi. Kenapa lagi pms ya? Itu di panggil Kepsek aku cuma nyampein pesan.

Males ah mau apa coba gak ada penting - pentingnya kata Nabila sembari memainkan hp.

James mengerutkan dahi. "Jiwa kamu sehat Bila? Di panggil Kepsek kamu bilang gak penting, mulai sinting ni anak bener - bener parah."

Bodo amat lah mau apa Dia, Palingan kegenitan lagi gak malu apa deketi aku terus dasar sudah tua gk tau diri. Nabila berucap yang tentunya hanya berani dalam hati.

Bila, Nabila eh bengong aja dia udah deh yang penting aku udah sampein pesannya Kepsek selebihnya terserah kamu.

Ia terima kasih udah sampain pesannya, cuma aku gak ada niat buat jumpain Kepseknya.

"Gemes banget deh liat kamu jadi pengen aku cium, mau?" Kata James sambil tertawa terbahak - bahak.

Tau ah James pagi pagi buat aku itfil aja. Males tanggepin kamu, buat mood aku jelek. Nabila meninggalkan ruangan pas keluar melewati pintu kelas.

Deg

"Aihh manis nya senyuman itu, Nabila senyum senyum sendiri melihat Runa dari kejauhan. Apa yang salah dengan perasaan aku ini, Tuhan aku tak tau kapan rasa ini mulai datang. Tapi kalau boleh aku meminta, jika memang dia engkau takdirkan sebagai jodohku maka dekatkan lah kami melalui cara - caramu. Tapi jika dia bukan untuk aku, aku berharap Engkau pun menunjukkan jalan terbaik buat kami."

Tampannya kamu Runa, beruntung sekali nanti yang akan jadi istrinya kamu.Tanpa Nabila sadari ada sepasang mata yang juga sedang menatapnya dari kejauhan, tatapan yang memuja tapi ragu untuk mengungkapkan karna terlalu banyak perbedaan yang membuatnya takut, ya takut cinta nya bertepuk sebelah tangan.

~

Bel berbunyi tanda jam pelajaran habis dan saatnya untuk pulang. Billa, "sapaan singkat Nabila" Hari ini kita jalan - jalan yuk, ajak Karin.

Gak ah, males aku mau pulang aja. Udah ada janji sama Mama mau pergi ke rumah saudara.

"Oh, kalau besok gi mana?" Tanya Karin lagi.

"Gigih amat ngajakinnya kayak ada maksud tertentu." Jawab Nabila curiga. Karena ia tahu betul sifat Karin yang malas berlama - lama di luaran rumah kecuali saat bersekolah.

"Jelek amat sih pikiran kamu ke aku," Balas Karin dengan pura - pura marah.

Hehehe maaf, kan cuma liat dari gelagatnya aja. Kayak ada maksud gitu, liat besok ya ada skejul gak aku nya. Nabila menjulur kan lidah tanda mengejek.

Sialan, udah kayak artis aja kamunya. Karin memukul lengan nabila.

"Aduh - aduh sakit tau!" Nabila terkekeh senang melihat wajah Karin yang merah menahan kesal.

"Manis nya senyuman kamu Billa." Andai aku bisa dekat dengan kamu lagi pasti aku pria yang paling beruntung.

"Runa ... teriak Jessi"

Kamu liat apaan sih, dari tadi aku perhatiin kamu mandangi ke arah Nabila terus anak kelas sebelah, jangan bilang kamu juga suka sama anak itu.

"Itu hanya perasaan kamu saja" Jawab Runa acuh.

Jessi terdiam memperhatikan sikap Runa yang acuh tak acuh dengannya. Memang sih Nabila itu cantik, modis, supel di sukai banyak laki - laki termasuk Kepsek si duda yang kegatelan itu pun suka dengannya. Kira - kira aku sepadan gak ya kalau bersaing sama Nabila buat dapetin perhatian Runa. Kog aku jadi merasa gak percaya diri gini.

Terpopuler

Comments

Bu Ikah

Bu Ikah

Ya nyimak dulu ah mulai

2023-01-25

1

Shinta Maharani

Shinta Maharani

nyimak dulu

2023-01-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!