Pertemuan pertama part 2

"Walaupun aku belum mengenalmu, tapi aku yakin kamu adalah lelaki yang baik dan sangat mencintai putriku, hingga mau membayarkan semua hutang-hutang kami, terima kasih banyak nak,"

Ratna begitu bersyukur mendapatkan calon menantu yang baik dan kaya raya meskipun sebenarnya ia masih belum rela berpisah dengan putri semata wayangnya. Namun meskipun demikian ia tetap memberikan restunya.

Lala memeluk erat ibunya, "Aku pamit dulu bu, doain semoga semuanya berjalan lancar," ucap gadis itu berkaca-kaca

"Tentu saja sayang, ibu akan selalu mendoakan yang terbaik untuk putriku," jawab Ratna mengecup pucuk kepala putrinya

Sam juga berpamitan dan kemudian bergegas masuk ke mobilnya.

"Saya juga pamit Bu," ucap Dhiv menyunggingkan senyumnya

Ratna mendekati pemuda itu dan memberikan sesuatu padanya, "Tolong jaga putriku, selama ini kami hanya hidup berdua dan aku selalu mengkhawatirkannya saat dia jauh dariku. Tapi sekarang aku sedikit lebih tenang karena ada kamu yang akan selalu menjaganya." ucapnya berkaca-kaca

Dhiv sejenak tertegun mendengar permintaan Ratna, "Tentu saja Ibu, aku pasti akan menjaga dan melindunginya." jawab Dhiv meyakinkan wanita itu

"Terimakasih nak, maaf aku jika aku sedikit emosional," sahut Ratna buru-buru mengusap air matanya

"Tidak apa Ibu, aku tahu kau pasti sangat menyayanginya sehingga begitu mengkhawatirkannya," Dhiv kemudian bergegas menuju ke mobilnya setelah meyakinkan Ratna.

Perjalanan menuju ke Jakarta hanya memakan waktu tiga jam karena jalanan begitu lancar pagi itu.

Setibanya di Jakarta Sam mengantarkan Lala menginap di sebuah hotel, sedangkan Dhiv langsung menemui ayahnya di kantor pusat.

"Sebaiknya kau istirahat dulu, satu jam lagi aku akan kembali lagi," ucap Sam

"Baik," jawab Lala mengangguk pelan.

*Kantor Pusat DC Group

Semua karyawan begitu terkejut ketika melihat Dhiv memasuki ruangan. Beberapa orang dari mereka langsung menggunjingkannya.

"Sepertinya dia datang kemari untuk meminta belas kasih dari direktur, lihat saja ia bahkan bersedia menikah, demi mendapatkan kembali posisinya sebagi CEO Perusahaan DC Garment."

Dhiv tetap berjalan tegap tanpa menghiraukan tatapan mata para karyawan yang terus mempertanyakan kedatangannya.

Seorang lelaki tampak bahagia menyambut kedatangannya.

"Apa kabar Dhiv?" sapanya kemudian memeluknya

"Good," jawab Dhiv singkat

"Aku turut prihatin mendengar kabar ibumu, maafkan ayah yang sedikit keras terhadap kalian. Aku harap kali ini kau tidak akan mengecewakan dia lagi," ucap Ben

Lelaki itu kemudian mengantar Dhiv menemui ayahnya.

"Kau sudah datang rupanya, silakan duduk," ucap Dario

" Aku dengar selama ini kau masih belum bisa melupakan Clarissa, sehingga masih bertahan dengan kesendirian bahkan bersikap dingin kepàda wanita yang mendekati mu. Aku harap calon istrimu benar-benar wanita yang kau cintai, bukan hanya seorang wanita sewaan semata yang kau persiapkan demi menyenangkan diriku," imbuh lelaki itu tersenyum sinis menatap Dhiv

Dhiv tersenyum tipis menanggapi ucapan ayahnya, "Apa Ayah begitu mencurigai ku?" tanyanya sinis

"Tentu saja aku percaya padamu, untuk itulah sangat penasaran dengan gadis itu, aku yakin dia pasti gadis yang istimewa hingga mampu merubah pendirian putraku yang terkenal begitu teguh," sindir Dario

"Baiklah, kalau begitu aku akan segera menjemputnya agar ayah tidak mati penasaran. Sampai bertemu di La Mentira Cafe," ucap Dhiv kemudian beranjak dari duduknya

Dario terkekeh menertawakan tingkah kekanakan putranya.

"Dasar anak muda!"

Dhiv mendengus kesal mendengar ucapan ayahnya. Ia tahu jika orang seperti dirinya tidak akan mudah mempercayainya.

Aku yakin dia berbicara seperti itu karena tidak mau menerima wanita pilihanku. Sepertinya ia masih berusaha menjodohkan aku dengan putri konglomerat itu. Aku rasa ia masih berusaha mencari tahu tentang Lala, untuk memisahkan kami,

Dhiv segera mengambil ponselnya dan menghubungi Sam. Ia memberitahukan semuanya kepada Sam dan meminta sahabatnya itu untuk membantu Lala mengenal dirinya.

Sam segera memberikan biodata Dhiv kepada Lala, "Sebaiknya kau menghapalkannya untuk berjaga-jaga jika Mr. Dario mengetes seberapa kau mengenal Dhiv," tukas Sam

Lala segera mengambil kertas itu dan mulai menghafalnya.

Saat Dhiv tiba, Sam sudah berdiri menyambutnya,

"Dimana dia?" tanya Dhiv mencari keberadaan Lala

Sam menunjuk kearah Lala yang baru keluar dari klinik kecantikan.

Dhiv tak berkedip menatapnya, Lala terlihat begitu cantik dengan gaun off shoulder berwarna pastel yang membalut tubuh sintalnya.

"Kita berangkat sekarang," ucap Dhiv

Ia kemudian membukakan pintu untuknya dan mempersilakannya masuk.

"Terimakasih,"

Sam segera masuk kedalam dan mengantar keduanya menuju La Mentira Cafe.

Sepanjang perjalanan keduanya sibuk menghapal biodata pasangan mereka.

"Kita sudah tiba di La Mentira Cafe," ujar Sam menghentikan mobilnya

"Wah cepat sekali, padahal aku belum menghafal semuanya," keluh Dhiv

"Sebaiknya kau harus mengalihkan pembicaraan untuk menghindari ayahmu menanyakan hal-hal yang tidak kalian ketahui," sahut Sam

"Kau benar Sam, kenapa aku tidak berpikir seperti itu. Baiklah kalau begitu aku pergi dulu," Dhiv kemudian merapikan penampilannya dan segera turun dari mobilnya

Melihat Lala berjalan jauh dibelakangnya membuat Dhiv langsung menghampiri gadis itu dan menggandengnya.

"Jangan terlihat tegang, anggap saja hari ini kamu sedang melakukan ujian, so lakukan yang terbaik agar kau mendapatkan nilai terbaik juga," ucap Dhiv menyemangatinya

"Baik," jawab gadis itu singkat

Melihat Lala yang terlihat nervous, lelaki itu memberinya beberapa permen jelly kepadanya.

"Dulu ibuku sering memberikannya padaku saat aku sedang ketakutan, ia berusaha memenangkan aku dengan gula-gula itu, hingga kini aku selalu memakannya untuk menghindari rasa nervous dan takut saat menghadapi sesuatu," kenang Dhiv

Lala langsung memasukan permen itu kedalam mulutnya setelah mendengar cerita Dhiv.

Seorang Pria Paruh baya melambaikan tangannya kearah mereka.

Dhiv segera menghampirinya dan menyapanya.

"Selamat siang ayah, perkenalkan dia Lala calon istriku," ucapnya memperkenalkan Lala

"Selamat siang Om," sapa Lala

"Selamat siang Lala," jawab Dario kemudian mempersilakan gadis itu duduk.

"Kalau boleh tahu, apa pekerjaan orang tuamu Lala?" tanya Dario

Tentu saja pertanyaan itu sedikit membuat Lala grogi. Bagaimanapun juga ia tidak boleh terlihat seperti gadis miskin hingga agar bisa diterima oleh Dario sebagai calon menantunya. Lala harus memutar otaknya untuk mengarang cerita agar Dario mempercayainya.

"Ayahku adalah seorang Polisi, dia tewas saat melakukan penyelidikan sebuah kasus pembunuhan. Sedangkan ibuku adalah seorang pengusaha kuliner," jawab Lal

Gadis itu terlihat begitu tegang dan canggung saat berhadapan dengan orang tua Dhiv.

Melihat tangan Lala gemetaran membuat Dhiv langsung menggenggam erat jemari untuk memberikan semangat padanya.

"Dimana kau mengenal Dhiv?" tanya Dario membuat Dhiv langsung berinisiatif menjawabnya

Dario sedikit kecewa saat Dhiv terus menjawab pertanyaannya yang ditujukan kepada Lala.

"Jika mendengar cerita Dhiv sepertinya kalian sudah cukup lama berpacaran, apa itu alasan yang membuatmu ingin menikahi putraku?" tanya Dario lagi

"Tentu saja ayah, bukankah kita harus segera melamar wanita yang kita cintai sebelum diambil orang. Seperti kata pepatah ikan hiu ikan gabus, lebih cepat lebih bagus," jawab Dhiv mengedikkan alisnya

"Aku tidak bertanya kepada mu, jadi berikan kesempatan kepada Lala untuk menjawabnya. Lagipula aku ingin mendengarkan jawaban darinya, sebaiknya kau diam dan jangan pernah menjawab pertanyaan ku lagi!" gertak Dario

"Baik ayah,"

Dhiv melirik kearah Lala yang masih memikirkan jawaban yang tepat. Ia menganggukkan kepalanya memberikan isyarat padanya untuk segera menjawabnya.

"Sebenarnya, akulah yang melamar Dhiv untuk menjadi suamiku," jawab Lala membuat Dario begitu terkejut mendengarnya,

"Apa kau melakukan itu karena tahu jika Dhiv adalah putra seorang konglomerat??" telisik Dario

"Tentu saja tidak Om, lagipula aku sama sekali tidak tahu kalau Dhiv ternyata putra seorang konglomerat. Selama ini aku begitu mencintainya sehingga aku tak memperdulikan latar belakangnya. Siapapun dia darimana asalnya, aku tidak peduli, selama aku mencintainya maka aku akan memperjuangkan dia menjadi milikku,"

"Wah kau naif sekali Lala, apa kalian bisa hidup hanya dengan modal cinta??" tanya Dario

"Tentu saja, cinta akan membuat seseorang melakukan apa saja untuk membahagiakan pasangannya. Seseorang yang saling mencintai akan rajin bekerja demi membahagiakan pasangannya, ia akan menjadikan kekasihnya sebagai motivasi untuk mendapatkan kesuksesan. Karena seorang pecinta sejati tidak akan membiarkan pasangannya hidup dalam kesusahan," terang Lala

"Jadi kau akan tetap menikahi Dhiv meskipun ia seorang pengangguran??"

"Tentu saja Om, lagipula menikahi lelaki miskin tidaklah buruk, justru kita akan lebih saling menghargai satu sama lain. Kita akan memulainya dari angka nol dan berjuang bersama untuk mendapatkan angka 100, bukankah itu lebih menyenangkan daripada menikahi pria kaya yang hanya mengandalkan harta orang tuanya?" jawab Lala membuat Dario bungkam

"Lalu apa kau tidak mau menikah dengan Dhiv setelah tahu dia putra seorang konglomerat??"

"Tentu saja aku akan tetap menikahinya, karena bagaimanapun juga, aku sudah terlanjur mencintainya. Hanya saja tugasku lebih berat disini, karena bagiku menikah dengan orang kaya bukanlah sebuah kebahagiaan tapi suatu ujian. Ujian untuk menyesuaikan diri, ujian untuk mempertahankan cinta kami dari godaan yang sewaktu-waktu bisa meruntuhkan janji suci kami. Bukankah mempertahankan lebih sulit daripada meraihnya?" jawab Lala kembali membuat Dario mengakui kecerdasan wanita itu.

"Sepertinya kali ini Dhiv tidak salah pilih. Kau beruntung mendapatkan calon istri yang begitu pengertian, kalau begitu perkenalkan dia kepada ibumu lain kali," ucap Dario kemudian mempersilakan keduanya menikmati makan siangnya

"Yes!!!"

Dhiv bersorak bahagia saat ayahnya merestui hubungannya.

"Terimakasih Lala, terimakasih!!" ucap Dhiv memeluk erat gadis itu

Terpopuler

Comments

𝕬𝖋⃟⃟⃟⃟🌺Ony👏❁︎⃞⃟ʂ E𝆯⃟🚀

𝕬𝖋⃟⃟⃟⃟🌺Ony👏❁︎⃞⃟ʂ E𝆯⃟🚀

Akhirnya restu pak Dario didapat juga.
itu berkat kecerdasan Kaka juga, yang bisa memberikan jawaban memuaskan dari setiap pertanyaan yang diajukan pak Dario😚

2022-08-23

1

❁︎⃞⃟ʂ𝕬𝖋⃟⃟⃟⃟🌺 ᴀᷟmdani🎯™

❁︎⃞⃟ʂ𝕬𝖋⃟⃟⃟⃟🌺 ᴀᷟmdani🎯™

lala berpamitan pd ibunya & ratnapun melepas lala dengan doa.

2022-08-23

0

🎯™вєуzα😎 ♡⃝ 𝕬𝖋🦄❁︎⃞⃟ʂ

🎯™вєуzα😎 ♡⃝ 𝕬𝖋🦄❁︎⃞⃟ʂ

Uwaw Selamat yo Dhiv

2022-08-23

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 63 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!